Anda di halaman 1dari 33

KOMUNIKASI MULTIDISIPLIN

DALAM PELAYANAN
KESEHATAN

OLEH :
Ns. DEWA GEDE JULIAWAN, S.Kep, M.Kes
DEFINISI KOMUNIKASI
MULTIDISIPLIN
Merupakan kombinasi dari berbagai
disiplin ilmu dalam tugas, tidak harus
bekerja secara terintegrasi atau
terkoordinasi, dimana dalam pemecahan
suatu masalah menggunakan berbagai
sudut pandang ilmu yang relevan
Definisi Pelayanan Kesehatan
Multidisiplin

Tim pelayanan kesehatan multidisiplin


merupakan sekelompok professional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan
umum dan berbeda keahlian. Tim akan
berfungsi baik, jika adanya konstribusi dari
anggota tim dalam memberikan pelayanan
kesehatan efektif, bertanggung jawab dan
saling menghargai sesama anggota tim.
Lanjutan…
Agar hubungan kolaborasi dapat optimal, semua
anggota profesi harus mempunyai keinginan
untuk bekerjasama. Perawat dan dokter
merencanakan dan mempraktekkan sebagai
kolega, bekerja saling ketergantungan dalam
batas-batas lingkup praktek dengan berbagai nilai-
nilai dan pengetahuan serta respek terhadap
orang lain yang berkonstribusi terhadap
perawatan individu, keluarga dan masyarakat
Definisi Kolaborasi Tim Kesehatan

Kolaborasi adalah hubungan kerja


diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada
pasien/klien adalah dalam melakukan
diskusi tentang diagnosa, melakukan
kerjasama dalam asuhan kesehatan,
saling berkonsultasi atau komunikasi serta
masing-masing bertanggung jawab pada
pekerjaannya.
Lanjutan…
Bagi perawat, hubungan kerjasama dengan
dokter sangat penting apabila ingn
menunjukkan fungsinya secara independen.
Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk
membahas masalah-masalah tentang klien
dan untuk meningkatkan pamahaman tentang
kontrbusi setiap anggota tim serta untuk
mengidentifikasi cara-cara meningkatkan
mutu asuhan klien
Tujuan kolaborasi tim

• Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas


dengan menggabungkan keahlian unik profesional.
• Produktivitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi
sumber daya.
• Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja.
• Meningkatnya kofensifitas antar professional.
• Kejelasan peran dalam berinteraksi antar professional.
• Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, menghargai dan
memahami orang lain.
Hubungan kolaborasi tim di RS
Komunikasi dengan tim kesehatan lain

Perawat menjalankan peran yang membutuhkan


interaksi dengan berbagai anggota tim pelayanan
kesehatan.
Unsur yang membentuk hubungan perawat klien
juga dapat diterapkan dalam hubungan sejawat,
yang berfokus pada pembentukan lingkungan kerja
yang sehat dan mencapai tujuan tatanan klinis.
Komunikasi ini berfokus pada pembentukan tim,
fasilitasi proses kelompok, kolaborasi, konsultasi,
delegasi, supervisi, kepemimpinan, dan manajemen
Lanjutan,,,
Didalam lingkungan kerja, perawat dan tim
kesehatan membutuhkan interaksi sosial dan
terapeutik untuk membangun kepercayaan dan
meperkuat hubungan.
Perawat membutuhkan persahabatan, dukungan,
bimbingan, dan dorongan dari pihak lain untuk
mengatasi tekanan akibat stress pekerjaan dan
harus dapat menerapkan komunikasi yang baik
dengan klien, sejawat dan rekan kerja.
Lanjutan,,,
Keberhasilan kelompok bergantung pada
hubungan baik diantara  tim, terutama
pemimpin tim dengan anggota tim yang
lain.  Untuk mendorong terjadinya komunikasi
Prinsip komunikasi dalam tim pelayanan
kesehatan
• Seluruh anggota tim harus bebas mengemukakan dan
menjelaskan pandangan mereka dan harus didorong untuk
bertindak seperti itu.
• Sebuah pesan atau komunikasi, baik lisan maupun tertulis harus
dinyatakan dengan jelas dan dalam bahasa atau ungkapan yang
dapat dimengerti
• Komunikasi mempunyai 2 unsur yaitu mengirim dan menerima,
bila pesan yang dikirim tidak diterima komunikasi tidak berjalan.
Dengan demikian pemimpin tim harus selalu meggunakan suatu
cara untuk memeriksa apakah efek yang diharapkan terjadi.
• Perselisihan atau pertentangan adalah normal dalam hubungan
antar manusia, hal ini sudah diatur sedemikian sehingga dapat
mencapai hasil yang konstruktif.
Komunikasi antara perawat-dokter
Hubungan perawat-dokter adalah satu bentuk hubungan
interaksi yang telah cukup lama dikenal ketika
memberikan bantuan kepada pasien. Perawat bekerja
sama dangan dokter dalam berbagai bentuk. Perawat
mungkin bekerja di lingkungan di mana kebanyakan
asuhan keperawatan bergantung pada instruksi medis.
Perawat diruang perawatan intensif dapat mengikuti
standar prosedur yang telah ditetapkan yang mengizinkan
perawat bertindak lebih mandiri. 
Perawat dapat bekerja dalam bentuk kolaborasi dengan
dokter
Lanjutan,,,
Komunikasi antara perawat dengan dokter
dapat berjalan dengan baik apabila dari kedua
pihak dapat saling berkolaborasi dan bukan
hanya menjalankan tugas secara individu,
perawat dan dokter sendiri adalah kesatuan
tenaga medis yang tidak bisa dipisahkan.
Lanjutan,,,
Dokter membutuhkan bantuan perawat
dalam memberikan data-data asuhan
keperawatan, dan perawat sendiri
membutuhkan bantuan dokter untuk
mendiagnosa secara pasti penyakit pasien
serta memberikan penanganan lebih lanjut
kepada pasien. Semua itu dapat terwujud
dengan baik berawal dari komunikasi yang
baik pula antara perawat dengan dokter.
Komunikasi antara perawat dengan
perawat
Dalam memberikan pelayanan
keperawatan pada klien komunikasi antar
tenaga kesehatan terutama sesama perawat
sangatlah penting. Kesinambungan informasi
tentang klien dan rencana tindakan yang
telah, sedang dan akan dilakukan perawat
dapat tersampaikan apabila hubungan atau
komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik
Klasifikasi komunikasi perawat-perawat

• hubungan profesional
• hubungan struktural
• hubungan intrapersonal.
Komunikasi antara perawat dengan
fisioterapi
Perawat bekerja dengan fisioterapi dalam
bentuk kolaborasi. Asuhan dimulai oleh ahli
terapi (fisioterapis) lalu dilanjutkan dengan
dievaluasi oleh perawat. Perawat dan
fisioterapis menilai kemajuan klien secara
bersama-sama dan mengembangkan tujuan
dan rencana pulang yang melibatkan klien dan
keluarga. Selain itu, perawat merujuk klien ke
fisioterapis untuk perawatan lebih jauh.
Komunikasi antara perawat dengan
farmasi
perawat membantu klien membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan
setiap obat yang dipesankan, dan turut bertanggung
jawab dalam pengambilan keputusan tentang
pengobatan bersama tenaga kesehatan lainnya. Perawat
harus selalu mengetahui kerja, efek yang dituju, dosis
yang tepat dan efek samping dari semua obat-obatan
yang diberikan. Bila informasi ini tidak tersedia dalam
buku referensi standar seperti buku-teks atau formula
rumah sakit, maka perawat harus berkonsultasi pada ahli
farmasi
Lanjutan…

Saat komunikasi terjadi maka ahli farmasi


memberikan informasi tentang obat-obatan
mana yang sesuai dan dapat dicampur atau
yang dapat diberikan secara bersamaan
Komunikasi antara Perawat dengan Ahli
Gizi.
Agar pemenuhan gizi pasien dapat sesuai
dengan yang diharapkan maka perawat harus
mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang –
obatan yang digunakan pasien, jika perawat
tidak mengkonunikasikannya maka dapat
terjadi pemilihan makanan oleh ahli gizi yang
bisa saja menghambat absorbsi dari obat
tersebut. Jadi diperlukanlah komunikasi dua
arah yang baik antara kedua belah pihak.
Rapat Tim Kesehatan
         Rapat tim kesehatan adalah media komunikasi antara
tim kesehatan (rapat multidisiplin) untuk membahas
manajerial ruang untuk membicarakan hal-hal yang terkait
dengan manajerial.Tujuan rapat tim keehatan yaitu
menyamakan persepsi terhadap informasi yang didapat
dari masalah yang ditemukan (khususnya masalah
manajerial), meningkatkan kesinambungan pemberian
pelayanan kesehatan, mengurangi kesalahan informasi, dan
meningkatkan koordinasi antara anggota tim kesehatan.

 
Case conference
Case conference adalah diskusi kelompok tim
kesehatan tentang kasus asuhan keperawatan klien
atau keluarga. Setiap tim kesehatan memiliki jadwal
case conference masing-masing dan biasanya
diadakan dua kali tiap bulannya. Peserta case
conference melibatkan tim kesehatan yang terkait
seperti perawat, dokter, atau anggota profesi lainnya
jika diperlukan. Waktu pertemuan dua kali dalam
sebulan atau disesuaikan dengan kondisi atau tingkat
urgensi kasus, dan lamnya pertemuan tentatif
Tujuan Case conference
mengenal kasus dan permasalahannya,
mendiskusikan kasus untuk mencari alternatif
penyelesaian masalah asuhan keperawatan,
meningkatkan koordinasi dalam rencana
pemberian asuhan keperawatan, dan
meningkatkan pengetahuan dan wawasan
dalam mengangani kasus.
Hambatan lain dalam berkomuniksi dengan
Tim Kesehatan Lain meliputi: menjadi
emosional daripada berfokus pada masalah,
menyalahkan orang lain, tertutup dan tidak
menghargai serta memahami perspektif orang
lain. ( Arnold & Boggs, 2007).
Trend dan issu komunikasi
multidisiplin dalam pelayanan
kesehatan
Trend adalah informasi yang terjadi saat ini
yang biasanya sedang populer dikalangan
masyarakat berdasarkan fakta.
Issu merupakan suatu peristiwa yang dapat
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada
masa mendatang
TREND DAN ISSU TERKAIT APLIKASI
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DENGAN
DOKTER

Berbagai penelitian menunjukan bahwa banyak aspek positif


yang dapat timbul jika hubungan kolaborasi dokter-perawat
berlangsung baik. American Nurses Credentialing Center
(ANCC) melakukan risetnya pada 14 rumah sakit melaporkan
bahwa hubungan dokter-perawat bukan hanya mungkin
dilakukan, tetapi juga berdampak langsung pada hasil yang
dialami pasien (Kramer dan Schamalenberg, 2003). Terdapat
hubungan korelasi positif antara kualitas hubungan dokter-
perawat dengan kualitas hasil yang didapatkan pasien.
Lanjutan…
Hambatan kolaborasi dokter dan perawat sering dijumpai
pada tingkat profesional dan institusional. Perbedaan
status dan kekuasaan tetap menjadi sumber utama
ketidaksesuaian yang membatasi pendirian profesional
dalam aplikasi kolaborasi. Dokter cenderung pria, dari
tingkat ekonomi lebih tinggi dan biasanya fisik lebih besar
dibanding perawat, sehingga iklim dan kondisi sosial
masih medukung dominasi dokter. Inti sesungguhnya dari
konflik perawat dan dokter terletak pada perbedaan sikap
profesional mereka terhadap pasien dan cara
berkomunikasi diantara keduanya.
Lanjutan…
Dari hasil observasi penulis di rumah sakit nampaknya perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan belum dapat
melaksanakan fungsi kolaborasi khususnya dengan dokter. Perawat
bekerja memberikan pelayanan kepada pasien hanya berdasarkan
intruksi medis yang juga didokumentasikan secara baik,  sementara
dokumentasi asuhan keperawatan yang meliputi proses
keperawatan tidak ada. Disamping itu hasil wawancara penulis
dengan beberapa perawat rumah sakit pemerintah dan swasta,
mereka menyatakan bahwa banyak kendala yang dihadapi dalam
melaksanakan kolaborasi, diantaranya pandangan dokter  yang
selalu menganggap bahwa perawat merupakan tenaga vokasional,
perawat  sebagai asistennya, serta kebijakan rumah sakit yang
kurang mendukung.
TREND DAN ISSU TERKAIT
APLIKASI KOMUNIKASI ANTARA
PERAWAT DENGAN PERAWAT

Perawat cendrerung lebih nyaman atau


lebih senang berkomunikasi dengan sesama
perawat yang bertugas di ruangan yang sama,
misalnya ruangan bedah, dibanding dengan
harus berkomunikasi dengan perawat yang
bertugas diruangan lain. 
TREND DAN ISSU TERKAIT APLIKASI
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT
DENGAN APOTEKER

• Perawat bertanggung jawab untuk melakukan interpretasi yang


tepat terhadap order obat yang diberikan. Isu komunikasi yang
sering terjadi antara perawat dengan apoteker adalah pada saat
order obat yang dituliskan tidak dapat terbaca, maka dapat
terjadi misinterpretasi perawat dengan apoteker  terhadap order
obat yang harus diberikan kepada pasien.
• Kesalahan pemberian dosis obat dapat dihindari bila baik
perawat dan apoteker sama-sama mengetahui dosis yang
diberikan. Perawat dapat melakukan pengecekkan ulang dengan
tim medis bila terdapat keraguan dengan kesesuaian dosis obat.
TREND DAN ISSU TERKAIT APLIKASI
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DENGAN
AHLI GIZI

Isu yang terkait dengan gizi yaitu apabila perawat


tidak mengkonunikasikan kepada ahli gizi tentang
obat- obatan yang digunakan pasien sehingga
dapat terjadi pemilihan makanan oleh ahli gizi yang
bisa saja menghambat absorbsi dari obat tersebut.
Jadi diperlukanlah komunikasi dua arah yang baik 
antara perawat dan ahli gizi agar pemenuhan gizi
pasien sesuai dengan apa yang diharapkan.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai