DI SUSUN OLEH :
NAMA : ABDUL WAHID
NIM : PO71200210037
A. Pengertian
Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem (kimia atau fisik).
Oksigenasi merupakan gas tidak bewarna dan tidak berbau yang sangat di butuhkan dalam
proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya terbentuk lah karbon dioksida, energi, dan air. Akan
tetapi menambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan memberi dampak yang
cukup bermakna terhadap aktivitas sel.
Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalm proses metabolisme untuk
mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini di
peroleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas
B. Fisiologi Oksigen
Peristiwa bernapas terdiri dari 2 bagian:
a.Menghirup udara (inpirasi)Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk
melaluisaluran pernapasan sampai ke paru-paru. Proses inspirasi volume rongga
dadanaik/lebih besar, tekanan rongga dada turun/lebih kecil.
b.Menghembuskan udara (ekspirasi)Tidak banyak menggunakan tenaga, karena ekspirasi
adalah suatugerakan pasif yaitu terjadi relaxasi otot-otot pernapasan. Proses ekspirasi
volume rongga dada turun/lebih kecil, tekanan rongga dada naik/lebih besar.
Proses pemenuhan oksigen di dalam tubuh terdiri dari atas tiga tahapan:
1.Ventilasi Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalamalveoli atau
dari alveoli ke atmosfer. Proses ini di pengaruhi oleh beberapafaktor:
a. Adanya kosentrasi oksigen di atmosfer. Semakin tingginya suatu tempat,maka tekanan
udaranya semakin rendah.
b. Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
c. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru untuk mengembangdi sebut
dengan compliance. Sedangkan recoil adalah kemampuan untuk mengeluarkan CO²
atau kontraksinya paru-paru
2.DifusiDifusi gas merupakan pertukaran antara O² dari alveoli ke kapiler paru- paru dan CO²
dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Luasnya permukaan paru-paru.
b. Tebal membrane respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli daninterstisial.
Keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan.
c. Pebedaan tekanan dan konsentrasi O². Hal ini dapat terjadi sebagaimana O²dari alveoli
masuk kedalam darah secara berdifusi karena tekanan O² dalamrongga alveoli lebih
tinggi dari pada tekanan O² dalam darah venavulmonalis.
d. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan mengikat HB
D. Faktor Predisposisi
a. Faktor Fisiologi
Menurunnya kapasitas pengingatan O2
seperti pada anemia.
Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi salurannapas atas.
Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport O2terganggu.
Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka,dan lain-
lain.
Kondisi yang memengaruhi pergerakan dinding dada seperti padakehamilan, obesitas,
muskulus skeleton yang abnormal, penyalit kronik seperti TBC paru.
c. Faktor Perilaku
Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,gizi yang
buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, dietyang tinggi lemak
menimbulkan arterioklerosis.
Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen
Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer dankoroner
Substansi abuse (alkohol dan obat-obatan) : menyebabkan intake nutrisi/Femenurun
mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol, menyebabkandepresi pusat
pernapasan
Kecemasan : menyebabkan metabolism meningkat
d.Faktor Lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Ketinggian tempat dan permukaan laut.
E. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan trasportasi. Prosesventilasi
(proses penghantaran jumlah oksigen yang masuk dan keluar dari dan ke paru-paru), apabila
pada proses ini terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapattersalur dengan baik dan
sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai bendaasing yang menimbulkan
pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaluran oksigen darialveoli ke jaringan) yang
terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukarangas. Selain kerusakan pada proses
ventilasi, difusi, maka kerusakan pada transportasiseperti perubahan volume sekuncup,
afterload, preload, dan kontraktilitas miokard juga dapat mempengaruhi pertukaran gas
F. Fatway
G. Manifestasi klinias
a. Suara napas tidak normal.
b. Perubahan jumlah pernapasan.
c. Batuk disertai dahak.
d. Penggunaan otot tambahan pernapasan.
e. Dispnea.
f. Penurunan haluaran urin.
g. Penurunan ekspansi paru.
h. Takhipnea
d. Pertukaran GasMerupakan kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas baik
O2 maupunCO2 antara alveoli paru-paru dan sistem vaskular.
J. Penata Laksanaan
a. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Pembersihan jalan nafas
Latihan batuk efektif
Suctioning
Jalan nafas buatan
b.Pola Nafas Tidak Efektif
Atur posisi pasien ( semi fowler )
Pemberian oksigen
Teknik bernafas dan relaksasi
c.Gangguan Pertukaran Gas
Atur posisi pasien ( posisi fowler )
Pemberian oksigen
Suctioning
Latihan Napas
Latihan napas merupakan cara bernapas untuk memperbaiki ventilasi alveoliatau memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektaksis, meningkatkan efisiensi batuk, dan dapat mengurangi
stress.Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Atur posisi (duduk atau terlentang)
Anjurkan untuk mulai latihan dengan cara menarik napas terlebih dahulumelalui hidung
dengan mulut tertutup.
Kemudian anjurkan pasien untuk menahan napas sekitar 1-1,5 detik dandisusul dengan
menghembuskan napas melalui bibir dengan bentuk mulutseperti orang meniup.
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
Pemberian oksigen
Pemberian oksigen merupakan tindakan memberikan oksigen ke dalam paru- paru melalui
saluran pernapasan dengan alat bantu oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui
tiga cara yaitu melalui kanula, nasal, dan masker. Pemberianoksigen tersebut bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan oksigen dan mencegahterjadinya hipoksia.
Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan tindakan melakukan postural drainage, clapping,dan vibrating
pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan untuk meningkatkanefisiensi pola
pernapasan dan membersihkan jalan napas.Persiapan Alat dan Bahan :
Pot sputum berisi desinfektan
Kertas tisu
Dua balok tempat tidur (untuk postural drainage)
Satu bantal (untuk postural drainage)
Prosedur Kerja :
Postural drainage
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Miringkan psien ke kiri (untuk membersihkan bagian paru-paru kanan)
Miringkan pasien ke kanan (untuk membersihkan bagian paru-paru kiri)
Miringkan pasien ke kiri dengan tubuh bagian belakang kanan disokong satu bantal
(untuk membersihkan bagian lobus tengah)
Lakukan postural drainage ± 10-15 menit
Observasi tanda vital selama prosedur
Setelah pelaksanaan postural drainage, dilakukan clapping, vibrating, dansuction.
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
Clapping
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Atur posisi pasien sesuai dengan kodisinya
Lakukan clapping dengan cara kedua tangan perawat menepuk punggung pasien secara
bergantian hingga ada rangsangan batuk.
Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampungsputum pada
pot sputum.
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
Vibrating
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan
Atur posisi pasien sesuai dengan kondisinya
Lakukan vibrating dengan menganjurkan pasien untuk menarik napas dalamdan
meminta pasien untuk mengularkan napas perlahan-lahan. Untuk itu,letakkan kedua
tangan di atas bagian samping depan dari cekungan iga dangetarkan secara perlahan-
lahan. Hal tersebut dilakukan secara berkali-kalihingga pasien ingin batuk dan
mengeluarkan sputum.
Bila pasien sudah batuk, berhenti sebentar dan anjurkan untuk menampungsputum di
pot sputum.
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
Pengisapan Lendir
Pengisapan lendir (suction) merupakan tindakan pada pasien yang tidakmampu
mengeluarkan sekret atau lendir secara sendiri. Tindakan tersebut dilakukanuntuk
membersihkan jalan napas dan memenuhi kebutuhan oksigenasi.Persiapan Alat dan Bahan :
Alat pengisap lendir dengan botol yang berisi larutan desinfektan
Kateter pengisap lendir
Pinset steril
Dua kom berisi larutan akuades/NaCl 0,9% dan larutan desinfektan
Kasa steril
Kertas tisuProsedur Kerja :
Cuci tangan
Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilaksanakan.
Atur pasien dalam posisi terlentang dan kepala miring ke arah perawat
Gunakan sarung tangan
Hubungakan kateter penghisap dengan selang penghisap
Hidupkan mesin penghisap
Lakukan penghisapan lendir dengan memasukan kateter pengisap ke dalamkom berisi
akuades atau NaCl 0,9% untuk mencegah trauma mukosa.
Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
Tarik lendir dengan memutar kateter pengisap sekitar 3-5 detik
Bilas kateter dengan akuades atau NaCl 0,9%
Lakukan hingga lendir bersih
Catat respon yang terjadi
Cuci tangan
Fungsi
Tidak berbeda dengan sungkup yang lain, hanya saja pada pemakaiansungkup dengan
reservoir non rebreathing ini dapat dicapai tekanan partialoksigen pada inspirasi lebih
tinggi yaitu 90 %. Digunakan aliran oksigen 10-12L/menit
Keuntungan
Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula
system humidifikasi dapat ditingkatkan
Kerugian
Umumnya tidak nyaman bagi klien
Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
Fungsi :
Nasal Kanula adalah alat bantu pernafasan untuk menyalurkan oksigen dalam bentuk
selang
yang bening dan lentur Keuntungan
Toleransi klien baik
Pemasangannya mudah
Klien bebas untuk makan dan minum
Harga lebih murahKerugian
Mudah terlepas
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
Mengiritasi selaput lender, nyeuri sinus
3. Nebulizer Mask
Fungsi nebulizer :
Bermanfaat untuk mengatasi masalah dengan saluran pernapasan seperti batuk, pilek
atau asma.
Untuk mengeluarkan lender/dahak.
Pengobatan lewat alat ini lebih efektif dari obat-obatan minum, karenalangsung dihirup
masuk ke paru-paru, sehingga dosis yang dibutuhkan lebihkecil, otomatis juga lebih
aman.Cara pemakaian :
Persiapan Alat Nebulizer
Obat pentolin 1 ampul sesuai indikasi
Kapas alkohol untuk membersihkan masker nebulizer
4. Rebreathing Mask
Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% denganaliran 8 –
12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi
Keuntungan :
Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkanselaput
lendir.Kerugian
Kantong oksigen bisa terlipat.
masker non rebreathing
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007.Kebutuhan Dasar . Jakarta : EGC
Tarwonto dan Wartonah. 2006.Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan Keperaweatan. Jakarta
: Salemba Medika