Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

OSTEOMIELITIS

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Akhmad Purwanto (010117A004)

Anis Fiyatul Nur A. (010117A009)

Chandeni Putri Larassati (010117A015)

Fifi Amara Mastia (010117A0 )

Larassati (010117A047)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

TA. 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Penyuluh : Mahasiswa S1 Keperawatan Ngudi Waluyo

Pokok Pembahasan : Osteomielitis

Sub-Pokok Pembahasan : Pengetahuan tentang Osteomielitis

Sasaran : warga Candirejo

Hari/tanggal : 2 Mei 2019

Tempat : Balai Desa Candirejo

Pukul : 08.00 – 10.00

A. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan peserta dapat memahami dan
menjelaskan tentang penyakit Osteomielitis.
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 45 menit tentang penyakit
diharapkan :
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian penyakit Osteomielitis
b) Peserta dapat menjelaskan tentang penyebab penyakit Osteomielitis.
c) peserta dapat menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit
Osteomielitisi.
d) Peserta dapat menjelaskan tentang komplikasi penyakit Osteomielitis
e) Peserta dapat menjelaskan tentang pengobatan penyakit Osteomielitis.
f) Peserta dapat mengatuhui bagaimana penatalaksanaan Osteomielitis.
B. Materi
Materi penyuluhan yang akan disampaikan meliputi :
a) Pengertian Osteomielitis
b) Penyebab Osteomielitis
c) Tanda dan gejala Osteomielitis
d) Komplikasi Osteomielitis
e) Pengobatan Osteomielitis
f) Penatalaksanaan Osteomielitis
C. Media
a) Poster
b) Leaflet
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Pengorganisasian
1. Moderator : Akhmas Purwanto
2. Penyuluh : Chandeni Putri Larassati
3. Fasilitator : Anis Fiyatul Nur Azizah
4. Notulen : Larassati
5. Observer : Fifi Amara Mastia
Pembagian Tugas
 Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari awal sampai
akhir
 Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
 Fasilitator : Memotifasi peserta untuk bertanya
 Notulen : Mencatat semua data yang telah disampaikan oleh moderator, penyaji,
atau peserta.
 Observer : Mengamati jalannya acara penyuluhan dari awal sampai akhir
F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta

1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(5 menit) 2. Memperkenalkan 2. Mendengarkan dan
diri memperhatikan
3. Menyampaikan 3. Mendengarkan dan
pokok bahasan memperhatikan
4. Menjelaskan 4. Mendengarkan dan
maksud dan tujuan memperhatikan
5. Membuat kontrak 5. Menyetujui kontrak
waktu waktu

2 Kegiatan Inti 1. Menyampaikan 1. Peserta


(15 menit) materi penyuluhan : mendendengarkan
a) Menyampaikan dan memperhatikan
pengertian penjelasan Penyuluh
Osteomielitis
b) Menyampaikan
penyebab
Osteomielitis
c) Menyebutkan
tanda dan gejala
Osteomielitis
d) Menyampaikan
komplikasi
Osteomielitis
e) Menjelaskan
pengobatan
Osteomielitis
f) Menjelaskan
Penatalaksanaan
Osteomielitis
3 Evaluasi 1. Memberikan 1. Peserta antusias
(15 menit) pertanyaan kepada untuk menjawab
peserta : pertanyaan dari
a) Pengertian penyaji atau
Osteomielitis penyuluh
b) Penyebab
Osteomielitis
c) Tanda dan gejala
Osteomielitis
d) Komplikasi
Osteomielitis
e) Pengobatan
Osteomielitis
f) Penatalaksanaan
Osteomielitis
2. Memberikan 2. Peserta menanyakan
kesempatan peserta hal-hal yang belum
untuk bertanya jelas atau peserta
aktif bertanya

3. Menjawab pertanyaan 3. menjawab pertanyaan


peserta peserta
4. peserta
memperhatikan
jawaban dari
penceramah

4. Penutup 1. Menyimpulkan 1. Mendengarkan dan


(10 menit) materi yang Memperhatikan
disampaikan oleh
penyuluh
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
peserta atas pertanyaan yang
penjelasan yang diberikan
disampaikan dan
penyuluh
menanyakan
kembali mengenai
materi penyuluhan
3. Salam Penutup 3. Menjawab salam
G. Evaluasi
a) Peserta dapat menjelaskan pengertian penyakit Osteomielitis
b) Pesert dapat menjelaskan tentang penyebab penyakit Osteomielitis.
c) Peserta dapat menyebutkan tentang tanda dan gejala penyakit Osteomielitis.
d) Peserta dapat menjelaskan tentang komplikasi penyakit Osteomielitis
e) Peserta dapat menjelaskan tentang pengobatan penyakit Osteomielitis.
f) Peserta dapat menjelaskan tentang penatalaksanaan penyakit Osteomielitis.
H. Sumber/ referensi:
Anjarwati, Wangi,(2010), Tulang dan Tubuh Kita, Getar Hati:Yogyakarta.
Brunner, Suddarth,(2001) Buku Ajar Keperawatan-Medikal Bedah, Edisi 8 Volume
3,EGC : Jakarta.
Brunner,suddarth.2001.Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah.Penerbit, EGC :
Jakarta.
Carpenito, 1990. Diagnosis Keperawatan Pada Praktek Klinik.
Depkes RI, 1995. Pusat Data Kesehatan.
Dorland, W. A. Newman, 2002. Kamus Kedokteran Dorland.Terbitan EGC : Jakarta.
Dorland, 2002.Kamuskedokteran dorland.Terbitat EGC :Jakarta.
Lampiran

Materi Penyuluhan

A. Pengertian

Pengertian Osteomielitis menurut Depkes RI adalah infeksi bone marrow pada


tulang-tulang panjang yang disebabkan oleh staphylococcus aureus dan kadang-kadang
Haemophylus influensae. Sedangkan pendapat Carpenito, Osteomielitis adalah infeksi
tulang.
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkan daripada
infeksi jaringan lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringan terhadap
inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan pembentukan involukrum (pembentukan tulang
baru di sekeliling jaringan tulang mati).
B. Etiologi
Tulang, yang biasanya terlindung dengan baik dari infeksi, bisa mengalami infeksi
melaluI 3 cara:
a. Aliran darah
b. Penyebaran langsung
c. Infeksi dari jaringan lunak di dekatnya.
C. Tanda dan gejala
Gejala osteomyelitis dapat mencakup:
a. Nyeri dan / atau nyeri di daerah yang terinfeksi
b. Pembengkakan dan kehangatan di daerah yang terinfeksi
c. Demam
d. Mual, sekunder dari menjadi sakit dengan infeksi
e. Umum ketidaknyamanan, kegelisahan, atau perasaan sakit
f. Drainase nanah melalui kulit
D. Komplikasi

Infeksi yang menyebabkan osteomielitis biasanya dapat dikendalikan. Tapi risiko


kekambuhan selalu tetap. Osteomielitis yang mengembalikan atau terus tidak terdeteksi
selama bertahun-tahun dianggap kronis osteomyelitis. Osteomielitis kronis dapat
menyebabkan kematian jaringan tulang dan runtuhnya tulang.
E. Pengobatan

Daerah yang terkena harus di imobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan


mencegah terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman air hangat selama 20 menit
beberapa kali per hari untuk meningkatkan aliran darah.
Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi, kultur
darah dan kultur abses dilakukan untuk mengidentifkasi organisme dan memilih
antibiotika yang terbaik. Kadang, infeksi disebabkan oleh dari satu patogen
F. Pencegahan
1. Berhenti merokok
Merokok dapat menyumbat arteri dan meningkatkan tekanan darah Anda,
yang keduanya buruk bagi sirkulasi Anda. Hal ini juga dapat melemahkan sistem
kekebalan tubuh. Jika Anda merokok, sangat disarankan Anda berhenti sesegera
mungkin.
2. Diet sehat
Makanan berlemak tinggi dapat menyebabkan penumpukan simpanan
lemak di arteri Anda, dan kelebihan berat badan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi. Untuk meningkatkan sirkulasi Anda, diet tinggi serat rendah lemak
dianjurkan, termasuk banyak buah segar dan sayuran (setidaknya lima porsi
sehari) dan biji-bijian. Makan makanan yang sehat juga dapat membantu
meningkatkan sistem kekebalan Anda.
3. Mengelola berat badan Anda
Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, cobalah untuk menurunkan
berat badan dan kemudian mempertahankan berat badan yang sehat dengan
menggunakan kombinasi dari diet kalori terkontrol dan olahraga teratur. Setelah
Anda telah mencapai berat badan yang sehat akan membantu menjaga tekanan
darah Anda pada tingkat normal, yang akan membantu meningkatkan sirkulasi
Anda. Anda dapat menggunakan Body Mass Index (BMI) kalkulator untuk
memeriksa.
4. Mengurangi alkohol
Jika Anda minum alkohol, jangan melebihi batas harian yang
direkomendasikan,tiga sampai empat unit per hari untuk pria 2-3 unit sehari
untuk wanita .Sebuah unit alkohol kira-kira setengah pint bir yang normal-
kekuatan, segelas kecil anggur atau ukuran tunggal (25ml) roh. Secara teratur
melebihi batas alkohol yang direkomendasikan akan meningkatkan baik
tekanan darah dan kadar kolesterol, yang akan membuat sirkulasi Anda buruk.
Hubungi dokter Anda jika Anda menemukan kesulitan untuk moderat
minum Anda. Layanan dan obat-obatan Konseling dapat membantu Anda
mengurangi asupan alkohol Anda.
5. Olahraga teratur
Olahraga teratur akan menurunkan tekanan darah Anda, membuat jantung
dan sistem peredaran darah lebih efisien dan dapat membantu meningkatkan
sistem kekebalan tubuh lemah. Bagi kebanyakan orang, 150 menit dari moderat
untuk olahraga berat seminggu dianjurkan. Namun, jika kesehatan Anda secara
keseluruhan miskin, mungkin perlu bagi Anda untuk berolahraga menggunakan
program khusus disesuaikan dengan kebutuhan Anda saat ini dan tingkat
kebugaran. GP Anda akan dapat menyarankan Anda tentang tingkat yang paling
cocok bagi anda berolah raga. Jika Anda merasa sulit untuk mencapai 150 menit
latihan seminggu, mulai dari tingkat yang Anda merasa nyaman dengan. Sebagai
contoh, Anda bisa melakukan lima sampai 10 menit latihan ringan sehari sebelum
secara bertahap meningkatkan durasi dan intensitas aktivitas Anda sebagai
kebugaran Anda mulai membaik.
G. Faktor Resiko Osteomielitis
a. Diabetes mellitus
b. Penyakit sickle cell disease
c. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS)
d. IV drug abuse
e. Alcoholism
f. Penggunaan steroid jangka panjang
g. Immunosupresi
h. Penyakit sendi kronis
i. Penggunaan alat-alat bantu ortopedik.
j. Lokasi
k. Cenderung mengenai metafisis tulang panjang (tulang paha).
l. Bisul, furunkel, infeksi telinga, tonsilitis (amandel), dan lain-lain.
m. Higiene (kebersihan) yang buruk.
n. Penyakit yang melemahkan.
o. Fraktur (patah tulang) terbuka.
H. Penatalaksanaan Osteomielitis
Beberapa prinsip penatalaksanaan klien osteomielitis yang perlu diketahui
sebagai berkut :

1. Istirahat dan pemberian analgesik untuk menghilangkan nyeri


2. Pemberian cairan intravena dan kalau perlu tranfusi darah
3. Istirahat lokal dengan bidai atau traksi
4. Pemberian antibiotik secepatnya sesuai dengan penyebab utama yaitu
staphylococus aureus sambil menunggu hasil biakan kuman. Antibiotik
diberikan selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum dan laju
endap darah klien. Antibiotik tetap diberikan hingga 2 minggu setelah laju
endap darah normal.
5. Drainase bedah. Apabila setelah 24 jam pengobatan lokal dan sistemik
antibiotik gagal (tidak ada perbaikan keadaan umum), dapat
dipertimbangkan drainase bedah. Pada drainase bedah, pus subperiosteal
dievakuasi untuk mengurangi tekanan itra-oseus. Disamping itu, pus
digunakan sebagai bahan untuk biakan kuman. Drainase dilakuakan selama
beberapa hari dengan menggunakan cairan NaCl dan antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai