Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD)


DAN GEJALA PENYIMPANGAN PSIKOLOGIS

Dosen Pengampu:
Desi Widiyanti, M.Keb

Disusun oleh:
Kelompok 3
DIAN SHOVINA P05140320014
MAHFFIRA PIARTI PUTRI P05140320023
NOVELLYA ANGEL TANIA P05140320030
SHAKIRA DANTI ANGGRAINI P05140320038

PRODI SERJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN


PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan pada
Kehamilan tentang Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) dan Gejala Penyimpangan Psikologis.
Tim penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Terima kasih disampaikan kepada dosen yang telah membimbing dan memberikan materi
demi lancarnya tugas ini. Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat.

Bengkulu, Oktober 2022

Tim Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN  
A. Latar Belakang ...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Kehamilan Tidak Diinginkan................................................................4
B. Alasan kehamilan tidak diinginkan.....................................................................4
C. Penyebab kehamilan tidak diinginkan................................................................5
D. Akibat yang timbul oleh kehamilan tidak diinginkan.........................................5
E. Gejala penyimpangan psikologis pada remaja yang mengalami KTD……….. 6
F. Pencegah KTD pada remaja................................................................................7
G. Penanggulangan kasus kehamilan pada remaja..................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran...................................................................................................................9
Daftar Pustaka..............................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan tidak diinginkan (KTD) adalah kehamilan yang tidak diharapkan oleh kedua
belah pihak maupun satu pihak saja. Istilah Kehamilan tidak diinginkan bias juga diartikan
sebagai Kehamilan Tidak Dikehendaki (Unwanted Pregnancy). Kehamilan yang tidak
dikehendaki adalah kehamilan yang terjadi karena alasan waktu yang tidak tepat atau karena
kehamilan tersebut tidak diinginkan. (Juli, 2016) Hasil penelitian World Health Organization
(WHO) menyebutkan terdapat 19% dari 16 juta remaja berusia 15-19 tahun di seluruh dunia
mengalami kehamilan tidak diinginkan pada tahun 2011. Di Indonesia angka KTD juga cukup
tinggi, hal ini dapat dilihat dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada
tahun 2013 diketahui bahwa dari jumlah penduduk remaja terdapat 34 juta atau 19,6%
mengalami KTD dan angka seks bebas diseluruh kota besar di Indonesia melampaui angka 50%.
(Emilia, et al., 2016) Kehamilan tidak diinginkan dapat memberikan dampak yang sangat fatal
bagi kehidupan baik dari segi fisik, sosial, psikologi, dan spiritual. Dampak dari segi fisik adalah
remaja tersebut akan mencoba menggugurkan kandungannya dan berdampak pada kematian
remaja tersebut apabila tidak ditangani secara baik dan benar. Dari psikologi, remaja yang
mengalami ini akan berusaha lari dari kenyataan, tidak bertanggung jawab, dan juga akan
meneruskan kehamilannya tetapi dengan rasa terpaksa dan tidak nyaman. Dari dampak sosial,
remaja tersebut akan dikucilkan dikalangan teman-teman, tetangga, dan juga rasa tidak
nyamansaat keluar rumah. Dari segi spiritual, remaja tersebut juga akan merasa sangatterpukul,
bersalah, dan mengganggap bahwa dirinya sudah tidak pantas lagi untukmelanjutkan hidup.
(Irmawati, 2017)
Efek kehamilan tidak diinginkan pada remaja jauh lebih berat jikadibandingkan dengan efek
kehamilan tidak diinginkan pada kelompok usia yanglebih tua baik secara fisik, maupun
psikologis. Hal ini terjadi karena pada masaremaja pertumbuhan dan perubahan fisik, kognitif,
dan psikologis belum optimal. Jika proses pertumbuhan dan perkembangan belum optimal, dan
ditambah dengan adanya kejadian ini maka, efek yang dirasakan jauh lebih berat. (Kirana, et al.,
2018) Faktor penyebab terjadinya KTD pada remaja diantaranya kurangnya pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi, pergaulan bebas, dan kurangnya informasi tentang pendidikan seks. Salah
satu faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan diluar nikah adalah pola asuh orang tua.
Faktor pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, pergaulan bebas, pendidikan seks yang kurang
dan pola asuh orang tua, berhubungan dengan kejadian KTD pada remaja. (Novi, 2015) Keluarga
termasuk orang terdekat dengan remaja. Pemberian makna terhadap kehamilan dan reaksi
keluarga terhadap kehamilan terutama yang tidak diinginkan menjadi sangat penting dalam
pengambilan keputusan menghadapi KTD. Oleh karena itu keluarga memiliki peran yang sangat
penting dalam kasus kehamilan tidak diinginkan. (Aprianti, et al., 2018). Dukungan keluarga
adalah suatu bentuk dukungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan, dan penerimaan
terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa bahwa dirinya dilindungi da nada
yang memperhatikan. Dukungan keluarga mengacu pada dukungan-dukungan sosial yang
dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. (Aprianti, et al., 2018)
Dukungan keluarga dalam merawat remaja yang mengalami KTD menjadi hal yang sangat
berarti bagi keluarga itu sendiri maupun bagi keluarga yang lain. Dukungan keluarga tersebut
dapat dijadikan contoh dan bahan evaluasi bagi keluarga dan masyarakat mengingat tingginya
tingkat kerentanan remaja baik dari aspek bio, psiko, sosial, kultural, dan spiritual serta
kompleksnya dampak yang ditimbulkan baik bagi remaja itu senditi, keluarga, maupun
masyarakat, maka peneliti tertarik untuk meggali lebih dalam tentang dukungan keluarga dalam
melakukan perawatan pada remaja yang mengalami kehamilan tidak diinginkan. (Iram &
Susilowati, 2017)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian KTD?
2. Apa alasan kehamilan tidak diinginkan?
3. Apa penyebab kehamilan tidak diinginkan?
4. Apa akibat yang timbul oleh kehamilan tidak diinginkan?
5. Apa gejala penyimpangan psikologis pada remaja yang mengalami KTD?
6. Bagaimana mencegah KTD pada remaja?
7. Bagaimana penanggulangan kasus kehamilan pada remaja?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian KTD
2. Mengetahui alasan kehamilan tidak diinginkan
3. Mengetahui penyebab kehamilan tidak diinginkan
4. Mengetahui akibat yang timbul oleh kehamilan tidak diinginkan
5. Mengetahui gejala penyimpangan psikologis pada remaja yang mengalami KTD
6. Mengetahui mencegah KTD pada remaja
7. Mengetahui penanggulangan kasus kehamilan pada remaja
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)


KTD atau Kehamilan Tidak Diinginkan adalah suatu kondisi pasangan yang tidak
menghendaki adanya kehamilan yang merupakan akibat dari suatu perilaku seksual (HUS) baik
secara sengaja maupun tidak sengaja. Kondisi tersebut dapat menimpa siapa saja, baik yang
sudah menikah maupun belum, baik remaja, pasangan muda, ibu – ibu setengah baya, dan dari
golongan mana pun (Ma’shum,2002).
KTD tidak selalu terjadi pada remaja atau pasangan yang belum menikah ada sebagian yang
pasangan yang sudah secara resmi secara menikah juga mengalaminya. Tidak semua kehamilan
disambut baik kehadirannya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan dari 200 juta
kehamilan per tahun; 38 % diantaranya merupakan kehamilan yang tidak diinginkan, hal itu
umumnya terjadi karena gagal kontrasepsi dan alas an tertinggi untuk menghentikan kehamilan
adalah alas an psikososial (karena terlalu banyak anak, anak bungsu masih terlalui kecil, takut
karena kekerasan dalam rumah tangga, takut pada orang tua atau pada masyarakat).
Sebenarnya KTD bukan hal yang baru, namun saat ini seakan – akan menjadi berita baru
karena jumlah kasus yang ‘mulai’ terungkap di permukaan kian besar, ditambah lagi kasus-kasus
perkosaan yang menimpa remaja akhir-akhir ini kian memprihatinkan (Tito, 2003).

2.2 Alasan Kehamilan Tidak Diinginkan


Terdapat banyak alasan bagi seorang perempuan tidak menginginkan kehadiran seorang anak
pada saat tertentu dalam hidupnya.
1. Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku seksual yang dapat
menyebabkan kehamilan.
2. Tidak mengutamakan alat kontrasepsi, terutama untk perempuan yang telah menikah.
3. Kegagalan alat kontrasepsi
4. Kehamilan yang diakibatkan oleh pemerkosaan
5. Kondisi kesehatan tubuh yang tidak mengizinkan kehamilan
6. Persoalan ekonomi (biaya melahirkan dan membesarkan anak)
7. Alasan karir atau masih sekolah
8. Kehamilan karena incest
9. Kondisi janin yang dianggap cacat berat atau berjenis kelamin yang yidak diinginkan
(DepKes RI, 2003).

2.3 Penyebab Kehamilan Tidak Diinginkan


Salah satu penyebab kehamilan tidak diinginkan menurut PKBI (1998) adalah kegagalan
kontrasepsi, hasil penelitian menemukan bahwa sedikitnya 8 juta kasus per tahunnya terjadi
kegagalan metode kontrasepsi yang digunakan. Sedangkan menurut WHO (1998), penyebab
terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan adalah karena pasangan yang tidak menggunakan
kontrasepsi atau metode kontrasepsi yang digunakan gagal.
Meskipun metode KB sudah tersedia, namun masih ada para ibu yang tetap tidak
menggunakan metode kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, hal ini
dikarenakan kurangnya akses informasi dan pelayanan KB, incest atau perkosaan, kepercayaan
suatu agama, tidak cukupnya pengetahuan tentang risiko kehamilan akibat hubungan seks yang
tidak aman, alasan ekonomi, dilarang oleh anggota keluarga, takut akan efek samping yang
dirasakan terhadap kesehatan, dan terbatasnya kemampuan perempuan untuk mengambil
keputusan dengan melihat dari hubungan seksual dan kontrasepsi yang digunakan. Begitu pula
dengan metode kontrasepsi, meskipun terdapat metode yang paling efektif, kemungkinan gagal
selalu ada karena berbagai alasan yang berhubungan dengan teknologi dan cara
menggunakannya (WHO, 1998).

2.4 Akibat yang Ditimbulkan oleh Kehamilan yang Tidak Diinginkan


Berbagai akibat yang mungkin dapat ditimbulkan oleh kehamilan yang tidak diinginkan,
antara lain (PKBI, 1998):
1. Kehamilan yang tidak diinginkan dapat mengakibatkan lahirnya seorang anak yang
tidak diinginkan (unwanted child), dimana anak ini akan mendapat cap buruk
sepanjang hidupnya. Masa depan “anak yang tidak diinginkan” ini sering mengalami
keadaan yang menyedihkan karena anak ini tidak mendapat kasih sayang dan
pengasuhan yang semestinya dari orang tuanya, selain itu perkembangan
psikologisnya juga akan terganggu. Besar kemungkinannya bahwa anak yang tumbuh
tanpa kasih sayang dan asuhan ini akan menjadi manusia yang tidak mengenal kasih
sayang terhadap sesamanya.
2. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan juga dapat memicu terjadinya
pengguguran kandungan (aborsi) karena sebagian besar perempuan yang mengalami
kehamilan yang tidak diinginkan mengambil keputusan atau jalan keluar dengan
melakukan aborsi, terlebih lagi aborsi yang tidak aman.

2.5 Gejala Penyimpangan Psikologis pada Remaja yang mengalami KTD


Banyak sekali remaja yang mengalami Kehamilan Tidak Diinginkan ( KTD ) menangani
masalah mereka sendiri secara diam – diam tanpa bantuan medis maupun tanpa sepengetahuan
orang tua mereka. Hal ini terjadi karena banyak hal antara lain hukuman dari orang tua dan
masyarakat sekitar lebih menakutkan mereka daripada kekhawatiran terhadap tubuhnya sehingga
banyak dari mereka yang mengalami KTD memilih mengakhiri kehamilannya karena takut
hukuman dari orang tua dan masyarakat.
Karena alasan itu pula orang pertama yang diberi tahu akan kehamilannya bukanlah orang
tua remaja putrid tetapi pacarnya. Mereka berharap sang pacar bertanggung jawab atau ikut
mencarikan solusi akan kehamilannya. Orang lain yang diberi tahu selain sang pacar biasanya
adalah sahabat terdekat.
Perempuan muda yang belum menikah hanya dapat melanjutkan kehamilannya yang tidak
diinginkan secara sah dengan melaksanakan pernikahan, mereka terpaksa melakukan aborsi
untuk menghindari bahaya bagi masa depan mereka yang dikarenakan tidak terlaksananya
pernikahan.
Sebagian remaja ingin mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan dengan cara – cara yang
tidak aman malah berbahaya bagi kesehatannya sendiri, misalnya :
1. Meminum ramuan atau jamu baik yang dibuat sendiri maupun yang dibeli (minum jamu-
jamu tradisional pelancar haid yang dijual bebas di pasaran umum dengan dosis tinggi;
dengan meminum ramuan tradisional yang diracik sendiri seperti ragi tape dan air
perasan buah nanas muda, Cytotec produksi Searle Pfizer (generic : misosprostol - obat
maag).
2. Memijat peranakannya atau mencoba mengeluarkan janin dengan alat-alat yang
membahayakan dengan bantuan dukun pijat atau tukang urut tradisional.
3. Meminum obat - obatan medis yang diberikan oleh dokter atau bidan atau sepengetahuan
mereka dari informasi yang didapatkan dari sumber yang tidak bertanggung jawab.
Cara-cara diatas sangat membahayakan bagi kesehatan perempuan yang mengalami KTD
karena tindakan tersebut bisa mengakibatkan perdarahan, infeksi hingga kematian si calon ibu.
Jika dengan cara – cara tersebut kehamilan tidak berhasil diakhiri kemungkinan janin mengalami
kecacatan mental maupun fisik dalam masa pertumbuhannya. Konsekuensi lain adalah bahwa
kehamilan tak diinginkan mengakibatkan anak yang dilahirkan tidak bisa tumbuh kembang
optimal. Faktor penyebabnya adalah jelas karena sang anak merasa tertolak secara kejiwaan
tentunya disamping akibat upaya – upaya penghentian KTD. Dengan demikian maka perempuan
dengan KTD perlu diberi konseling.

2.6 Pencegahan Kehamilan Tidak Diinginkan pada Remaja


Pada remaja KTD dapat menjadi sesuatu yang sangat memalukan dan dapat merusak masa
depan mereka, oleh karena itu alangkah baiknya bila kita dapat mencegah hal tersebut sebelum
terjadi, Kehamilan Tidak Diinginkan dapat dicegah dengan :
1. Cara paling efektif adalah dengan tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.
2. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti olahraga seni dan
keagamaan.
3. Hindari perbuatan yang akan menimbulkan dorongan seksual, seperti meraba tubuh
pasangan atau menonton video porno.
4. Memperoleh informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat kontrasepsi.
5. Mendapatkan keterangan tentang kegagalan alat-alat kontrasepsi dan cara-cara
penanggulangannya.
6. Untuk pasangan yang sudah menikah sebaiknya memakai KB.

2.7 Penanggulangan Kasus Kehamilan pada Remaja


Memang kita tidak pernah menginginkan Kehamilan Tidak Diinginkan terjadi pada remaja
karena akan menimbulkan banyak dampak, apalagi diperparah belum terbentuknya hubungan
pernikahan pada remaja yang telah hamil. Apabila Kehamilan Tidak Diinginkan terlanjur terjadi
pada remaja, maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan agar kehamilan yang terjadi tersebut
tidak berbahaya dan dapat diselesaikan dengan baik. Beberapa hal yang dapat kita lakukan antara
lain :
1. Bersikap bersahabat dengan remaja.
2. Memberikan konseling pada remaja.
3. Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang terbaik dan apabila
belum bisa terselesaikan supaya dikonsultasikan ke SpOG, SpKK, psikolog, psikiater.
4. Memberikan alternatif penyelesaian yaitu :
a. Diselesaikan dengan kekeluargaan.
b. Segera menikah.
c. Konseling kehamilan dan persalinan.
d. Pemeriksaan kehamilan sesuai standart.
e. Bila ada gangguan kejiwaan rujuk ke psikiater.
f. Bila ada resiko tinggi kehamilan, rujuk ke SpOG.
g. Bila tidak terselesaikan dengan menikah, keluarga supaya menerima dengan
sebaik – baiknya.
h. Bila ingin menggugurkan, berikan konseling resiko pengguguran.
i. Persiapan mengikuti KB.
5. Membentuk jejaringan dengan yayasan yang direkomendasikan depsos untuk mengadopsi
bayi dari hasil KTD.
6. Sebaiknya remaja yang masih bersekolah tidak dikeluarkan dari sekolah atau diberikan
cuti hamil.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kehamilan Tidak Diinginkan adalah suatu kondisi pasangan yang tidak menghendaki adanya
kehamilan yang merupakan akibat dari suatu perilaku seksual (HUS) baik secara sengaja maupun
tidak sengaja. Kondisi tersebut dapat menimpa siapa saja, baik yang sudah menikah maupun
belum, baik remaja, pasangan muda, ibu – ibu setengah baya, dan dari golongan mana pun
(Ma’shum,2002).
Kehamilan Tidak Diinginkan dapat dicegah dengan : Cara paling efektif adalah dengan tidak
melakukan hubungan seks sebelum menikah. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan
kegiatan positif seperti olahraga seni dan keagamaan. Hindari perbuatan yang akan menimbulkan
dorongan seksual, seperti meraba tubuh pasangan atau menonton video porno. Memperoleh
informasi tentang manfaat dan penggunaan alat-alat kontrasepsi. Mendapatkan keterangan
tentang kegagalan alat-alat kontrasepsi dan cara-cara penanggulangannya. Untuk pasangan yang
sudah menikah sebaiknya memakai KB.

B. SARAN
Sebagai ujung tombak pelayanan kebidanan mempunyai peranan besar dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan Ibu hamil khususnya dengan masalah. Mengingat pentingnya
pemeriksaan rutin pada ibu hamil dapat mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada ibu hamil.
Dari hasil makalah yang kami buat,kami sadar masih terdapat banyak kekurangan. Untuk
para pembaca tentunya kami membutuhkan saran kritik yang membangun untuk kami yang
berikutnya akan membuat kami lebih baik
DAFTAR PUSTAKA

Adianingsih (2010.Body Image Remaja Dalam Konsep Bio Psikologi Dalam Pangan dan
Gizi. Fakultas Ilmu Gizi Masyarakat. Universitas Hasanudin Makasar

Apriani. 2016. Gambaran Pemgetahuan remaja Putri Tentang kehamilan remaja di SMA
N 1 pulung Ponorogo Apriani.
Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi vi.
Yogyakarta : Rineka Cipta

Aziza, N. dan Amperaningsih, Y., 2014.Determinan Kehamilan pada Remaja di


Wilayah Kerja Puskesmas Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal Keperawatan, 10(1),
hal. 143– 153.
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta

Manuaba, I.B.G, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. EGC. Jakarta.

Saifuddin, AB. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bona Pustaka
Sarwono Praworohardjo. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai