Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR

DEPERTEMEN MATERNITAS

OLEH:
ROSLINCE UMBU PATI
2021611039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
A. DEFINISI
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu
dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir
2.5000 gram. Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim
seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu
bulan.
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan .
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri
dari k ehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42
minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. ETIOLOGI
a. His (Kontraksi otot rahim)
b. Kontraksi dinding otot perut
c. Kontraksi diafragma pelvis
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum

C. TANDA DAN GEJALA (Keilly P, 2002)


a) Berat Badan 2.500 –4.000 gram
b) Panjang Badan 48 –52 gram
c) Lingkar dada 30 38 cm
d) Lingkar kepala 33 –35 cm
e) GDS 45 g/dl –130 g/dl
f) Bunyi jantung dalam menit pertama -tama ± 180 x/menitlalu menurun 120 –
140 x/menit
g) Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
h) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan
diliputi vernik caseosa
i) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
j) Kuku agak panjang dan lemas
k) Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk
laki-laki testis sudah menurun
l) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
m) Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi
akan menggenggam
n) Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum hitam kecoklatan.

D. PATOFISIO;OGI
Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1) Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah
tali pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah
akibat adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir,
penurunan tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang
kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas,
mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigentertahan di dalam. Fungsi
surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli.Masa alveoli akan kolaps
dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma
dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat setelah kelahiran yaitu 30-
60x/menit.
2) Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal
dari plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian
besar masuk ke vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari
sel-sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian
seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat,
dengan demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil
dan darah mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale,duktus
arterious dan duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis
dan arteri hepatika menjadi ligamen.
3) Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama
hari pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai
rata-rata hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang
dewasa.
Hb bayi baru lahir 14,5 –22,5 gr/dl, Ht 44–72%, SDM 5 –7,5 juta/mm3dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar
80% Hb janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu
kelima dan 5% pada minggu ke 20.
4) Sistem Pencernaan
ada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin
telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi
air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum
air ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna
hitam kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan
dalam 24 jam pertama.
5) Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam
metabolisme hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar,
setelah bayi lahir simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga
sudah disimpan dalam hepar.Fungsi hepar janin dalam kandungan segera
setelah lahir dalam keadaan imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan
dengan ketidakseimbangan hepar untuk meniadakan bekas penghancuran
darahdari peredaran darah. Enzim hepar belum aktif benar pada neonatus,
misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide Transferase) dan
enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi dalam
sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
6) Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan
yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari
hasil metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100
ml.
7) Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu
dengan pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak
energi daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui
konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling
yang lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan benda yang lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi
yaitu perubahan cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari
paru-paru dan kulit sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari
permukaan tubuh ke permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara
langsung.
8) Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah
terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan
sebelum lahir
9) Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa
ruangan ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah
nefron matur belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara
luas permukaan glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow
(aliran darah ginjal) pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan
orang dewasa.
10) Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka
dapat dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan.
Gerakan menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan.
Sedangkan gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggudapat
hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif
terhadap cahaya.
11) Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2 bulan
dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya pada
traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat
pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah
bayi dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan
kadar maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini.
Bayi yang menyusui mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
12) Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih
belum matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat
tipis.Vernik kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi
sangat sensitif dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan
memiliki kulit kemerahan yang akan memucat menjadi normal beberapa jam
setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan
kaki sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan
vosomotor. Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini
normal, bersifat sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika
terpajan pada udara dingin.
13) Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh
secara keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang
tubuh. Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil
terhadap ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat.
Ukuran dan bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan
tumit disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru
lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris,
terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat
pada bayi cukup bulan.
14) Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada Mata
- Berkedip atau Refleks korneal
- Reflek Pupil
- Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
- Bersin
- Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara
dua alis mata
c. Reflek pada mulut dan Tenggorokkan
- Menghisap
- Muntah
- Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut
akanmenyebabkan bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan
mulai menghadap: harus hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi
dapat menetap selama 12 bulan.
- Ekstrusi Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan
mendorongnya keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.
- Menguap
- Batuk
d. Reflek pada Ekstremitas
- Menggenggam
- Babinski
- Klonus, Pergelangan kaki: Dorsofleksi telapak kaki yang cepat
ketika menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan
munculnya satu sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya
tidak boleh ada denyut yang teraba.
- Refleks pada Massa/Moro
- Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan
dengan fleksi siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4
bulan.
E. PATHWAY
Bayi baru lahir
Perubahan fisiologis

s. respirasi s. kardiovaskuler s. gastrointestinal termoregulasi Pemotongan


tali pusat
hiposia alveolus terisi o2 asam lambung adaptasi hangat ke dingin

merangsang saraf resistensivaskuler kolik meningkatkan panas


pernapasan
port the entry
bactery

pengeluaran tekanan puonalis distress antara waktu makan aktivitas otot


Resiko infeksi
cairan paru
Gangguan Defisit nutrisi Resiko cedera
Bersihan jalan perfusi jaringan
napas tidak
efektif
F. KOMPLIKASI
1) Sebore
2) Ruam
3) Moniliasis
4) Ikterus fisiologi
5) Gangguan sitem saraf pusat
6) Pernapasan : menurunnya konsumsi oksigen
G. PEMANTAUAN BAYI BARU LAHIR
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal
atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.
a. 2 jam pertama sesudah kelahiran
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah
lahir meliputi :
- Kemampuan menghisap lemah atau kuat
- Bayi tampak aktif atau lunglai
- BAyi kemeraqhan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinanmelakukan pemeriksaan dan penilaian terhadapada
tidaknya kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
- Gangguan pernafasan
- Hipotermia
- Infeksi
- Cacat bawaan dan trauma lahir
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. pH tali pusat, tingkat 7,20-724 menunjukkan status praasidosis tingkat rendah
menunjukkan asfiksia bermakna
2. hemoglobin mencapai 15-20 g/dl, hematokrit berkisar antara 43%-61%
3. bilirubin total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1 sampai 2
hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.
I. PENATALAKSANAAN MEDIS
1) Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) :18000/mm3, neutrofil meningkat sampai
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih
menandakan polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau
hemoragi prenatal/perinatal)
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2
hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH.
(Marllyn. E,Doenges, 2001).
2) Terapi
a. Non Farmakologi
- Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit
kelima setelah dilahirkan)
- Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
- Penimbangan BB setiap hari
- Jadwal menyusui
- Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
- Suction dan oksigen
- Vitamin K
- Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin
1%, perak nitral atau neosporin)
- Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi.
Tempat yang biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada
bayi baru lahir adalah muskulus vastus lateralis
J. Penilaian APGAR score bayi
Penilaian skor APGAR dilakukan dengan cara memeriksa :
A : Appearance (warna kulit)
P : Pulse (denyut jantung)
G : Grimace (refleks)
A : Activity (tonus otot)
R : Respiration (pernapasan)

1. A - Appearance atau Warna Kulit


mengamati warna kulit pada tubuh dan ekstremitas bayi dan memberikan poin sesuai
hasil pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:

 2 poin = Warna kulit pink pada tubuh dan ekstremitas


 1 poin = Warna kulit biru pada ekstremitas, warna kulit merah/ pink pada tubuh
 0 poin = Warna kulit seluruh tubuh dan ekstremitas biru/pucat

2. P - Pulse atau Denyut Jantung


Denyut jantung dihitung dengan menggunakan stetoskop atau dengan menggunakan
dua jari.

 2 poin = >100 kali/menit


 1 poin = <100 kali/menit
 0 poin = Tidak ada denyut jantung

3. G - Grimace atau Refleks Terhadap Stimulus Takti


Mengamati respons bayi terhadap stimulus taktil dan memberikan poin sesuai hasil
pemeriksaan. Poin yang diberikan adalah:

 2 poin = Bayi menangis, batuk atau bersin


 1 poin = Bayi meringis atau menangis lemah saat distimulasi/sedikit gerakan(fleksi)
 0 poin = Bayi tidak merespons stimulasi

4. A - Activity atau Tonus Otot


Mengamati tonus otot bayi dan memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin yang
diberikan adalah:
 2 poin = Bergerak aktif(menendang dan memukul dengan kuat)
 1 poin = Sedikit gerakan/lemah
 0 poin = Lemah atau tidak ada gerakan

5. R - Respiration atau Pernapasan


Mengamati pernapasan bayi dan memberikan poin sesuai hasil pemeriksaan. Poin yang
diberikan adalah:
 2 poin = Pernapasan baik dan teratur, menangis kuat 40x/menit
 1 poin = Pernapasan lemah, tidak teratur <20x/menit
 0 poin = Tidak ada napas
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta

Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983, UNPAD

Suryana, Dra. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, 1996, Jakarta, EGC

Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono

Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga,

Jakarta: Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai