Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

“IMUNISASI CAMPAK”

OLEH :

SITI MARIATI

N202101138

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MANDALA WALUYA

KENDARI

2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN IMUNISASI CAMPAK By. A
DI POSYANDU MELATI PUSKESMAS ABELI

Laporan ini telah disahkan pada

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

……………………… ……………………….

NIP NIP
LAPORAN PENDAHULUAN

“IMUNISASI CAMPAK”

A. Definisi Imunisasi Campak

Imunisasi campak merupakan suatu program yang dengan sengaja

memasukkan antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat

resisten terhadap penyakit tertentu. Setiap dosis (0,5 ml) mengandung tidak kurang

dari 1000 inektive unit virus strain dan tidak lebih dari 100 mcg residu kanamycin dan

30 mcg residu eritrhomycin.

B. Tujuan

Tujuan dari imunisasi campak itu sendiri adalah untuk mendapatkan

kekebalan terhadap penyakit campak secara aktif dan sebaiknya diberikan pada usia

9-11 bulan.

C. Persiapan

1. Persiapan vaksin

- Cek label flakon vaksin

- Buka ampul / flakon yang diperlukan, sedot dalam pelarut spuit

1 cc.

- Masukkan pelarut dalam vaksin campak, kocok sampai homogen.

- Spuit untuk aplus vaksin, tidak digunakan untuk menyuntik.

2. Persiapan bayi

- Dudukan bayi dipangkuan ibu.

- Lengan kanan bayi dilipat ke ketiak ibu.

- Ibu menopang kepala bayi.

- Tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi.


3. Mengisi spuit

- Ambil spuit 1 cc yang telah tersedia.

- Bersihkan tutup karet yang akan digunakan dengan kapas lembab.

- Isap 0,55 cc vaksin ke dalam spuit.

- Spuit ditegak luruskan untuk melihat adanya gelembung udara.

- Vaksin segera diberikan.

D. Pelaksanaan

1. Tempat yang akan disuntikkan adalah bagian lengan atas.

2. Desinfeksi daerah penyuntikkan.

3. Melakukan penyuntikkan di 1/3 bagian lengan atas secara subcutan

dengan membentuk sudut 45o.

4. Mengontrol jarum dengan cara menarik pistonnya untuk meyakinkan jarum tidak

mengenai pembuluh darah.

5. Memasukkan pelan-pelan vaksin, lalu mencabut jarum dan mengusap

bekas suntikkan dengan kapas basah untuk membersihkan kulit.

6. Membersihkan dan merapikan alat-alat yang telah digunakan.

7. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan mengeringkan dengan lap

kering.

8. Melakukan pendokumentasian tentang imunisasi yang telah dilakukan di status

pasien.

E. Efek Samping

Sangat jarang terjadi kejang, kemungkinan kejang ringan dan tidak berbahaya

pada hari ke 10-12 setelah penyuntikkan.


F. Kontra Indikasi

1. Anak yang sakit parah.

2. Anak yang menderita TBC.

3. Defisiensi gizi gangguan kekebalan.

4. Penderita penyakit atau sedang dalam pengobatan

G. Jadwal Imunisasi

Umur Jenis Imunisasi


0-7 hari HB 0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT/HB 1 Polio 2
3 bulan DPT/HB 2 Polio 3
4 bulan DPT/HB 3 Polio 4
9 bulan Campak
DAFTAR PUSTAKA

Department Kesehatan RI. 1993. Asuhan Kesehatan Anak dalam Konsep Keluarga. Maslam.

1997. Imunisasi Edisi II. Jakarta : FKUS.

Buku Panduan Imunisasi Indonesia Jilid 11. 2005.

Arfian W,P.2017. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Imunisasi Terhadap Kualitas Pengetahuan

Ibu Bayi Tentang Imunisasi Dasar Lengkap Di Posyandu Mugi Rahayu Desa

Penambungan Kecamatan Purbalingga. Skripsi. Purbalingga: Fakultas Ilmu Kesehatan

UMP.

Anda mungkin juga menyukai