Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN KEWATDARURATAN
OVERDOSIS DAN
KERACUNAN

Ns.Kasmawati,M.Kep
Pada hakekatnya semua zat dapat berlaku
sebagai racun, tergantung pada dosis dan
cara pemberiannya.

Gejala yang timbul sangat bervariasi,

Harus mengenal gejala yang ditimbulkan oleh


setiap agens.
 Overdosis merupakan keadaan
dimana seseorang mengalami
gejala terjadinya keracunan yang
mengakibatkan ketidaksadaran
akibat obat yang melebihi dosis
yang bisa diterima oleh tubuh.
 Overdosis adalah kondisi fisik dan
perilaku abnormal akibat
penggunaan zat yg dosisnya
melebihi batas toleransi tubuh.
Keracunan obat dapat terjadi, baik pada
penggunaan untuk maksud terapi maupun
pada penyalahgunaan obat.Keracunan pada
penggunaan obat untuk maksud terapi dapat
terjadi karena dosis yang berlebih (overdosis)
baik yang tidak disengaja maupun disengaja
dengan maksud bunuh diri, karena efek
samping obat yang tidak diharapkan dan
sebagai akibat interaksi beberapa obat yang
digunakan secara bersama-sama.
Etiologi
 Usia. Lansia sering lupa bahwa ia sudah minum obat,
sehingga sering terjadi kesalahan dosis karena lansia minum
lagi
 Merek dagang. Banyaknya merek dagang untuk obat yang
sama, sehingga pasien bingung, misalnya furosemid
(antidiuretik) dikenal sebagai lasix, uremia dan unex.
 Penyakit. Penyakit yang menurunkan metabolisme obat
dihati atau sekresi obat melalui ginjal akan meracuni darah.
 Gangguan emosi dan mental. Menyebabkan ketagihan
penggunaan obat untuk terapi penyakit (habituasi) misalnya
barbiturate, antidepresan dan tranquilizer.
 Mengkonsumsi lebih dari satu jenis narkoba misalnya
mengkonsumsi putau bersamaan dengan alcohol atau obat
tidur seperti valium, megadom/ BK, dll.
 Mengkonsumsi obat lebih dari ambang batas
kemampuannya,
 Faktor ketidakpatuhan terhadap pengobatan
KERACUNAN dapat menyebabkan perubahan fisik dan
mental pada seseorang
penyebab keracunan :
 jamu-jamu
 Alkohol
 Obat-obatan
 Racun serangga
 Inhalasi (
 Dll
Sampai sekarang kira-kira 95 % kasus keracunan tidak
dikenal antidotumnya. Pengobatan simptomatik sering
cukup efektif
KERACUNAN
Route pajanan yang paling umum pada
keracunan adalah :
 Inhalasi
 Ingesti
 Dan injeksi

Reaksi dari keracunan mengganggu sistem


kardiovaskuler, pernapasan, sistem saraf pusat,
hati, pencernaan ( GI ) dan Ginjal
PENGKAJIAN : (pengkajian primer dan sekunder)

 Triase
 Riwayat
 pemeriksaan fisik
 pemeriksaan laboratorium
TRIASE. (ditempat kejadian atau oleh Tim
tanggap darurat )
Triase merupakan langkah pertama yang dilakukan
di ruang gawat darurat.

Dua pertanyaan penting yang perlu


dipertimbangkan dalam evaluasi TRIASE :
1. Apakah hidup pasien berada dalam bahaya serius
2. Apakah hidup pasien terancam bahaya
jika hidup pasien berada dalam bahaya serius,
maka tujuan penanganan yang dilakukan
dengan segera adalah
1. STABILISASI dan EVALUASI PASIEN
2. PENATALAKSANAAN JALAN NAFAS,
PERNAPASAN DAN SIRKULASI ( ABC )
PRINSIP PENATALAKSANAAN PASIEN
KERACUNAN :
1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun
2. Mengeluarkan racun yang telah diserap
3. Pengobatan simptomatik
4. Pengobatan spesifik dan antidotum
RIWAYAT
 Mengidentifikasi racun, waktu dan lama
pajanan, penanganan pertama yang
diberikan sebelum tiba di rumah sakit.
 Allergi
 Proses penyakit yang mendasari/ proses
yang mendasari terkait keracunan
PEMERIKSAAN FISIK
TOKSIDROMA.
sekelompok tanda dan gejala yang terkait
dengan over dosis atau keracunan.

TOKSIDROMA TANDA DAN GEJALA PENYEBAB UMUM

ANTIKOLINERGIK Delirium, : kering, Antihistamin,


kulit memanas, atropin, rumput
pelebaan pupil; jimson
kenaikan suhu,
penurunan bising
usus; retensi urine;
takikardia
KOLINERGIK Salivasi berlebihan, Insektisida
lakrimasi,berkemih, organofosfat
diare, dan emesis, (melathion,
diaporesis, bronkorea, diazinon)
bradikardia,fasiakul asi, insektisida
depresisistem saraf karbamat
pusat, pengecilan pupil
Opioid Depresi sistem Opiat,
saraf pusat, kodein,morfin,p
depresi ropoksi (heroin),
pernapasan, difenoksilat
pengecilan pupil, atropin sulfat
hipotensi,
hipotermi

SIMPATOMIMETIK Agitasi, takikardia, Amfetamin,


hipertensi, kokain,
kejang,asidosis teofilin,
metabolik kafein
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan yang memberikan petunjuk
mengenai agens yang digunakan pasien :
 pemeriksaan elektrolit
 Fungsi hati
 Urinalisis
 Elektorkardiografi, osmolalitas serum
PENATALAKSANAAN
PRINSIP PENATALAKSANAAN :
1. Mencegah / menghentikan penyerapan racun
2. Mengeluarkan racun yang telah diserap
3. Pengobatan simptomatik
4. Pengobatan spesifik dan antidotum
Penatalaksanaan pasien keracunan bertujuan
mencegah absorbsi dan pajanan lebih lanjut terhadap
agens penyebab.

triase untuk menentukan status jalan nafas,


pernafasan, sirkulasi pasien maka pasien harus
distrabilkan

Antidot, antibisa,anti racun, pemantauan tanda


vital, memantau dan menangani dampak dari
berbagai sistem, penyuluhan pasien dan keluarga
untuk mencegah pajanan di masa mendatang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan pola nafas
2. Gangguan pertukaran gas
3. Ketidak efektifan perfusi jaringan
4. Ketidak seimbangan volume cairan ( Resiko )
5. Gangguan proses pikir
6. Kekerarasan ( resiko terhadap diri atau orang lain )
7. Asidosis / alkalosis ( resiko )Hipoksemia
8. Disritria
9. Hipovolemia
10. Ketidak seimbangan elektrolit
TINDAKAN / PENATALAKSANAAN
• stabilisasi
 dekontaminasi awal
 dekontaminasi pencernaan (ditujukan agar bahan
yg tertelan akan sedikit diabsorpsi. Biasanya
dengan menggunakan arang aktif, pencahar,
obat perangsang muntah, dan kumbah
lambung
 peningkatan eliminasi obat atau racun
 antagonis, anti racun, dan anti bisa
 pemantauan pasien kontinu
 penyuluhan pasien
STABILISASI PASIEN KERACUNAN
1. Jalan nafas:
kaji , tetapkan dan pertahankan jalan nafas
( pemasangan intubasi nasotrahea /
endotrahea untuk memelihara dan
melindungi jalan nafas secara adekuat )
2. Evaluasi upaya pernapasan , ventilasi mekanik
dapat dibutuhkan untuk membantu pasien.
Banyak obat-obatan dan racun sep. Heroin,
menekan upaya pernafasan ( ventilator hingga
obat-obatan dan racun dibuang dari tubuh )
3. Sirkulasi, (pertahankan sirkulasi adekuat )
komplikasi Syok yang disebabkan oleh kehilangan
cairan hingga kelebihan beban cairan

Status hidrasi dan kemampuan sistem


kardiovaskuler untuk menyesuaikan diri dengan
perubahan akibat keracunan

KESEIMBANGAN CAIRAN PERLU DIPERHATIKAN


PEMANTAUAN INVASIF
TERAPI
4. Fungsi jantung.
Banyak obat-obatan dan racun menyebabkan
konduksi jantung terlambat dan aritmia

pemantauan EKG 12 sadapan Membantu

mendeteksi efek kardiotoksik


5. Keseimbangan asam basa dan homeostatis
elektrolit
kelainan elektrolit dan asidosis
metabolik seringkali terjadi Periksa
Gas Darah Arteri
6. Kejiwaan
banyak faktor dapat mempengaruhi status
kejiwaan pasien .
hipogklikemia dan hipoksemia adalah 2
kondisi yang dapat mengancam hidup.

oksigen dan dekstrose IV


Thanks

Anda mungkin juga menyukai