Disusun Oleh ;
SEFRIYANTI
17300029
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh
( Tarwoto dan Wartonah).
Oksigen adalah kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel tubuh, mempertahankan, dan aktivitas berbagai organ atau sel
( Carpeniti-Moyet ).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa oksigen adalah suatu komponen
gas yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan
metabolisme sel.
Proses pemenuhan oksigen di dalam tubuh terdiri dari atas tiga tahapan, yaitu
ventilasi, difusi dan transportasi.
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli
atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ini di pengaruhi oleh beberapa factor:
1) Adanya kosentrasi oksigen di atmosfer. Semakin tingginya suatu tempat, maka
tekanan udaranya semakin rendah.
2) Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru untuk mengembang di
sebut dengan compliance. Sedangkan recoil adalah kemampuan untuk
mengeluarkan CO² atau kontraksinya paru-paru.
b Difusi
Difusi gas merupakan pertukaran antara O² dari alveoli ke kapiler paru-paru
dan CO² dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:
1) Luasnya permukaan paru-paru.
2) Tebal membrane respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan
interstisial. Keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses
penebalan.
3) Pebedaan tekanan dan konsentrasi O². Hal ini dapat terjadi sebagaimana O² dari
alveoli masuk kedalam darah secara berdifusi karena tekanan O² dalam rongga
alveoli lebih tinggi dari pada tekanan O² dalam darah vena vulmonalis.
4) Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan mengikat HB.
c Transportasi gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O² kapiler ke jaringan
tubuh dan CO² jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:
1) curah jantung (kardiak output), frekuensi denyut nadi.
2) kondisi pembuluh darah, latihan perbandingan sel darah dengan darah secara
keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb.
a. faktor fisiologi
a. Menurunnya kapasitas peningakatan oksigen ( misal: anemia).
b. Menurunnya konsentrasi oksigen oksigen yang diinspirasi.
c. Hipovolemia mengakibatkan transpor oksigen terganggu akibat tekanan darah
menurun.
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dll.
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada ( kehamilan, obesitas ).
b. Faktor perkembangan
a. Bayi prematur: kurangnya pembentukan surfaktan.
b. Bayi dan toddler: akibat adanya infeksi saluran nafas.
c. Anak usia sekolah dan remaja: resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok.
d. Dewasa muda dan pertengahan: akibat diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, dan
stres.
e. Dewasa tua: adanya penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteoriklerosis dan
ekspansi paru menurun.
c. Faktor perilaku
a. Nutrisi: penurunan ekspansi paru pada obesitas.
b. Exerase: meningkatkan kebutuhan oksigen.
c Merokok: nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah.
d. Substanse abuse dan nikotin: menyebabkan intake nutrisi/Fe menurun
mengakibatkan penurunan Hb, alkohol menyebabkan depresi pernafasan.
d. Faktor lingkungan
a. Tempat kerja ( polusi ).
b. Suhu lingkungan.
c. Ketinggian tempat dari permukaan laut.
A. Pengkajian
1. PENGKAJIAN
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
1. Data Subjektif
a. Pasien mengeluh sesak saat bernafas
b. Pasien mengeluh batuk tertahan
c. Pasien tidak mampu mengeluarkan sekresi jalan nafas
d. Pasien merasa ada suara nafas tambahan
2. Data Objektif
a. Pasien tampak tersengal-sengal dan pernafasan dangkal
b. Terdapat bunyi nafas tambahan
c. Pasien tampak bernafas dengan mulut
d. Penggunaan otot bantu pernafasan dan nafas cuping hidung
e. Pasien tampak susah untuk batuk
B. Riwayat keperawatan
a. Mata
1) Konjungtiva pucat (karena anemia)
2) Konjungtiva sianosis (karena hipoksemia)
3) konjungtiva terdapat pethechia (karena emboli lemak atau endokarditis)
b. Kulit
1) Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah perifer)
2) Penurunan turgor (dehidrasi)
3) Edema.
4) Edema periorbital.
c. Jari dan kuku
1) Sianosis
2) Clubbing finger.
e. Hidung
Pernapasan dengan cuping hidung.
g. Dada
1) Retraksi otot Bantu pernapasan (karena peningkatan aktivitas
pernapasan, dispnea, obstruksi jalan pernapasan)
2) Pergerakan tidak simetris antara dada kiri dan dada kanan.
3) Tactil fremitus, thrills (getaran pada dada karena udara/suara melewati
saluran/rongga pernapasan
4) Suara napas normal (vesikuler, bronchovesikuler, bronchial)
5) Suara napas tidak normal (creklerlr/rales, ronkhi, wheezing, friction
rub/pleural friction)
6) Bunyi perkusi (resonan, hiperesonan, dullness)
A. Definisi
Ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluraan napas untuk
mempertahankan bersihan jalan napas.
B. Batasan Karakteristik
a. Batuk yang tidak efektif
b. Dispnea
c. Gelisah
d. Kesulitan verbalisasi
e. Mata terbuka lebar
f. Ortopnea
g. Penurunan bunyi napas
h. Perubahan frekuensi napas
i. Perubahan pola nafas
j. Sianosis
k. Spuntum dalam jumlah yang berlebihan
l. Suara napas tambahan
m. Tidak ada batuk
C. Factor yang berhubungan
a. Lingkungan
1. Perokok
2. Perokok pasif
3. Terpajan asap
b. Obstruksi jalan napas
1. Adanya jalan nafas buatan
2. Benda asing dalam jalan napas
3. Eksudat dalam aveoli
4. Hyperplasia pada dinding bronkus’mukus berlebihan
5. Penyakit paru obstrukti kronis
6. Sekresi yang tertahan
7. Spasme jalan napas
c. Fisiologis
1. Asma
2. Disfungsi neuromuscular
3. Infeksi
4. Jalan nafas alergik
I.1 Perencanaan
Diagnosa 1 ; Ketidakefektifan pola nafas
NO. Diagnosa Tujuan/ Kriteria hasil Intervensi Rasional
Keperawatan NOC NIC
1. Pola nafas Setelah diberikan 1. Manajemen jalan 1. Memfasilitasi
tidak efektif asuhan keperawat … nafas. kepatenan jalan
berhubungan x24jam diharapakan nafas.
dengan…. pola nafas efekti 2. Pemantauan tanda 2. Untuk
Ditandai dengan kriteria hasil ; vital. menentukan dan
dengan …. Hasil NOC mencegah
- Menunjukan pola komplikasi
nafas efektif yang 3. Pantau pola 3. Mengetahui