Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR

BIO-PSIKOLOGI

OLEH :
NI KADEK VICKY WULANDARI
NIP. P07120015101
BIO-PSIKOLOGI
• Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari
aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi
sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan
kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui
aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan
rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan
sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat
bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami
pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat
pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri
sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui
pengalaman.
Sejarah Singkat Bio-Psikologi
Sebelum Wundt mendeklarasiikan
laboratoriumnya tahun 1879 – yang
dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai
ilmu – pandangan tentang manusia dapat
ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat
dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan
dengan perkembangan intelekstual di Eropa,
dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di
benua Amerika
Metode Bio-Psikologi

1. Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di dalam
laboratorium dengan mengadakan berbagai
eksperimen Peneliti mempunyai kontrol
sepenuhnya terhadap jalannya suatu
eksperimen.
2. Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si
pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar
orang diperiksa itu dapat menemukan isi
hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya,
pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa
sehingga orang yang mewawancarai dapat
menggali semua informasi yang dibutuhkan
3. Angket
Angket merupakan wawancara dalam bentuk
tertulis
4. Pemeriksaan Psikologi
Metode ini menggunakan alat-alat
psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat
digunakan oleh para ahli yang benar-benar
sudah terlatih.
5. Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil
karya seperti gambar - gambar, buku harian
atau karangan yang telah dibuat.
6.Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara
mengumpulkan data atau materi dalam
penelitian lalu mengadakan penganalisaan
terhadap hasil; yang telah didapat.
Sistem Saraf
Adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh)
berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah
untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit
terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel
saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan
dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas
memungkinkan makhluk hidup dapat
menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi,
iritabilitas adalah kemampuan menanggapi
rangsangan.
Struktur Saraf
• Sel Saraf (Neuron)
• Sel Glial
Sistem Saraf Pusat
• Otak Besar
• Otak Kecil
• Sumsum Lanjutan
• Sumsum Tulang Belakang
Penyakit Pada Sistem Saraf
• Encephalitis
• Stroke
• Alzheimer
• Gegar Otak
• Epilepsi
• Narkolepsi
• Afasia
• Dementia
Neurotransmiter
Neurotransmiter adalah senyawa organik endogenus
membawa sinyal di antara neuron. Neurotransmiter
terbungkus oleh vesikel sinapsis, sebelum dilepaskan
bertepatan dengan datangnya potensial aksi.
Neurotransmitter dalam bentuk zat kimia bekerja
sebagai penghubung antara otak ke seluruh jaringan
saraf dan pengendalian fungsi tubuh. Secara
sederhana, dapat dikatakan neurotransmiter
merupakan bahasa yang digunakan neuron di otak
dalam berkomunikasi. Neurotransmiter muncul ketika
ada pesan yang harus di sampaikan ke bagian-bagian
lain.
Neurotransmiter berperanan sangat penting
dalam gangguan perilaku dan gangguan
psikiatrik. Neurotransmiter yang berpengaruh
pada terjadinya gangguan perilaku dan
pskiatrik diantaranya adalah dopamin,
norepinefrin, serotonin, GABA, glutamat dan
asetilkolin. Selain itu, penelitian-penelitian
juga menunjukksan adanya kelompok
neurotransmiter lain yang berperan penting
pada timbulnya mania, yaitu golongan
neuropeptida, termasuk endorfin,
somatostatin, vasopresin dan oksitosin.
Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar
dan organ yang memproduksi dan mengatur
hormon dalam aliran darah untuk mengontrol
banyak fungsi tubuh. Sistem ini tumpang
tindih dengan sistem saraf dan eksokrin dan
tanggung jawabnya meliputi metabolisme,
pertumbuhan, dan perkembangan seksual.
Kelenjar utama dari sistem endokrin adalah pituitari,
hipotalamus, dan pineal yang terletak di otak, tiroid
dan paratiroid di leher, timus, adrenal dan pankreas di
perut, dan gonad, indung telur atau testis di perut
bagian bawah. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-
kelenjar tersebut terlalu banyak dan rumit untuk
didaftar. Kelenjar pituitari sering disebut sebagai
“kelenjar utama” karena mengontrol fungsi anggota
lain dari sistem endokrin. Kelenjar pineal membuat
melatonin, yang memutuskan kita harus tidur ketika
gelap dan terbangun ketika cahaya muncul. Pankreas
menghasilkan insulin yang memutuskan berapa banyak
gula yang harus beredar dalam darah kita.
Genetika Dalam Perilaku
Genetika perilaku (behavior genetic) berkaitan
dengan derajat dan hakekat landasan hereditas
perilaku.Para pakar genetika perilaku
menganggap bahwa perilaku ditentukan
bersama-sama oleh interaksi keturunan dan
lingkungan (Goldsmith,1994).Untuk mem pelajari
pengaruh keturunan terhadap perilaku,para
pakar genetika perilaku sering menggunakan baik
studi anak kembar maupun studi anak angkat
atau adopsi.
Terdapat istilah Genotipe dan Fenotipe.Genotipe(genotype)
merupakan warisan genetika seseorang yang merupakan bahan-
bahan genetika sesungguhnya.Sedangkan fenotipe(fenotype)
adalah karakteristik seseorang yg dapat teramati.Fenotipe
dipengaruhi oleh genotipe,tetapi juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.Fenotipe merujuk pada karakteristik fisik dan psikologis.

Secara tidak langsung,gen dapat mempengaruhi perilaku dengan


cara merubah kondisi lingkungan.Sebagai contoh,seseorang yg
memiliki gen sebagai orang yg pemarah/pemberontak,maka orang
lain bahkan orang tuanya akan menanganinya dengan
keras.Perlakuan orang disekitarnya justru menambah kuat alasan
kemarahannya.Dickens dan Flynn(2001) menyebutkan fenomena
tersebut sebagai efek penggali(multiplier effect).Jika pengaruh
genetik atau pranatal menghasilkan peningkatan/pengurangan
terhadap suatu perilaku,maka tendensi awal perilaku akan
mengubah lingkungan sedemikian rupa sehingga memperkuat
tendensi perilaku tersebut.
Selain itu, gen juga mempengaruhi perilaku secara tidak
langsung,misalnya dengan merubah cara orang lain
memperlakukan individu(kendler,2001).Misalnya,seseorang
yg memiliki gen sebagai orang yg berkarakter murah
senyum dan ramah,ketika bertemu orang lain yg belum
dikenalnya,ia akan tersenyum dan membuat orang lainpun
tersenyum kepadanya.

Penelitian mengungkapkan bahwa banyak perilaku manusia


yg berkaitan erat dengan pewarisan sifat(genetik).Sebuah
gen yg mempengaruhi hampir semua aspek di dalam
tubuh,secara tidak langsung akan mempengaruhi pilihan
kegiatan dan bagaimana perlakuan orang lain terhadap
individu.
Sumber :
http://psikologi-shinrigaku.blogspot.com/2013/05/genetika-dan-
perilak.html
• kalat,J.W.2010.Biopsikologi.Jakarta:SalembaHumanika
• King,Laura.A.2010.Psikologi Umum.Jakarta:Salemba Humanika
• Prawira,Purwa.A.2012.psikologi Umum dengan Perspektif
Baru.Yogyakarta:Ar-Ruz Media
• Santrok,John.W.2002.Life-span Development.Jakarta:Erlangga
http://www.academia.edu/9290797/Sejarah_Perkembangan_Psikologi
http://mediaindonesiasehat.com/2014/08/09/peranan-
neurotransmiter-otak-pada-gangguan-perilaku-dan-gangguan-
psikiatrik/
http://jerryns-ilmukeperawatanj-
ry.blogspot.com/2012/03/pengertian-bio-psikologi.html
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai