1. Konsep fisiologi
Oksigenasi merupakan proses penambah O2 ke dalam sistem (kimia atau fisika),
Oksigen berupa gas tidak berwarna dan tidak berbau yang mutlak dibutuhkan dalam
proses metabolisme sel. Akibat oksigenisasi terbentuklah karbondioksida, energi, dan
air. Walaupun begitu, penambahan CO2 yang melaebihi batas normal pada tubuh,
akan memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap aktivitas sel. (Andina dan
Yuni, 2017).
2. Definisi
Salah satu kebutuhan dasar adalah oksigen (Harahap, 2005). Oksigenasi merupakan
kebutuhan dasar yang paling vital dalam kehidupan manusia. Dalam tubuh, oksigen
berperan penting di dalam proses metabolisme sel. Kekurangan oksigen akan
berdampak bagi tubuh, salah satu nya kematian. Karena nya, berbagai upaya perlu di
lakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar ini terpenuhi dengan baik. (Mubarak
dkk, 2008)
1. Tahap perkembangan
Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang
sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang
kecil dan jalan napas yang pendek.
2. Lingkungan
Ketinggian panas dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin
tinggi daratan, makin rendah pa02 sehingga makin sedikit O2 yang
dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah
ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.
3. Gaya hidup
Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan
dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh.
Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat
menjadi prdisposisi penyakit paru.
4. Status kesehatan
Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat
menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Akan tetepi penyakit pada system kardiovaskuler kadang berakibat
terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh selain itu penyakit-
penyakit pada system pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya
terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang
mempengaruhi oksigen adalah anemia karena haemoglobin berfungsi
membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat
mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.
5. Narkotika
Narkotika seperti morfin dapat menurunkan laju dan kedalaman
pernapasan ketika depresi pwat pernapasan dimedula. Oleh karena itu
bila memberikan obat-obat narkotik analgetik. Perawat harus memantau
laju dan kedalaman pernapasan.
6. Perubahan / Gangguan pada fungsi pernapasan
Fungsi pernapasan dapat teganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat
mempengaruhi pernapasan, yaitu :
a. Pergerakan udara kedalam atau luar paru-paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara dan kapiler paru.
c. Transport oksigen dan transport oksida melalui darah ke dan sel
jaringan.
7. Perubahan pola napas
Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama
jaraknya dan sedikit perbesaran kedalamannya. Bernapas yang sulit
disebut dipsnea. Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena
usaha inspirasi yang meningkat,denyut jantung meningkat. Orthopneo
yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan
berdiri seperti pada penderita asma.
8. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagian dapat terjadi disepanjang
saluran pernapasan disebelah atas atau bawah. Mempertahankan jalan
napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-
kadang membutuhkan tindakn yang tepat. Obstruksi sebagian jalan
napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama
inhalasi(inspirasi).
5. Tahapan-tahapan
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi,difusi dan transportasi .
proses ventilasi (penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar ke paru-
paru) apabila pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat
tersalur dengan baik.
Proses difusi (penyaluran oksigen dari alveoli ke jaringan) apabila terganggu
akan mengakibatkan ketidakefektifan pertukaran gas. Kerusakan pada
transportasi seperti perubahan volume,afterload,miokard juga dapat
mempengaruhi pertukaran gas (brunner and sudart, 2010)
9. Intervensi
Dx 1: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan
Bersihan jalan napas tidak efektif b.d adanya penumpukan sekret berlebih
berkurang bahkan hilang dengan kriteria hasil :
-Secret dapat berkurang bahkan hilang
-nafas pasien normal kembali
-pasien tidak merasakan sesak lagi
Dx 2: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan
Gangguan pola tidur b.d ansietas dapat berkurang atau hilang dengan kriteria
hasil :
Sumber Pustaka
PENGKAJIAN
Nama : Nn. C
Tangga l : Selasa, 01 Desember 2020
Waktu : 08.00 WIB
Tempat : RS ‘Aisyiyah Surakarta
A.IDENTITAS
Identitas Pasien :
Nama : Nn.C
Usia : 21 Tahun
Alamat : Wonosari Rt. 02/RW 13.,Polokarto,Sukoharjo
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Identitas penanggung jawab :
Nama : Tn.A
Usia : 49 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonosari Rt. 02/RW 13.,Polokarto,Sukoharjo
Hub. Dengan klien: Ayah
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan sesak/sulit bernapas.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan sesak napas, seiap batuk tidak keluar sputum, pusing,
badannya lemas dan tidak bisa tidur.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat dirumah sakit
C. PENGKAJIAN KEBIASAAN
1. Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa kesehatan adalah suaut hal yang paling penting yang harus dijaga
- Selama sakit
Pasien mengatakan bahwa selama sakit pasien merasa cemas
2.Pola Nutrisi/Metabolik
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 3-4x dalam sehari, pasien makan nasi,sayur,dan lauk pauk dan
suka makan gorengan. Pasien makan 1 porsi habis dan saat makan tidak ada keluhan apapun
- Selama sakit
Pasien mengatakan makan hanya 2-3x dalam sehari, pasien makan nasi,sayur,dan lauk pauk.
Pasien makan habis 1 porsi dan saat makan tidak ada keluhan apapun
3.Pola eliminasi
- Sebelum sakit
BAB
Pasien mengatakan BAB 1X sehari setiap pagi, BABnya lembek, dan berwarna kuning
kecoklatan dan saat BAB pasien tidak ada keluhan yang dirasakan
BAK
Pasien mengatakan BAK 4-6X Sehari,BAKnya berwarna kuning, tidak ada darah, dan pasien
saat BAK tidak ada keluhan.
- Selama Sakit
BAB
Pasien mengatakan BAB 1X dalam 3 hari, BABnya keras dan berdarah,BAB berwarna coklat
tua dan saat BAB mengeluhkan sulit untuk BAB dan Perutnya terasa sakit
BAK
Pasien mengatakan BAK 3-4X sehari, BAK cair tidak ada darah, berwarna kuning keruh, dan
tidak ada keluhan saat BAK
4.Pola aktvitas dan latihan
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan dapat melakukan aktivitas sendiri seperti mandi, makan, berolahraga, dan
aktivitas lainnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Selama sakit
Pasien mengatakan masih bisa melakukan aktivitas mandiri seperti makan, minum, mandi.
5.Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan bisa tidur selama 6-8 jam saja perhari, tidurnya nyenyak dan nyaman,
tidak mudah terbangun
- Selama sakit
Pasien mengatakan bisa tidur hanya 2-3 jam perhari tidurnya tidak nyenyak dan mudah
terbangun merasa lemah dan sulit bernafas
6. Pola kognitif dan perseptual
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan ingatannya masih bagus, tidak mudah lupa,tidak mudah bingung dalam
mengambil keputusan
- Selama sakit
Pasien mengatakan ingatannya masih bagus, tidak mudah lupa, tidak mudah bingung dalam
mengambil keputusan dan sedikit cemas.
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
- Sebelum sakit
a. Identitas diri: pasien mengatakan bahwa mengetahui siapa dirinya, dan ada apa
dengan dirinya saat ini
b. Harga diri: pasien mengatakan bisa berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan
teman
c. Peran diri: pasien mengatakan sebagai seorang anak
d. Ideal diri: pasien mengatakan berkeinginan segera membahagiakan kedua
orangtuanya
e. Aktualisasi diri: pasien mengatakan dirinya dari keluarga yang sederhana
- Selama sakit
a. Identitas diri: pasien mengatakan bahwa mengetahui siapa dirinya, da nada apa
dengan dirinya saat ini
b. Harga diri: pasien mengatakan setelah mendapat perawatan ingin segera berinteraksi
lagi dengan keluarga, masyarakat dan teman
c. Peran diri: pasien mengatakan sebagai seorang anak
d. Ideal diri: pasien mengatakan ingin segera membahagiakan orangtuanya
e. Aktualisasi diri: pasien mengatakan dirinya dari keluarga yang sederhana
3. RENCANA KEPERAWATAN
No. Waktu Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional TTD
Keperawatan Kriteria Hasil
1. 02/12/2020 Bersihan Setelah - Kaji -Untuk fatin
08.30 jalan nafas dilakukan ulang pola mengetahui
tidak efektif tindakan nafas pola nafas
b.d keperawatan pasien pasien
penumpukan selama 3x24 -Berikan -Untuk
secret jam tindakan mengeluarkan
berlebih diharapkan fisioterapi secret yang
Bersihan dada dan menyumbat
jalan nafas batuk -untuk
tidak efektif efektif mengeluarkan
b.d - Anjurkan secret yang
penumpukan pasien menumpuk
secret untuk -Untuk
berlebih minum air mengencerkan
dapat hangat secret
berkurang -kolaborasi
bahkan hilang dengan
dengan fisioterapi
kriteria hasil: untuk
-Secret dapat tidakan
berkurang fisioterapi
bahkan hilang dada
-nafas pasien -kolaborasi
normal dengan
kembali dokter
-pasien tidak dalam
merasakan pemberian
sesak lagi obat
5. IMPLEMENTASI
N Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD
O Keperawatan
1. Rabu, Dx 1 Kaji ulang pola nafas S : pasien fatin
02/12/2020 pasien mengatakan mau
09.00 dikaji pola
napasnya
O : pasien
nampak antusias
2. Rabu, Dx 2 Kaji ulang pola tidur S : pasien fatin
02/12/2020 pasien mengatakan mau
10.00 dikaji pola
tidurnya
O : pasien tampak
antusias
3. Rabu, Dx 2 Berikan penjelasan S : pasien fatin
02/12/2020 tentang pentingnya mengatakan mau
11.00 tidur yang cukup diberi penjelasan
O : pasien
nampak antusias
4. Rabu, Dx 1 Anjurkan pasien untuk S : pasien mau fatin
02/12/2020 minum air hangat dianjurkan minum
13.00 air hangat
O : pasien
nampak antusias.
5. Kamis, Dx 2 Ajarkan memilih posisi S : pasien fatin
03/12/2020 yang nyaman menerapkan yang
08.30 dianjurkan
perawat
O : pasien
nampak antusias
6. Kamis, Dx 1 Berikan tindakan S : pasien mau fatin
03/12/2020 fisioterapi dada dan dilakukan
10.00 batuk efektif. tindakan
fisioterapi dada
dan batuk efektif
O : pasien terlihat
lebih lega setelah
dilakukan
tindakan.
7. Kamis, Dx 1 Kolaborasi dengan S : pasien mau fatin
03/12/2020 fisioterapi untuk berkolaborasi
11.00 tindakan fisioterapi untuk tindakan
dada fisioterapi dada
O : pasien
nampak setuju
dan antusias
8. Kamis, Dx 1 Kolaborasi dengan S : pasien mau fatin
03/12/2020 dokter dalam berkolaborasi
12.30 pemberian obat dengan dokter
untuk pemberian
obat pengencer
dahak
O : pasien
nampak setuju
dan antusias
9. Kamis, Dx 2 Kolaborasi dengan S : pasien mau fatin
03/12/2020 dokter tentang berkolaborasi
13.30 perlunya meninjau dengan dokter
program pengobatan agar pola tidurnya
jika berpengaruh pada dapat normal
pola tidur kembali
O : pasien
nampak setuju
dan antusias
6. EVALUASI FORMATIF
No Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Rabu, Bersihan jalan napas S : Pasien mengatakan sesak fatin
02/12/2020 tidak efektif b.d nafas/sulit bernafas,pasien
09.30 adanya penumpukan mengatakan setiap batuk tidak
sekret berlebih keluar sputum
7. EVALUASI SUMATIF
No Tanggal/Jam Diagnosa Evaluasi TTD
Keperawatan
1. Jum’at, Bersihan jalan napas S : Pasien mengatakan sudah tidak fatin
04/12/2020 tidak efektif b.d sesak napas,merasa lebih segar dan
adanya penumpukan dapat mengeluarkan sputum
sekret berlebih dengan tindakan batuk efektif
O : Pasien nampak segar dan lega
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
2. Jum’at, Gangguan pola tidur S : Pasien mengatakan sudah dapat fatin
04/12/2020 b.d ansietas tidur dengan nyenyak selama 6-8
jam dan sudah tidak merasa cemas
O : Pasien nampak lebih segar dan
rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan