Disusun Oleh :
DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
PENDAHULUAN
Setelah mempelajari bab ini, Anda dapat memahami konseptual model self care
Dorothy orem. Kompetensi khusus yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah
Anda dapat menjelaskan dan memahami tentang :
Bab ini dilengkapi dengan soal formatif, sebaiknya Anda mengerjakan soal dengan
tuntas. Kemudian Anda dapat menilai tingkat penguasaan terhadap materi pembelajaran dan
mengetahui bagian mana yang masih belum dipahami. Perkiraan waktu yang dibutuhkan
untuk mempelajari bab ini adalah sekitar 4 x 100 menit. Semoga anda senantiasa diberikan
kemudahan belajar.
b. Teori defisit perawatan diri (deficit self care theory) : menggambarkan dan
menjelaskan keadaan individu yang membutuhkan bantuan dalam
melakukan perawatan diri, salah satunya adalah dari tenaga keperawatan.
a. Agen Keperawatan
Agen keperawatan adalah karakteristik seseorang yang mampu memenuhi status
perawatan dalam kelompok-kelompok sosial. Agen keperawatan (nursing
agency) merupakan keterampilan dan pengalaman hidup yang perawat dapatkan
beberapa tahun melalui pendidikan dan praktek yang digunakan secara efektif
dalam proses penyembuhan klien. Tersedianya tenaga perawatan bagi individu,
laki-laki, wanita, anak atau kumpulan manusia seperti keluarga dan komunitas.
Kelompokkelompok sosial ini memerlukan perawat yang memiliki kemampuan
khusus sehingga dapat membantu mereka memberikan perawatan yang akan
menggantikan keterbatasan atau memberikan bantuan dalam mengatasi
gangguan kesehatan dengan membina hubungan antara perawat dan klien.
Menurut orem hal pertama yang harus dikuasai di dalam nursing agency adalah
“construct of required operations” yang terdiri dari domain sosial, interpersonal,
dan teknologi-profesional.
1. Domain Sosial
Domain pertama, karakteristik sosial merujuk untuk memiliki pengetahuan
tentang cara untuk menerima budaya lain, nilai-nilai, etika, dan moral.
Perawat mampu berinteraksi dengan pasien, keluarga mereka, dan
penyedia perawatan kesehatan lainnya dengan baik dan sopan. Domain
sosial juga mengacu pada profesi keperawatan secara keseluruhan dan
kontrak sosial yang melekat dalam praktek keperawatan misalnya lembaga
keperwatan memberi legitimasi hokum pada setiap praktik keperawatan.
Seseorang yang tidak memiliki pendidikan perawat atau bahkan tidak
mendapatkan pelatihan tidak diperbolehkan melakukan praktik
keperawatan. Masyarakat memberi legitimasi sebagai perawat ketika
perawat telah lulus dari pendidikan dan telah lulus ujian lisensi.
2. Domain Interpersonal
Domain interpersonal ini mengacu pada pengetahuan tentang cara
berinteraksi dengan orang lain atau klien lebih dalam. Tidak hanya perawat
mampu menunjukkan empati untuk pasien serta memiliki keinginan untuk
membantu pasien yang mencapai tujuan perawatan diri mereka, tetapi
perawat harus menyadari pentingnya hubungan dan berkomunikasi secara
efektif dengan klien maupun keluarga.
3. Domain teknologi-profesional
Domain terakhir, teknologi-profesional mengacu pada pengetahuan tentang
cara untuk melakukan tugas keperawatan dengan baik, seperti pengukuran
tekanan darah dengan keyakinan dan kemudahan serta kemampuan
berpikir kritis yang diperlukan untuk proses keperawatan dan penelitian
keperawatan. Sebagai contoh, perawat dapat membantu pasien memenuhi
tujuan perawatan diri mereka menggunakan proses keperawatan.
b. Agen perawatan diri (self care agency) adalah kemampuan yang kompleks
dari individu atau orang-orang dewasa (matur) untuk mengetahui dan
memenuhi kebutuhannya yang ditujukan untuk melakukan fungsi dan
perkembangan tubuh. Self Care Agency ini dipengaruhi oleh tingkat
perkembangan usia, pengalaman hidup, orientasi sosial kultural tentang
kesehatan dan sumber-sumber lain yang ada pada dirinya.
iii. Kebutuhan Perawatan Diri Pada Kondisi Adanya Penyimpangan Kesehatan (Health
Deviation Self Care Requisite)
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penyimpangan dalam aspek struktur dan fungsi
manusia. Seseorang yang sakit, terluka mengalami kondisi patologis tertentu,
kecacatan atau ketidakmampuan seseorang atau seseorang yang menjalani pengobatan
tetap membutuhkan perawatan diri. Adapun kebutuhan perawatan diri pada kondiri
penyimpangan kesehatan atau perubahan kesehatan antara lain :
1. Pencarian bantuan kesehatan.
2. Kesadaran akan resiko munculnya masalah akibat pengobatan atau perawatan
yang dijalani.
3. Melakukan diagnostik, terapi, dan rehabilitatif, memahami efek buruk dari
perawatan.
4. Adanya modifikasi gambaran atau konsep diri.
5. Penyesuaian gaya hidup yang dapat mendukung perubahan status kesehatan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan self care (basic conditioning
factor) berdasarkan Orem tahun 2001 yaitu :
a. Usia
Usia merupakan salah satu faktor penting pada self care. Bertambahnya usia sering
dihubungkan dengan berbagai keterbatasan maupun kerusakan fungsi sensoris.
Pemenuhan kebtuhan self care akan bertambah efektif seiring dengan bertambahnya
usia dan kemampuan (Orem, 2001).
b. Jenis Kelamin
Jenis kelamin mempunyai kontribusi dalam kemampuan perawatan diri. Pada laki-
laki lebih banyak melakukan penyimpangan kesehatan seperti kurangnya
menejemen berat badan dan kebiasaan merokok dibandingkan pada perempuan.
c. Status perkembangan
Status perkembangan menurut Orem meliputi tingkat fisik seseorang, fungsional,
perkembangan kognitif dan tingkat psikososial (Orem,2001). Tahap perkembangan
mempengaruhi kebutuhan dan kemampuan self care individu. Kognitif dan perilaku
seseorang akan berubah sepanjang hindupnya sehingga perawat harus
mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan klien dalam
memberikan pelayanan kesehatan (Potter & Perry, 2010).
d. Status kesehatan
Status kesehatan berdasarkan Orem antara lain status kesehatan saat ini, status
kesehatan dahulu (riwayat kesahatan dahulu) serta persepsi tengtang kesehatan
masing masing individu. Status kesehatan meliputi diagnosis medis, gambaran
kondisi pasien, komplikasi, perawatan yang dilakukan dan gambaran individu yang
mempengaruhi kebutuhan self care (self care requisite). Tinjauan dari self care
menurut Orem, status kesehatan pasien yang mempengaruhi kebutuhan self care
dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : sistem bantuan penuh (wholly
compensatory system), sistem bantuan sebagian (partially compensatory system) dan
sistem dukungan pendidikan (supportif-education system).
e. Sosiokultural
Sistem yang saling terkait dengan lingkungan sosial seseorang, keyakinan spiritual,
hubungan sosial dan fungsi unit keluarga.
g. System keluarga
Peran atau hubungan anggota keluarga dan orang lain yang signifikan serta
peraturan seseorang di dalam keluarga. Selain itu, sistem keluarga juga meliputi tipe
keluarga, budaya yang mempengaruhi keluarga, sumber-sumber yang dimiliki
individu atau keluarga serta perawatan diri dalam keluarga.
h. Pola hidup
Pola hidup yang dimaksud adalah aktivitas normal seseorang yang biasa dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari.
i. Lingkungan
Tempat seseorang biasanya melakukan perawatan diri di lingkungan rumah.
j. Kesedian sumber
Ketersediaan sumber ini termasuk ekonomi, personal, kemampuan dan waktu.
Ketersediaan sumber-sumber yang mendukung perawatan diri atau proses
penyembuhan pasien.
b. Komponen Kemampuan Perawatan Diri (Self Care Agency) Menurut Orem (2001)
dalam Baker dan Denyes (2008) terdapat tiga komponen self care agency yaitu :
1. Kemampuan dasar dan disposisi (Foundational Capabilities And Disposition)
Kemampuan dasar meliputi sensasi, persepsi, dan memori, sedangkan disposisi
meliputi pemahaman seseorang mengenai dirinya sendiri, kesadaran diri dan citra
diri atau motivasi seseorang dalam mencapai tujuan untuk perawatan diri sesuai
dengan karakteristik dan maknanya bagi kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan.
Kecerdasan umum juga diidentifikasi sebagai kemampuan dasar yaitu
kemampuan individu secara umum untuk bertindak sesuai dengan tujuan, berpikir
secara rasional dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungannya.
2. Komponen kekuatan atau tenaga (Power Components)
Kemampuan spesifik untuk mempertahankan kesehatan yang berhubungan
dengan tindakan perawatan diri.
3. Kemampuan untuk melakukan perawatan diri (Capabilities To Perform Self Care
Operations)
Kemampuan seseorang untuk terus melakukan perawatan diri baik untuk diri
mereka sendiri maupun orang lain sangat bervariasi, dimana hal ini dapat
dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan status kesehatan, tingkat
pendidikan, pengalaman
dan budaya. Self care berhubungan erat dengan basic conditioning factor yang
merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memenuhi
kebutuhan self care seperti usia, jenis kelamin, status perkembangan, status
kesehatan, sosiokultural, sistem pelayanan kesehatan, sistem keluarga, pola
keluarga, pola hidup, lingkungan dan ketersediaan sumber.
Kemandirian pada lansia dapat dipengaruhi oleh banyak hal seperti, gangguan
sensori yaitu gangguan pada penglihatan dan pendengaran, serta adanya penurunan
pada kemampuan fungsional, serta penurunan pada fungsi kognitif lansia. Penurunan
pada fungsi kognitif lansia dapat mempengaruhi kemandirian lansia, terutama pada
kemandirian dalam aktivitas dasar sehari- hari.
Lansia yang mandiri adalah lansia yang kondisinya sehat dalam arti luas masih
mampu untuk menjalankan kehidupan pribadinya (Partini, 2005). Kemadirian pada
lansia meliputi kemampuan lansia dalam melakukan aktifitas sehari-hari, seperti :
mandi, berpakaian rapi, pergi ke toilet, berpindah tempat, dapat mengontrol BAK,
atau BAB, serta dapat makan sendiri (Ranah, 2006).
Dalam berbagai teori keperawatan yang ada, teori Orem merupakan teori yang
tepat mendasari dan menilai kemampuan klien dalam memenuhi aktivitas seharihari.
Orem dalam Potter &Perry (2005) mengembangkan teorinya di bidang keperawatan
dan menekankan pada kebutuhan klien tentang keperawatan diri sendiri dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan klien memenuhi kebutuhannya secara mandiri.
Teori ini dikenal dengan capable of self care (mampu merawat diri sendiri). Terdapat
tiga bentuk teori kemandirian yang disampaikan Orem dalam capable of self care
(mampu merawat diri sendiri) . Teori Self Care mengungkapkan hubungan antara
tindakan untuk merawat diri dengan perkembangan fungsi individu. Teori Self Care
Defisit mengungkapkan tentang ketidakmampuan klien dalam hal ini lansia dalam
merawat diri. Teori Nursing System mengungkapkan tentang perawatan yang
teraupetik dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia dan diperlukan keterlibatan
sistem untuk memenuhinya.
8. Konsep Asuhan Keperawatan Model Orem Pada Lansia
Berdasarkan teori keperawatan mandiri (self care) di atas, maka Orem (2001)
menjelaskan proses keperawatan sebagai berikut:
1.) Pengkajian
Pengkajian bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidak adanya defisit perawatan
diri usia lanjut. Perawat perlu mengumpulkan data tentang adanya tuntutan perawatan
diri untuk meningkatkan dan memperbaiki fungsi keluarga, mempertahankan fungsi
keluarga serta meningkatkan koping usia lanjut dalam menyelesaikan masalah
berdasarkan berbagai sumber. Pengkajian yang harus dilakukan menurut Orem (2001)
diawali dengan pengkajian identitas usia lanjut, selanjutnya pengkajian juga
didasarkan pada 3 (tiga) kategori perawatan diri usia lanjut yang meliputi universal
self care, developmental self care, dan health deviation.
2.) Diagnosis Keperawatan
Penjelasan secara spesifik tentang perumusan diagnosis keperawatan komunitas tidak
ditemukan pada model self care, namun menurut Orem (2001) diagnosis keperawatan
berfokus pada fungsi keluarga yang telah diidentifikasi dan dampak dalam memenuhi
therapeutic self care demand pada individu anggota keluarga dan pada struktur dan
fungsi keluarga. Misalnya, komunikasi antara suami istri, komunikasi pada anak, dan
perilaku interpersonal anggota keluarga
3.) Perencanaan
Orem (2001), menyebutkan bahwa perencanaan merupakan petunjuk pelaksanaan dari
tindakan keperawatan yang akan digunakan. Salah satu bagian penting dari
perencanaan adalah negosiasi dengan usia lanjut mengenai intervensi keperawatan.
Komitmen antara perawat dengan usia lanjut merupakan hal penting dalam
keperawatan yang bertujuan untuk kemandirian dalam proses keperawatan sehingga
benar-benar dapat memenuhi kebutuhan usia lanjut.Perencanaan yang dibuat oleh
perawat harus didasarkan pada tujuan, sehingga disesuaikan dengan diagnosis
keperawatan yang dirumuskan, self care demanddan diupayakan untuk meningkatkan
self care. Selain itu dalam membuat perencanaan juga harus memperhatikan tingkat
ketergantungan atau kebutuhan dan kemampuan usia lanjut yang meliputi the Wholly
compensatory nursing system, the partly compensatory nursing system, dan
thesupportive educative nursing system
4.) Implementasi
Implementasi keperawatan sebagai asuhan kolaboratif dengan saling melengkapi
antara usia lanjut dan perawat, dengan kata lain perawat bertindak dalam berbagai
cara untuk meningkatkan kemampuan usia lanjut. Dalam implementasi rencana
keperawatan, perawat dan usia lanjut bersama-sama melakukan aktivitas dalam
membantu memenuhi kebutuhan terapi perawatan pada usia lanjut.
LATIHAN SOAL
1. Teori defisit perawatan diri (Deficit Self Care) Orem dibentuk menjadi 3 teori yang
saling berhubungan yaitu...
a. Teori Peningkatan adaptasi, teori konsep diri dan teori fungsi peran
b. Teori Keperawatan, teori kesehatan dan teori lingkungan
c. Teori perawatan diri, teori defisit perawatan diri dan teori sistem keperawatan
d. Teori holistik, teori pendekatan sistem terbuka dan teori manusia
e. Teori manusia, teori lingkungan dan teori sehat – sakit
3. Menurut orem hal pertama yang harus dikuasai di dalam nursing agency adalah
“construct of required operations” yang terdiri dari...
a. Domain sosial, lingkungan dan teknologi-profesional
b. Domain sosial, interpersonal, dan teknologi-profesional
c. Domain sehat – sakit, sosial dan lingkungan
d. Domain interpersonal, fungsi peran, dan sosial
e. Domain adaptasi, sehat – sakit dan fungsi peran
4. Agen perawatan diri (self care agency) adalah kemampuan yang kompleks dari
individu atau orang-orang dewasa (matur) untuk mengetahui dan memenuhi
kebutuhannya yang ditujukan untuk melakukan fungsi dan perkembangan tubuh. Self
Care Agency ini dipengaruhi oleh tingkat…
a. Mempertahankan hidup, fungsi tubuh yang sehat dan perkembangan
b. Kesejahteraan, pengalaman hidup dan perkembangan
c. Pencegahan, pemeliharaan dan penyediaan kebutuhan
d. Mempertahankan hidup, pemeliharaan dan fungsi tubuh yang sehat
e. Perkembangan usia, pengalaman hidup, orientasi sosial kultural tentang kesehatan
5. Ada tiga kategori sistem keperawatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri klien/individu berdasarkan Orem yaitu…
a. Sistem bantuan penuh, sistem bantuan sebagian dan sistem dukungan pendidikan
b. Sistem bantuan sebagian, sistem keluarga dan sistem pelayanan kesehatan
c. Sistem dukungan pendidikan, sistem bantuan penuh, sistem keluarga
d. A dan c benar
e. Benar semua
KUNCI JAWABAN
1. C
2. A
3. B
4. E
5. A
REFERENSI