Anda di halaman 1dari 17

HELPING

RELATIONSHIP
PERAWAT - PASIEN
Ns. RIZKY MEILANDO, S.Kep

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


HUBUNGAN PERAWAT PASIEN
Definisi
Hubungan terapeutik perawat-klien merupakan sebuah pengalaman
belajar yang saling menguntungkan, pengalaman yang berdasarkan
kemanusiaan antara perawat dan klien dengan saling menghargai dan saling
menerima perbedaan sosial-budaya antara keduanya. Pada hubungan ini,
perawat menggunakan dirinya sendiri dan teknik komunikasi dalam asuhan
keperawatan yang diberikannya untuk merubah pola fikir dan perubahan
perilaku pada klien.

Helping relationship adalah hubungan yang terjadi antara dua atau lebih
individu maupun kelompok yang saling memberikan dan menerima bantuan
atau dukungan untuk memenuhi kebutuhan dasar sepanjang kehidupan.
Perawat adalah sebagai helper yang berperan membantu klien untuk memenu
hi kebutuhan dasar manusia klien.
Tujuan Helping Relationship
Tujuan hubungan terapeutik diarahkan untuk mencapai kesembuh
an klien dan beberapa dimensi sebagai berikut:

• Realisasi diri, penerimaan diri dan menghargai diri


Sendiri
• Kemampuan membina hubungan interpersonal yang
tidak superfisial dan saling bergantung  dengan orang
lain
• Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan
kebutuhan serta mencapai tujuan  yang realistis.
• Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan
integritas diri.
Realisasi diri, penerimaan diri
dan menghargai diri sendiri
Klien yang sebelumnya tidak menerima diri apa adanya
atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi
terapeutik dengan perawat akan mampu menerima dirinya.

Diharapkan perawat dapat merubah cara pandang klien tenta


ng dirinya dan masa depannya sehingga klien dapat menghar
gai dan menerima diri apa adanya.
Kemampuan membina hubungan interpersonal yang
tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang
lain.

Klien belajar bagaimana menerima dan diterima oleh


orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur,
dan menerima klien apa adanya, perawat akan dapat
meningkatkan kemampuan klien dalam membina
hubungan saling percaya.
(Hibdon S., dalam Suryani, 2005)
Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan

kebutuhan serta mencapai tujuan  yang realistis.

Sebagian klien menetapkan ideal diri atau tujuan yang


terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya.
Tugas perawat dengan kondisi seperti itu adalah
membimbing klien dalam membuat tujuan yang realistis
serta menignkatkan kemampuan klien memenuhi
kemampuan dirinya.
Rasa identitas personal yang jelas dan
peningkatan integritas diri.

Identitas personal yang dimaksud adalah status, peran, dan


jenis kelamin klien. Klien yang mengalami gangguan
identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya
diri dan juga memiliki harga diri yang rendah. Perawat
diharapkan membantu klien untuk meningkatkan integritas
dirinya dan identitas diri klien melalui komunikasinya.
Untuk mencapai tujuan hubungan terapeutik,
berbagai aspek dari pengalaman hidup klien
harus dikaji. Perawat memberikan kesempatan
kepada klien untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaannya dan menghubungkannya
dengan perilaku yang diamati dan dilaporkan,
memperjelas area konflik dan kecemasan.
Karakteristik Perawat dalam Helping
Relationship
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) yang berarti
memahami nilai-nilai yang di anut.
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya da
n
saling menghargai.
3. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun
mental
4. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien bebas
berkembang tanpa rasa takut
5. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan klien
memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya
sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
6. Perawat harus mampu mengontrol perasaan sendiri secara
bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan emosional
seperti perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan, maupun
frustasi

7. Perawat harus mampu menentukan batas waktu yang sesuai


dan dapat mempertahankan konsistensinya

8. Perawat harus mampu memahami arti empati dan menggunakannya


sebagai tindakan yang terapeutik, dan mampu memahami arti simpati
yang bukan sebagai tindakan terapeutik.

9. Perawat harus mampu memahami bahwa kejujuran dan komunikasi


terbuka merupakan dasar dari hubungan terapeutik.

10.Perawat harus mampu menjadi role model agar dapat meyakinkan


dan sebagai contoh kepada orang lain tentang perilaku sehat.
11.Perawat harus mampu mengungkapkan perasaan dan
menyatakan sikap yang jelas.

12.Perawat mampu memiliki sifat altruisme yang berarti

menolong atau membantu permasalahan klien tanpa


mengharapkan imbalan apapun dari klien.

13.Perawat harus mampu mengambil keputusan berdasark


an prinsip kesejahteraan manusia.

14.Bertanggung jawab pada setiap sikap dan tindakan


yang dilakukan .
FASE-FASE HELPING
RELATIONSHIP
Fase helping relationship terdiri dari empat
fase berurutan yang masing-masing ditandai
dengan tugas-tugas dan keterampilan yang
dapat diidentifikasi. Hubungan tersebut harus
melewati seluruh tahap dengan baik, karena
masing-masing fase merupakan landasan untuk
fase berikutnya. Perawat dapat mengidentifikasi
perkembangan hubungan dengan memahami
fase prainteraksi, fase perkenalan, fase kerja, dan
fase terminasi.
FASE PRA INTERAKSI
Fase prainteraksi serupa dengan tahap perencanaan
sebelum melakukan wawancara. Perawat memiliki
informasi tentang pasien sebelum bertatap muka
untuk pertama kali. Informasi meliputi nama, alamat,
usia, riwayat medis, dan/atau riwayat sosial pasien.

Perencanaan untuk kunjungan pertama dapat


menimbulkan perasaan cemas pada diri perawat. Jika
perawat menyadari perasaan tersebut dan mengidenti
fikasi informasi yang spesifik untuk dibahas, akan di
peroleh hasil yang positif.
FASE ORIENTASI
Fase orientasi disebut juga sebagai fase perkenalan yang
penting dalam mengatur keseluruhan sifat hubungan.
Selama pertemuan awal, klien dan perawat mengamati
dengan cermat dan membuat penilaian tentang perilaku
mereka satu sama lain. Tiga tahap yang terdapat dalam
fase perkenalan adalah membuka hubungan,
mengklarifikasi masalah, dan membuat serta memformul
asi kontrrak (Brammer, 1988 dalam Kozier 2010). Tugas
penting lain di dalam fase perkenalan meliputi mengenal
satu sama lain dan membina saling percaya.
FASE KERJA
Selama fase kerja, perawat dan klien mulai memandang
satu sama lain sebagai individu yang unik. Mereka mulai
menghargai keunikan tersebut dan Saling peduli.
Sikap caring menunjukkan kepedulian yang dalam dan
tulus terhadap kesejahteraan orang lain. Saat sikap caring
tumbuh, kemungkinan munculnya sikap empati juga
semakin besar.
FASE TERMINASI

Fase terminasi dalam hubungan terapeutik biasanya sulit


dan diliputi kebimbangan. Akan tetapi, jika fase
sebelumnya berjalan secara efektif, klien umumnya
memiliki pandangan yang positif serta merasa mampu
untuk mengatasi masalah secara mandiri. Di sisi lain karen
a
perasaan caring telah tumbuh, sangat wajar jika muncul
perasaan kehilangan, dan setiap individu perlu
mengembangkan cara untuk mengucapkan selamat tinggal.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai