Berkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerjasama kemitraan dokter,
perawat perlu mengantisipasi konsekuensi perubahan dari vokasional menjadi
professional. Status yuridis seiring perubahan perwat dari perpanjangan tangan dokter
menjadi mitra dokter yang sangt kompleks. Tanggung jawab hokum juga akan terpisah
untuk masing-masing kesalahan atau kelalaian. Yaitu, malpraktek medis, dan mal
praktek keperwatan. Perlu ada kejelasan dari pemerintah maupun para pihak yang
terkait mengeni tanggung jawab hukum dari perawat, dokter maupun rumah sakit.
Organisasi profesi perawat juga harus berbenah dan memperluas sruktur organisasi
agar dapat mengantisipasi perubahan.
Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut
perlu ditunjang oleh saran komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien
secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota team
dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu perlu dikembangkan catatan status
kesehatan pasien yang memunkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara
efektif. Pendidikan perawat perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan
kesenjangan professional dengan dokter melalui pendidikan berkelanjutan.
Peningkatan pengatahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan
formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-pelatihan yang
dapat meningkatkan keahlian perawat.
DAFTAR PUSTAKA