Kebutuhan Oksigen
MEIRINA, M.Kep
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan
Oksigen
1. Fisiologi pernafasan mencakup
mekanisme Ventilasi, perfusi, dan
transport gas pernafasan.
3. Perilaku
a. Latihan fisik
b. Nutrisi
c. Merokok
d. Penyalahgunaan NAFZA Narkotika seperti morfin
dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan
dan mendepresi pusat pernapasan dimedula. Oleh
karena itu bila memberikan obat-obat narkotik
analgetik, perawat harus memantau laju dan
kedalaman pernapasan
4. Lingkungan
1. Suhu
2. Ketinggian
3. Polusi
4. Kondisi ansietas
5. Alergi
5. Perubahan fungsi jantung
a. Gangguan dalam konduksi
b. Perubahan curah jantung
c. Kerusakan fungsi katub
d. Iskemia miokard
6. Perubahan fungsi pernafasan
a. Hiperventilasi
merupakan cara tubuh dalam mengompensasi
peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar
pernafasan lebih cepat dan dalam
b. Hipoventilasi
merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan
karbondioksida dengan cukup yang dilakukan pada
saat ventilasi alveolar serta tidak cukupnya
penggunaan oksigen yang ditandai dengan adanya
nyeri.
c……
c. Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan
kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau
peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel, ditandai dengan
adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis). Korteks serebral dapat
mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi
kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat
cemas, lelah dan pucat.
7. Saraf Otonomik
Rangsangan simpatis dan para simpatis dari saraf
otonomik dapat mempengaruhi kemampuan untuk
dilatasi dan konstriksi
4. Pertukaran gas
Pertukaran gas merupakan kondisi penurunan gas,baik
oksigen maupun karbondioksida antara alveoli paru dan
system vaskuler yang disebabkan oleh sekresi yang
kental atau imobilitas akibat penyakit system
syaraf.terjadinya pertukaran gas ini menunjukkan
kapasitas difusi menurunn
Pengkajian Kebutuhan Oksigenasi
1. Riwayat keperawatan
Pengkajian riwayat keperawatan: meliputi, ada atau tidaknya gangguan
proses pernapasan,gangguan pada peredaran darah.
keluhan atau gejala yang perlu diperhatikan adalah infeksi kronis pada
hidung, sakit pada daerah sinus otitis media,keluhan nyeri pada
tenggorokan.
Implementasi keperawatan:
Tergantung masalah lihat sumber
Evaluasi dokumentasi
Pemberian Oksigen
Nasal kanul
Rebreathing mask
Non rebreathing mask
Nasal Kanul
• Tabung plastik yang mempunyai cabang kecil yang
menonjol untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung.
• Metode ini merupakan metode yang paling mudah dan
paling dapat diterima karena lebih efektif, mudah dipakai
dan nyaman untuk pasien ( Potter & Perry, 1997 )
• Pasien yang menerima oksigen melalui nasal kanul ke
hidung dapat berkomunikasi dengan mudah, dapat makan
dan melakukan aktifitas setiap hari.
• Keuntungan:
lebih dapat ditolerir (anak-anak dan dewasa)
• Kerugian :
Lanjutan….
• Kekurangan :
udara bersih dengan udara ekspirasi masih tercampur,
sehingga konsentrasi oksigen masih belum maksimal
Non rebreathing mask
• Keuntungan:
konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada nasal kanul dan
rebreathing mask
Dilengkapi dengan klep agar udara inspirasi dan ekspirasi
tidak tercampur
Memiliki kantung resepoir (kantung udara) untuk
menampung udara untuk inspirasi
Kerugian :
Kantung oksigen bisa terlipat
Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien
Non rebreathing mask
alat Flow meter Delivery O2
Nasal canul 1 liter/menit 21% - 24%
2 liter/menit 25% - 28%
3 liter/menit 29% - 32%
4 liter/menit 33% - 36%
5 liter/menit 37% - 40%
6 liter/menit 41% - 44%
Simple mask 6-10 liter/menit 35% - 60%
Rebreathing mask 8-10 liter/menit 80%
Non rebreathing mask 10-15 liter/menit 95% - 100%
Alat - alat yang digunakan dalam pemberian
oksigen meliputi
Plester (k/p)
Gunting Plester (k/p)
Flowmeter
Tabung Oksigen
Cuci tangan
Tahap Orientasi
Berikan salam, panggil klien dengan
namanya
Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarga
Beri kesempatan pasien untuk bertanya
Jaga privacy klien
Atur posisi klien agar nyaman
Tahap Kerja
Mengisi glass humidifier dengan for
irrigation setinggi batas yang tertera
Menghubungkan pressure regulator
dengan tabung 02 (jika belum terhubung)
kemudian buka pengatur aliran 02 (kran)
antara tabung dan pressure regulator atau
jika sumber 02 sentral hubungkan flow
meter dengan outlet dinding dari sentral
02.
Cek fungsi flow meter dan humidifier
dengan memutar pengatur konsentrasi
02 dan amati ada tidaknya gelembung
udara dalam glass flowmeter.
Menghubungkan catheter nasal/
kanul nasal dengan flowmeter.
Alirkan oksigen ke kateter nasal
dengan menggunakan punggung
tangan untuk mengetahui ada
tidaknya aliran 02. 1-6 L/m
Cek kanul tiap 6 – 8 jam
Membereskan alat dan melepas
sarung tangan
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil yang dicapai
(subyektif dan obyektif)
Beri reinforcement positif pada klien
Kontrak pertemuan selanjutnya
Mengakhiri pertemuan dengan baik
Cuci tangan
Dokumentasi
Dokumentasikan tindakan yang
sudah dilakukan beserta respon klien