Anda di halaman 1dari 3

FRAMEWORK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGGREGATE DEWASA DENGAN

PENGONTROLAN BERAT BADAN PADA WANITA SETELAH MENIKAH


PROSES OUTPUT
INPUT

Intergrasi Model Keperawatan untuk pengkajian keperawatan


Analisa
pada Agregat Dewasa dengan berat badan berlebih. The Roy
Adaptation Model, Family Health Tasks Perspective, dan
Indikator hasil Keluarga
Community as Partner : Diagnosa 1. Peningkatan penahaman
keluarga tentang
1. Model Konsep Roy Adaptasi overweight
a. Tingkat adaptasi stimulus (fokal, konstektual, 2. Keluarga mampu
residual) melaksanakan diet dan
b. Mekanisme koping (regulator dan cognator) Health Promotion aktifitas untuk
menurunkan berat
c. Fungsi fisiologis (Penampilan dan fungsi secara badan
fisik) 3. Keluarga mandiri dalam
d. Konsep diri (mengenal pola interaksi sosial) manajemen penurunan
e. Fungsi peran (peran dalam interaksi sosial) berat badan
Perencanaan Askep Keluarga Implementasi Keluarga
f. Interdependen (kasih sayang dan cinta)
1. Pendidikan 1. Mengkaji keluarga
2. Pengkajian Keperawatan Keluarga, Maglaya, 2004
kesehatan dengan overweight
Tahap 1 : 2. Skrining (TB, BB,
a. Struktur Keluarga, Karakteristik dan dinamis 2. Memberikan pendidikan
Pola Hidup) kesehatan pada keluarga
b. Karakteristik sosial, ekonomi, dan budaya 3. Pemberdayaan
c. Lingkungan dan rumah 3. Memberdayakan
keluarga keluarga
d. Status kesehatan anggota keluarga 4. Aktifitas dan diiet Indikator keberhasilan komunitas
e. Nilai dan praktik dalam upaya preventif dan 4. Aktivitas dan diet
5. Konseling yan kes 5. Memberikan konseling
promotif 1. Meningkatkan pemahaman
Tahap 2 : pada keluarga
orang dewasa tentang
a. Persepsi keluarga tentang kondisi dan masalah overweight
kesehatan 2. Masyarakat dapat
b. Pengambilan keputusan Implementasi Komunitas memahami tentang bahaya
c. Tindakan dan hasil Perencanaan Askep Komunitas overweight
d. Dampak tindakan dan keputusan 1. Pencegahaan Primer 1. Primer 3. Teridentifikasi IMT
Health Education
a. Pendidikan kesehatan berlebih pada masyarakat
pada agregat dewasa
3. Pengkajian Keperawatan Komunitas, Community as overweight 4. Masyarakat mengikuti
Pendidikan kesehatan
Partner (Anderson, 2006) 2. Pencegahaan Sekunder b. Media lembar balik latihan aerobic (latihan
a. Inti Komunitas : Demografi, statistic vital, budaya, nilai- Surveilence tentang overweight berdasarkan penyebab
nilai kepercayaan Pemberdayaan 2. Sekunder overweight)
b. Subsistem : lingkungan fisik, pelayanan kesehatan dan 3. Pencegahaan Tersier a. Skrining ( TB, BB, 5. Terbentuknya kelas
sosial, ekonomi, transportasi, komunikasi, pendidikan, Pembentukan kelas pola hidup) overweight
politik dan pemerintahan, rekreasi sehat
3. Tersier
a. Pembentukan kelas
overweight
b. Aerobic Exercies
c.
Daftar Pustaka
Alligood, M.R. (2017) Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka Edisi Indonesia Ke-8
Volume 1. St. Louis Missouri: Elsevier Mosby

Anderson, E.T. & McFarlane, J. (2006). Buku ajar keperawatan komunitas : teori dan praktik,
edisi 3. Jakarta : EGC

Bulechek, G.M., Butcher, H.K., & Dochterman, J.M. (2013). Nursing intervention classification
(NIC) sixth edition. St. Louis Missouri: Elsevier Mosby

Friedman, Marilyn M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga : riset, teori & praktik. Jakarta :
EGC

Herdman, T. Heater. 2015. Nanda Internasional Inc. Diagnosis Keperawatan : definisi &
aplikasi 2015-2017. EGC : Jakarta

Maglaya, A.S. (2009). Nursing practice in the community fifth edition. Marikina City :
Argounata Corporation

Moorhead, S. et al. Nursing Outcomes classification (NOC) edition 5 edisi Bahasa


Indonesi.2013. Elsevier : Jakarta.
LATAR BELAKANG
Sejalan dengan program pemerintah CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan
asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet yang seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola Stres), terjadi
tuntutan masyarkat terhadap kebiasaan pola hidup sehat demi menunjang pembangunan
kesehatan bangsa yang berkualitas. Kebijakan ini memicu potensi profesi Keperawatan dalam
melaksanakan program sebagai fasilitator dan konsultan bagi masyarakat secara luas dan
menunjang keberhasilan program tersebut. Penerapan program dengan rajin aktifitas fisik dan
diet seimbang pada masyarakat merupakan pola kebiasaan yang belum disadari oleh masyarakat
terutama dalam mempertahankan kesehatan fisik dan berat badan yang seimbang.
Dewasa ini masyarakat lebih memilih pola hidup praktis dalam melaksanakan kegiatan
sehari-hari seperti mengkonsumsi makanan, mengingat makanan saat ini mudah tersedia dan
harga relatif mudah dijangkau serta keadaan tekhnologi dalam transportasi dan banyak
pekerjaaan yang dikerjakan dalam keadaan duduk yang lama sehingga membuat orang semakin
gemuk, hal ini juga seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan pertambahan
jumlah penduduk yang dapat mengakibatkan peningkatkan demografi masyarakat menjadi
gemuk. Obesitas (menjadi gemuk) saat ini menjadi perhatian dikalangan dunia berdampak pada
masalah kesehatan. Penduduk dunia mencapai 37% dari populasi global yang mengalami
kegemukan atau obesitas (Dean, 2014). Kondisi ini memicu timbulnya maslah kesehatan hingga
menjadi penyebab kematian diseluruh dunia karena obesitas mengakibatkan penyakit jantung,
stroke, diabetes, kangker dan penyakit lainnya (Hartman et al., 2016). Berdasarkan hasil
Rikesdas tahun 2013 di Indonesia sendiri prevalensi penduduk yang mengalami obesitas secara
nasional 26,6% angka ini lebih tinggi dibandingkan data pada tahun 2007 sebesar 18,8%.

Anda mungkin juga menyukai