Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA

BERENCANA PADA NY B DENGAN KB KALENDER DAN KONDOM

DEPARTEMEN MATERNITAS

OLEH:
ROSLINCE UMBU PATI
2021611039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dan mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri dan menentukan jumlah anak
dalam keluarga.
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan, dapat bersifat
sementara dapat pula bersifat permanen .kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel
sperma tersebut.
B. Macam-Macam Kontrasepsi
1. Macam-macam kontrasepsi menurut Mochtar (2011), antara lain:
a. Kontrasepsi Metode Sederhana
1) Tanpa Alat
- KB alamiah, terdiri dari pantang berkala, metode kalender, metode suhu badan basal,
metode lendir serviks
- Coitus interuptus atau senggama terputus.
2) Dengan Alat

- Mekanis (barrier), terdiri dari kondom pria, barier intra-vaginal (diagfragma, kap
serviks, spons, kondom wanita)
- Kimiawi, yang berupa spermisid (Vaginal cream, vaginal foam, vaginal jelly, vaginal
suppositoria, vaginal tablet dan vaginal soluble film).
b. Kontrasepsi Metode Modern
1. Kontrasepsi Hormonal

- Per-oral : pil oral kombinasi dan minipil.


- Suntikan atau injeksi KB, meliputi: depo provera setiap 3 bulan, norigest setiap 10
minggu dan cyclofem setiap bulan.
- Sub-kutis (implant) atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) yang meliputi implant
dan norplant.
2. IUD (Intra Uteri Device ) adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim, yang meliputi :
Copper T Medusa, Seven Copper T.
3. Metode Kontrasepsi Mantap
- Pada wanita: Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi.
- Pada pria: Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
2. Macam-macam Kontrasepsi hormonal dan non hormonal
a. Kontrasepsi Hormonal
1) Kontrasepsi Pil
Pengertian Pil oral akan menggantikan produksi normal estrogen dan progesteron
oleh ovarium. Pil oral akan menekan hormon ovarium selama siklus haid yang normal,
sehingga juga menekan releasingfactors di otak dan akhirnya mencegah ovulasi.
Pemberian Pil Oral bukan hanya untuk mencegah ovulasi, tetapi juga menimbulkan
gejala-gejala pseudo pregnancy (kehamilan palsu) seperti mual, muntah, payudara
membesar, dan terasa nyeri.
- Cara kerja KB Pil menurut Saifuddin (2010) yaitu:
• Menekan ovulasi
• Mencegah implantasi
• Mengentalkan lendir serviks
• Pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi ovum akan terganggu
- Keuntungan KB Pil menurut Handayani (2010) yaitu:
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Siklus haid menjadi teratur (mencegah anemia)
• Dapat digunakam sebagai metode jangka panjang
• Dapat digunakan pada masa remaja hingga menopouse e) Mudah dihentikan
setiap saat
• Kesuburan cepat kembali setelah penggunaan pil dihentikan
• Membantu mencegah: kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium,
kista ovarium, acne, disminorhea
- Keterbatasan KB Pil menurut Sinclair (2010) yaitu:
• Amenorhea
• Perdarahan haid yang berat
• Perdarahan diantara siklus haid
• Kenaikan berat badan
• Mual dan muntah
• Hipertensi
• Jerawat j
• Pusing
• leukorhea
• Disminorea
2) Kontrasepsi Suntik
- Efektivitas kontrasepsi Suntik.
Menurut Sulistyawati (2013), kedua jenis kontrasepsi suntik mempunyai efektivitas yang
tinggi, dengan 30% kehamilan per 100 perempuan per tahun, jika penyuntikannya
dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. DMPA maupun NET EN
sangat efektif sebagai metode kontrasepsi. Kurang dari 1 per 100 wanita akan mengalami
kehamilan dalam 1 tahun pemakaian DMPA dan 2 per 100 wanita per tahun pemakain
NET EN.
- Cara kerja kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
• Mencegah ovulasi
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
• Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
• Menghambat transportasi gamet oleh tuba falloppii
- Keuntungan kontrasepsi Suntik
Keuntungan pengguna KB suntik yaitu:
• Sangat efektif
• Pencegah kehamilan jangka panjang
• Tidak berpengaruh pada hubungan seksual
• Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung
dan gangguan pembekuan darah
• Tidak mempengaruhi ASI
• Efek samping sangat kecil
• Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
• Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih 35 tahun sampai perimenopause
• Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
• Menurunkan kejadian tumor jinak payudara
• Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul (Sulistyawati, 2013).

- Keterbatasan
Adapun keterbatasan dari kontrasepsi Suntik menurut Sulistyawati (2013) yaitu:
• Gangguan haid
• Leukorhea atau Keputihan
• Galaktorea
• Jerawat
• Rambut Rontok
• Perubahan Berat Badan
• Perubahan libido.
3) Kontrasepsi Implant
- Profil kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
• Efektif 5 tahun untuk norplant, 3 tahun untuk Jedena, Indoplant, atau Implanon
• Nyaman
• Dapat dipakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
• Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan
• Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
• Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak, dan amenorea
• Aman dipakai pada masa laktasi.
- Cara kerja kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
• Lendir serviks menjadi kental
• Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi.
- Keuntungan kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Tidak mengganggu dari kegiatan senggama
• Tidak mengganggu ASI
• Klien hanya kembali jika ada keluhan
• Dapat dicabut sesuai dengan kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi dan memperbaiki anemia
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan kejadian endometriosis
- Keterbatasan kontrasepsi
Implant menurut Saifuddin (2010) yaitu:
• Pada kebanyakan pasien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa perdarahan
bercak (spooting
• Hipermenorea atau meningkatnya jumlah darah haid
• Serta amenorhea
b. Kontrasepsi non hormonal
1) Segama terputus (coitus interuptus)
Defenisi Segama terputus adalah mengelurakan kemaluan pria dari vagina menjelang
ejakulasi. Dengan cara ini di harapkan cairan sperma tidak akan masuk kedalam ramhim
serta mengecilkan kemungkinan bertemunya sel telur yang dapat mengakibatkan terjadinya
pembuahan (Proverawati, Islaely & Aspuah, 2010)
• Kekurangan : Dapat menyebabkan kehamilan
• Keuntungan
- Tidak memerlukan biaya
- Tidak menimbulkan efek samping medis
2) Kondom
suatu selubung atau sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks(karet), plastic(vinil), atau bahan alami(produksi hewani) yang dipasang pada penis
(kondom pria) atau vagina (kondom wanita) pada saat berhubungan seksual.
• Keuntungan
- Dapat mencegah penularan penyakit kelamin
- Praktik dan mudah digunakan
• Kekurangan
- Dapat menimbulkan alergi pada vagina
- Hanya dapat digunakan sekali
- Pemakaian harus tepat jika tidak beresiko terlepas dan tertinggal dalam vagina
3) Diafragma
Diafragma bisanya terbuat dari lateks atau silikon berbentuk melingkar seperti kubah dan
berfungsi mencegah sperma masuk kedalam rahim
•Keuntungan
-Dapat digunakan dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitasanya
-Bisa dipakai berulang kali
•Kekurangan
-Rasa tidak nyaman
-Beresiko lepas
-Menimbulkan iritasi
4) Kalender
Metode ini menggunakan perhitungan masa subur wanita dengan menghindari
berhubungan seks pada masa subur tersebut.
• Keuntungan
- Tidak membutukan biaya
- Tidak menggunakan alat
- Tidak meganggu siklus menstruasi
• Kekurangan
- Dapat membuat kehamilan lebih tinggi
- Kurang efektif
5) IUD
a) IUD Non- hormonal
Pada saat ini IUD telah memasuki generasi ke empat, IUD telah dikembangkan mulai dari
generasi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastik
(polyetilen) baik yang ditambah obat maupun tidak.
Menurut bentuknya IUD dibagi menjadi dua:

- Bentuk terbuka (oven device) Misalnya : Lippes loop, CUT, Cu-7, Margules, Spring
Coil, Multiload, Nova-T.
- Bentuk tertutup (closed device) Misalnya : Ota-Ring, Atigon, dan Graten berg ring.
Menurut tambahan atau metal

- Medicated IUD Misalnya : Cu T 200 (daya kerja 3 tahun), Cu T 220 (daya kerja 3 tahun),
Cu T 300 (daya kerja 3 tahun), Cu T 380 A (daya kerja 8 tahun), Cu-7, Nova T (daya
kerja 5 tahun), ML-Cu 375 (daya kerja 3 tahun). Pada jenis Medicated IUD angka yang
tertera di belakang IUD menunjukkan luasnya kawat halus tembaga yang ditambahkan,
misalnya Cu T 220 berarti tembaga adalah 200mm2.
- Un Medicated IUD Misalnya : Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon.
b) IUD hormonal
- IUD yang mengandung hormonal
• Progestasert-T=Alza T a) Panjang 36mm, lebar 32 mm, dengan 2 lembar benang ekor
warna hitam.
• Mengandung 38mg progesterone dan barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesteron per
hari.
• Tabung insersinya berbentuk lengkung, dan memiliki daya kerja 18 bulan.
• Tekhnik insersi plunging (modified withdrawal).
- LNG-20
•Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg er hari
•Angka kegagalan atau kehamilan, angka terendah kurang dari 0,5 per 100 wanita per
tahun.
•Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi
dibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami amenore atau perdarahan haid yang
sangat sedikit (Handayani, 2010; h. 140-141)
3. Cara kerja IUD
IUD adalah alat berukuran kecil yang ditempatkan di dalam rongga endometrium, IUD
berlapis tembaga mengubah cairan endometrium dan cairan tuba, menghambat transport
telur, pembuahan, motilitas sperma, dan integritasnya. Reaksi peradangan benda asing
lokal mengganggu endometrium dan miometrium, yang pada akhirnya mempengaruhi
oviduk, dan sekaligus serviks.
IUD berisi progesteron sehingga menyebabkan endometrium tidak cocok untuk
implantasi, mempertebal mucus serviks, dan dapat menghambat ovulasi (Sinclair, 2010;
h. 687).Mekanisme kerja IUD adalah mencegah kehamilan dan ion-ion Copper yang
berasal dari IUD tembaga mengubah isi saluran telur dan cairan endometrium sehingga
dapat mempengaruhi jalan sel telur di dalam saluran telur serta fungsi sperma (Varney,
2007; h. 449-450). IUD merupakan metode hormonal dengan kontra indikasi,
keuntungan, dan efek samping yang sama dengan alat kontrasepsi hormonal yang hanya
berisi progestin.
Alat ini merupakan metode kontrasepsi yang paling efektif. Tetapi menyebabkan pola
perdarahan menstruasi berubah dan tidak teratur, selama tiga sampai enam bulan
pertama, jumlah hari perdarahan dan bercak darah dapat meningkat, selama enam bulan
kedua, jumlah hari perdarahan dan bercak darah masih tidak teratur, tetapi berkurang.
Amenore dapat dialami oleh kurang lebih 20% wanita pada akhir tahun pertama
penggunaan alat kontrasepsi IUD. Seorang wanita dapat kembali subur jika IUD dilepas,
tetapi alat ini tidak melindungi wanita dari penyakit menular seksual atau infeksi HIV
(Varney, 2007; h. 458)
4. Keuntungan
Menurut Manuaba (2010), keuntungan IUD yaitu:

- Alat kontrasepsi dalam rahim dapat diterima masyarakat dunia, termasuk


Indonesia dan menempati urutan ketiga dalam pemakaian.
- Pemasangan tidak memerlukan tindakan medis yang sulit.
- Kontrol medis yang ringan.
- Penyulit tidak terlalu berat.
- Pulihnya kesuburan setelah IUD dicabut berlangsung baik
- Efektifitasnya tinggi
- IUD sangat efektif segera setelah pemasangan
- Sangat efektif karena tidak perlu mengingat-ingat kapan harus ber KB Tidak
mempengaruhi hubungan seksual
- Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut hamil
- Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
- Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak
terjadi infeksi)
5. Kerugian

- Perubahan siklus haid (pada tiga bulan pertama dan akan berkurang setelah tiga
bulan)
- Haid lebih lama dan banyak
- Perdarahan (spotting) antar menstruasi
- Saat haid lebih sakit
- Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
berganti-ganti pasangan
6) Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi
MOW (Medis Operatif Wanita) / MOW atau juga dapat disebut dengan sterilisasi.
MOW merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang
menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur, dengan demikian sel telur
tidak dapat bertemu dengan sperma laki laki sehingga tidak terjadi kehamilan, oleh
karena itu gairah seks wanita tidak akan turun (BKKBN, 2006).
b) Keuntungan
Menurut BKKBN keuntungan dari kontrasepsi mantap ini antara lain:

- Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi


- Tidak mengganggu kehidupan suami istri
- Tidak mempengaruhi kehidupan suami istri
- Tidak mempengaruhi ASI
- Lebih aman (keluhan lebih sedikit), praktis (hanya memerlukan satu kali tindakan),
lebih efektif (tingkat kegagalan sangat kecil), lebih ekonomis.
c) Kerugian
Keterbatasan dalam menggunakan kontrasepsi mantap (Noviawati dan Sujiyati (2009)
yaitu antara lain:

- Peluang kecil untuk memiliki anak kembali


- Harus dipertimbangkan sifat permanen metode kontrasepsi ini tidak dapat
dipulihkan kembali.
- Klien dapat menyesal dikemudian hari
- Resiko komplikasi kecil meningkat apabila digunakan anestesi umum
- Rasa sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
- Dilakukan oleh dokter yang terlatih dibutuhkan dokter spesalis ginekologi atau
dokter spesalis bedah untuk proses laparoskopi.
- Tidak melindungi dari IMS, HIV/AIDS
7) Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
Vasektomi adalah istilah dalam ilmu bedah yang terbentuk dari dua kata yaitu vas dan
ektomi. Vasektomi adalah pemotongan sebagian (0,5cm-1cm) pada vasa deferensia
atau tindakan operasi ringan dengan cara mengikat dan memotong vas deferen sehingga
sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa, sehingga tidak
terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu
dirawat. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap
dan dihancurkan oleh tubuh (Mulyani dan Rinawati, 2013).
b) Keuntungan
Keuntungan menggunakan metode KB Metode Operasi Pria (MOP) atau vasektomi
menurut Hartanto dalam Ambarawati (2012) yaitu:

- Lebih efektif
- Aman bagi pengguna
- Sederhana
- Waktu operasi cepat hanya memerlukan waktu 5-10 menit
- Menggunakan anestesi lokal
- Biaya rendah hingga gratis
- Secara budaya sangat dianjurkan untuk negara yang penduduk wanitanya malu
ditangani tenaga medis pria.
- Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan, baik dilakukan oleh laki-laki yang
tidak ingin punya anak dan tidak mempengaruhi kemampuan seseorang dalam
menikmati hubungan seksual (Mulyani dan Rinawati, 2013).
c) Kerugian

- Kerugian kontrasepsi mantap pria yaitu diperlukan suatu tindakan operatif


- Kadang-kadang menyebabkan komplikasi seperti rasa nyeri dan tidak nyaman
- Bengkak
- Perdarahan atau infeksi dan tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi
menular seksual dan HIV (Mulyani dan Rinawati, 2013).
3. Macam-macam Kontrasepsi jangka pendek dan jangka pajang
1) Kontrasepsi jangka pendek

- Pantang berkala
- Metode kalender
- Metode suhu badan basal
- Metode lendir serviks.
- Coitus interuptus atau senggama terputus.
2) Kontrasepsi jangka panjang

- IUD
- Implan
- Pada wanita: Medis Operatif Wanita (MOW) : Tubektomi.
- Pada pria: Medis Operatif Pria (MOP) : Vasektomi
DAFTAR PUSTAKA

Proverawati dkk. 2010. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : EGC. Mochtar, Rustam.
2004. Keluarga Berencana. Jakarta : EGC.
Mochtar (2011). 2006. Keluarga Berencana. Jakarta : YBPSP Sarwono, Prawirohardjo. 2005.
Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPS

Anda mungkin juga menyukai