Anda di halaman 1dari 19

Konsep dan Teori Lansia (2)

Disampaikan pada Mahasiswa Semester V Program Studi Diploma III Keperawatan


merauke
Hari/Tanggal: Senin, 12 Agustus 2019
Waktu: 75 menit
Pengampu: Bekti Sukoco
Pendekatan pada lansia
Pendekatan fisik pada ansia aktif
• Kebersihan mulut dan gigi • Eliminasi
• Kebersihan badan • Sikap berjalan, tidur, duduk
• Rambut dan kuku • Istirahat
• Tempat tidur • Berpakaian
• Posisi tidur • Jaga SB
• Makanan, minuman • Jaga kulit
• Cara makan obat • Cegah kecelakaan
• Cara berpindah • Toleransi O2
• Kegawatdaruratan • Kaji penyebab
• Membantu bernafas kancar permasalahan (Sunaryo et al., 2015)
Pendekatan pada lansia
Pendekatan fisik lansia pasif

• Klien sudah tidakjdapat bangun


• Lumpuh atau sakit
• Perawat harus mengetahui dasar
perawatannya
• Kebersihan perorangan untuk
mencegah infeksi

(Sunaryo et al., 2015)


Pendekatan pada lansia
Pendekatan Psikis

Tugas perawat
• Edukator
• Suporter
• Interpreter
• Pemegang rahasia
• Sahabat yang akrab
• Sabar & teliti (triple “S”)
• Menicaptakan suasana nyaman
(Sunaryo et al., 2015)
Pendekatan pada lansia
Pendekatan sosial

• Diskusi Pertengkaran & perkelahian


• Sharing
• Memberi ruang berkumpul
mereka Solusi:
• Implementasi makhluk sosial Hak dan kewajiban bersama
• Komunikasi, rekreasi, jalan pagi,
nonton film.
• Masalah: insomnia, stres
(penyakit, biaya hidup, keluarga)
 Kecewa, taku/khawatir, cemas
(Sunaryo et al., 2015)
Pendekatan pada lansia
Pendekatan Spiritual

• Memberikan ketenangan dan


kepuasan batin (Ketuhanan) pada
sakit dan kematian
• Rasa takut maut: ketidakpastian,
rasa sakit dan gelisah berkumpul
dengan keluarga.
• Pemuka agama perlu dihadirkan
kepada klien saat menjelang ajal.

(Sunaryo et al., 2015)


Tempat pelayanan bagi Lansia

1. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di


Masyarakat (Community Based Geriatric Service)

2. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di


Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (hospital based
community geriatric service)

3. Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia Berbasis


Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
(Permenkes RI no 79 tahun 2014)
(Festy, 2018)
Tempat pelayanan bagi Lansia

. Pelayanan • Masyarakat berperan aktif


Kesehatan • Puskesmas dan dokter swasta
Warga • Puskesmas: membentuk
Lanjut usia klub/kelompk lansia
di
Masyarakat • Terintegrasi dengan sosial, agama,
(Community dikbud
Based • Bentuk layanan: bant perawatan,
Geriatric kebersihan rumah, makanan
Service) • Contohnya adalah Posyandu Lansia

(Permenkes RI no 79 tahun 2014)


(Festy, 2018)
Tempat pelayanan bagi Lansia Posyandu Lansia

• Meningkatkan PSK Lansia


• Meningkatan mutu & derajat
Tujuan
kesehatan
• Meningkatkan kemampuan

• Meningkatan status kes


• Kemandirian
Manfaat • Memperlambat proses menua
• Deteksi dini penyakit
(Permenkes RI no 79 tahun 2014)
• Meningkatkan harapan hidup
(Festy, 2018)
Tempat pelayanan bagi Lansia

2. Pelayanan
Kesehatan • RS setempat yg sudah melaksanakan
Warga layan geriatrik
Lanjut usia • Membina lansia di wilayahnya
di langsung maupun tidak
Masyarakat
• Melalui pembinaan Puskesmas:
Berbasis
“transfer of knowledge”, cth:
Rumah Sakit
lokakarya, simpsium, ceramah pada
(hospital
nakes maupun masy.
based
community • RS harus menjadi rujukan.
geriatric
service)
(Permenkes RI no 79 tahun 2014)
(Festy, 2018)
Tempat pelayanan bagi Lansia

3.
Pelayanan • RS menyediakan layanan lengkap
Kesehatan • Layanan sederhana – kompleks
Warga
• Layanannya: bangsal akut, klinik
Lanjut usia
siang terpadu (day hospital),
Berbasis
bangsal kronis + panti werdha
Rumah
Sakit • Layanan kes jiwa: con-joint-care
(Hospital  geriatric RSU dengan
Based psikogeriatri
Geriatric
Service) (Permenkes RI no 79 tahun 2014)
(Festy, 2018)
Pelayanan sosial di keluarga
• Pelayanan sosial bagi lansia adalah pemenuhan kebutuhan lansia,
untuk memperbaiki sosialnya, meraih harga diri dan kepercayaan diri,
dan mampu memerankan sosialnya di masyarakat secara normal.

(Padmiati and Diyanayati, 2015)


Pelayanan sosial di keluarga
Layanan pemenuhan keb. fisik

• Tempat tinggal layak (sehat, aman, nyaman)


• Makanan dan pakaian (makanan sesuai, pola makan, jadwal, menu)
• Pemeliharaan kes (kebersihan & kes ling rumah: kamar tidur dan mandi, ma/mi, aktivitas,
chek-up berkala, tindakan saat sakit)

Layanan pemenuhan keb. psikis

• Ciiptakan suasana aman


• Fasilitasi kegiatan lansia
• Perhatian & kasih sayang
• Kebutuhan keagamaan
• Rekreasi

Layanan pemenuhan keb. sosial

• Pengakuan harga diri dari lingkungan sosial


• Memberi kesempatan untuk berhubungan dengan orla, keluarga, tetangga
• Kegiatan sosial
• Mengunjungi kerabat dekat
(Padmiati and Diyanayati, 2015)
Foster care service (keluarga asuh)
• Suatu keluarga yang bersedia menjadi keluarga lansia asuh
• Keluarga yang ditunjuk mengunjungi lansia
• Menghibur, perhatian dan memberikan kasih sayang, sharing
Pusat santunan keluarga (Pusaka)
• Pelayanan terhadap lanjut usia kurang mampu/terlantar dengan
memberikan pelayanan permakanan siap saji/siap santap dan
pembimbing rohani serta sosial, guna pemenuhan kebutuhan
hidupnya secara layak
Panti sosial lanjut usia
• Terdiri atas dalam panti dan luar panti
• Dalam panti:
• pemberian tempat tinggal yang layak;
• jaminan hidup berupa makan, pakaian, pemeliharaan kesehatan;
• pengisian waktu luang termasuk rekreasi;
• bimbingan mental, sosial, keterampilan, agama; dan
• pengurusan pemakaman atau sebutan lain.
• Luar panti di tempatkan dalam keluarga atau keluarga asuh. Tujuannya
adalah:
• meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan lanjut usia;
• terpenuhinya kebutuhan dasar lanjut usia; dan
• meningkatkan peran serta masyarakat, Pemerintah, pemerintahan daerah provinsi,
dan pemerintahan daerah kabupaten/kota dalam melaksanakan maupun
menyediakan berbagai bentuk pelayanan sosial lanjut usia.
Panti sosial lanjut usia
Luar panti
• Jenis pelayanan:
• pelayanan pendampingan dan perawatan sosial lanjut usia di lingkungan
keluarga;
• pelayanan harian lanjut usia; dan
• penguatan usaha ekonomis produktif melalui pendekatan kelembagaan
sebagai investasi sosial.

Permensos RI no. 19 Tahun 2012

Anda mungkin juga menyukai