Anda di halaman 1dari 9

ETIKA KEPERAWATAN

(FIDELITY)

Disusun Oleh Kelompok 2:

Anggita Devi .P (010117A007)


Anggun Putri .A (010117A008)
Arif Sigit .K (010117A011)
Fenni Dwi .K (010117A028)
Finanaila Sya Adah (010117A031)
Maryatun Kipiyah (010117A054)
Merlina Kusumaningtyas (010117A057)
Definisi EtikaKeperawatan

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan


yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan
peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan
yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas
karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang
dari kode etika berarti tidak memiliki perilaku yang baik dan
tidak memiliki moral yang baik. (potter &perry, 2005)
Kode Etik Keperawatan
Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komprehensif dari
bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntutan
bagi anggota dalam melaksanakan praktik dibidangnya baik yang
berhubungan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat.
(Kusnanto, 2004)

Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya


sendiri yang akan membina anggota profesinya baik secara nasional
maupun internasional
Pengertian Prinsip Fidelity
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain. Perawat setia terhadap komitmennya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan
komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode
etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan. (soekijo, 2010)

Prinsip Fidelity menjelaskan kewajiban perawat untuk tetap setia pada komitmennya, yaitu
kewajiban mempertahankan hubungan saling percaya antara perawat dan pasien yang
meliputi menepati janji dan menyimpan rahasia serta caring (Sitorus, 2000 :3)
CONTOH KASUS PRINSIP FIDELITY
Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu Rumah
Sakit di kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih 6 hari. Selain itu
bapak tersebut (Tn.A) menderita sariawan sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh, dan
berat badannya turun secara berangsur-angsur. Semula Tn. A badannya gemuk tapi
3 bulan terakhir ini badannya kurus dan telah turun 10 kg. Tn. A merupakan seorang
sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntuan pekerjaan bahkan jarang
pulang.

Tn. A masuk UGD kemudian diopname di ruang penyakit dalam karena kondisi Tn. A
yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter menangani Tn. A melakukan visit
ke pada Tn. A dan memberikan advice kepada perawat untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Tn. A yang ingin tahu sekali
tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu
penyakitnya setelah didapatkan hasil pemeriksaan. Setelah hasilnya keluar ternyata
Tn. A positif terjangkit HIV/AIDS.
Analisis kasus
Dari kasus diatas perawat harus menepati janji yang sudah disepakati
dengan Tn. A sebelum dilakukan pemeriksaan yang mengatakan bahwa
perawat bersedia akan menginformasikan hasil pemeriksaan kepada Tn. A
jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. Janji tersebut harus tetap dipenuhi
walaupun hasilnya pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini
mempengaruhi tingkat kepercayaan Tn. A terhadap perawat tersebut
nantinya.
Kesimpulan
Dalam upaya mendorong kemajuan profesi keperawatan agar dapat
diterima dan dihargai oleh pasien masyarakat atau profesi lain, maka
perawat harus memanfaatkan nilai-nilai keperawatan dalam menerapkan
etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya. Dengan demikian perawat yang menerima tanggung
jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan secara etis
professional. Sikap etis professional berarti bekerja sesuai dengan
standar, melaksanakan advokasi, keadaan tersebut akan dapat memberi
jaminan bagi keselamatan pasien, penghormatan terhadap hak-hak
pasien, dan akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Selain itu dalam menyelesaikan permasalahan etik harus
memperhatikan prinsip-prinsip etik supaya tidak merugikan salah satu
pihak
Saran
Pembelajaran tentang etika dan moral dalam dunia profesi
terutama bidang keperawatan harus ditanamkan kepada
mahasiswa sedini mungkin supaya nantinya mereka bisa lebih
memahami tentang etika keperawatan sehingga akan berbuat
atau bertindak sesuai kode etiknya (kode etik keperawatan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai