Anda di halaman 1dari 25

HIV/AIDS

Oleh Kelompok 6
08:00
26 AGUSTUS 2021
OUR TEAM

01 02 03
FERINA
TERIMA JAYA GEA VISCA OLLA
FLORENCIASADA
(193018) (193050)
(193032)
04 05
BELLA SAFIRA YERNIWATI ZALUKHU
(193009) (193021)
Outlet Pembahasan

01 02 03
Definisi Trend dan Trend dan Issue
Latar Belakang
Issue HIV/AIDS

04 05 06
Masalah pada Hasil Penelitian,
Upaya HIV/AIDS Peran Perawat dan
HIV/AIDS
Peran Keluarga
01
Latar Belakang
Latar Belakang
AIDS merupakan salah satu penyakit menular seksual yang masih menjadi perbincangan utama dalam
permasalahan global. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndrome yang
berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat menurunnya kekebalan. Trend kejadian HIV/AIDS di
dunia cenderung meningkat setiap tahunnya. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun
2014 didapatkan 36.900.000 orang terinfeksi HIV/AIDS di seluruh dunia. Menurut Depkes RI (2017),
jumlah kasus HIV yang dilaporkan di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2017
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Jumlah infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan Desember
2017 di Indonesia sebanyak 48.300 orang.
02
Definisi Trend dan
Issue
Definisi Trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai
pendekatan analisa. Trend juga dapat didefinisikan sebagai
salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan
masyarakat.
Issue adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang,
yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik, hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat,
kematian, ataupun tentang krisis.
03
Trend dan Issue
HIV/AIDS
Trend dan Issue HIV/AIDS
1. Peer Group Remaja
2. One Day Care
3. Penularan HIV/AIDS
a. Seseorang bisa tertular HIV jika tinggal bersama atau bergaul dengan ODHA
b. Nyamuk menyebarkan HIV
c. Seks oral dan ‘french kiss’ dapat menularkan HIV
d. ODHA tidak akan menyebarkan virus selama berobat secara teratur
e. Pasangan yang keduanya positif HIV tidak perlu mempraktikkan seks yang aman
f. HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan
g. Berenang bersama ODHA bisa tertular HIV
h. Virus HIV dapat ditularkan melalui pisau cukur
i. Virus HIV ditularkan melalui makanan kaleng yang terinjeksi darah yang telah
terkontaminasi virus
j. Virus HIV ditularkan oleh tukang periksa gula darah keliling
04
Masalah pada
HIV/AIDS
Masalah pada HIV/AIDS

Masalah HIV/AIDS merupakan masalah kesehatan global


yang mengancam dunia termasuk Indonesia. Masalah
yang berkembang sehubungan dengan penyakit HIV dan
AIDS adalah angka kejadian dan kematian yang masih
tinggi. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari
masalah HIV/AIDS.

Angka kematian tertinggi di Indonesia salah satunya


adalah masalah HIV/AIDS. Sejak tahun 2005 sampai
September 2015 terdapat kasus HIV sebanyak 184.929
yang didapat dari laporan layanan konseling dan tes HIV.
Jumlah kasus HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (38.464 kasus), diikuti
Jawa Timur (24.104 kasus), Papua (20.147 kasus), Jawa Barat (17.075
kasus), dan Jawa Tengah (12.267 kasus). Sementara kasus AIDS sampai
September 2015 sejumlah 68.917 kasus. Sampai September 2015 kasus
AIDS terbesar di 381 (77 persen) dari 498 kabupaten/kota di
seluruhprovinsi di Indonesia.
05
Upaya HIV/AIDS
Upaya HIV/AIDS
Upaya pemerintah yang telah dilakukan untuk menurunkan angka penderita HIV/AIDS
yaitu melalui terapi antiretroviral. Terapi tersebut merupakan terapi yang dijalankan pasien
dengan mengonsumsi obat seumur hidup mereka. Untuk menekan penggandaan (replikasi)
virus di dalam darah, tingkat obat antiretroviral harus selalu di atas tingkat tertentu.
Pemberian terapi ARV tidak serta merta diberikan begitu saja pada penderita yang
dicurigai tetapi perlu mempertimbangkan berbagai faktor dari segi pengetahuan,
kemampuan, kesanggupan pengobatan jangka panjang, resistensi obat, efek samping,
jangkauan memperoleh obat, serta saat yang tepat untuk memulai terapi.
06
Hasil Penelitian, Peran
Perawat dan Peran
Keluarga
Hasil penelitian pada 75 pasien menggambarkan sebagian besar reponden belum
mendapatkan peran perawat sebagai educator. Perawat pada dasarnya memiliki tiga peran
dalam melaksanakan tugasnya. Peran mandiri, peran tergantung dan peran kolaborasi
merupakan peran perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien.

Hasil penelitian Hapsari (2013) menunjukkan bahwa hampir 50% responden menilai peran
perawat sebagai educator dalam kategori tidak baik. Faktor lain yang mempengaruhi peran
perawat sebagai educator adalah kondisi pasien, kebudayaan pasien, bahasa yang
digunakan pasien sehari-hari dan kesiapan pasien/keluarga dalam menerima pengajaran
dari perawat.

Konseling sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan terhadap ODHA dan


penerimaan pasien terhadap sakitnya. Pengetahuan itu meliputi pengertian tentang terapi
ARV, pentingnya kepatuhan terapi, efek samping yang mungkin terjadi serta lama, dengan
pengetahuan tinggi diharapkan ODHA menjalankan kepatuhan terapi ARV sesuai aturan
yang dianjurkan oleh dokter.
Peran Perawat
1. Pemberi Asuhan
Peran ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan.
2. Pembela/Advokat
Advokat/pembelaPeran ini dilakukan perawat dalam membantu pasien dankeluarganya
dalam menginterpretasikan berbagai informasi daripemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalampengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yangdiberikan
kepada pasien.
3. Pendidik/Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu pasien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Peran Perawat
4. Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan pasien.
5. Kolaborator
Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lainlain dengan
berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan
termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan
selanjutnya.
Peran keluarga dalam upaya pencegahan masalah HIV/AIDS, yaitu :
1. Menanamkan nilai-nilai agama dan moral terhadap anak-anak dalam proses sosialisai;
2.Meningkatkan perhatian dan kasih sayang sebagai wujud dari fungsi biologis dan
perlindungan
3. Melakukan kontrol sosial yang bersifat preventif dan represif; dan
4. Adanya kesadaran dan keberanian untuk melapor kepada pihak berwenang apabila
keluarga tidak mampu melakukan pencegahan terhadap perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh putra-putri mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Danik. 2016. PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUCATOR MEMPENGARUHI KEPATUHAN


KONSUMSI OBAT ANTIRETROVIRAL (ARV) BAGI PASIEN HIV/AIDS DI KLINIK VCT RSUD
Dr. MOEWARDI. Surakarta. Jurnal Ners dan Kebidanan.
ANY
Try to do it
QUESTION? in 60
seconds
Thank you!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai