PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Bersyukur pada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam
menyelesaikan penyusunan mini proposal penelitian mata kuliah Riset Kualitatif
Program Studi Magister Keperawatan Universitas Indonesia. Makalah ini disusun
sebagai tugas UAS mata kuliah semoga makalah ini bermanfaat dalam pembelajaran.
Dalam pembuatan miniproposal ini kelompok berterima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Junaiti Sahar., S.Kp.,M.App., Sc.,Ph.D, selaku pembimbing dan fasilitator
dalam pembuatan miniproposal riset kualitatif.
2. Ibu Dessie Wanda, S.Kp.,M.N.,Ph.D, selaku coordinator mata kuliah Riset
Kualitatif yang memberikan informasi dalam pembuatan miniproposal.
3. Teman-teman komunitas dan anak yang saling membantu dalam proses
pembelajaran pada mata kuliah riset kualitatif.
Dalam penyusunan miniproposal ini penulis sangat menyadari bahwa masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan yang dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan,
pengalaman serta kekhilafan yang penulis miliki. Maka dari itu, dengan ikhlas penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan pada penyusunan miniproposal ini.
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya dan
menjadikannya sebagai amal jariyah. Akhirnya semoga miniproposal ini dapat
bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu keperawatan serta bagi semua
yang membacanya, Amin.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................6
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................6
1.2 Tujuan...................................................................................................................................7
1.3 Manfaat................................................................................................................................7
BAB 2 TINJAUAN TEORI........................................................................................................8
2.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan............................................................................8
2.2. Faktor Risiko Penyakit Jantung Bawaan................................................................8
2.3. Manifestasi Klinis Penyakit Jantung Bawaan........................................................9
2.4. Peran Keluarga dalam Merawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan.....9
2.5. Konsep Dasar Penelitian Fenomenologi.................................................................10
2.6. Kerangka Pikir............................................................................................................12
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.................................................................................13
3.1. Desain Penelitian.........................................................................................................13
3.2. Partisipan......................................................................................................................13
3.3. Pertimbangan Etik Penelitian..................................................................................14
3.4. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................14
3.5. Analisa Data.................................................................................................................15
3.6. Keabsahan Data (Trustworthies).............................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
dengan optimal dan menjadi bagian penting dalam mencapai kesejahteraan anggota di
berbagai aspek, salah satunya kesehatan. Keterikatan individu terhadap keluarga,
membuat anggota keluarga di dalamnya saling mempengaruhi. Jika dalam satu keluarga
terjadi sebuah gangguan baik penyakit, cedera, atau bahkan kematian, akan
mempengaruhi anggota keluarga lain, bahkan ke unit keluarga secara keseluruhan
(Friedman, 2010).
Orang tua memiliki peran yang besar terkait status kesehatan anaknya. Ketika
anak dalam kondisi sakit, orang tua akan banyak terlibat dalam pengambilan keputusan
dan proses terapi yang harus dijalani oleh anaknya, mulai kondisi sejahtera hingga
diagnosis, pengobatan hingga rehabilitasi (Friedman, 2010). Kondisi ini memunculkan
stressor psikososial tersendiri bagi orang tua, terutama ketika anak terdiagnosa penyakit
yang tergolong sulit untuk diintervensi, misalnya seperti penyakit kongenital. Stressor
psikososial yang biasa muncul pada orang tua antara lain kesulitan memutuskan
intervensi medis, ketakutan akan kehilangan anak, kesulitan untuk melakukan bonding
and attachment, melihat prosedur-prosedur yang memunculkan nyeri dan trauma pada
anak, dan ketidak pastian akan prognosis anaknya (Kaspariana, et al., 2019).
Berdasarkan hal diatas, dalam sebuah keluarga memiliki sesutu yang unik dalam
menghadapi masalah yang terjadi terutama dengan memiliki anak dengan penyakit
jantung bawaan. Maka dari itu penyusun ingin mengeksplore sejauh mana makna
merawat anak dengan penyakit jantung bawaan.
1.2 Tujuan
Menggali pengalaman orang tua dengan anak penderita Penyakit jantung Bawaan
1.3 Manfaat
a. Perawat Komunitas
Perawat komunitas dapat mengetahui hambatan keluarga dan dukungan yang
dibutuhkan dalam menerawat anak dengan PJB
b. Ilmu Keperawatan
Memberikan ilmu pengetahuan tambahan dalam proses asuhan keperawatan perlunya
pendekatan untuk menegtahui kebutuhan keluarga dengan anak PJB.
c. Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan in depth interview
untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian
6
BAB 2
TINJAUAN TEORI
7
Usia ibu di atas 30 tahun memiliki resiko tinggi terjadi kelahiran bayi dengan PJB
daripada ibu dengan usia kehamilan dibawah 25 tahun (Pei et al., 2017). Kekerabatan
orang tua (consanguinity parents), konsumsi obat, kehamilan dengan diabetes tidak
ditemukan secara signifikan berpengaruh (Abqari et al., 2016). Faktor resiko PJB yang
signifikan mengakibatkan perkembangan bayi dengan PJB adalah riwayat konsumsi
asam folat pada ibu saat hamil, ibu yang tidak mengkonsumsi asam folat memiliki resiko
tinggi mempunyai bayi dengan PJB. Terakhir adalah lingkungan sekitar saat ibu hamil.
Kondisi lingkungan ibu saat hamil dapat berperan sebagai factor resiko terjadinya PJB,
beberapa kondisi yang berpengaruh adalah kamar tidur ibu selesai direnovasi,
lingkungan dekat dengan jalan raya terkait dengan paparan polusi, ayah yang merokok
didalam ruangan. Kondisi lingkunga tidak sehat seperti polusi, asap rokok yang
mengandung nikotin factor resiko perkembangan jantung bayi yang tidak sempurna
(Dolk et al., 2020).
8
sering menghadapi manifestasi sesak napas dapat mengalami beban psikologis tersendiri
hingga mengalami gangguan mental (Kolaitis, Meentken, & Utens, 2017).
2.4. Peran Keluarga dalam Merawat Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan
Penelitian terdahulu terkait peran keluarga dalam merawat anak dengan PJB telah
cukup banyak dilakukan. Guna memberikan pengetahuan atau wawasan dasar pada
peneliti, maka perlu diidentifikasi berbagai peran keluarga dalam merawat anak dengan
PJB. Studi fenomenologi yang dilakukan oleh Kim & Cha (2017) mengungkapkan, peran
seorang ayah yang mempunyai anak dengan PJB cenderung ada sedikit perbedaan
dengan yang ibu jalankan. Peran seorang ayah mungkin tidak terlalu banyak dalam
perawatan anak secara langsung, namun penguatan emosional pada sang istri sangat
penting dilakukan. Melalui pemberian dukungan dan penguatan emosional, maka
penerimaan istri serta mekanisme koping terhadap kondisi yang dialami menjadi lebih
baik. Kemudian, perlu dipahami bahwa PJB saat ini sudah bisa dideteksi sejak sang anak
masih dalam kandungan. Biasanya kecenderungan sikap seorang ayah tidak terlalu
peduli dan menganggap serius diagnosis yang dilakukan dokter kandungan sampai sang
jabang bayi benar-benar lahir (Kim & Cha, 2017). Padahal peranan ayah yang harus
bersikap sigap dan waspada menjadi penting di awal guna mengantisipasi segala bentuk
risiko yang mungkin dapat terjadi (Azhar, Zaher, & Abu-Ouf, 2018).
Selain itu, studi yang dilakukan oleh Razzaghi, Oster, & Reefhuis (2015)
mendeskripsikan, sebetulnya banyak outcomes yang diharapkan dari anak dengan PJB,
sama seperti anak-anak normal lainnya. Luaran tersebut misalkan saja mampu tumbuh
dan kembang seoptimal mungkin sesuai usianya, mampu bersekolah, dan melakukan
aktifitas sehari-hari layaknya anak pada umunya. Guna mengakomodir tujuan-tujuan
tersebut, maka keluarga (ibu, ayah, dan keluarga lain) harus bisa saling bekerja sama
menguatkan dan merawat anak PJB. Ketika ibu kelelahan karena terlalu waspada
terjadinya sianosis pada anak, sistem shift menjaga oleh kakak atau ayah dapat
diterapkan. Stimulasi tumbuh kembang apabila tidak ada gangguan lain pun perlu terus
secara berkesinambungan dilakukan oleh keluarga, seperti mengajak berbincang pada
bayi, melatih motorik halus-kasar, dan lain sebagainya.
9
tertentu yang terjadi dari sebuah pengalaman hidup (Streubert & Carpenter, 2011).
Creswell (2013) mengungkapkan bahwa penelitian fenomenologi adalah penjabaran
suatu makna umum (common meaning) dari beberapa individu yang memiliki
pengalaman terhadap suatu fenomena. Dari definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan
bahwa penelitian fenomenologi adalah metode pendekatan yang menggali tentang
pengalaman seseorang dari suatu kejadian/fenomena yang dialami untuk dijadikan
sebuah kesimpulan yang memberikan makna universal. Tujuan dari penelitian
fenomenologi adalah untuk mendeskripsikan dengan rinci dan mendalam esensi
pengalaman hidup individu yang akan memberikan makna (Afiyanti & Rachmawati,
2014; Creswell, 2013).
10
2.6. Kerangka Pikir
11
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.2. Partisipan
Populasi dari penelitian ini diambil dari partisipan keluarga dengan anak yang memiliki
kelainan Jantung Bawaan. Informan merupakan sampel dari populasi. Sampel ini diambil
secara purposive sampling, yaitu mengambil sampel berdasarkan tujuan dan kebutuhan
penelitian dengan pertimbangan kriteria yang telah ditentukan. Kriteria penelitian ada
dua yaitu kriteria inklusi dan eksklusi (Afiyanti & Rachmawati, 2014).
a. kriteria inklusi
anggota keluarga anak dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB)
anggota yang dekat dan merawat anak dengan PJB
b. Kriteria Eksklusi
Partisipan yang tidak bersedia ikut dalam penelitian
Partisipan tersebut dipilih berdasarkan memiliki pengalaman yang banyak dalam
merawat anak dengan Penyakit Jantung Bawaan. Jumlah sampel yang digunakan
12
sebanyak 3 partisipan. Jumlah partisipan dapat bertambah jika hasil data belum
mengalami saturasi.
13
menggunakan one to one interview dengan in deep interview. Dalam melakukan in deep
interview peneliti mencatat segala kejadian baik mimic muka, respon hasil observasi di
catat dalam catatan kecil atau dalam field note.
14
cara meningkatkan kepercayaan dari temuan, kedua mengambil langkah untuk
menunjukan kredibilitas kepada pembaca eksternal (Polit & Beck, 2010).
b. Transferabilitas
Penelitian dapat hasil penelitian dapat digunakan untuk kondisi kelompok yang lain,
atau kata lain generalisasi. Menurut Lincoln dan Guba peneylidik adalah untuk
menyediakan data diskriptif yang cukup dalam laporan penelitian sehingga
pengguna mengevaluasi penerapan data pada konteks lain (Polit & Beck, 2010).
c. Dependabilitas
Dependabilitas atau ketergantungan mengacu pada keandalan data dari waktu ke
waktu berdasarkan kondisi. Jika tidak ketergantungan maka tidak tercipta
kredibilitas.
d. Konfirmabilitas
Merupakan objektivitas dengan melihat kongruensi antara dua atau lebih orang
independen tentang akurasi, relevansi, atau makna data. Kriteria dapat tercapai jika
temuan antara suara peserta dan kondisi penyelidik, dan bukan bias, motivasi atau
perspektif peneliti.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
Ain, N., Hariyanto, D., & Rusdan, S. (2015). Karakteristik Penderita Penyakit Jantung
Bawaan pada Anak di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 – Mei 2012.
Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 1–8.
Barreto, T. S. M., Sakamoto, V. T. M., Magagnin, J. S., Coelho, D. F., Waterkemper, R., &
Canabarro, S. T. (2016). Experience of parents of children with congenital heart disease:
feelings and obstacles. Revista Da Rede de Enfermagem Do Nordeste, 17(1), 128.
https://doi.org/10.15253/2175-6783.2016000100017
Cresweel, J. W. (2010). Penelitian Kualitatif & Desain Riset (3rd ed.; S. Z. Qudsy, ed.).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
David Vainberg, L., Vardi, A., & Jacoby, R. (2019). The Experiences of Parents of Children
Undergoing Surgery for Congenital Heart Defects: A Holistic Model of Care. Frontiers
in Psychology, 10(November). https://doi.org/10.3389/fpsyg.2019.02666
Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga; Riset, Teori, dan Praktik Edisi
5. Jakarta: EGC.
Hartman, D. M., & Medoff-Cooper, B. (2012). Transition to Home After Neonatal Surgery
for Congenital Heart Disease. MCN The American Journal of Maternal/Child Nursing,
37(2), 95–100.
Harvey, K. A., Kovalesky, A., Woods, R. K., & Loan, L. A. (2013). Experiences of mothers
of infants with congenital heart disease before, during, and after complex cardiac
surgery. Heart and Lung: Journal of Acute and Critical Care, 42(6), 399–406.
https://doi.org/10.1016/j.hrtlng.2013.08.009
Kaspariana, N. A., Kan, J. M., Sood, E., Wray, J., Pincus, H. A., & Newburger, J. W. (2019).
Mental health care for parents of babies with congenital heart disease during intensive
care unit admission: Systematic review and statement of best practice. Early Human
Development Volume 139 December 2019, 1-20.
Kim, J., & Cha, C. (2017). Experience of fathers of neonates with congenital heart disease in
South Korea. Heart and Lung: Journal of Acute and Critical Care, 46(6), 439–443.
https://doi.org/10.1016/j.hrtlng.2017.08.008
Kitzmiller, L., & Kline-Tilford, A. M. (2018). Supporting the family left behind – Loss of a
child to congenital heart disease. Progress in Pediatric Cardiology, 48(February), 63–
67. https://doi.org/10.1016/j.ppedcard.2018.02.003
Kolaitis, G. A., Meentken, M. G., & Utens, E. M. W. J. (2017). Mental health problems in
parents of children with congenital heart disease. Frontiers in Pediatrics, 5(May), 1–7.
https://doi.org/10.3389/fped.2017.00102
17
Lumsden, M. R., Smith, D. M., & Wittkowski, A. (2019). Coping in Parents of Children with
Congenital Heart Disease: A Systematic Review and Meta-synthesis. Journal of Child
and Family Studies, 28(7), 1736–1753. https://doi.org/10.1007/s10826-019-01406-8
Lapillonne, A., Regnault, A., Gournay, V., Anghelescu, D., Miloradovich, T., Arnould, B., &
Morritt, G. (2012). Impact on parents of bronchiolitis hospitalization of full-term,
preterm and congenital heart disease infants. BMC Pediatrics 2012, 12:171, 1-11.
Mari, M. A., Cascudo, M. M., & Alchieri, J. C. (2016). Congenital Heart Disease and
Impacts on Child Development. Brazilian Journal of Cardiovascular Surgery
2016;31(1):31-7, 31-37.
Muenke, M., Kruszka, P. S., Sable, C. A., & Belmont, J. W. (2015). Congenital Heart
Disease: Molecular Genetics, Principles of Diagnosis and Treatment. USA: Karger
PERKI. (2019, Mei 19). Indonesian Heart Association Perhimpunan Dokter Spesialis
Kardiovaskular Indonesia (PERKI). Retrieved from Penyakit Jantung Bawaan:
http://www.inaheart.org/education_for_patient/2019/7/10/penyakit_jantung_bawaan
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2018). Essentials of nursing research: appraising evidence for
nursing practice (9th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
Streubert, H., & Carpenter, D. R. (2011). Qualitative Research in Nursing : Advancing the
Humanitic Imperative (5th ed.). China: Lippincott Wiliams & Wilkins.
Van Der Linde, D., Konings, E. E. M., Slager, M. A., Witsenburg, M., Helbing, W. A.,
Takkenberg, J. J. M., & Roos-Hesselink, J. W. (2011). Birth prevalence of congenital
heart disease worldwide: A systematic review and meta-analysis. Journal of the
American College of Cardiology, 58(21), 2241–2247.
https://doi.org/10.1016/j.jacc.2011.08.025
18
Lampiran 1
PROTOKOL WAWANCARA : PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT
ANAK DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Waktu Wawancara :
Tanggal :
Tempat :
Pewawancara :
Terwawancara :
Posisi Terwawancara : (Mendiskripsikan ecara ringkas penelitian tersebut)
Pertanyan-pertanyaan :
1. Bagaimana perasaan ibu/bapak ketika pertama kali mengetahui sang anak menderita
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) ?
2. Apa yang Bapak/ Ibu rasakan /alamai selama ini dalam merawat anak yang menderita
PJB ?
3. Bagaimana Bapak/IBu mamaknai segala hal yang terjadi ketika merawat anak?
4. Ketika Bapak/Ibu merasakan sangat sedih/marah/cemas/stress apa yang bapak/.ibu
lakukan ?
5. Sejauhmana upaya bapak/ibu yang telah dilakukan untuk sang anak?