Anda di halaman 1dari 8

MODUL III

IMUNISASI DASAR

A. PENGERTIAN

Imunisasi adalah upaya pemberian bahan antigen untuk mendapatkan kekebalan


adaptif pada tubuh manusia terhadap agen biologis penyebab penyakit.

B. TUJUAN

1. Melakukan imunisasi BCG


2. Melakukan imunisasi Polio
3. Melakukan imunisasi DPT/DT
4. Melakukan imunisasi Hepatitis B
5. Melakukan imunisasi campak

C. JENIS IMUNISASI
1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG adalah tindakan memasukkan vaksin BCG yang bertujuan


untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap kuman Mycobacterium
tuberculosis dengan cara menghambat penyebaran kuman.
NILAI
Alat dan bahan: 0 1 2
1. Spuit tuberculin dengan jarum ukuran 25-27
panjang 10 mm
2. Vial vaksin BCG kering dan gergaji ampul
3. Pelarut vaksin
4. Kapas lembap (basahi air matang)
5. Sarung tangan bersih
Prosedur
6. Cuci tangan
7. Gunakan sarung tangan bersih
8. Jelaskan prosedur kepada orang tua bayi
tindakan imunisasi yang akan dilakukan

1 |Page
9. Buka ampul vaksin BCG kering
10. Larutkan vaksin dengan pelarut vaksin yang
tersedia kurang lebih 4 cc
11. Isi spuit dengan vaksin sebanyak 0,05 mL yang
sudah dilarutkan
12. Atur posisi dan bersihkan lengan (daerah yang
akan diinjeksi, yaitu ⅓ bagian lengan atas)
dengan kapas yang telah dibasahi
13. Tegangkan daerah yang akan diinjeksi
14. Lakukan injeksi dengan memasukkan jarum
pada sudur 10-15o (intracutan)
15. Tarik spuit setelah vaksin habis dan jangan
melakukan masase
16. Usap bekas injeksi dengan kapas bersih jika ada
darah yang keluar
12. Lepas sarung tangan dan cuci tangan
13. Catat respon yang terjadi, vaksin dikatakan
berhasil jika benjolan di kulit, tampak pucat dan
pori-pori jelas

Nilai batas lulus = 75%


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 屡𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Nilai = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒙 𝟐)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

2. Imunisasi Polio

Imunisasi polio adalah tindakan imunisasi dengan membrikan vaksin polio


(dalam bentuk oral) atau dikenal dengan sebutan oral polio vaccine (OPV)
yang bertujuan untuk memberi kekebalan dari penyakit poliomielitis, dapat
diberikan empat kali dengan interval 4-6 minggu.

NILAI
Alat dan bahan 0 1 2
1. Vaksin polio dan termos es/flakon berisi vaksin
folio
2. Pipet plastic
Prosedur
1. Cuci tangan

2 |Page
2. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan
dilaksanakan
3. Ambil vaksin polio dalam termos es
4. Atur posisi bayi dalam posisi telentang di atas
pangkuan ibunya dan pegang dengan erat
5. Teteskan vaksin ke mulut sesuai jumlah dosis
yang diprogramkan atau yang dianjurkan, yakni
2 tetes.
6. Cuci tangan
7. Catat reaksi yang terjadi

Nilai batas lulus = 75%


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Nilai = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 _𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒙 𝟐)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

3. Imunisasi DPT/DT

Imunisasi ini dilakukan dengan memberikan vaksin DPT (Dipteri Pertusis


Tetanus)/DT (dipteri tetanus) pada anak yang bertujuan untuk memberi
kekebalan dari kuman penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Pemberian
vaksin pertama pada usia 2 bulan dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu
(kurang lebih 3 kali), selanjutnya ulangan pertama satu tahun dan ulangan
berikutnya tiga tahun sekali sampai usia 8 tahun.
NILAI
Alat dan bahan 0 1 2
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya
2. Vaksin DPT dan pelarutnya dalam termos es
3. Kapas alcohol
4. Sarung tangan
Prosedur:
5. Cuci tangan
6. Gunakan sarung tangan
7. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang akan
dilakukan

3 |Page
8. Atur posisi bayi, bayi dipangu ibunya, tangan
kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala
bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi.
Tangan kanan bayi melingkar ke belakang
tubuh ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki
bayi dengan kuat.
9. Lakukan desinfeksi ⅓ area tengah pada bagian
luar yang akan diinjeksi dengan kapas alcohol
10. Regangkan daerah yang akan diinjeksi
11. Lakukan injeksi denan memasukkan jarum ke
intramuscular di daerah femur
12. Lepas sarung tangan
13. Cuci tangan
14. Catat reaksi yang terjadi

Nilai batas lulus = 75%


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚‸𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Nilai = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒙 𝟐)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

4. Imuniasi Hepatitis B

Imunisasi hepatitis B dilakukan dengan memberikan vaksin hepatitis B ke


dalam tubuh yang bertujuan untuk memberi kekebalan dari penyakit hepatitis.
Pada ibu yang menderita hepatitis B dengan HbsAg negatif, imunisasi dapat
diberikan kepada anak sesuai dosis yang ada, kemudian dilanjutkan pada usia
1-2 bulan dan yang ketiga pada usia 6 bulan. Apabila HbsAg ibu positif,
vaksin dapat diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir kemudian
suntikan kedua pada usia 1-2 bulan dan ketiga. Imunisasi ulangan dapat
diberikan 5 tahun kemudian.

4 |Page
NILAI
Alat dan bahan 0 1 2
1. Spuit disposable 2,5 cc dan jarumnya
2. Vaksin hepatitis dan pelarutnya dalam temos
es
3. Kapas alkohol dalam tempatnya
4. Sarung tangan bersih
Prosedur
5. Cuci tangan
6. Gunakan sarung tangan
7. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang
akan dilakukan
8. Ambil vaksin hepatitis menggunakan spuit
sesuai program, yakni 0,5 mL.
9. Atur posisi bayi, bayi dipangu ibunya,
tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga
kepala bahu, dan memegang sisi luar tangan
kiri bayi. Tangan kanan bayi melingkar ke
belakang tubuh ibu dan tangan kanan ibu
memegang kaki bayi dengan kuat.
10. Lakukan desinfeksi ⅓ area tengah pada
bagian luar yang akan diinjeksi dengan kapas
alcohol
11. Regangkan daerah yang akan diinjeksi
12. Lakukan injeksi denan memasukkan jarum
ke intramuscular di daerah femur
13. Lepas sarung tangan
14. Cuci tangan
15. Catat reaksi yang terjadi

Nilai batas lulus = 75%


𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Nilai = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒙 𝟐)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

5 |Page
5. Imunisasi campak

Imunisasi campak adalah tindakan memberikan vaksin campak pada anak


yang bertujuan membentuk kekebelan terhadap penyakit campak yang
diberikan pada usia 9 bulan secara subkutan, kemudian diulang dalam interval
6 bulan lebih setelah suntikan pertama.
NILAI
Alat dan bahan 0 1 2
1. Spuit disposibel 2,5 cc dan jarumnya
2. Vaksin campak dan pelarutnya dalam termos
es
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Sarung tangan
Prosedur
5. Cuci tangan
6. Gunakan sarung tangan
7. Jelaskan kepada orang tua prosedur yang
akan dilakukan
8. Ambil vaksin campak menggunakan spuit
sesuai program/anjuran (+ 0,5 mL)
9. Atur posisi bayi dipangku ibunya, lengan
kanan bayi dijepit di ketiak ibunya. Ibu
menopang kepala bayi, tangan kiri ibu
memegang tangan kiri bayi)
10. lakukan desinfeksi ⅓ bagian lengan kanan
atas
11. Regangkan daerah yang akan diinjeksi
12. Lakukan injeksi dengan jarum pada sudut 45
0
C.
13. Setelah vaksin habis, tarik spuit sambil
menekan lokasi penyuntikan dengan kapas
14. Lepaskan sarung tangan
15. Cuci tangan

6 |Page
16. Catat reaksi yang terjadi
Nilai batas lulus = 75%
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕
Nilai = (𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒂𝒔𝒑𝒆𝒌 𝒚𝒂𝒏𝒈 捜𝒊𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒙 𝟐)
𝒙 𝟏𝟎𝟎%

7 |Page
DAFTAR PUSTAKA

Burn, C.E., Dunn, A.M., Brady,M.A., Starr N.B., Blosser C.G. (2013). Pediatric
Primary Care. 5th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Ball, J.W., Bindler, R.C., and Cowen, K.J., (2010). Child Health Nursing.
Partnering with children and families (second edition). New Jersey,
Pearson Education Ltd
Hidayat. 2009. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : Salemba Medika
Hockenberry, M. J., & Wong, D. 2009. Buku ajar keperawatan pediatrik Wong.
Jakarta: EGC
Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2013). Wong’s Essentials of Pediatric Nursing.
9th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Hockenberry, M.J. & Wilson,D. (2014). Wong’s Nursing Care of Infant and
Children. 10th edition. Mosby: Elsevier Inc.
Marrolow & Redding. 2005. Pediatric Nursing, WB Saunders Company
Mendiri, N.K & Prayogi, A.S. 2017. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit dan
Bayi Resiko Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Baru
Ngatisyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC
Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medikal

8 |Page

Anda mungkin juga menyukai