KASUS:
Seorang bayi laki-laki usia 1 bulan dibawa oleh ibunya ke posyandu untuk
mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.
Tugas :
1. Apa jenis imunisasi yang cocok diberikan pada bayi tersebut sesuai usia dan
jadwal serta berapa dosisnya (sebutkan2 jenis imunisasi)?
2. Bagaimana cara pemberian dan lokasi pemberiannya?
3. Lakukan penyuntikan satu jenis imunisasi pada bayi tersebut dimana
vaksinnya sudah dilarutkan dengan pelarut.
5. Prosedur kerja
a. Bersihkan kulit dengan kapas dan air matang
(jangan gunakan alkohol).
b. Tunggu hingga kering
c. Pegang spuit dengan tangan dominan dan
lubang ujung jarum menghadap ke atas
d. Pegang lengan anak dengan tangan kiri
sehingga tangan kiri berada di bawah lengan, ibu
jari dan jari-jari yang lain menggenggam lengan
dan meregangkan kulit (permukaan kulit menjadi
datar)
e. Letakkan syringe dan jarum dengan posisi
hampir datar dengan kulit bayi.
f. Masukkan ujung jarum tepat di bawah
permukaan kulit tetapi di dalam kulit yang tebal –
cukup masukkan vebel (lubang di ujung jarum)
g. Jaga agar lubangjarum menghadap ke atas
h. Jangan menekan jarum terlalu dalam karena
jarum akan masuk ke dalam kulit sehingga yang
terjadi bukan suntikan intracutan.
i. Untuk memegang jarum dengan posisi yang
tepat, letakkan ibu jari kiri pada ujung bawah
semprit dekat jarum, tetapi yang menyentuh jari.
j. Pegang ujung penyedot antara jari telunjuk
dan jari tengah tangan kanan
k. Tekan penyedot dengan ibu jari tangan
kanan.
l. Suntikkan 0,05 ml vaksin dan lepaskan
jarum hingga muncul benjolan di area injeksi.
m. Tarik jarum tanpa melakukan pengusapan
pada area injeksi
6. Tahap Terminasi
a. Kaji Respon klien selama dan sesudahimunisasi
b. Bereskanalat-alat dan simpanketempatsemula
c. Cucitangan
7. Tahap dokumentasi
Mencatathari, tanggal, bulan, tahun.
Dokumentasikanhasiltindakanpadacatatanperawatan:nam
a klien, jenis imunisasi, respon klien selama pemberian
dan sesudah pemberian
SOAL KEBUTUHAN CAIRAN
1. Kasus
Seoranganaklaki-lakidenganberatbadan15 kg akandiberikancairan
parenteralmenurut WHO.
Tugas :
1. Tentukan berapakebutuhan cairanparenteral dalam 24 jam sesuai berat
badananaktersebut.
2. Tulisrumus dan hitung tetes infus per menit (tpm) sesuai kebutuhan cairan
jikacairantersebutharushabisdalam 24 jam denganfaktortetesanmakro
3. Atur tetesan infus pada bayi tersebut dalam 1 menit/30 detik/15 detik
1. Persiapan alat
a. Jam tangan berdetik
b. Kertas dan bolpoint
c. Tiang infus dan cairan infus yang sesuai (cairan sudah
terpasangdengantetesanmakro)
2. Prosedur kerja
a. Cuci tangan
b. Jelaskan tujuan
c. Mengatur tetesan infus dalam 1 menit 10 tetes atau dalam 30 detik 5 tetes
atau dalam waktu 15 detik 2,5 tetes, sambil melihat jam detik.
d. Setelah tetesan sudah tepat, maka hentikan prosedur.
3. Terminasi
a. Bereskan alat-alat
b. Cuci tangan
c. Dokumentasikan :jenis cairan dan jumlah tetesan infus
SOAL OSCE PERAWATAN FOTO TERAPI
KASUS:
1. Bayi laki-laki 4 hari. Tampak jaundice pada area kepala, sampai dengan di
atas lutut. Menurut ibunya bayi malas mengisap ASI. Keadaan umum bayi
tampak lemah, menangis kuat. Instruksi dokter bayi mendapatkan fototerapi
selama 12 jam.
TUGAS:
1. Berapakah derajat ikterus bayi tersebut menurut penilaian Kramer?
2. Di area manakah terlihat ikterus yang paling jelas saat pemeriksaan fisik?
3. Siapkan bayi untuk foto terapi.
OBSERVER
NO PROSEDUR KERJA KET
YA TIDAK
1. Persiapan alat:
1. Satu set alat fototerapi lengkap
2. Inkubator atau box bayi
3. Kain kasa
4. Kertas karbon/ bahan yang tidak tembus
cahaya
5. Plester
6. 1 Diapers dan 2 popok bayi yang besar
7. Gunting
8. Kertas Label
9. Balpoint
2 Persiapan Pasien
1. Kontrak
2. Menjelaskan tujuan yaitu: untuk
menurunkan kadar serum bilirubin dalam
darah dan mencegah ikterus.
3. Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Kaji kebutuhan klien terhadap fototerapi dan
periksa kembali advis dokter
3. Hangatkan ruangan tempat unit terapi sinar
ditempatkan, sehingga suhu di bawah
lampu antara 30 ᵒC sampai 38 ᵒC.
4. Angkat bayi dari box atau inkubator ke meja
tindakan yang sudah disiapkan.
5. Buka pakaian bayi satu persatu, jangan
menelanjangi bayi sekaligus untuk
mencegah bayi kedinginan
6. Pakaikan diapers terlebih dahulu
7. Tutupi mata bayi dengan penutup mata
yang tidak tembus cahaya (kertas karbon
atau plastik yang di bungkus dengan kasa),
pastikan lubang hidung bayi tidak ikut
tertutup, gunakan plester yang tidak
mengiritasi (hipafix) untuk menahan
penutup mata bayi.
8. Pakaian bayi dibuka dan hanya
menggunakan pampers atau popok saja.
9. Nyalakan fototerapi dan pastikan semua
tabung fluoresens berfungsi dengan baik.
10. Tempatkan bayi di bawah sinar
fototerapi
11. Bila berat bayi 2 kg atau lebih, tempatkan
bayi dalam keadaan telanjang pada
basinet. Tempatkan bayi yang lebih kecil
dalam inkubator.
12. Posisi lampu diatur dengan jarak 30-50
cm
13. Catat tanggal pemberian foto terapi dan
jam fototerapi di mulai.
14. Posisi bayi di ubah setiap 2-4 jam sekali
atau sesuai instruksi dokter
15. Tetap beri minum ASI/PASI pada bayi
sesuai kebutuhan cairan bayi atau 3 jam
sekali.
16. Ukur suhu bayi dan suhu udara di bawah
sinar terapi sinar setiap 3 jam. Bila suhu
bayi lebih dari 37,5 ᵒ C, sesuaikan suhu
ruangan atau untuk sementara
pindahkan bayi dari unit terapi sinar
sampai suhu bayi antara
36,5 ᵒ C – 37,5 ᵒC.
17. Jangan pindahkan bayi dari sinar
fototerapi bila bayi menerima cairan
intravena atau makanan melalui NGT.
18. Catat efek samping yang terjadi selama
menjalani fototerapi, seperti: letargi,
peningkatan kehilangan cairan,
perubahan warna kulit, kerusakan retina
dan peningkatan suhu tubuh.
19. Cuci tangan
20. Bereskan alat-alat
21. Dokumentasikan tindakan yang telah
dilakukan pada status pasien.
OSCE TUMBANG
Kasus
TUGAS:
No Kegiatan Observasi
Dilaksan Tidak
akan dilaksanaka
n
1 A. Persiapan alat :
- Form KPSP sesuai usia anak (usia 15 bulan)
- Kit KPSP
- Alat tulis
Soal:
Petugas kesehatan sangat rentan terkena infeksi silang. Oleh karena itu, setiap
fasilitas kesehatan memiliki Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Salah
1 program PPI adalah mencuci tangan.
Tugas:
1. Apa saja indikasi kebersihan tangan / 5 saat mencuci tangan?
2. Apa saja jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan Kesehatan,
terutama rumah sakit?
3. Bagaimana prosedur cuci tangan dan penggunaan APD yang baik dan benar?
SOP MTBS
I. Alat
a. Menyiapkan buku bagan MTBS
b. Menyiapkan mistar segitiga
II. Prosedur
a. Mengukur / melihat berat badan pada kasus
b. Megukur panjang badan / tinggi badan ( melihat pada kasus)
c. Membuka buku bagan pada lembaran grafik BB/ PB (perempuan)
d. Melakukan ploting menggunakan mistar pada grafik BB / TB
e. Menandai / memberi tanda titik pada pertemuan kedua gais BB dan
TB.
f. Menetapkan status gizi anak
g. Mentapkan klasifikasi masalah gizi pad anak.
III. Penutup
a. Dokumentasi
b. Terminasi.