Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN BAYI BARU LAHIR

KEPERAWATAN MATERNITAS

PEMBIMBING:

ISRINGAH S.ST

DISUSUN OLEH:

SITI MUSALAMAH

J210190238

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021

1 0
A. Definisi
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4 minggu dan
lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat lahir 2.5000
gram (Sugiyarti, 2000)
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim seorang wanita
melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu bulan
(FKUI,1999).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut
selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan
(prawiroharjo, S, 2002).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42
minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

B. Ciri-ciri Bayi Baru Lahir (Keilly P, 2002)


1. Berat Badan 2.500 – 4.000 gram
2. Panjang Badan 48 – 52 gram
3. Lingkar dada 30 38 cm
4. Lingkar kepala 33 – 35 cm
5. GDS 45 g/dl – 130 g/dl
6. Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 – 140
x/menit
7. Pernafasan pada menit –menit pertama ± 140 x/menit
8. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi
vernik caseosa
9. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
10. Kuku agak panjang dan lemas
11. Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk lakilaki
testis sudah menurun
12. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
13. Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam

1 0
14. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekoneum hitam kecoklatan.
C. Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir
Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat
dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya
tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan
oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus
karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya
surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen
tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan alveoli.
Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya
pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat setelah
kelahiran yaitu 30-60 x/menit.
2. Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke
vena kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang
miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan
dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya. Ketika janin
dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan demikian paru-paru
akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah mengalir ke paru-paru,
dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan duktus venosus menutup.
Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi ligamen.
3. Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari
pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata
hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa. Hb
bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb
janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada
minggu ke 20.

1 0
4. Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban
terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
5. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum
aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
6. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
7. Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa. Cara penghilangan suhu tinggi tubuh dapat melalui
konveksi aliran panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang
lebih dingin. Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan
cairan menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit

1 0
sebagai uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke
permukaan benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
8. Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah
terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan
sebelum lahir.
9. Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium relatif
lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan ekstraseluler
luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur belum sebanyak
orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan glomerulus dan
volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal) pada neonatus
relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
10. Susunan saraf
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat dilihat
bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan menelan pada
janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan gerakan menghisap
baru terjadi pada kehamilan enam bulan. Pada triwulan terakhir hubungan antara
saraf dan fungsi otot-otot menjadi lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan
diatas 32 minggu dapat hidup diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka
janin amat sensitif terhadap cahaya.
11. Sistem imunitas
Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat pencernaan,
imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi dilahirkan. Ig
A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar maksimum tidak
dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang menyusui mendapat
kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
12. Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum matang.
Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik kaseosa

1 0
juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif dan dapat
rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit kemerahan
yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran. Kulit sering
terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki sedikit sianotik
(Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor. Stasis kapiler dan
kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat sementara dan
bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara dingin.
13. Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase. Pada bayi baru lahir lutut
saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit disatukan sehingga tungkai bawah
terlihat agak melengkung. Saat baru lahir tidak terlihat lengkungan pada telapak
kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat kuku jari tangan dan kaki, garis-garis
telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi cukup bulan.
14. Sistem Neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada mata
1) Berkedip atau refleks korneal
2) Reflek pupil
3) Mata boneka
b. Reflek pada hidung
1) Bersin
2) Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat
c. Reflek mulut dan tenggorokan
1) Menghisap
2) Muntah
3) Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan
bayi membalikkan kepada ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap,

1 0
harus hilang kira-kira pada usia 3 – 4 bulan, tetapi dapat menetap selama
12 bulan.
4) Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya
keluar, harus menghilang pada usia 4 bulan.
5) Menguap
6) Batuk
d. Reflek pada ekstremitas
1) Menggenggam
2) Babinski
3) Klonus, pergelangan kaki: Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu
sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya tidak boleh ada denyut
yang teraba.
4) Refleks pada massa atau moro
5) Startle : suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku tangan tetap menggenggam, harus hilang pada usia 4 bulan.
D. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi
normal atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang
memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas
keperawatan.
1. 2 jam pertama sesudah kelahiran Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi
pada jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap lemah atau kuat
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
2. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya Penolong persalinan
melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ada tidaknya kesehatan yang
memerlukan tindak lanjut, seperti :
a. Gangguan pernafasan
b. Hipotermia
c. Infeksi
d. Cacat bawaan dan trauma lahir

1 0
E. Penatalaksanaan Medis
1. Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2
hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH. (Marllyn. E, Doenges, 2001).
2. Terapi
a. Non Farmakologi
1) Pengukuran nilai APGAR score (pada menit pertama dan menit kelima
setelah dilahirkan)
2) Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksiila
3) Penimbangan BB setiap hari
4) Jadwal menyusui
5) Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
1) Suction dan oksigen
2) Vitamin K
3) Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak
nitral atau neosporin)
4) Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang
biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah
muskulus vastus lateralis. (Bobak, M Irene, 2005)
F. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas/Istirahat Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi
tampak semi koma saat tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur
dengan gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.

1 0
b. Pernapasan dan peredaran darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir, untuk menilai
status kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah
dapat digunakan metode APGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat
dari frekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah, ekstremitas dan
seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayi normal berkisar antara 120-140
kali/menit (12 jam pertama setelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari 70-100
kali/menit (tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60 kali/menit warna
ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayi adalah kemerahan. Tekanan darah
sistolik bayi baru lahir 78 dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan darah
berbeda dari hari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan darah
sistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam pertama
setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanya menyebabkan peningkatan
tekanan darah sistolik.
c. Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50C-370C.
Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
d. Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat
dengan sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan
selangkangan. Kulit biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih
kekuningan terutama di daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
e. Keadaan dan Kelengkapan Ekstremitas
Dilihat apakah ada cacat bawaan berupa kelainan bentuk, kelainan
jumlah atau tidak sama sekali pada semua anggota tubuh dari ujung rambut
sampai ujung kaki juga lubang anus (rektal) dan jenis kelamin.
f. Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan
tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan
disekitarnya.
g. Refleks Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
1) Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan yang mengagetkan
akan terjadi refleks lengan dan tangan terbuka.

1 0
2) Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak tangan dirangsang
akan memberi reaksi seperti menggenggam. Plantar graps, bila telapak
kaki dirangsang akan memberi reaksi.
3) Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang
atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
4) Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya
ke sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
5) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu ke dalam mulut
bayi akan membuat gerakan menghisap.
h. Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat
badan lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
i. Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
j. Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala
frontooccipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis
35cm. Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm.
Panjang badan normal 48-50 cm.
k. Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada.
Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae, fimosis biasa
terjadi.
2. Diagnosis keperawatan
a. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi. (D.0111)
b. Menyusui efektif berhubungan dengan bayi aterm. (D.0028)
c. Risiko hipotermia berhubungan dengan bayi baru lahir (D.0140)
3. Intervensi Keperawatan

1 0
NO SDKI SLKI SIKI

1. Defisit Setelah dilakukan Intervensi Utama


pengetahuan tindakan keperawatan
Edukasi Kesehatan
tentang selama 1x12 jam klien
tentang Perawatan Bayi
perawatan bayi diharapkan :
(I.12383)
berhubungan
Luaran Utama
dengan kurang Observasi
terpapar Tingkat Pengetahuan
- Identifikasi kesiapan dan
informasi Membaik (L.12111)
kemampuan menerima
(D.0028)
informasi

Terapeutik

- Sediakan materi dan


media pendidikan
kesehatan tentang
perawatan bayi
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan
untuk bertanya

Edukasi

- Ajarkan faktor risiko


yang dapat
mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup
bersih dan sehat
- Ajarkan strategi yang
dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat

1 0
Intervensi Pendukung

Edukasi Orang tua: Fase


Bayi (I.12400)

Observasi

- Identifikasi pengetahuan
dan kesiapan orang tua
belajar tentang perawatan
bayi

Terapeutik

- Berikan panduan tentang


perubahan pola tidur bayi
selama tahun pertama
- Motivasi orang tua untuk
berbicara dan membaca
untuk bayi

Edukasi :

- Jelaskan kebutuhan
nutrisi bayi
- Jelaskan pola eliminasi
pada tahun pertama
- Jelaskan perkembangan
gigi dan kebersihan mulut
selama tahun pertama
- Jelaskan keamanan dan
pencegahan cedera pada
bayi
- Anjurkan memegang,
memeluk, memijat,
bermain dan menyentuh
bayi

1 0
- Ajarkan keterampilan
merawat bayi baru lahir
- Anjurkan cara merawat
dan mencegah ruam
popok
- Ajarkan cara stimulasi
perkembangan bayi

2. Menyusui
Setelah dilakukan Intervensi Utama :
efektif
tindakan keperawatan
berhubungan Promosi ASI Eksklusif
selama 1x12 jam klien
dengan bayi (I.03135)
diharapkan:
aterm. Observasi
(D.01110) Luaran Utama :
- Identifikasi kebutuhan
Status Menyusui laktasi bagi ibu pada
Membaik (L.03029) antenatal, intranatal dan
postnatal

Terapeutik

- Fasilitasi ibu melakukan


IMD (Inisiasi menyusu
dini)
- Fasilitasi ibu untuk rawat
gabung atau rooming in
- Dukung ibu menyusui
dengan mendampingi ibu
selama kegiatan
menyusui berlangsung
- Diskusikan dengan
keluarga tentang ASI
eksklusif

Edukasi

- Jelaskan manfaat

1 0
menyusui bagi ibu dan
bayi
- Jelaskan pentingnya
menyusui di malam hari
untuk mempertahankan
dan meningkatkan
produksi ASI
- Jelaskan tanda-tanda bayi
cukup ASI (mis. berat
badan meningkat, BAK
lebih dari 10x per hari,
warna urine tidak pekat)
- Jelaskan manfaat rawat
gabung (rooming in)
- Anjurkan ibu menyusui
sesegera mungkin setelah
melahirkan
- Anjurkan ibu
memberikan nutrisi
kepada bayi hanya
dengan ASI
- Anjurkan ibu menyusui
sesering mungkinsetelah
lahir sesuai kebutuhan
bayi
- Anjurkan ibu menjaga
produksi ASI dengan
memerah, walupun
kondisi ibu atau bayi
terpisah

3 Risiko Setelah dilakukan Intervensi Utama :


hipotermia tindakan keperawatan
Manajemen Hipotermia
berhubungan selama 1x24 jam klien

1 0
dengan bayi diharapkan : (I.14507)
baru lahir
Luaran Utama Observasi
(D.0140)
Termoregulasi Neonatus - Monitor suhu tubuh
membaik (L.14135) - Identifikasi penyebab
hipotermia (mis. terpapar
suhu lingkungan rendah,
pakaian tipis, kerusakan
hipotalamus, penurunan
laju metabolism,
kekurangan lemak
subkutan)
- Monitor tanda dan gejala
akibat hipotermia
(Hipotermia ringan:
takipnea, disartria,
menggigil, hipertensi,
diuresis; Hipotermia
sedang: aritmia,
hipotensi, apatis,
koagulopati, refleks
menurun: Hipotermia
berat: oliguria, refleks
menghilang, edema paru,
asam-basa abnormal)
Terapeutik
- Sediakan lingkungan
yang hangat (mis. atus
suhu ruangan, incubator)
- Ganti pakaian dan/atau
linen yang basah
- Lakukan penghangatan
pasif (mis. selimut,

1 0
menutup kepala, pakaian
tebal)
- Lakukan penghangatan
aktif aksternal (mis.
kompres hangat, botol
hangat, selimut hangat,
perawatan metode
kangguru)
- Lakukan penghangatan
aktif internal (mis. infus
cairan hangat, oksigen
hangat, lavase peritoneal
dengan cairan hangat)
Edukasi
Anjurkan makan/minum
hangat

1 0
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Cristina, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta


Obstetri Fisiologi, Bandung, 1983, UNPAD
Saifudin, Abdul Bahri, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan
bina Pustaka Sarwono
Scribd.com. Laporan Pendahuluan BBL. Di akses pada tanggal 17 April 2021
https://id.scribd.com/doc/222215777/LAPORAN-PENDAHULUAN-BBL
Suryana, 1996. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, Jakarta :EGC
Syahlan, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta: Depkes RI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta
: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta
: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta :
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

1 0

Anda mungkin juga menyukai