Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH


OKSIGENASI
DI RUANG DARUSSALAM

Untuk memenuhi tugas


Praktik Klinik Keperawatan Dasar

Oleh:
NAMA : HASNA FEBRY AFIFAH
NIM : P17230193065

KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan ini telah di responsi dan disetujui pembimbing pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 2 juli 2021

Judul : : Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

Pembimbing Institusi Pembimbing Ruangan

Andy Hayyun Abidin, S.ST.,M.SC (Nama CI)


NIP.919900129201506101 NIP
Laporan Pendahuluan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Masalah Gangguan Oksigenasi
Di Ruang Darussalam

BAB I
KONSEP DASAR OKSIGENASI

1.1 Konsep Dasar Oksigenasi


1) Pengertian
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan
manusia. Dalam tubuh, oksigen berperan penting di dalam metabolisme sel.
Kekurangan oksigen akan menimbulkan dampak buruk salah satunya kematian.
Karenanya berbagai upaya perlu dilakukan untuk menjamin agar kebutuhan dasar
ini terpenuhi dengan baik.
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen ke dalam sistem (kimia/
fisika). Oksigen merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuklah karbon
dioksida, energi dan air. Akan tetapi, penambahan karbon dioksida yang melebihi
batas normal pada tubuh akan memberikan dampak yang cukup bermakna
terhadap aktivitas sel.
Pernapasan atau respirasi adalah proses pertukaran gas antara individu dan
lingkungan yang berfungsi untuk memperoleh oksigen agar dapat digunakan oleh
sel-sel tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel. Saat
bernapas, tubuh mengambil oksigen dari lingkungan untuk kemudian diangkut
keseluruhan tubuh (sel-selnya) melalui darah guna dilakukan pembakaran.
Selanjutnya, sisa pembakaran berupa karbon dioksida akan kembali diangkut oleh
darah ke paru-paru untuk di buang ke lingkungan karena tidak berguna bagi
tubuh.
2) Etiologi
a. Faktor Fisiologis
- Penurunan kapasitas angkut oksigen
Pada penderita anemia atau pada saat terpapar racun kondisi ini dapat
mengakibatkan penurunan kapasitas oksigen.
- Penurunan konsentrasi oksigen inspirasi
Terdapat pada kondisi akibat penggunaan alat terapi dan penurunan kadar
oksigen inspirasi.
- Hipovolemik
Hipovolemik disebabkan oleh volume sirkulasi darah akibat kehilangan
cairan extraseluler yang berlebihan.
- Peningkatan laju metabolik
Kondisi ini dapat terjadi pada kasus infeksi dan demam yang terus
menerus yang mengakibatkan peningkatan laju metabolik. Akibatnya,
tubuh mulai memecah persediaan protein dan menyebabkan penutunan
massa otot.
- Kondisi lainnya
Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti kehamilan,
obesitas, abnormalitas musculoskeletal, trauma, penyakit otot, penyakit
susunan saraf, gangguan saraf pusat dan penyakit kronis.
b. Faktor Perkembangan
- Bayi premature karena berisiko memiliki menderita penyakit membrane
hialin.
- Bayi dan anak-anak berisiko memiliki infeksi saluran pernapasan.
- Anak usia sekolah dan remaja berisiko mengalami risiko saluran
pernapasan akut akibat kebiasaan buruk.
- Dewasa dan paruhbaya yang disebabkan oleh kebiasaan pola hidup sehat
misalnya merokok, stress, dsb.
- Lansia karena proses penuaan yang menyebabkan perubahan fungsi
normal pernapasan.
c. Faktor Perilaku
- Nutrisi yang disebabkan karena berat badan berlebih dan obesitas.
- Latihan fisik
- Ketergantungan zat adiktif seperti alcohol, narkotik, analgesic dan obat-
obatan berlebihan.
- Emosi
- Gaya hidup kebiasaan yang buruk atau berdampak negative pada
kesehatan
d. Faktor Lingkungan
- Suhu berpengaruh pengikatan Hb dan oksigen
- Ketinggian, orang yang tinggal di dataran tinggi cenderung mengalami
frekuensi pernapasan dan denyut jantung.
- Polusi, polusi udara berpengaruh terhadap bersihan jalan napas misalnya
asap, debu, dsb.
3) Klasifikasi
Pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh terdiri dari 3 tahap, sebagai berikut:
a. Ventilasi, proses keluar masuk oksigen dan atmosfer ke dalam alveoli atau
sebaliknya. Proses ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
 Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dan paru-paru, semakin
tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah begitu juga
sebaliknya.
 Adanya kemampuan toraks dan paru pada alveoli dalam melaksanakan
ekspansi atau kembang kempis.
 Adanya jalan napas dari hidung hingga alveoli yang terdiri atas
berbagai otot polos yang kerjanya dipengaruhi oleh sistem saraf
otonom.
 Adanya reflex batu dan muntah, kemampuan compliance untuk
mengembang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.
b. Difusi Gas
Merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan
karbondioksida di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi
beberapa faktor :
 Luasnya permukaan paru
 Tebalnya membrane respirasi atau permeabilitas yang terjadi antara
epitel alveoli dan intertisial. Keduanya berpengaruh dalam proses
difusi apabila terjadi proses penebalan.
 Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen dapat terjadi karena
oksigen dari alveoli masuk ke dalam darah, tekanan oksigen dalam
darah dari rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan oksigen dalam vea
pulmonalis dan PaCO.
 Afinitas gas
Yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat hb
c. Transporatsi gas
Proses pendistribusian oksigen kapiler ke jaringan tubuh karbondioksida,
jaringan tubuh ke kapiler. Dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya :
- Kardiak output
- Kondisi pembuluh darah
4) Patofisiologi/ Pohon Masalah
Gangguan-gangguan pada Fungsi Pernapasan
a. Perubahan Pola Napas
 Takipneu (pernapasan cepat), kondisi demam, asidosis metabolic,
nyeri, hiperkapnia atau hipoksemia.
 Bradipnea (pernapasan lambat dan abnormal), terlihat pada pasien
penggunaan obat morfin dan kasus alkalosis metabolic, dll.
 Apnea (henti napas)
 Hiperventilasi terjadi saat kecepatan ventilasi melebihi kebutuhan
metabolic untuk pembuangan karbondioksida.
 Hipoventilasi, terjadi saat ventilasi alveolar tidak adekuat untuk
memenuhi kebutuhan metabolic untuk penyaluran oksigen dan
pembuangan karbondioksida.
 Pernapasan kusmal, salah satu jenis hiperventilasi yang menyertai
asidosis metabolic.
 Orthopnea, ketidakmampuan untuk bernapas, kecuali dalam posisi
tegak atau berdiri.
 Dyspnea, kesulitan atau ketidaknyamanan saat bernapas

- Pathway

Pernapasan

Oksigenasi

Ventilasi Transportasi

Gangguan batuk Adanya sumbatan


pada jalan napas Difusi

Bersihan jalan Obstruksi jalan Gangguan


napas tidak napas pertukaran gas
efektif

Pola napas tidak


efektif
5) Tanda dan Gejala Gangguan Oksigenasi
Bersihan jalan napas tidak efektif
- Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Suara nafas mengi, wezhing, ronkhi
- Pola nafas berubah

6) Pemeriksaan Penunjang
a. EKG : menghasilkan rekaman grafik aktivitas listrik jantung, mendeteksi
transmisi implus dan posisi listrik jantung.
b. Pemeriksaan untuk mengukur keadekuatan ventilasi dan oksigenasi:
pemeriksaan fungsi paru, analisis gas darah (AGD).
c. Foto thoraks

7) Penatalaksanaan  bisa juga diambil dari SIKI dan buku lainnya


a. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
b. Monitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, weezhing, ronchi
kering)
c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
d. Posisikan semi fowler/fowler
e. Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jawthrust
jika curiga trauma servikal)
f. Monitor TTV
g. Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik
BAB II
KONSEP DASAR PROSES KEPERAWATAN PADA GANGGUAN
OKSIGENASI

2.1 Pengkajian Keperawatan


 Riwayat Keperawatan
Meliputi pengkajian tentang masalah pernapasan dulu dan sekarang, gaya hidup,
adanya batuk, sputum, nyeri, dan adanya faktor resiko untuk gangguan status
oksigenasi.
1. Masalah pada pernapasan (dahulu dan sekarang)
2. Riwayat penyakit
a. Paparan lingkungan
b. Batuk
c. Bunyi napas
d. Faktor risiko penyakit paru
e. Frekuensi infeksi pernapasan
f. Masalah penyakit paru masa lalu
g. Penggunaan obat
3. Adanya batuk, Asma dan penanganan
4. Masalah pada fungsi kardiovaskuler
5. Faktor risiko yang memperberat masalah oksigenasi
6. Riwayat penggunaan medikasi
7. Stressor yang dialami
8. Status atau kondisi kesehatan
 Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
Mengamati tingkat kesadaran pasien, keadaan umum, postur tubuh, kondisi kulit,
dan membran mukosa, dada (kontur rongga interkosta, diameter anteroposterior,
struktur thoraks, pergerakan dinding dada), pola napas (frekuensi dan kedalaman
pernapasan, durasi inspirasi dan ekspirasi).
2. Palpasi
Dilakukan dengan menggunakan tumit tangan pemeriksa mendatar diatas dada
pasien.
3. Perkusi
Untuk menentukan ukuran bentuk organ dalam serta mengkaji adanya
abnormalitas
4. Auskultasi
Unutk mendapatkan hasil lebih akurat
2.2 Analisa data
ANALISIS DATA

Nama Pasien : Ny.W


Umur : 57th
No. Reg. :

Tanggal Data Penunjang Masalah Etiologi


28/06/202 S : pasien mengatakan Bersihan jalan nafas Ketidakmampuan
1 masih batuk dan sesak tidak efektif membersihkan
O: secret atau ostruksi
-pasien tampak gelisah jalan nafas
-pola nafas beruah
-TD: 122/71
-N : 105
-S : 36,1

2.3 Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


. Keperawatan
DX
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan - Monitor pola nafas
napas tidak efektif
keperawatan selama 1 X 24 (frekuensi,kedalaman,,usaha
b.d hipersekresi
jalan nafas d.d jam bersihan jalan napas nafas)
batuk tidak
meningkat, dengan kriteria - Monitor adanya retensi
efektif, tidak
mampu batuk, hasil : sputum
sputum berlebih,
-Batuk efektif meningkat - Atur posisi
adanya weezhing.
-Produksi sputum menurun semifowler/fowler
-Mengi menurun - Berikan minum hangat
-Weezhing menurun - Lakukan fisioterapi dada
-Frekuensi napas membaik jika perlu
-Pola napas membaik - Anjurkan napas dalam
- Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari jika tidak
kontraindikasi
- Anjurkan batuk efektif
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektor,
mukolitik jika perlu
2.4 Implementasi keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.W


Umur : 57 th
No. Reg. :

TANGGAL NO DX TINDAKAN RESPON TANDA


JAM KEP KEPERAWATAN PASIEN TANGAN
Edukasi kesehatan
28-06-2021 D.0001 1. Klien
Observasi : mengataka
- Monitor pola nafas n siap
(frekuensi, mendapat
kedalaman, usaha kan
napas) informasi
2. Klien
Terapeutik : mengataka
- Pertahankan n sudah
kepatenan jalan mengerti
tentang
nafas dengan head- edukasi
tilt dan chin-lift) yang
diberikan
(jawthrust jika 3. Klien
curiga trauma melaksana
kan
servikal) anjuran
- Posisikan yang telah
diberikan
semifowler
- Berikan minum
hangat lakukan
fisioterapi dada ika
perlu

Edukasi :
- Ajarkan asupan
cairan 2000 ml/hari
- Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektor,
mukolitik jika perlu
2.5 Evaluasi
EVALUASI KEPERAWATAN (FORMATIF)

Nama Pasien : Ny.I


Umur : 58 th
No. Reg. :

NO DX TANGGAL 28 Juni 2021 TANGGAL ………….


KEP

S: S:
- Anak pasien mengatakan
D.0001 tidak mengerti tentang
pencegahan penyakit
orangtuanya
O:
O:
- Menunjukkan wajah
kebingungan dan gelisah
A: A:
- Bersihan jalan nafas tidak
efektif

P: P:
- intervensi dilanjutkan
Daftar Pustaka

PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Daftar Pustaka

PPNI (2018). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai