Anda di halaman 1dari 30

Anatomi &

Fisiologi Sistem
Urology
PP HIPKABI
Disusun Oleh:
1. Domina Martiana Amleni
2. Ilham Rizky Andrean
3. Nisa Nurchasanah
4. Karolina Korsyesin

BSCORN ANGKATAN 49
PP HIPKABI
Setelah mengikuti pelatihan
peserta dapat mengetahui dan
memahami tentang anatomi
& fisiologi system urologi
1. Peserta mampu mengidentifikasi
anatomi system urologi
2. Peserta mampu mendiskripsikan
fisiologi system urologi
3. Peserta mampu menyebutkan
berbagai macam penyakit pada
system urologi
4. Peserta mampu memahami
penatalaksanaan prosedur
pembedahan pada berbagai
penyakit di system urologi
Cabang ilmu anatomi dan fisiologi menjadi
dasar yang penting untuk memahami
bagian tubuh dan fungsinya. Struktur tubuh
dan fungsinya tidak dapat dipisahkan
sehingga kedua ilmu ini harus dipelajari
secara bersamaan (Untari, Sri. Et al. 2023).
Secara global rata-rata terdapat 12% populasi
penduduk dunia yang menderita penyakit pada
system perkemihan salah satunya batu saluran
kemih. Penyakit ini menjadi 3 penyakit terbanyak
dibidang urologi disamping ISK, dan pembesaran
prostat. Penyakit pada system perkemihan ini
merupakan penyakit yang paling sering
ditemukan dimasyarakat Indonesia (Zuliani, et al.
2021)
Pengertian
Sistem urinaria adalah system yang bekerja
sebagai proses penyaringan darah/filtrasi
sehingga darah bebas dari zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh (ekskresi) dan
menyerap zat yang masih digunakan oleh
tubuh (reabsorbsi) (Sunarto, et al. 2019).

Sistem ini terdiri dari dua renal/kidney, dua


ureter, kandung kemih, dua otot sphincter,
dan uretra.
Bagian-bagian Sistem Urologi

1. Ginjal/Renal – Penghasil urine


2. Ureter – Saluran urin dari renal ke
bladder
3. Vesica Urinaria – Tempat
penampungan urin
4. Uretra – Membuang atau
mengeluarkan urine dari bladder ke
keluar tubuh
GINJAL
Ginjal adalah organ ekskresi dalam
vertebrata yang berbentuk mirip
kacang polong. Sebagai bagian dari
sistem urin, ginjal berfungsi menyaring
kotoran (terutama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan
air dalam bentuk urin. Ginjal terletak di
retroperitoneal (antara dinding tubuh
dorsal dan peritonium parietal) di
daerah lumbal superior (Sunarto, et al.
2019).
GINJAL
Ginjal terletak di retroperitoneal
(antara dinding tubuh dorsal dan
peritonium parietal) di daerah lumbal
superior. Jumlah ginjal ada dua yaitu
dekstra dan sinistra. Ukuran renal
memiliki panjang ±12cm dan lebar ±6-
8cm, tebal ±2,5cm dengan berat
±200gram. Satu ginjal mengandung
1.000.000 nefron (Sunarto, et al.
2019).
Anatomi GINJAL
1. Korteks yaitu ginjal dimana didalamnya
terdapat / terdiri dari korpus renalis / malpighi
(glomerulus dan kapsul bowman), tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus
distalis.
2. Medula yang terdiri dari 9-14 pyiramid.
Didalamnya terdiri dari tubulus rektus,
lengkung henle dan tubulus pengumpul
(ductus colligent).
3. Columna renalis yaitu bagian korteks
diantara pyramid ginjal.
4. Processus renalis yaitu bagian pyramid /
medula yang menonjo arah korteks.
Anatomi GINJAL
5. Hilus renalis yaitu suatu bagian / area
dimana pembuluh darah serabut saraf atau
duktus memasuki / meninggalkan ginjal.
6. Papilla renalis yaitu bagian yang
menghubungkan antara duktus pengumpul
dan calix minor.
7. Calix minor yaitu percabangan dari calix
major.
8. Calix major yaitu percabangan dari pelvis
renalis.
9. Pelvis renalis disebut juga piala ginjal yaitu
bagian yang menghubungkan antara calix
major dan ureter.
10. Ureter yaitu saluran yang membawa urin
Fisiologis renal
Fungsi regulasi : Mengatur keseimbangan cairan
tubuh, elektrolit dan non elektrolit dan asam basa
dengan cara filtrasi darah, reabsorbsi selektif air,
elektrolit dan non elektrolit serta mengekskresi
kelebihannya sebagai urin.

Fungsi ekskresi : mengeluarkan produk sisa


metabolisme (misal urea, kreatinin) dan zat kimia
asing.

Mensekresi renin : penting untuk mengatur tekanan


darah, bentuk aktif vitamin D3 (penting untuk
mengatur kalsium) serta eritropoitin (penting untuk
sintesis eritrosit).
fisiologis renal
Darah kotor

Masuk via
Renal Arteri

Proses
Filtrasi

Darah bersih

Keluar via
Renal Vena

Hasil ekskresi:
Urine
Mekanisme pembentukan urine
Darah masuk via pembuluh darah
afferent

Glomelurus
Kandungan zat yang
Capsul Bowman Proses Filtrasi Urine Primer dibutuhkan tubuh:glukosa,
asam amino, lemak, mineral

Urine primer OTW ke Tubulus proksimal terjadi


proses reabsorbsi zat yang digunakan tubuh

Urine Sekunder

Tubulus Distal terjadi proses


augmentasi/penambahan zat sisa tubuh yang
tidak digunakan: ammonia, ion hidrogen

Urine
Sesungguhnya
Tubulus
Pelvis Ureter
collectivus
ureter

Ureter adalah saluran muskuler


berbentuk silinder yang
mengantarkan urine dari renal
menuju bladder/vesica urinaria.
Dalam tubuh terdapat 2 ureter.
Panjang ureter usia dewasa ±25-30
cm dengan luas ±0,5 cm. Ureter
berletak di rongga abdomen dan
Sebagian di rongga pelvis.
ANATOMI ureter
Dinding ureter terdiri tiga
lapisan:
1. Tunika Musoka: lapisan dari
dalam keluar yang tersusun
dari sel ephitelium
2. Tunika Muskularis: otot
polos longgar dan saling
dipisahkan oleh jaringan ikat
dan anyaman serabut
elastis.
3. Tunika Adventisia: tersusun
dari jaringan ikat longgar.
VASICA URINARIA

Organ yang digunakan untuk


tempat penampungan urine
sementara yang telah
diekskresikan ginjal melalui
ureter sebelum dibuang melalui
uretra (Sunarto, et al. 2019)
Anatomi VASICA URINARIA
1. Fundus: bagian yang
menghadap ke arah
belakang dan bawah yang
terpisah dari rectum.
2. Korpus: bagian antara
vertex dan fundus
3. Verteks: bagian yang maju
ke arah muka dan
berhubungan dengan
ligamentum vesika
umbilicus.
uretra
Saluran yang berjalan
dari leher vasica
urinaria ke lubang luar
dan dilapisi membrane
mukosa. Uretra
berfungsi membuang
urine dari vasica
urinaria dialirkan keluar
dari tubuh (Sunarto, et
al. 2019)
Uretra LAKI-LAKI

Uretra laki-laki berbentuk kelok-


kelok melalui prostat yang
menembus lapisan fibrosa
hingga ke bagian penis.
Panjang uretra laki-laki dewasa
±20cm. Uretra laki-laki terdiri
dari: uretra prosaria, uretra
membranosa, uretra kavernosa
(Sunarto, et al. 2019). .
Uretra perempuan

Uretra perempuan terletak di


belakang simfisis pubis.
Panjang uretra perempuan ±3-
4cm. Lapisan uretra wanita
terdiri dari tunika muskularis.
Muara uretra terletak di atas
vagina antara klitoris dan
vagina.
KASUS PENYAKIT DAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN
di system urology
1. Nefrolithiasis
- Tindakan pembedahan Percutaneous
Nephrolithotomy atau Nephrolithotrispy
(PCNL), operasi batu ginjal dengan insisi
untuk mengangkat batu ginjal dengan
ukuran lebih dari 2cm.
- Tindakan ESWL (Extracorporeal Shock
Wave Lithotrispy), terapi pemecahan batu
ginjal dengan gelombang kejut untuk
menghancurkan batu dengan diameter
kurang dari 2cm.
KASUS PENYAKIT DAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN
di system urology
2. Kerusakan ginjal akut/kronis
- Tindakan pembedahan
nefrektomi (OP
pengangkatan ginjal)
- Nefrektomi radikal: tindakan
mengangkat seluruh bagian
ginjal.
- Nefrektomi parsial: tindakan
mengangkat bagian ginjal
yang sakit sehingga bagian
ginjal yang tersisa masih
dapat bekerja secara normal.
KASUS PENYAKIT DAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN
di system urology
3. Urolithiasis
- Tindakan ureterorenoscopy
(URS), procedure pembedahan
dengan minimal invasif dengan
alat ureteroskop.
- Tindakan ESWL, terapi dengan
gelombang kejut (shock wave)
untuk memecah batu ureter.
- Uretroplasty, prosedur
pembedahan terbuka untuk
memperbaiki ureter yang rusak
akibat trauma atau terjadi
penyempitan.
KASUS PENYAKIT DAN
TINDAKAN PEMBEDAHAN
di system urology

Manajemen pemilihan anastesi bervariasi terganung tipe, durasi


operasi, usia pasien, riwayat penyakit pasien. Pada pembedahan
ureterolitotomi lebih direkomendasikan penggunaan general
anastesi, karena jika menggunakan anastesi regional
pertimbangannya adalah posisi pasien dapat menyebabkan pasien
tidak nyaman dan merasa nyeri yang muncul dari stimulasi
diafragmatik selama procedure pembedahan.
For kind attention
For kind attention

Anda mungkin juga menyukai