A. Latar Belakang
B. Tujuan
Memberikan gambaran bagaimana memandirikan lansia pada masalah
hipertensi
A. Lansia dengan hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian dari
seluriuh lapisan masyarakat karena menimbulkan banyak dampak jangka
panjang maupun pendek. Oleh karena itu perlu penanggulangan terpadu
dalam waktu cukup. penyakit hipertensi pada lansia menimbulkan angka
mortalitas sekitar 13% atau 7,1 juta kematian orang diseluruh dunia
(Ismarina dkk, 2015).
Selain obat-obatan, untuk mengatasi hipertensi ada pula berbagai
tindakan keperawatan yang dapat diberikan seperti terapi komplementer
yang dapat membantu dalam pengendalian tekanan darah pada pasien
hipertensi, seperti aktifitas fisik, air, makanan, olah nafas, dan musik
sebagai teknik relaksasi (Djohan, 2006). Perubahan Fisiologis pada lansia
menimbulkan perubahan fisiologis sistem peredaran darah terutama pada
pembuluh darah, kecenderungan pembuluh darah pada lansia lebih elastis
dan kemampuan jantung dalam memompa darah lebih keras hal ini yang
menjadi penyebab utama hipertensi pada lansia (Maryam, 2008).
Prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa
dan hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya akibat hipertensi, atau
sekitar 13% dari total kematian (Gusmira dalam Supriadi dkk, 2012).
Prevalensi hipertensi di Indonesia untuk Penduduk berumur diatas 25
tahun adalah 8,3%, dengan prevalensi laki-laki sebesar 12,2% dan
perempuan 15,5%. Berdasarkan Riskesdas kemkes, 2014 menyebutkan
bahwa prevalensi sepuluh masalah kesehatan lansia terbesar adalah
hipertensi, lansia yang mengalami hipertensi pada golongan umur 65-74
mencapai 57,6 % dan golongan umur lebih dari 75 tahun berjumlah 63,8
%.
Penyakit hipertensi merupakan akibat dari ketidakseimbangan
tekanan darah, Tekanan darah terdiri dari tekanan sisitolik dan tekanan
diastolik. Tekanan Sistolik merupakan tekanan di arteri saat jantung
berdenyut atau berkontraksi memompa darah ke sirkulasi. Sedangkan
tekanan darah diastolik yaitu tekanan di artery saat jantung berelaksasi
diaantara dua denyutan (kontraksi). Kedua tekanan tersebut daiatas
merupakan tekanan yang dihasilkan oleh aktivitas kerja jantung sebagai
pompa dan menyebabkana darah mengalir didalam sistem artery secara
terus menerus (Palmer, 2007). Teori tersebut menjelaskan bahwa
terjadinya hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berperan
dalam patofisiologi antara lain faktor genetik, faktor lingkungan, asupan
garam, stress dan obesitas.
Penatalaksaan Hipertensi dapat dilakukan dengan pendekatan
farmakologi maupun dengan modifikasi gaya hidup, modifikasi gaya
hidup yang dilakukan misalnya membatasi asupan tidak lebih dari ¼
sampai dengan setengah sendok teh, makanan berkadar lemak jenuh
tinggi, makanan atau minum berpengawet(Infodatin, 2014).
1. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan pada lansia dengan hipertensi antara lain pemeriksaan fisik pengkajian pemeriksaaan fisik meliputi sistem
kardiovaskluer, nutrisi dan life style.
2. Interaksi sosial
Interaksi sosial meliputi pengkajian mengenai sosiokultural.
3. Masalah psikologis
Masalah psikologis yang ada meliputi stresor internal maupun stressor eksternal
4. Demografi
Demografi merupakan hal dalam pengkajian self care pada lansia, dari beberapa riset yang ada status demografi lansia
merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan hipertensi
5. Persepsi
Persepsi dalam hal ini meliputi bagaimana penilaian keluarga dan masyarakat dalam merawat lansia dengan hipertensi .
KISI KISI PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT LANSIA DENGAN
HIPERTENSI PADA MODEL KONSEPTUAL “SELF CARE” D.E. OREM
No Topik Sub Topik Sub- sub topik Item Pengkajian Metode Sumber data
A O W DS
1 Riwayat Kesehatan Pemeriksaan Sistem - Tekanan darah Lansia
Fisik kardiovaskuler terkontrol √
- Bunyi nafas vesikuler
- Respirasi normal
- Bunyi jantung reguler
Nutrisi - BB Ideal Lansia
- IMT Normal √
- Diit yang dianjurkan:
a. Rendah Kolesterol
b. Rendah Garam
c. Hindari makanan/
minuman yang
berpengawet
d. Cukup Karbohidrat,
Protein dan mineral
e. Hindari penyedap
rasa (vetsin)
Pemeliharaan Life Style - Berhenti merokok √ Lansia
kesehatan - Hindari alkohol
- Excerise cukup
KETERANGAN METODE :
A : ANGKET
O : OBSERVASI
W : WAWANCARA
DS : DATA SEKUNDERBAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan