Anda di halaman 1dari 38

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KB MELALUI

 KONSELING PELAYANAN KB

 BY. MASTAIDA T. SST., M.K.M


K I E (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) KB adalah
suatu kegiatan yang mendorong masyarakat untu
secara sadar konsep keluarga kecil sebagai perilaku
yang bijak dan bertanggung jawab.
Komunikasi : Adalah proses berbagai informasi antara
petugas KIE dengan masyarakat sehingga pada
akhirnya tercapai suatu persepsi yang sama antara
petugas dengan segenap masyarakat tentang norma
keluarga kecil sejahtera.
Informasi : Adalah semua data fakta, rumusan, serta
acuan yang perlu diketahui dipahami, dan
dilaksanakan oleh masyarakat dalam rangka
melaksanakan keluarga berencana.
Edukasi : Adalah kegiatan yang mendorong terjadinya
proses perubahan pengetahuan, sikap dan praktek
masyarakat tentang KB secara wajar sehingga
masyarakat melaksanakan KB secara mantap sebagai
perilaku yang sehat dan bertanggung jawab.
KIE KB mempunyai ciri-ciri :
 Adanya komunikasi dua arah antara para pengelola
dan pelaksana program dengan masyarakat yang
senantiasa memperhatikan nilai dan norma yang
hidup.
 Program yang berorientasi pada perilaku.

Tujuan KIE KB :
Tujuan KIE KB :
Umum : Memantapkan sikap perilaku dan kemandirian
masyarakat dalam proses pelembagaan dan pembudayaan
NKKBS menuju manusia yang berkualitas dan produktif.
Khusus :
 Meningkatkan kesadaran ber KB sebagai perilaku yang

wajar menuju NKKBS.


 Meningkatkan penerimaan konsep NKKBS sebagai

materi dalam keluarga khususnya dikalangan generasi


muda dan PUS muda.
 Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktek

kontrasepsi khususnya kontrasepsi efektif, serta


kegiatan integrasi KB diberbagai sektor kegiatan.
 Meningkatkan kesadaran peran serta dan kemandirian

anggota masyarakat untuk ikut bertanggung jawab


dalam mengelola dan melaksanakan gerakan KB.
Jenis – Jenis Kegiatan KIE KB :
Dalam pelaksanaan KIE KB terdapat kegiatan-
kegiatan antara lain :
 Penerangan Massa
Penerangan massa ini dilakukan dengan
menggunakan masa media yang sudah ada, antara
lain : televisi, radio, media cetak, media tradisional.
 Penerangan Kelompok
Penerangan ini dilakukan melalui kegiatan
pemutaran film KB, ceramah KB, Pameran
pembangunan KB.
 Penerangan Tatap Muka

Penerangan tatap muka dilakukan oleh para
penyuluh KB, dokter, para medis, bidan, jupen,
kader PKK, PPKBD, penyuluh agama, akseptor
lestari kepada masyarakat yang diharapkan
menjadi peserta KB.
Prioritas Pelaksanaan KIE KB
Dalam pelaksanaan KIE KB terdapat 5 (Lima)
Prioritas Langkah KIE KB. yaitu :
 Langkah Pemerataan
Meningkatkan penyebarluasan KIE KB kepada
masyarakat umum melalui media massa yang
menyangkut keluarga berencana,
kesehatanreproduksi, dan penggulanagan masalah
KONSELING
Konseling pertemuan tatap muka antara petugas dgn klien
utk m’bantu klien mengenali kebutuhannya, memilih solusi terbaik
& m’buat keputusan sesuai dgn kondisinya melalui p’berian
informasi serta dukungan dr petugas konseling.
a.Tujuan
Utk m’berikan informasi yg penting utk klien KB
b. Kegiatan dalam proses konseling
Empat kegiatan dalam konseling :
1) P’binaan hubungan yg baik
2) P’galian informasi utk m’tahui masalah & kebutuhan serta
p’berian informasi (sesuai kebutuhan)
3) Rencana pemecahan masalah & p’ambilan keputusan
4) Menindak lanjuti pertemuan
c. Prinsip konseling KB
1) Percaya diri/confidentiality
2) Tidak memaksa/voluntary choice
3) Informed consent
4) Hak klien/clien’t rights
d. Kegunaan konseling dlm pelayanan KB :
1) Me rasa penerimaan dari klien
 Dgn konseling klien akan lebih menerima kontrasepsi yg
dipilihnya
2) Menjamin pilihan yg cocok
 Konseling menjamin bahwa klien akan memilih metode t’baik
sesuai kesehatan & sosial ekonominya
3. Cara penggunaan yg efektif
 Konseling diperlukan agar klien tahu bagaimana m’gunakan
kontrasepsi yg benar & m’atasi informasi keliru ttg cara tsb
4. Kelangsungan pemakaian yg lama
 Kelangsungan pemakaian metode akan lebih baik jk klien
memilih sendiri metode, tahu bagaimana cara kerja & cara
m’atasi efek samping metode tsb
e. Hak-hak klien
 Setiap orang dlm usia reproduksi hrs dipandang sbg calon klien
KB yg punya hak :
1) M’oleh informasi ttg KB
2) Menentukan apakah ia ikut KB a/ tidak
3) Memilih metode KB yg cocok utk dirinya
4) M’ungkapkan kekhawatirannya dlm ruangan dimana
kerahasiaannya terjamin.
5) Bila menjalani pemeriksaan, hrs dilakukan dlm ruangan yg
m’jaga privacy
6) Sewaktu konseling a/ pemeriksaan fisik ia berhak tahu siapa yg
ada di dlm ruangan juga siapa yg m’berikan pelayanan (misal
pelatihan, pengawas, instruktur, peneliti).
7) Klien b’hak tahu pemeriksaan fisik yg akan dilakukan
8) Klien hrs merasa nyaman saat menerima pely, (ruangan cukup
ventilasi & penerangan, tempat duduk, toilet) selain itu waktu yg
diluangkan utk klien hrs cukup
9) B’hak m’oleh pely selama ia m’inginkan & m’butuhkan. Pely yg
diberi jgn diputus kecuali atas keputusan b’sama, t’utama jk klien
ingin m’dpt pely lain jangan di halangi.
10) Mengemukakan pandangan atas pely yg di p’oleh (baik berupa
pujian/kritikan, saran utk perbaikan pely, hrs diterima scr positif
sbg evaluasi perbaikan pely.
g. Jenis-jenis Konseling
 Konseling dibagi dalam tiga tahap
1) Konseling awal saat menerima klien
2) Konseling khusus ttg metode kontrasepsi
3) Konseling pd kunjungan ulang
1. Konseling awal saat menerima klien
 B’lsg diruang tunggu utk mengenalkan semua metode pd klien
 Hal penting yg hrs diperhatikan :
a) Tanyakan metode yg disukai & apa yg sudah diketahui ttg
metode tsb
b) Uraikan scr ringkas cara kerja, manfaat & kerugian metode
tsb
 Bisa dilakukan scr individu/kelompok
2. Konseling khusus ttg cara KB
 Dari ruang tunggu pindah keruang khusus konseling khusus
ttg metode kontrasepsi
 Diberi sebelum, slm & segera stlh metode KB diberi
 Pada tahap ini, tugas pemberi pelayanan :
1. Menanyakan metode yg dipilih & yg di ketahuinya
2. M’jelaskan scr rinci cara kerja, manfaat & kerugian setiap
metode KB
3. M’bantu klien memilih metode sesuai kebutuhan
4. M’jelaskan perlunya evaluasi lebih lanjut
5. M’beri kesempatan utk bertanya lebih lanjut
 Stlh klien memilih metode pem fisik & lab (jk perlu) utk
meyakinkan metode yg dipilih cocok dgn kesehatannya
 Stlh pemeriksaan & pely KB, tugas pemberi pelayanan :
1. M’jelaskan efek samping yg mungkin terjadi
2. Meminta klien m’ulang kembali utk meyakinkan apa klien
telah mengerti
3. Menanyakan apakah masih ada pertanyaan a/ hal yg
merisaukannya
4. M’bicarakan kapan hrs datang kembali (follow up)
3. Konseling kunjungan ulang
  Yg dilakukan :
1) M’besarkan hati klien atas keputusannya utk ber KB
2) M’tahui apakah klien puas & masih m’gunakan metode KB
3) M’berikan obat/alat KB secukupnya
4) M’jawab setiap pertanyaan klien
5) Memeriksa komplikasi medis & merujuk jika perlu
6) M’deteksi masalah kesehatan yg bisa m’jurus utk ganti metode
a/ b’henti m’gunakan metode KB
 Kunjungan ulang pertama stlh pemberian pelayanan KB
t’gtg metode yg dipakai
 Misalnya pil stlh 3 bln, IUD 1 mg, suntik tiap 1 & 3 bulan
 Stlh kunjungan ulang pertama kunjungan berikutnya t’gtg
metode & sistem penyediaan bahan (misal IUD 1 bln, 6 bln
stlh pemasangan, selanjutnya tiap tahun, berapa byk kemasan pil
a/ kondom yg diberi)
f. Tempat Pemberian Konseling
1. Konseling KB di lapangan (Non Klinik)
 Dilaksanakan petugas di lapangan misal PLKB & kader yg sdh
dpt pelatihan konseling
 Bisa dlm klp kecil/perseorangan
 Informasi yg diberi :
1) Kesehatan Reproduksi
2) Manfaat KB
3) Informasi ttg berbagai metode kontrasepsi
2. Konseling KB di klinik
 Diberi perorangan di ruangan khusus
 Dilaksanakan petugas di klinik yg sdh terlatih (dokter, bidan)
 Konseling diberi utk melengkapi & memantapkan konseling di
lapangan
g. Langkah-langkah Konseling KB
6 langkah dlm konseling disingkat “ GATHER ” :
1) G (Great) Salam
2) A (Ask) Tanya
3) T (Tell) Ceritakan/uraikan
4) H (Help) Tolong/Bantu
5) E (Explain) Jelaskan
6) R (Return/Repeat) Ulangi
 Utk lbh mudah di ingat dlm bahasa Indonesia “ Satu Tuju “:
1) Sa Salam/Sambut
 Yg dilakukan petugas :
 M’ciptakan situasi yg nyaman
 B’sikap ramah & sopan, ucapkan salam perkenalkan diri &
tawarkan bantuan
 Menyakinkan klien bhw rahasia klien akan di jaga
2) T Tanyakan
 Yg dilakukan petugas :
 Waktu komunikasi usahakan tatap muka, dengarkan dgn
penuh perhatian & empati
 Menanyakan ttg klien (biodata, status perkawinan, riwayat
penyakit & pemakaian kontrasepsi)
 Menanyakan kontrasepsi yg diinginkan
3) U Uraikan
 Yg dilakukan petugas :
 M’uraikan alkon yg tersedia
 Waktu m’beri informasi dpt m’gunakan media bantu spt
poster, brosur, lembar balik utk memudahkan pemahaman
klien
 M’beri kesempatan klien memegang contoh alat kontrasepsi
4) Tu Bantu
 Yg dilakukan petugas :
 M’bantu klien memilih kontrasepsi sesuai kebutuhan & sosek
 Menanyakan apakah pasangan mendukung pilihan ibu, jk
perlu diskusikan
 Stlh klien memilih pemeriksaan utk memastikan apakah
metode yg dipilih cocok dgn kesh
5) J Jelaskan
 Yg dilakukan petugas :
 M’jelaskan lebih lengkap & rinci cara m’gunakan kontrasepsi
yg dipilih jk perlu perlihatkan alat/obat kontrasepsinya
 M’dorong klien utk bertanya a/menjawab
6) U Ulangi
 Yg dilakukan petugas :
 M’ulangi kembali informasi yg sdh diberikan & menyuruh
klien m’ulangi apa yg sdh di dengar
 M’bicarakan jadwal follow up serta m’anjurkan klien datang
kembali jk ada masalah
h. Konselor yg Efektif
 Konselor yg efektif konselor yg percaya diri, memiliki
pengetahuan & keterampilan komunikasi interpersonal yg baik.
 Prinsip dasar konselor KB yg efektif :
1) Hrs dpt m’jaga privacy, kerahasiaan & kenyamanan klien
2) M’beri kesempatan klien b’partisipasi & t’libat dlm konseling
3) M’bantu klien mengenali kebutuhan & m’buat pilihan sesuai
kondisinya
4) M’jelaskan b’bagai metode & ketersediaan metode kontrasepsi
5) M’bantu klien meyakinkan diri sendiri, bukan memaksa
6) M’bantu klien m’analisis & memecahkan masalah dgn
informasi kemudian m’bantu menentukan putusan sendiri
(tdk memaksa jalan keluar)
7) M’gali kekhawatiran & masalah klien yg jd p’halang dlm
pengambilan keputusan
i. Sikap petugas kesehatan dalam konseling :
1) Memperlakukan klien dgn baik
• Petugas b’sikap sabar, m’hargai klien, m’ciptakan rasa
percaya shg klien mau bicara t’buka (t’masuk masalah pribadi)
2) Melakukan interaksi dgn klien
• Waktu b’interaksi petugas hrs m’dengar penuh perhatian,
menanggapi dgn baik & mempelajari emosi klien
3) M’berikan informasi yg baik pd klien
• Jk petugas m’dengar dgn baik petugas dpt m’tahui masalah &
kebutuhan klien shg petugas bisa m’tahui informasi yg
dibutuhkan klien
• Dlm m’beri informasi m’gunakan bahasa yg mudah
dimengerti
4) M’hindari informasi yg berlebihan
• Klien memang butuh informasi utk menentukan pilihan tapi
tdk semua klien mampu memahami semua informasi
• Tll banyak informasi klien sulit m’ingatnya
5) Menyediakan metode yg diinginkan klien
• Stlh diberi informasi petugas m’bantu klien memilih
• Jk tdk ada halangan kesehatan sebaiknya klien m’gunakan
pilihannya agar p’gunaan lbh efektif & m’cegah drop out
6) M’bantu klien utk mengerti & mengingat
• Agar klien lbh mudah memahami & lebih lama m’ingat
petugas dpt m’beri contoh alkon & m’lihatkan cara
p’gunaannya bisa dgn plip chart, poster, lembar balik
k. Persetujuan tindakan medis (Informed Consent)
 Yaitu persetujuan yg diberi klien/klrg ttg prosedur klinik
metode kontrasepsi yg akan dilakukan thd klien stlh m’dapat
penjelasan dari konselor
 Informed choise & infomed consent b’isi ttg kebutuhan
reproduksi klien, prosedur klinik, penjelasan ttg risiko
tindakan, standar prosedur & klien menyatakan mengerti ttg
semua informasi tsb & scr sadar m’beri persetujuannya
 Persetujuan diminta jk prosedur klinik mengandung risiko
thd keselamatan klien (baik yg t’duga a/ tak terduga sebelumnya)
 Harus ditanda tangani klien sendiri a/ walinya jk krn kondisi
ttt klien tdk dpt melakukan hal tsb
LET’S DISCUSS

Anda mungkin juga menyukai