Anda di halaman 1dari 91

By.

Mastaida Tambun,
SST.,M.K.M
Rujukan
Penilaian Efek
Akseptor
Samping
Bermasalah
Penanganan
Macam- Efek samping
Macam Efek
Samping
KONDO
M

PIL

SUNTIK

AKDR TUBEKTOMI
NORPLAN KESIMPULA
/TUBEKTO EVALUASI
T N
MI
PENGERTIA
N

EFEK
SAMPING/MASAL
AH

PENANGANAN
selubung atau sarung karet yang dapat
terbuat dari berbagai bahan :
lateks (karet)
plastik (vinil) atau
bahan alami (kulit tatu usus domba )

yang dipasang pada penis saat hubungan


seksual
Kondom rusak atau diperkirakan bocor
( sebelum berhubungan )
Kondom bocor atau dicurigai ada curahan
divagina saat berhubungan
Dicurigai adanya reaksi alergi ( spermisida )
Mengurangi kenikmatan hubungan seksual
 Buang dan pakai kondom baru atau pakai
spermisida di gandung kondom
 Jika dicurigai ada kebocoran, pertimbangkan
pemberian morning after pill (lihat bab
kontrasepsi darurat)
 Reaksi alergi,meskipun jarang,dapat sangat
mengganggu dan bisa berbahaya. Jika
keluhan menetap sesudah berhubungan dan
tidak ada gejala IMS,berikan kondom alami
( produk hewani ” lamb skin atau gut) atau
bantulah klien memilih metodik lain
 Jika penurunan kepekaan tidak bisa ditolerir
biarpun dengan kondom yang lebih tipis,
anjurkan pemakaian metodik lain
EFEK SAMPING
JENIS KB PIL
& PENILAIAN

PENANGANA
N
A. PIL KOMBINASI
 Mengandung Gabungan estrogen dan
progestogen
 Dosis 3 -10 kali lebih tinggi
dari pil progestogen
 Preparat :

1. Monofasik estrogen + progesteron, dosis


sama & menetap, 21 tablet

2. Bifasik estrogen dosis menetap, 11 tablet


awal berisi progesteron dg dosis rendah

3. Trifasik 6 estrogen+ptogerteron dg dosis


rendah,5 tablet dg dosis yg di tingkatkan,
sisanya progesteron dg dosis yg lebih tinggi lagi
B. Mini PIL
 Mengandung Hanya
menggunakan hormon progestogen
 Dosis 0,03-0,05 mg progestogen
pertablet(Dosis Rendah)
PIL KOMBINASI
 Acne/Kulit Berminyak
 Amenorea (kegagalan mendapatkan withdrawal
bleeding pada akhir siklus Pil-Oral)
 Perdarahan Bercak dan Perdarahan Menyerupai
Haid (Spotting and breakthrough bleeding)
 Payudara Terása “Penuh” atau nyeri = Mastalgia
 Depresi
  Gangguan Penglihatan (Buram /Hilangnya
Penglihatan)
 Kehamilan dan Kelainan Janin
 Galactorrhea
 Sakit Kepala
 Hipertensi
 Mual (Nausea)
 Berat Badan yang Bertambah
a. Acne/Kulit Berminyak

Subyektif :
 Tanyakan riwayat keluarga

 anyakan tentang siklus kambuh sebelum dan

selama minum Pil-oral


 Oligomenore dan acne sebelum pemakaian Pil-

oral

Objektif:
a. Perhatikan lokasi, ukuran, jumlah dan warna
dari lesi.
b. Perhatikan jumlah, ketebalan dan distribusi
dari rambut.
c.Cari adakah pembesaran ovarium / kista ovarium.
 
b. Amenorea
Subjektif:
1. Tentukan adakah perdarahan, perdarahan-bercak,
atau sama sekali tidak ada perdarahan. Pil-oral
dosis rendah yang sekarang banyak dipakai dapat
menyebabkan withdrawal bleeding yang minim.
2. Tanyakan tentang pengotoran pakaian dalam.
3. Apakah pernah lupa minum Pil-oral.
4. Pola sanggama, dan hari terakhir melakukan
sanggama.
5. Tanyakan gejala-gejala kehamilan (payudara
membesar, nyeri payudara, mual).
7. Adakah kerja/latihan otot yang berat, stres yang
bertambah, perubahan berat badan, pemakaian obat
yang dengan cepat member­sihkan estrogen dari
darah seperti Rifampisin atau phenobarbi­tal.
8. Tanyakan pada akseptor apa yang akan dilakukannya
bila ia hamil sewaktu memakai kontrasepsi oral ?
Meneruskan kehamilan nya?.

◦ Objektif:
Tentukan apakah akseptor hamil atau tidak
(pemeriksaan gi­nekologia, test kehamilan urine).
c. Perdarahan Bercak

Subjektif:
a. Anamnesa meliputi lama pemakaian Pil-oral,
dosis, teratur­tidaknya minum Pil-oral, lama dan
banyaknya spotting, gejala­gejala kehamilan, riwayat
masa lalu problem ginekologis, sakit pelvis, demam,
menggigil, dispareunia, fluor albus, pemakaian obat-
obat lain yang dapat mempengaruhi kontrasepsi
oral, diare, gangguan intestinal atau hepar lainnya.
 
Objektif:
Cari tanda-tanda kehamilan intra-uterine
atau ektopik, infeksi pelvis, myoma
uteri, infeksi serviks/polip atau
endometriosis.
Periksa hematokrit.
 
d. Payudara Terása
Subjektif:
Dari anamnesa perlu diketahui lamanya,
parahnya, kapan wak­tunya selama siklus,
gejala-gejala kehamilan, perjalanan gejala-­
gejala, perubahan berat badan yang siklis,
perubahan ukuran BH, colostrum, riwayat
pernah menderita penyakat payudara jinak,
biopsi atau mammografi, dan riwayat keluarga
mengenai karsinoma payudara
Objektif:
a. Dilakukan:

Cari nyeri lokal atau umum, perbedaan dalam “perasaan


penuh”, nodule atau massa dan cairan dari puting susu.
Bandingkan ukuran ke-2 payudara
Cari tanda-tanda dari kehamilan dini.
b. Test-test selanjutnya yang dapat dilakukan meliputi mam­
mografi, pemeriksaan mikroskopik atau sitologi dari cairan
puting susu/breast discharge, biopsi, test kehamilan-urine
atau serum darah dan penentuan kadar prolaktin.
Usul: Ambil darah untuk penentuan kadar prolaktin sebelum
melakukan pemeriksaan payudara, karena stimulasi payudara
akan segera meninggikan kadar prolaktin se­rum.
E. Depresi
Subjektif:
Anamnesa meliputi :
 awal timbulnya depresi
 waktu di mana depresi paling buruk
 beratnyà depresi
 riwayat lalu dari percobaan bunuh-diri
 pikiran perihal bunuh diri, perubahan selera makan, DLL
Tanyakan mengenai : perubahan dalam frekuensi
sanggama, li­bido, kemampuan untuk mencapal orgasme,
apakah minum obat diazepam (Valium).
 
Objektif:
 Cari tanda-tanda dari depresi, termasuk
lethargy, depressed mood.
 Menentukan berat ringannya depresi mungkin
memerlukan bantuan dari ahli Psikiatri.

F. Gangguan Penglihatan
 Subjektif:

a. Anamnesa meliputi pertanyaan


perihal frekuensi, lamanya dan
hubungannya dengan pemakaian
kontrasepsi oral
b. Tanyakan apakah disertai dengan sakit
kepala dan kelainan­-kelainan neurologis
seperti perasaan lemah, perubahan bicara,
rasa baal atau kesemutan.
c. Tanyakan perihal gejala-gejala sakit kepala
migraine.
d. Tanyakan perihal pemakaian kacamata,
pemeriksaan mata ter­akhir, buramnya
penglihatan saat hamil atau yang
berhubungan dengan siklus haid
Objektif:
 Cari tanda-tanda defek lapangan
pengelihatan, kelemahan moto­rik, papil-
edema dan kelainan-kelainan neurologis.

G. Kehamilan dan Kelainan Janin


Subjektif:
Anamnesa meliputi pertanyaan mengenai lama
pemakaian Pil-oral, periode haid selama minum
Pil-oral termasuk keterlam­batan haid, lupa minum
Pil-oral, tanggal terakhir bersanggama,
mual,muntah, nyeri payudara, pembesaran
payudara, pemakaian obat-obat lain termasuk
alkohol yang dipakai dalam 2-3 bulan terakhir,
adanya kelainan pada kehamilan-kehamilan yang
lalu, keguguran/IUFD.
 
 Objektif:
◦ Tentuka adakah kehamilan?.
◦ Cari tanda-tanda dari kehamilan

H. Galactorrhea
Subyektif:

a.Anamnesa meliputi pertanyaan-


pertanyaan perihal rangsangan
payudara karena menyusui, lama dan
banyaknya pengeluaran dan riwayat
lampau dari galactorrhea.
b. Tanyakan perihal gejala-gejala kehamilan
seperti mual, payu­dara “penuh” atau
nyeri, perubahan selera makan, keterlam­
batàn haid, berat badan bertambah,
sanggama terakhir.
Objektif:
a. Tentukan apakah keluar sekret bila
payudara dipijit.
b. Bagainiana kuantitas dan kualitas
sekret tersebut.
c. Bila perlu lakukan pemeriksaan
mikroskopik dari cairan ter­sebut
untuk melihat leukosit, butir lemak
dan sebagainya
I. Sakit Kepala
Subyektif:
a. Anamnesa meliputi pertanyaan-
pertanyaan:
1. Umur pada saat timbulnya sakit kepala.
2. Berat ringannya sakit kepala,lamanya,
stres ,lokasi sakitnya,siklus, sakit
rahang dan hubungan dari sakit kepala
dengan minum Pi1-oral.
3. Apakah sakitnya unilateral, berdenyut-
denyut atau disertai dengan mual,
muntah, pusing, penglihatan buram,
mata­berair atau hilangnya visus.
b. Tanyakan riwayat Sinusitis atau post-
nasal drip.
c. Tanyakan mengenai pemakaian obat-
obat, alkohol, kafein.
d. Adakah riwayat-keluarga dengan
migraine.
e. Adakah hilangnya kemampuan bicara,
lemah, baal atau ke­semutan, yang
berhubungan dengan sakit kepala.

 Obyektif:
a. Periksa tekanan darah.
b. Lakukan pemeriksaan funduskopi.
c. Bila perlu lakukan pemeriksaan neurologis yang
lengkap.
J. Hipertensi
Subjektif:
 Pada anamnesa ditanyakan
◦ Tekanan darah sebelum dan sesudah pemakaian
P11-oral, Tekanan darah selama kehamilan.
◦ Sakit kepala, gangguan mata, stres, latihan,
riwayat infeksi saluran kemih.
◦ Riwayat keluarga dengan hipertensi.
◦ Pemakaian kafein, nikotin, diuretika, obat-obat
influenza (yang umumnya. mengandung
vasokonstriktor), obat-obat penekan nafsu
makan, amphetamine.
Objektif:
a. Pemeriksaan tekanan darah, duduk
dan tidur harus dilakukan pada
lebih dari 1 kunjungan.
b.Menurut WHO, hipertensi pada
orang dewasa, bila: Sistolik > 160
mm Hg. Diastolik > 95 mm Hg.
c. Dilakukan penimbangan berat
badan.
K. Mual (Nausea)
Subjektif:
 Pada anamnesa ditanyakan:

1. Lamanya rasa mual.


2. Hubungannya dengan pemakaian Pi1-oral
3. Waktu minum Pi1-oral (pagi, siang, sore
dan malam).
4. Strea, sakit lambung/perut, pemakaian
alkobol
5. Jumlah hari rasa mual dalam 1 siklus.
6. Gejala-gejala kehamilan dini
7. Muntah.
8. Pemakaian obat-obat lain.
Objektif:
1. Cari tanda-tanda kehamilan-dini.
2. Adakah infeksi?.
3. Test kehamilan (urine atau serum).
4. Test diagnostik lainnya untuk Hepatitis,
penyakit kandung em­pedu.

K. Berat Badan yang Bertambah


Subjektif:
 Pada anamnesa ditanyakan:
1.Hubungan antara pertambahan berat badan dan Pi1-
oral.
2. Perubahan nafsu/selera makan.
3.Gejala-gejala dari kehamilan-dini.
4. Pekerjaan, tidur, olahraga, tanda-tanda depresi.
 Objektif:

 Perhatikan adanya oedema,


jumlah dan lokasi lemak, pembe
saran uterus dan tanda-tanda
lain dari kehamilan.
 Pemeriksaan test urine untuk
kehamilan, glukosa darah 2 jam
post-prandial.
MINI PIL
Perdarahan Bercak dan Perdarahan
Menyerupai Haid
Kehamilan dan Kelainan Janin
A. Perdarahan Bercak dan Perdarahan Menyerupai
Haid

Subjektif:
a.Anamnesa meliputi :
a. lama pemakaian Pil-oral, dosis
b. teratur­tidaknya minum Pil-oral
c. lama dan banyaknya spotting
d. gejala­gejala kehamilan
e. riwayat masa lalu problem ginekologis
f. sakit pelvis, demam, menggigil,
dispareunia, fluor albus,
g. pemakaian obat-obat lain yang dapat
mempengaruhi kontrasepsi oral
h. Diare
i. gangguan intestinal atau hepar
lainnya.

Objektif:
1. Cari tanda-tanda kehamilan intra-
uterine atau ektopik, infeksi pelvis,
myoma uteri, infeksi serviks/polip
atau endometriosis.
2. Periksa hematokrit.
B. Kehamilan dan Kelainan Janin
Subjektif:
 Anamnesa meliputi pertanyaan
mengenai lama pemakaian Pil-oral,
periode haid selama minum Pil-oral
termasuk keterlam­batan haid, lupa
minum Pil-oral, tanggal terakhir
bersanggama, mual,muntah, nyeri
payudara, pembesaran payudara,
pemakaian obat-obat lain termasuk
alkohol yang dipakai dalam 2-3 bulan
terakhir, adanya kelainan pada
kehamilan-kehamilan yang lalu,
keguguran/IUFD.
 Objektif:

1. Tentuka adakah kehamilan?.


2. Cari tanda-tanda dari kehamilan.

PENANGANAN
EFEK
PENANGANA
SAMPING
N
PENILAIAN
1. Amenorea
2. Galaktorea
3. Perdarahan /perdarahan bercak
(memanjang dan atau bertambah banyak).
4. Perdarahan bercak/spotting
5. Perdarahan/ per­darahan bercak (diantara
dua haid dan/atau tidak teratur)
6. Sakit kepala (terutama yang disertai
gangguan pengelihatan )
7. Nyeri perut sebelah bawah/nyeri pinggul
( dengan tanda hamil/tanpa tanda hamil )
8. Depresi
9. Pertumbuhan Rambut berlebihan
(hirsutism) atau jerawat/radang kulit atau
rontoknya rambut.
10. Tekanan darah tinggi
11. Ikterus
12. Mual/ pusing / gelisah
13. Tromboflebitis atau penyakit trom-
boembolik (pada kaki, paru atau mata)
14. Meningkatnya berat badan atau
menurunnya berat badan.
A. Amenorea
a. Hindarkan kemungkinan hamil dengan
memeriksa ada tidaknya tanda-tanda
kehamilan.
b. Lakukan pemeriksaan dalam (spekulum dan
pemeriksaan bimanual) dan bila perlu
periksalah dengan tes kehamilan.
B. Galaktorea
Laksanakan pemeriksaan kadar hormon
prolaktin.

C. Perdarahan /perdarahan bercak


Laksanakan pemeriksaan dalam
(spekulum dan pemeriksaan bimanual)
untuk memastikan bahwa perdarahan
tersebut bukan dari saluran alat
kelamin, misalnya va­ginitis,servisitis,
polip servikal, atau fibroma uteri.
 Bila diduga hamil (intra uteri atau di
luar kandungan) atau keguguran
spontan, lakukan pemeriksaan dan bila
perlu lakukan tes kehamilan.

D. Perdarahan bercak/spotting
Bila tidak ditemukan kelainan, periksalah
adanya tanda-tanda anemia berat
(kon-jungtiva yang pucat atau ujung
kuku yang pucat, rendahnya
hematokrit atau hemoglobin)
E. Perdarahan/perdarahan bercak (diantara
dua haid dan/atau tidak teratur)
Tidak terdapat kelainan dan tidak
terlihat anemia
F. Sakit kepala
a.Tanyakan apakah pola sakit kepala
bertambah berat sejak mengikuti KB
suntik.
b. Laksanakan pemeriksaan jasmani dan
ukur tekanan darah.
c. Laksanakan pemerik­saan dengan baik
pada:
- mata (funduskopi)
- saraf
G. Nyeri perut sebelah bawah
a. Cari dan tanyakan riwayat penyakit. Laksanakan
pemiksaan perut dan pinggul (memakai spekulum dan
bimanual).
b. Periksa tanda-tandavital:
- Nadi
- Tekanan darah
- Suhu
c. Laksanakan pemeriksaan untuk
menyingkirkan kemungkinan:
- Kehamilan luar kandungan
- Penyakit Radang Panggul (PRP)
- Radang usus Buntu.
- Radang kista ovarium
d. Laksanakan pemeriksaan Hb/Ht dan tes
kehamilan bila terdapat indikasi
pemeriksaan dan dimungkinkan
H. DEPRESI
o Tanyakan faktor-faktor yang
mungkin berpengaruh misalnya
depresi pada keluarga, masalah
keuangan atau masalah sosial.

I. Pertumbuhan Rambut berlebihan (hirsutism)


o Pelajari riwayat sebelum dan sesudah

mengikuti KB suntik.
J. Tekanan darah tinggi
oPeriksaulang setelah klien istirahat
beberapa menit.
K. Ikterus
oWarna kuning yang akut yang terjadi
setelah penyuntikan tidak berhubungan
dengan KB suntik. Pastikan tidak terdapat :
- Hepatitis akut
- Penyakit kantung empedu
L. Mual/ pusing / gelisah
oPastikantidak terdapat kehamilan dengan
pemeriksaan jasmani, pe-riksaan dengan
spekulum, bimanual dan tes kehamilan bila
perlu.
M. Tromboflebitis atau penyakit trom-boembolik
(pada kaki, paru atau mata)

o Periksa kemungkinan penyakit tromboemboli.

N. Meningkatnya berat badan atau menurunnya berat


badan.

o Bandingkan sebelum dan sesudah mengikuti


KB suntik. Pastikan tidak terdapat adanya
ke-hamilan. Pastikan klien makan dan olah
raga
dengan baik dan tepat
EFEK SAMPING
dan penilaian

PENANGANA
N
A. Amenore.
a. Tanyakan kepada
Klien:
• Kapan dia mendapat haid terakhir.
• Kapankah dia terakhir kali meraba benang

AKDR-nya.
• Apakah mempunyai gejala-gejala kehamilan

b. Lakukan pemeriksaan
dalam (dengan spekulum dan bimanual) untuk
memeriksa benang AKDR dan menyingkirksan
kemungkinan kehamilan.
B. KRAM
a. Lakukanpemeriksaan luar dan dalam (dengan
bimanual) untuk memeriksa adanya PRP dan
penyebab lain kram, seperti:
 Ekspulsi parsial AKDR (pengeluaran

sebagian).
 Perforasi serviks atau uterus
 Kehamilan ektopik

C. Kehamilan
a. Perdarahan tidak teratur yang disertai
atau tanpa disertal gejala-gejala
kehamilan atau infeksi, nyeri pelvis atau
terabanya massa adeksa
B. Perdarahan yang tidak teratur
a. Lakukan pemeriksaan dalam (spekulum
dan bimanual) untuk meyakinkan tidak
adanya:
• Patologi di servjks uteri,
• Bukti-bukti keha­milan (intra-uterin
atau ektopik)
• Abortus spontan
b. Berapa banyak klien mengeluarkan
darah?
Periksa tanda-tanda anemia
(konjungtiva pucat, Hb/Ht turun)
C. Kemasan steril AKDR rusak
a. Periksakemasan dengan teliti sebelum
dipakai. Hati-hati apakah ada kerusakan pada
perekat atau penutup plastiknya

D. BENANG HILANG
a. Tanyakan klien apakah dia rnengetahui bahwa
AKDR-nya telah keluar
b. Jika klien tidak mengetahui apakah AKDR-nya
telah keluar, tanya­kan:
• Kapan haid terakhir
• Kapan terakhir meraba benang AKDR.
e. Infeksi panggul
 Lakukan pemeriksaan luar dan dalam (spe­
kulum dan bimanual dan tes untuk ITG (jika
tersedia fasilitas).
 Jika uretritis atau servitis cairan yang

purulen atau serviks yang kemerah-merahan),


buat sediaan apus dari cairan serviks dengan
menggunakan pewarnaan gram.

f. TERSANGKA PERFORASI UTERUS


 Klien
mengeluh adanya rasa nyeri tiba-tiba
sewaktu pemasangan AKDR
e. Sinkop, bradikardi, reaksi vasovagal
 klien cemas?
 Apakah dia mempunyai uterus yang kecil atau

stenosis serviks? (Hal ini akan mem­perbesar


risiko terjadi­nya sinkop dan/atau reaksi
vasovagal)

F. Cairan vagina
 Adakah riwayat ISR atau PMS lain dan
periksa vaginitis atau servisitis purulenta.
 Periksa sediaan basah cairan vagina
dalam garam faal dan KOH untuk:
• Trikomonas
• Kandida
• Gardnerella

 Buat sediaan apus va­gina atau cairan


serviks yang diwarnai dengan Gram.
Observasi intra-selular dan lekosit
polimor-fonuklear
Alat Kontrasepsi BAWAH KULIT
(AKBK)/ norplant

EFEK SAMPING &


PENILAIAN

PENANGANA
N
A. Amenorea
a. Singkirkan kemungkinan kehamilan sebelum
melakukan insersi dengan memperhatikan
tanda-tanda kehamilan, pemeriksaan dalam
(sepekulum dan bimanual) dan bila perlu
lakukan tes kehamilan.
Bila hamil. Norplant dilepas dan kehamilan
diobservasi sampai aterm.
B. Perdarahan bercak ( lama dan atau banyak )
o Lakukan pemeriksaan dalam (dengan spekulum

atau bimanual) untuk meyakinkan perdarahan


bukan berasal dari lesi trak­tus genetalia
misalnya, polip serviks atau mioma uteri.
 Apabila mencurigai kehamilan
(intra/ekstra uterin) ataukeguguran
lakukan pemeriksaan kehamilan
 Bila tidak dipastikan kelainan pada trakus
genitalis, evaluasi anemia (konjungtiva,
hemoglobin atau hemaktroit rendah)

B. Perdarahan BERCAK (BANYAK &


MEMANJANG )
o Tidak ditemukan pe nyebab lain, perda-
rahan/bercak>1O hari
C. Perdarahan/spotting intermenstrual
 Tidak didapatkan kelainan dan klien tidak
anemia

D. EKSPLUISI
 Periksa apakah terjadi ekspulsi sebagian
atau keseluruhan kapsul.

e. INFEKSI
 Periksa daerah insersi
akan tanda-tanda infeksi (nyeri panas dan
kemerahan) bernanah atau abses.
f. NYERI KEPALA TERUTAMA BILA DISERTAI
PANDANGAN KABUR

 Tanyakan apakah keadaan mulai terjadi


sejak memakai Norplant ataukah menjadi
lebih berat setelah memakai Norplant.
 Lakukan pemeriksaan fisik dan tekanan
darah.
Lakukan perneriksaan:
• Mata(funduskopi).
• Neurologi
g. Nyeri perut bagian bawah nyeri panggul (dengan atau
tanpa gejala hamil).
o Anamnesis cermat, lakukan pemeriksaan panggul

dan perut (spekulum dan bimanual).


Evaluasi tanda Vital:
• Nadi
• Tekanandarah
• Suhu
Singkirkan kemungkinan:
• kehamilan ektopik.
• Radang panggui.
• Appendiksitis.
• Kista ovarium.
Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk Hb/Ht,
tes kehamilan bila ada indikasi dan dapat
dilakukan.
h. Norplant hilang
 Biasanya disebabkan insersi terlalu dalam

(subkutan) atau jumlah yang diinsersi me­


mang kurang dari enam (jarang)
i. Nyeri payudara (Mastalgia)
 Pastikan klien tidak hamil.

Evaluasi payudara:
• Benjolan atau kista
• Cairan atau galaktoera (keluarnya
cairan seperti air susu).
j. Nyeri dada
 Evaluasi kemungkinan adanya kelainan

kardiovaskular:
• Tekanan darah
• Kemungkinan ada­nya aritma
k. Pertumbuhan rambut berlebihan
 Kaji kembali riwayat sebelum dan sesudah

pemasangan
l. Ikterus
 Ikterus tak ada hu-bungannya dengan

Norplant. Singkirkan adanya hepatitis


m. Gairah seksual menurun
 Diskusikan masalahnya

n. Mual/pusing/gelisah
 Singkirkan kemungkinan hamil dengan

memeriksa tanda kehamilan, pemeriksaan


dalam dan tes kehamilan.
m. Tromboflebitis atau tromboemboli
 Periksa kemungkinan adanya penyakit
tromboemboli aktif.

o. Berat badan naik atau turun


 Bandingkan berat badan sebelum dan
saat
ini . Singkirkan kemungkinan kehamilan.
Evaluasi apakah kebiasaan makan kli­en
dan olah raga sesuai.
KOMPLIKASI
& SISTEM
PENANGANA RUJUKAN
N
A. Infeksi luka
 Apabila terlihat infeksi luka,obati dengan
antibiotik,bila terdapat abses,lakukan
drainase dan obati seperti yang terindikasi

B. Demam pasca operasi ( >38°C )


 Obati infeksi berdasarkan apa yang
ditemukan

C. Luka pada kandung kemih,intertinal


 Mengacu ke tingkat asuhan yang tepat.
Apabila kandung kemih atau usus luka dan
diketahui sewaktu operasi,lakukan reparasi
primer.
D. Hematoma ( subkutan )
 Gunakan packs yang hangat dan lembab di
tempat tersebut : amati hal ini biasanya
akan berhenti dengan berjalannya waktu
tetapi dapat membutuhkan drainase bila
ekstensif.

E. Emboli gas yang diakibatkan oleh laparaskopi


 Anjurkan ke tingkat asuhan yang tepat dan
mulailah resusitasi intensif, termasuk :
cairan intravena,resusitasi kardiopulmonar,
dan tindakan penunjang kehidupan lainnya
F. Rasa sakit pada lokasi pembedahan
 Pastikan adanya infeksi atau abses dan
obati berdasarkan apa yang ditemukan

G. Pendarahan superfisial
 Mengontrol pendarahan dan obati
berdarkan apa yang ditemukan
PENGERTIAN HAL-HAL
SEBELUM DIRUJUK

TUJUAN HAL-HAL
MENGEMBALIKAN
KLIEN
TATA
LAKSANA
A. Pengertian :
Sistem rujukan upaya kesehatan
adalah suatu sistem jaringan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara tim­bal balik
atas masalah yang timbul, baik secara
vertikal maupun secara horizontal
kepada fasilitas pelayanan yang lebih
kompeten, terjangkau, dan rasional.
B. Tujuan :
untuk meningkatkan mutu,
cakupan dan efi­siensi
pelaksanaan pelayanan metode
kontrasepsi secara terpadu.
C. Tata Laksana
Rujukan Medik dapat berlangsung:
 Internal antar petugas di satu Puskesmas.
 Antara Puskesmas Pembantu dan Puskesmas.
 Antara masyarakat dan Puskesmas.
 Antara satu Puskesmas dan Puskesmas yang

lain.
 Antara Puskesmas dan rumah sakit,

laboratorium atau fasilitas pelayanan kese­hatan


lainnya.
 Internal antara bagiam/unit pelayanan di dalarn

satu rurnah sakit.


 Antar rumah sakit, laboratorium atau fasilitas

pelayanan lain dan rumah sakit, laboratorium


atau fasilitas pelayanan yang lain
D. HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN
SEBELUM MERUJUK

Konseling tentang kondisi klien yang


menyebabkan perlu dirujuk.
Konseling tentang kondisi yang diharapkan
diperoleh di tempat rujukan.
Informasi tentang fasilitas pelayanan
kesehatan tempat rujukan dituju.
Pengantar tertulis kepada fasilitas
pelayanan yang dituju mengenai kondisi klien
saat ini dan riwayat sebelumnya serta
upaya/tindakan yang telah diberikan.
Bila perlu, berikan upaya mempertahankan
keadaan umum klien.
Bila perlu, karena kondisi klien, dalam
perjalanan menuju tempat rujukan harus
didampingi perawat/bidan.
Menghubungi fasilitas pelayanan tempat
rujukan dituju agar memungkinkan segera
menerima rujukan klien.
E. HAL-HAL YANG HARUS ILAKUKAN DALM
MENGEMBALIKAN KLIEN KE FASILITAS

 Konseling tentang kondisi klien sebelum dan


sesudah diberi upaya penanggu­langan.
 Nasihat yang perlu diperhatikan klien
mengenai kelanjutan penggunaan kon­trasepsi.
 Pengantar tertulis kepada fasilitas pelayanan
yang merujuk mengenai kondisi klien berikut
upaya penanggulangan yang telah diberikan
serta saran-saran upaya pelayanan lanjutan
yang harus dilaksanakan, terutama tentang
penggunaan kon­trasepsi.
Kesimpulan
Efek samping kondom
Kondom rusak atau diperkirakan bocor
sebelum atau selama berhubungan.
Iritasi lokal pada penis/vagina
Mengurangi kenikmatan hubungan seksual.
Terjadinya reaksi alergi ( jarang )

Efek samping Pil


Amenorea ( tidak ada perdarahan,
spotting )
Mual,pusing atau muntah ( akibat reaksi
anapilaktik )
Perdarahan pervaginam /spotting
Efek samping Kontrasepsi Suntik
 Amenorea
 Galaktorea
 Perdarahan /perdarahan bercak
(memanjang dan atau bertambah
banyak).
 Perdarahan bercak/spotting
 Perdarahan/ per­darahan bercak
(diantara dua haid dan/atau tidak
teratur)
 Sakit kepala (terutama yang disertai
gangguan pengelihatan )
 Nyeri perut sebelah bawah/nyeri
pinggul ( dengan tanda hamil/tanpa
tanda hamil )
 Depresi
 Pertumbuhan Rambut berlebihan
(hirsutism) atau jerawat/radang kulit
atau rontoknya rambut.
 Tekanan darah tinggi
 Ikterus
 Mual/ pusing / gelisah
 Tromboflebitis atau penyakit trom-

boembolik (pada kaki, paru atau mata)


 Meningkatnya berat badan atau

menurunnya berat badan.


Efek samping AKDR :
 Amenore. Terhentinya haid dengan AKDR
insitu.
 Kram
 Kehamilan
 Pendarahan yang tidak teratur atau banyak
 Kemasan steril AKDR rusak
 Benang hilang
 Infeksi panggul. Kram yang disertai
dengan nyeri tekan abdomen, demam,
gejala-gejala seperti influensa, sakit
kepala, menggigil, mual atau muntah,
keputihan, nyeri sewaktu sanggama,
terabanya massa dipanggul
 Tersangka perforasi uterus
 Sinkop, bradikardi, reaksi vasovagal
sewaktu pemasangan atau pencabutan
AKDR
 Cairan vagina
Efek samping Norplant :
 Amenorea ( tidak terjadi perdarahan haid )
 Perdarahan bercak ( lama dan atau banyak )
 Perdarahan/bercak ( banyak dan memanjang)
 Perdarahan/spotting intermenstrual atau
irreguler
 Ekspulsi
 Infeksi
 Nyeri kepala terutama bila disertai pandangan
kabur
 Nyeri perut bagian bawah nyeri panggul
(dengan atau
tanpa gejala hamil).
 Norplant hilang
 Nyeri payudara (Mastalgia)
 Nyeri dada (khususnya bila timbul pada saat

latihan)
 Pertumbuhan rambut berlebihan

(hirsutisme),jerawat,dermatitis atau rambut


rontok
 Ikterus
 Gairah seksual menurun atau depresi
 Mual/pusing/gelisah
 Tromboflebitis atau tromboemboli (bekuan

darah pada kaki, paru atau mata)


 Berat badan naik atau turun
Efek samping ringan tubektomi/vasektomi :

 Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat


pembedahan yang biasanya hanya
 berlangsung beberapa hari dan keluhan

nantinya hilang sendiri


1. Penilaian yang tepat untuk Galaktorea
pada efek samping pwnggunaan KB suntik
adalah
a. Pemeriksaan kadar hormon Estrogen
b. Pemeriksaan kadar hormon Progesteron
c. Pemeriksaan kadar hormon Oksitosin
d. Pemeriksaan kadar hormon Prolaktin
e. Pemeriksaan kadar hormon testosteron

D
2. Pemberian preparat besi (FeSO4) 200 mg/hari
selama 3 bulan diberikan pada klien dengan
pedarahan/perdarahan bercak bila kadar hematokrit
dan hemoglobinnya adalah
a. Hematokrit < 30/hemoglobin < 9 gr/dl
b. Hematokrit < 20/hemoglobin < 7 gr/dl
c. Hematokrit < 40/hemoglobin < 9 gr/dl A
d. Hematokrit < 40/hemoglobin < 10 gr/dl
e. Hematokrit < 45/hemoglobin < 10 gr/dl

3. Penanganan pada kapsul implan yang mengalami


ekspulsi adalah
a. Cabut kapsul yang ekspulsi
b. Biarkan kapsul tepat pada tempatnya
c. Perbaiki posisi kapsul
d. Menyarankan ibu untuk tidak melakukan aktifitas
pada lengan yang dipasang implan
e. Rujuk ke dokter spesialis A
4. Pembesaran folikel pada penggunaan
norplant biasanya sulit dibedakan
dengan :
a. Polip Serviks
b. Kista Ovarium
c. Kista Bartholini
d. Mioma Uteri
B
e. Kista bartolin

5. Norplant tidak boleh dipasang pada


kasus
a. Nyeri perut bagian panggul
b. Dermatitis
c. Spooting
d. Tromboflebitis
e. Bradikardi
D
6. Jangan mencoba mencabut benang
AKDR jika umur kehamilan :
a. Diatas 12 minggu
b. Diatas 14 minggu
c. Diatas 13 minggu
d. Diatas 20 minggu

7. Jika terjadi kram yang parah tanpa


diketahui penyebabnya pada
penggunaan AKDR maka penanganan
yang tepat adalah
a. Beri aspirin atau analgetik
b. Cabut implan
c. Yakinkan klien bahwa keluhan ini biasa
terjadi
d. Lakukan pemeriksaan dalam
8 Jika terjadi perdarahan yang tidak
teratur/banyak pada klien yang memakai
AKDR kurang dari 3 bulan maka klien
diminta untuk kembali periksa dalam tempo
waktu :
a. 4 bulan untuk periksa lagi
b. 2 bulan untuk periksa lagi
c. 3 bulan untuk periksa lagi
d. 1 bulan untuk periksa lagi

9. Berapa lamakah waktu perdarahan akan


teratur kembali pada penggunaan norplant
a. 9-12 bulan
b. 3-5 bulan
c. 1-3 bulan
d. 12-15 bulan
10. Klien yang menggunakan AKDR bila
terjadi perdarahan yang tidak
teratur/banyak dan terdapat hasil
pemeriksaan uterus membesar atau
irreguler karena fibroid maka
dilakukan penanganan :
a. Beri klien preparat besi (1 tablet/hari)
selama 1-3 bulan
b. Beri klien obat ibuprofen sewaktu episode
perdarahan
c. Minta klien untuk kembali dalam tempo
waktu 3 bulan
d. Beritahu klien masalah ini dan rujuk untuk
evaluasi lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai