Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muhammad alwi

Nim : 70300118020
Kelas : keperawatan A

HAMBATAN DALAM KEPERAWATAN

1. Hambatan fisik(phyckal barriers)


Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif antar perawat
dengan pasien maupun perawat dengan keluarga pesien, hambatan fisik
menyangkut hal hal yang berkaitan dengan fisik atau badan seseorang, misalnya
tuna rungu atau orang yang tidak bias mendengar. Di sisi lain hambatan fisik
seperti orang yang tidak bias mendengar harus berbicara dengan pasien yang
mengalami ketulian, naming pesan yang di sampaikan juga kadang tidak
sampai.
Contoh:
Saya mempunya seorang nenek yang mengalami gangguan pendengaran, pada
saat saya ingin menyampaikan pesan, saya harus berteriak meski begitu
sebagian pesan yang saya sampaikan tidak sampai kepasa nenek saya.

2. Sikap(attitudes)
Beberapa pasien yang di ajak komunikasi kadang menjadi sangat mudah
tersinggung, hal ini memang bias terjadi karena memang sifat pasien atau
efek obat obatan yang membuatnya mudah emosi.kondisi pasien yang muda
emosi tentunya menjadi hambatan besar bagi perawat karena harus memilih
dengan baik setiap kalimat yang akan di ucapkan, dalam komunikasi yang
menyebabkan pasien yang mudah tersinggung seperti ini, perawat sebaiknya
lebih banyak meminta maaf agar pasien menjadi lebih kesalahan

nyaman dalam berkomunikasi, bahkan perawat tersebut tidak memiliki


3..bahasa(language)
Besarnya peran bahasa sebagai alat komunikasi tidak di ragukan lagi.bagi
perawat memiliki keterampilan berbahasa sangat pentingangar dapat
menyampaikan informasi kesehatan dengan singkat, padat, dan jelas serta muda
di terima dan di pahami oleh Pasien dan keluarga pasien.
Namun perawat juga harus memahami bahwa bahasa juga bias menjadi
gangguan atau hambatan komunikasi tersendiri. Hal ini ketika perawat di
hadapkan dengan pasien dan keluarga pasien yang menggunakan bahasa asing
di luar bahasa inggris yang merupakan bahasa internasional.
Perawat yang mengusai bahasa asing tentu akan mudah untuk berkomunikasi
dengan pasien atau keluarga pasien. Namun perawat yang tidak menguasai
bahasa asing tentu akan menemui kendala dalam menyampaikan informasi
kesehatan, memberikan layanan dan asuhan keperawatan.
4.Hambatan fisologis(physiological)
Selain kelelaha piskologis karena perawat harus melayani lebih dari satu
pasien,gangguan lainnya adalah kelelehan fisik akibat tingginya beban
kerja juga mempengaruhi perawat memberikan pelayanan yang terbaik
untuk pasien, dari hasil studi yang di lakukan oleh para ahli menunjukan
bahwa tekannan p[ekerjaan tinggi dapat menghambat terjadinya
komunikasi antara perawat danpasien dan keluarga pasien, interaksi yang
terjadi pun bersifat negative dan hal ini dapat mengganggu proses
kesembuhan pasien.
Contoh:
Sesorang yang telah lela bekerja akan cenderung mudah marah, sehingga
komunikasi yang di keluarkan akan tudak baik

5..masalah dengan structural desain(problem with structure design)


Tugas sorang perawat amat tidak mudah dikarenakan perawat
berhubungan sdengan banyak pihak baik itu pasien maupun
keluargannya, tentunya dalam hal ini tidak hanya di butuhkan
keterampilan tetapi juga kesabran yang tinggi dalam menghadapi segala
macam situasi dan kondisi, lingkungan dean situasi ICU tentunya
sangat berbeda dengan ruangan perawat biasa, hasil penelitian
menyatakan bahwa 3 orang informan menyatakan kesabaran sangat di
perlukan dalam komunikasi antar perawa dengan keluarga pasien
mengingat perawat berhubungan langsung dengan mereka.
6. budaya kebisingan(cultural noise)
Latar belakang buda merupakan salah satu factor yang memengaruhi
komunikasi dan sekaligus merupakan salah satu kegagalan dalam komunikasi
Dalam menjalan tugas dan kewajibannya, perawat kerap di hadapkan dengan
situasi dimana pasien atau keluarga pasien memili latar berlakang budaya yang
berbeda. Perbedayan budaya dapat menjadi factor yang mengganggu
komunikasikeperawatan karena masing masingbudaya memiliki perbedaan
dalam menafsirkan pesan, baik pesan verbal maupun pesan nonverbal.
Perbedaan ini akan berujung pada terjadinya kesala pahaman
Contoh
Budaya orang yang tinggal di penggununga akan berbeda dengan orang yang
tinggal di tepi pantai , orang yang tinggal di gunung cenderung akan berbahasa
lembut desangkan orang yang akan tinggal di pantai akan lebih keras dalam
berbicara.
7.kurangnya pengalam pribadi(lock commonesperience)
Komunikasi terapetik yang baik juga harus di dukung dengan wawasan yang
baik oleh perawat, wawasan di sini maksudnya adalah kemampuan dalam
menggunakan dan mengaplikasikan ilmu dalam komunikasi terapeutik. Setiap
perawat tentunya sudah mendapatkan bekalmengenai cara menghadapi pasien
yang baik dan benar, jika wawasan perawat kurang, maka komunikasi
terapeutik yang di lakukan tentunya juga tidak dapat berjalan dengan baik
contoh
Fian seorang mahasiswa yang aktif dalam organisasi, sedangkan ayu sama
sekali tidak perna bersentuhan dengan organisai, pada saat fian dan ayu
berbincang, ayu akan sulit melakukan timbal balik karena ayu jarang berbicara.

8. ambiguitas dan terlalu sering menggunakan abstraksi(ambiquity&overouse of


abstraction)
Dalam proses komunikasi, keakuratan makna juga bias terjadi. Basanya dapat
terjadi makna yang berbeda beda dalam proses komunikasi baik itu komunikasi
tulis maupun komunikasi lisan.
Contoh: sesorang yang berbicara menggunakan bahasa umum yang memiliki
makna ganda, sehingga sang penerima pesan sulit untuk memahami pesan yang
di sampaikan
9.kelebihan informasi(information overload)
Terkadang ketika kita melakukan komunikasi tulis kita akan mengalami
kesulitan dalam komunikasinnya. Kita jadi tidak leluasa dalam komunikasi
sehingga muncul ketidak jelasan informasi apa yang tidak sebenarnya di
sampaikan. Disinilah hambatan pertama dalam komunikasi tulis yang mana
merupakan ketidak jelasan informasi atau pesan suatu komunikasi. Informasi
yang tidak jelas merupakan hambatan yang besar dalam komunikasi.
Contoh:
Seorang ibu sedang menonton berita gosip di TV, setelah itu ibu tersebut
bercerita dengan temannya lalu ia melebih lebihkan berita yang ia tonton di tv
tadi.
10. melompat ke kesimpulan(jumping to conclution)
kadang perawat memberi penjelasan hanya pada intinya atau memberi
penjelasan secara detail, sehingga perawat juga melewatkan hal hal kecil yang
harus di ketahui ole pasien, situasi ini membuat pasie tidak memahami pesan
yang di lontarka oleh perawat,
contoh;
seorang siswa terlambat dating kesekol hapir setiap hari , tepi sang guru
langsung men cap siswa tersebut sebagai siswa pemalas tanpa menganalisis
penyebab terlambatnya siswa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai