Anda di halaman 1dari 37

KONSEP NEONATUS ESENSIAL

KEPERAWATAN ANAK
DENNI FRANSISKA H.M., M.Kep.
Definisi neonatus
• Bayi baru lahir sampai usia 28 hari pertama
kehidupan (Rudolp, 2015)
• Usia bayi sejak lahir hingga akhir akhir bulan
pertama (Kozier, 2011)

CIRI_CIRI neonatus
1. BBL 2500 – 4000 gr
2. PL 48 – 53 cm
3. LK 33 – 35 cm
4. DJJ 120 – 160 x/mnt
5. RR 40 – 60 x/mnt
6. Lanugo tidak terlihat dan rambut kepala tumbuh sempurna
7. Kuku agak Panjang dan lemas
8. APGAR score > 7
9. Refleks – refleks sudah terbentuk dengan baik
(Dewi, 2010)
Perawatan neonates essensial

1. Perawatan neonatal esensial pada saat lahir


2. Perawatan neonatal esensial setelah lahir
3. Kelainan kongenital dan trauma lahir
4. Bayi lahir dari ibu dengan infeksi
5. Pencatatan dan pelaporan
1. Perawatan Neonatal Esensial Pada Saat Lahir
Bayi Baru Lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi

mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan neonatal esensial pada saat lahir meliputi:
a. Kewaspaan umum (Universal Precaution)
b. Penilaian awal
c. Pencegahan kehilangan panas
d. Pemotongan dan Perawatan tali pusat
e. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
f. Pencegahan Perdarahan
g. Pencegahan infeksi mata
h. Pemberian Imunisasi
i. Pemberian Identitas
j. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
k. Pemulangan bayi lahir normal dan Kunjungan Ulang
2. Perawatan Neonatal Esensial Setelah Lahir
a. Menjaga bayi tetap hangat
b. Pemeriksaan setelah lahir menggunakan MTBS
c. Pelayanan tindak lanjut
d. Masalah yang paling sering dijumpai
3. KELAINAN KONGENITAL DAN TRAUMA LAHIR
a. Kelainan Kongenital
b. Trauma Lahir

4. BAYI LAHIR DARI IBU DENGAN INFEKSI


a. Bayi lahir dari ibu dengan HIV
b. Bayi lahir dari ibu dengan TB Paru

5. PENCATATAN DAN PELAPORAN


a. Instrumen pencatatan
b. Instrumen Pelaporan
c. PWS KIA
a. Menjaga Bayi Tetap Hangat:
Hal penting :
• Bayi memakai pakaian tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki
• Diselimuti
• Bayi dirawat gabung
• Bila kedinginan kontak kulit ke kulit,
• Jaga ruangan tetap hangat

POSISI TIDUR
• Bayi tidur di tempat tidur yang sama
• Di bawah kelambu
• Posisi terlentang atau miring
a. Menjaga Bayi Tetap Hangat:
PENCEGAHAN KEHILANGAN PANAS
1. Mekanisme Kehilangan Panas
✓ Evaporasi : kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban pada permukaan tubuh
setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera dikeringkan
✓ Konveksi : kehilangan panas yang terjadi pada bayi saat bayi terpapar dengan udara sekitar
yang lebih dingin, contohnya angin dari kipas angin, penyejuk ruangan tempat bersalin
✓ Konduksi : kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan
yang dingin, contohnya bayi diletakkan di atas timbangan atau tempat tidur bayi tanpa alas
✓ Radiasi : kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi ditempatkan dekat benda yang
mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi, contohnya bayi
ditempatkan dekat jendela yang terbuka
PENCEGAHAN KEHILANGAN PANAS
2. Mencegah kehilangan panas:
✓ Ruang bersalin yang hangat
✓ Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
✓ Letakkan bayi di dada atau perut ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit bayi
✓ Inisisasi menyusui dini
✓ Gunakan pakaian yang sesuai untuk mencegah kehilangan panas
✓ Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
✓ Rawat gabung
Mempertahankan Termoregulasi
Pencegahan Infeksi Pada Bayi

Pencegahan Infeksi Mata


Mempertahankan kecukupan nutrisi
b. Pemeriksaan Menggunakan MTBS
✓Penilaian dan Klasifikasi
✓Tindakan dan Pengobatan
✓Perawatan Metode Kanguru
✓Memeriksa Status Vitamin K1 dan Imunisasi
✓Konseling Bagi Ibu

Waktu pemeriksaan:
1. Setelah bayi lahir
2. Sebelum bayi dipulangkan
3. Saat kunjungan ulang
Pemeriksaan Menggunakan MTBS :
2. Pada setiap kunjungan
➢Adakah masalah
➢Klasifikasikan penyakit bayi
▪ Kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi
▪ Diare
▪ Ikterus
▪ Kemungkinan berat badan rendah
▪ Menangani masalah pemberian ASI
▪ Menetukan status imunisasi
▪ Menentukan masalah atau keluhan lain
▪ Menentukan tindakan atau pengobatan
▪ Bila perlu merujuk Tindakan pra rujukan
▪ Melakukan konseling bagi ibu
▪ Memberikan pelayanan tindak lanjut
3. KELAINAN KONGENITAL DAN TRAUMA LAHIR
a. Kelainan Kongenital:
✓Kelaianan yang terlihat pada saat lahir, bukan akibat proses persalinan
✓Kelainan kongenital bisa herediter, dapat dikenali saat lahir atau pada
saat anak-anak

b. Trauma Lahir
✓Trauma yang terjadi pada saat proses kelahiran
a. Kelainan Kongenital
b. Trauma Lahir

FAKTOR RESIKO:
1. Makrosomi (Berat lahir > 4000 gr)
2. Primipara
3. Oligohidramion
4. Persalinan ganda
5. Disproporsi kepala-panggul
6. Kelahiran dengan tindakan
7. Persalinan lama
8. Persalinan presipitus/dipercepat
9. Distosia bahu
4. Bayi lahir dari ibu dengan infeksi
a. Bayi Lahir dari Ibu HIV (+)
1) Manajemen Umum
➢Hormati kerahasiaan ibu dan keluarga
➢Konseling pada keluarga jika pernah mendapatkan pelatihan konseling
➢Perawatan bayi seperti bayi lain dan perhatian khusus pada pencegahan
infeksi
➢Imunisasi sesuai pedooman imunisasi sebelum ada gejala semua
imunisasi diberikan termasuk BCG, jika ada gejala BCG tidak diberikan
➢Dukungan mental
2) Terapi Retroviral

3) Nutrisi
✓ Konseling ibu menggunakan susu formula atau ASI eksklusif
✓ Resiko penularan HIV melalui ASI: 15-20%, diperbesar dengan lecet
pada payudara ibu 65%
✓ Jika ibu memilih ASI, harus ASI eksklusif 6 bulan kemudian dihentikan
dan diganti dengan susu formula
✓ Sangat tidak dianjurkan menyusui campur (mixed feeding) →
kemungkinan bayi terinfeksi HIV meningkat
4. Bayi lahir dari ibu dengan infeksi
b. Bayi Lahir dari TB Paru
Ibu menderita tuberculosis paru aktif dan diobati < 2 bulan sebelum
melahirkan, atau terdiagnosa setelah melahirkan:
1) ASI aman diberikan
2) Vaksin BCG jangan diberikan saat lahir
3) Bayi mendapatkan INH profilaksis 5 mg/kg/kali per hari
4) Umur 6 mgu bawa ke fasilitas kesehatan untuk dievaluasi
kembali
5) Hasil evaluasi penyakit aktif: minum OAT lengkap
6) Hasil evaluasi (-): INH profilaksis selama 6 bulan
7) Tunda pemberian BCG sampai 2 mgu setelah pengobatan selesai
8) Jika BCG (+) ulangi 2 mgu setelah pengobatan INH selesai

Anda mungkin juga menyukai