IMUNISASI HEPATITIS B
1. DEFINISI
- Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap
penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk
merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan
(misalnya BCG, DPT, dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).
Imunisasi hepatitis B adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit yang
disebabkan virus hepatitis B, yaitu penyakit infeksi yang dapat merusak hati (Marimbi,
2010).
Hepatitis B disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), suatu anggota yang family
hepadnavirus yaitu suatu virus DNA yang berlapis ganda dapat menyebabkan peradangan
hati akut atau kronis yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati (Hati
mengeras dan mengecil) atau kanker hati (Cahyono, 2010).
Imunisasi ini sebaiknya diberikan 12 jam setelah lahir, dengan syarat kondisi bayi
dalam keadaan stabil, tidak ada gangguan pada paru – paru dan jantung. Kemudian
dilanjutkan pada saat bayi berusia 1 bulan dan usia 3 – 6 bulan. Pemberian imunisasi melalui
intra muskuler (I.M) di lengan deltoid atau paha anterolateral bayi, penyuntikkan di bokong
tidak di anjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin. Imunisasi ini umumnya tidak
ada efek samping, jika pun terjadi namun sangat jarang berupa keluhan nyeri pada tempat
suntikkan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan, namun reaksi ini akan
menghilang dalam waktu 2 hari. Imunisasi ini tidak dapat diberikan pada anak yang
menderita sakit berat (Anik Maryuni, 2010)
- Lebih dari 100 negara memasukkan vaksinasi ini dalam program nasionalnya. Apalagi
Indonesia yang termasuk Negara endemis tinggi penyakit hepatitis. Jika menyerang anak,
penyakit yang disebabkan virus ini sulit disembuhkan. Bila sejak lahir telah terinfeksi virus
hepatitis B (VHB), dapat menyebabkan kelainan-kelainan yang dibawanya terus hingga
dewasa. Sangat mungkin terjadi sirosis atau pengerutan hati (kerusakan sel hati yang berat).
Bahkan yang lebih buruk bisa mengakibatkan kanker hati.
2. USIA PEMBERIAN
Sekurang-kurangnya 12 jam setelah lahir. Dengan syarat, kondisi bayi stabil, tak ada
gangguan pada paru-paru dan jantung..Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi
baru lahir (0 – 11 bulan)dengan satukali suntikan dosis 0,5 ml satu bulan kemudian mendapat
satu kali lagi. Setelah itu,imunisasi ketiga diberikan pada saat bayi berusia 6 bulan, mengenai
waktu pemberiansuntikan yang ketiga ada beberapa pendapat. Untuk pelaksanaan program
diberikan 1 bulan setelah suntikan kedua. Hal ini semata-mata untuk kemudahan dalam
pelaksanaan,tetapi kekebalan yang didapat tidaklah berbeda. Imunisasi hepatitis B ulangan
dilakukansetiap 5 tahun sekali. Dilanjutkan pada usia 1 bulan, dan usia antara 3-6 bulan.
Khusus bayi yang lahir dari ibu pengidap VHB, selain imunisasi yang dilakukan kurang dari
12 jam setelah lahir, juga diberikan imunisasi tambahan dengan imunoglobin antihepatitis B
dalam waktu s ebelum berusia 24 jam.
3. JUMLAH PEMBERIAN
Sebanyak 3 kali, dengan interval 1 bulan antara suntikan pertama dan kedua, kemudian 5
bulan antara suntikan kedua dan ketiga.
4. KONTRA INDIKASI
Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Dan tidak dapat diberikan pada anak yang
menderita sakit berat.
5. EFEK SAMPING
Umumnya tidak terjadi. Jikapun ada (kasusnya sangat jarang), berupa keluhan nyeri pada
bekas suntikan, yang disusul demam ringan dan pembengkakan. Namun reaksi ini akan
menghilang dalam waktu dua hari.
6. DOSIS
Dosis pertama: diberikan dalam 12 jam setelah lahir pada semua bayi baru lahir.
Dosis kedua: diberikan pada bayi usia 1 bulan.
Dosis ketiga: diberikan pada bayi usia 6 bulan.
Dosis vaksin hepatitis B adalah 0,5 cc setiap kali pemberian, disuntikkan ke dalam otot
(intramuskular) pada paha bayi bagian luar.
Dosis dewasa
Dosis ulangan untuk dewasa diberikan pada orang berisiko tinggi, yaitu: orang
yang terpapar darah atau produk darah dalam pekerjaannya; pasien cuci darah;
penerima transfusi darah rutin; kontak seksual dengan penderita hepatitis B; orang
yang berencana pergi atau tinggal di tempat dengan angka kejadian hepatitis B yang
tinggi; pengguna obat suntik rutin; dan orang yang berganti – ganti pasangan seksual.
Pada orang – orang tersebut diberikan vaksin hepatitis B sebanyak 3 kali, yaitu
pada bulan 0, 1 dan 6. Dosis pemberian adalah 0,5 cc setiap kali pemberian dengan
suntikan ke dalam otot pada lengan atas.
7. CARA PEMBERIAN
Pada anak di lengan dengan cara intramuskuler. Sedangkan pada bayi dipaha lewat
anterolateral (antero = otot-otot di bagian depan; lateral = otot bagian luar). Penyuntikan di
bokong tidak dianjurkan karena bisa mengurangi efektivitas vaksin.
Prosedur :
1. Cuci tangan
5. Atur posisi bayi (bayi dipangku ibunya, tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga
kepala, bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi, tangan kanan bayi melingkar kebadan
ibu dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat).
6. Lakukan desinfeksi didaerah 1/3 tengah paha bagian luar yang akan diinjeksi dengan
kapas alcohol.
9. Cuci tangan
Nama :…...................................
DAFTAR TILIK IMUNISASI HEPATTIS NIM :......................................
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Ya : Langkah dikerjakan dengan benar (Nilai 1)
2. Tidak : Langkah tidak dikerjakan (Nilai 0)
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.
Paraf Pembimbing
Keterangan :
Komentar / saran :
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
.....................
Mahasiswa Pembimbing / CI
(................................................) (................................................)