PERTUMBUHAN..?? • Pertumbuhan merupakan peningkatan ukuran fisik • Proses bertambahnya dimensi / ukuran sel berarti bertambahanya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau seluruhnya sehingga dapat diukur dengan satuan. • Contoh: Berat badan, panjang badan / tinggi badan, lingkar kepala
PERKEMBANGAN..?? • Rangkaian proses ketika bayi dan anak mengalami peningkatan berbagai keterampilan dan fungsi • Bertambahnya fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan sesuai proses maturasi fungsi organ (bio, psiko, sosial) • Contoh: perkembangan motoric halus, motoric kasar, bahasa, sosialisasi
Pola Pertumbuhan dan Perkembangan 1. Directional Trend (mengikuti arah) ❖Perkembangan sefalokaudal (kepala ke kaki), terjadi sepanjang garis tubuh. Pengendalian kepala, mulut dan gerakan mata mendahului kendali bagian kaki dan lengan. ❖Perkembangan proksimodistal (garis tengah ke perifer ) berkembang dari bagian pusat tubuh sampai ke ekstremitas, anak mengembangkan gerakan lengan sebelum kemampuan jari- jari motorik halus.perkembangan terjadi secara simetris dg tiap sisi berkembang ke arah yg sama pada saat bersamaan ❖Perkembangan umum ke khusus (diferensiasi) terjadi saat anak dapat menguasai gerakan sederhana sebelum gerakan rumit. 6
2. Sequental Trends (Mengikuti tahapan) ❖Pola sequential melibatkan tahap tumbang yg berurutan dan tiap anak normal akan melewatinya. Ct. anak mulai merangkak sebelum jalan, anak mulai bermain sendiri sebelum dg orang lain. ❖Pola secular merupakan kecenderungan yg universal dalam kecepatan dan usia kematangan, anak akan matang lebih dini dan tumbuh lebih besar daripada kerabat mereka pada generasi sebelumnya. ❖Merupakan pola yang pasti dan dapat diperkirakan
3. Masa sensitive – Masa kritis • Masa apabila tidak dirangsang maka hal ini akan digantikan pada masa berikutnya – Masa sensitive • Mengarah pada perkembangan mikroorganisme. • Misal : pada saat berkembangnya otak, ibunya menderita maka kemungkinan anak tsb akan menderita hidrocephalus/encephalitis. – Masa optimal • Suatu masa yang diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya 8
PENILAIAN PERTUMBUHAN • Parameter penilaian pertumbuhan adalah melalui pemeriksaan antropometri • Antropometri adalah cara pengukuran status gizi yang paling sering digunakan • Antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
KELEBIHAN PENGGUNAAN ANTROPOMETRI • Alat murah, mudah, dan tahan lama • Prosedur sederhana, aman, dan dapat digunakan dalam jumlah besar • Pengukuran dapat dilakukan berulang • Pengukuran dapat dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih (tidak membutuhkan tenaga ahli/khusus) • Hasil pengukuran tepat dan akurat serta memiliki standar baku • Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu atau dari satu generasi ke generasi berikutnya 10
KEKURANGAN PENGGUNAAN ANTROPOMETRI • Tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu • Kesalahan saat pengukuran mempengaruhi akurasi dan validasi hasil pengukuran
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BB/U TB/U • Kelebihan • Kelebihan – Lebih mudah dan cepat – Mengukur status gizi lampau – Tepat untuk mengukur status – Alat murah dan mudah dibawa gizi akut dan kronik • Kekurangan • Kekurangan – TB tidak cepat naik, bahkan – Terkadang umur secara akurat tidak mungkin turun sulit ditentukan – Menimbulkan interpretasi keliru apabila terdapat edema
STANDAR BAKU STATUS GIZI DI INDONESIA • Sejak dekade tahun 80-an di Indonesia digunakan 2 standar baku yaitu Harvard dan WHO-NCHS • Berdasarkan semiloka antropometri Ciloto, Februari 1991 disepakati bahwa secara seragam acuan standar dari WHO- NCHS digunakan sebagai pembanding dalam penilaian status gizi dan pertumbuhan. • Kepmenkes RI Nomor: 920/Menkes/SK/VIII/2002 tentang klasifikasi status gizi balita. Berdasarkan perkembangan Iptek dan hasil temu pakar gizi Indonesia Mei 2000 di Semarang, standar baku menggunakan WHO-NCHS
• Bayi baru lahir kehilangan 10% dari berat tubuhnya dalam usia 5 hari pertama. Kemudian bertambah berat badannya sekitar 20-30 gram perhari dan mendapatkan berat badan yang sama seperti saat lahir pada usia 10 - 14 hari, menjadi 2 kali lipat dari berat lahir pada usia 4 - 6 bulan dan bertambah menjadi 3 kali lipat dari berat lahir pada saat usia mereka 1 tahun. • Panjang badan bayi selama 6 bulan pertama meningkat 2,5cm perbulan, kemudian sekitar 0,12cm perbulan dalam usia 6 bulan kedua. Lingkar kepala meningkat dengan cepat selama usia 6 bulan pertama: rata-rata peningkatan sekitar 1,5cm perbulan. Sejak usia 6 - 12 bulan, lingkar kepala meningkat sekitar 0,5 cm per bulan. Pada saat lahir, lingkar kepala sekitar 2 - 3 cm lebih besar daripada lingkar dada.
Pertumbuhan pada Toddler • Pertumbuhan Fisik Pertambahan berat badan toddler rata-rata adalah 1,4 sampai 2,3 kg per tahun. Panjang/tinggi badan meningkat rata-rata 7,5 cm per tahun. Toddler umumnya mencapai sekitar setengah dari tinggi dewasa mereka pada usia 2 tahun. Lingkar kepala bertambah sekitar 2,54cm sejak anak berusia anatara 1 dan 2 tahun, kemudian bertambah rata-rata 1,27 cm per tahun sampai anak berusia 5 tahun. Fontanel anterior harus tertutup pada saat anak berusia 18 bulan.
Pertumbuhan Anak Usia Sekolah • Pertumbuhan Fisik Diantara usia 6 dan 12 tahun, pertambahan tinggi badan rata- rata 5 cm (2 inci) pertahun, meningkatnya tinggi badan minimal 30-60 cm dan akan menjadi dua kali lipat dari berat badan, meningkat 2-3 kg per tahun. Usia 6 tahun rata-rata tingginya 116 cm dan berat badan 21 kg. Usia 12 tahun rata-rata tingginya 150 cm dan berat badan sekitar 40 kg (Hockenberry, 2011).
Pertumbuhan Remaja • Masa remaja pada usia antara 11 dan 18 tahun. Remaja mengalami perubahan dari drastis dalam area fisik, kognitif, psikososial, dan psikoseksual. Secara umum anak perempuan memasuki pubertas lebih dini dibandingkan anak laki-laki. • Pertumbuhan Fisik Anak perempuan dan anak laki-laki mengalami perubahan penampilan dan ukuran tubuh. Tinggi badan anak perempuan meningkat dengan cepat setelah menarke dan biasanya berhenti dalam 2 tahun setelah menarke. Pada anak laki-laki lonjokan pertumbuhan pada usia 14 tahun.
Denver II Pengertian Salah satu alat skrining perkembangan untuk memantau perkembangan anak sebagai revisi dari DDST Fungsi Alat prediksi perkembangan anak untuk mengetahui sedini mungkin dugaan adanya gangguan perkembangan yang digunakan pada anak usia 0-6 tahun.
Aspek-Aspek Perkembangan yang Dipantau • Motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. • Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot- otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dsb.
Aspek-Aspek Perkembangan yang dipantau • Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dsb. • Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dsb.
Langkah Pemeriksaan • Tarik garis usia secara vertikal untuk menentukan bagian soal pemeriksaan. • Lakukan tugas perkembangan untuk tiap sektor perkembangan dimulai dari sektor yang paling mudah dan dimulai dengan tugas perkembangan yang terletak di sebelah kiri umur, kemudian yang terpotong umur, dan lanjutkan sampai kanan garis umur. • Tentukan jumlah soal pemeriksaan yang tergantung pada waktu dan tujuan
Langkah Pemeriksaan Menentukan risiko gangguan perkembangan Pada setiap sektor minimal dilakukan 3 soal pemeriksaan yang berada sebelah kiri diluar garis usia dan setiap soal garis pemeriksaan yang terpotong garis umur Bila tidak dapat melakukan langkah di atas maka lakukan pemeriksaan tambahan ke kiri sampai anak mampu menyelesaikan 3 tugas perkembangan.
Langkah Pemeriksaan • Menentukan sejauhmana perkembangan – Pada setiap sektor dilakukan minimal 3 soal pemeriksaan pada sebelah kiri garis usia dan yang terpotong garis usia. – Lanjutkan pemeriksaan ke kanan sampai 3 kali tercatat gagal melakukan tugas perkembangan. • Tes perilaku Dinilai dari keterangan pengasuh dan dapat dibandingkan perilaku selama tes dengan kehidupan sehari-hari.
Skoring Soal Pemeriksaan Skoring ditulis dalam kotak kecil dengan rincian sebagai berikut: Pass (P): bila anak berhasil mengerjakan tugas perkembangan dengan baik atau ibu/pengasuh memberikan laporan yang dapat dipercaya bahwa anak dapat melakukannya. Fail (F): bila anak tidak berhasil mengerjakan tugas perkembangan dengan baik atau ibu/pengasuh anak memberi laporan tepat bahwa anak tidka dapat melakukannya dengan baik. No Opportunity (N.O): bila anak tidak mempunyai kesempatan melakukan soal pemeriksaan Refusal (R): bila anak menolak mengerjakan soal pemeriksaan.
Interpretasi Individual • Advance: mendapat skor P pada soal pemeriksaan dikanan garis usia. • Normal: F/R pada soal di kanan garis usia atau P/F/R pada daerah 25- 75% soal yang terpotong garis usia. • Caution: F/R pada 75-90% daerah pada soal yang terpotong garis usia ditandai dengan huruf C. • Delayed: F/R pada soal pemeriksaan di kiri garis usia, ditandai dengan menghitamkan ujung kotak pada soal pemeriksaan. • No Opportunity: pada tugas perkembangan yang berdasarkan laporan, orang tua melaporkan bahwa anaknya tidak ada kesempatan untuk melakukan tugas perkembangan tersebut.
Alat-alat yang Digunakan • Formulir KPSP menurut umur Berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. • Alat bantu pemeriksaan Pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2.5 cm sebanyak 6 buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0.5 – 1 cm.
Langkah Pemeriksaan Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan, dan tahun anak lahir. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Pilih formulir KPSP yang sesuai dengan umur anak. KPSP terdiri dari 2 pertanyaan yaitu: Pertanyaan yang dapat dijawab oleh ibu/pengasuh anak Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu menjawab oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh mengerti hal yang ditanyakan. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu per satu. Setiap pertanyaan hanya ada 1 jawaban ya atau tidak.
• Jumlah jawaban ‘Ya’ = 9 atau 10, artinya perkembangan
anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S). • Jumlah jawaban ‘Ya’ = 7 atau 8, artinya perkembangan anak meragukan (M). • Jumlah jawaban ‘Ya’ = 6 atau kurang, artinya kemungkinan ada penyimpangan (P). • Untuk jawaban ‘Tidak’ perlu dirinci jumlah jawaban ‘Tidak’ menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
Intervensi • Bila perkembangan anak sesuai umur (S) – Beri pujian pada ibu karena telah mengasuhnya dengan baik. – Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak. – Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak. – Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di Posyandu dan bina Keluarga Balita. Bila anak sudah memasuki usia pra sekolah (36-72 bulan), anak dapat diikutkan pada kegiatan di PAUD, Kelompok Bermain, atau TK. – Lakukan pemeriksaan rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur 24-72 bulan.
Intervensi Bila perkembangan anak meragukan (M) Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulasi perkembangan pada anak lebih sering lagi setiap saat sesering mungkin. Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalannya. Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya. – Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak. – Jika hasil KPSP ulang jawaban ‘Ya’ tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan.
Intervensi • Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P). – Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
REFERENCES • Hockenberry, M.J. & Wilson, D. (2011). Wong’s Nursing Care of Infant and Children. Canada: Elsevier Mosby • Kyle, T. & Susan C. 2014. Buku Ajar Keperawatan Pediatri Volume 1. Ed. 2. Jakarta. EGC