Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

A DENGAN USIA
KEHAMILAN 37 MINGGU PUSKESMAS SAWAH BESAR

DISUSUN OLEH

EKA RISTI WIBOWO

18.34021

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKPER RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada
kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “IBU HAMIL” dan kiranya
makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya
yang dapat mempengaruhi ibu hamil.

Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat baca dan
belajar teman-teman. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang
materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim, sehingga
saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan
laporan ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan..............................................................................................................2
C. Ruang Lingkup.................................................................................................................2
D. Metode Penulisan.............................................................................................................2
E. Sistematika Penulisan......................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................4
A. Pengertian........................................................................................................................4
F. Adaptasi fisiologis...........................................................................................................4
C. Adaptasi Psikologis..........................................................................................................7
D. Patofisiologi.....................................................................................................................8
G. Penatalaksanaan.............................................................................................................11
H. Asuhan keperawatan......................................................................................................12
BAB III TINJAUAN KASUS.................................................................................................20
A. Pengkajian......................................................................................................................20
B. Diagnosa keperawatan...................................................................................................25
C. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi.........................................................................25
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................................28
A. Pengkajian......................................................................................................................28
B. Diagnosa keperawatan...................................................................................................28
C. Intervensi keperawatan..................................................................................................28
D. Implementasi Keperawatan............................................................................................29
E. Evaluasi..........................................................................................................................29
BAB V PENUTUP...................................................................................................................30
A. Kesimpulan....................................................................................................................30
B. Saran..............................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................31

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita dari


pasangansubur agar dapat dilalui dengan aman. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah
unit fungsiyang tak terpisahkan. Kesehatan ibu hamil adalah persyaratan penting untuk fungsi
optimal dan perkembangan kedua bagian unit tersebut.
Selama kehamilan seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan kesehatan
yang membutuhkan obat. Penggunaan obat pada ibu hamil dapat beresiko bagi ibu hamil dan
janin. Banyak ibu hamil yang menggunakan obat dan suplemen pada periode organogenesis
sedang berlangsung sehingga risiko terjadi cacat janin lebih besar. Sedangkan kebanyakan
obat yang dipasarkan tidak di teliti efek sampingnya kepada ibu hamil dan janin. Beberapa
obat yang dapat melintasi plasenta, maka penggunaan obat wanita hamil perlu berhati-hati.
Dalam plasenta obat dapat mengalami biotransformasi, mungkin sebagai upaya
perlindungan dan dapat terbentuk senyawa antara reaktif, yang bersifat teratogenik/
dismorfogenik. Obat-obat tertogenik atau obat-obat yang dapat menyebabkan terbentuknya
senyawa teratogenik dapat merusak pertumbuhan janin.
Jadi harus diingat bahwa obat yang diberikan selama kehamilan harus untuk kepentingan ibu
tanpa menghasilkan komplikasi yang tidak diinginkan. Beberapa obat dapat memberikan
risiko bagi kesehatan ibu, dan dapat memberikan efek pada janin juga. Selama trimester
pertama, obat dapat menyebabkan cacat lahir (teratogenesis), dan resiko terbesar adalah
kehamilan 3-8 minggu. Selama trimester kedua dan ketiga, obat dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan secara fungsional pada janin atau dapat meracuni plasenta.
Obat cenderung dikelola sendiri atau diresepkan oleh praktisi kesehatan selama
kehamilan. Cerdas menggunakan obat selama kehamilan mengaharuskan praktisi kesehatan
memahami interaksi antara obat-obatan dan kehamilan sehingga menghindari penggunaan
semabarangan obat dan konsekuensi teratogenik seperti tragedi thalidomide. Perubahan
fisiologi selama kehamilan dapat berpengaruh terhadap kinetika obat dalam ibu hamil dan
menyusui yang kemungkinan berdampak terhadap perubahan respon ibu hamil terhadap obat
yang diminum.

3
Dengan demikia, perlu pemahaman yang baik mengenai obat apa saja yang relative
tidak aman hingga harus dihindari selama kehamilan ataupun menyusui agar tidak merugikan
ibu dan janin yang dikandung ataupun bayinya. Untuk memberikan pengetahuan mengenai
penggunaan obat pada ibu hamil, maka farmasis perlu dibekali pedoman dalam melaksanakan
pelayanan kefarmasisan bagi ibu hamil dan menyusui.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ilmiah adalah untuk mendapatkan pengalaman nyata
dalam memberikan asuhan keperawatan dengan kasus Ibu Hamil dengan menggunakan
proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Agar memperoleh gambaran nyata mengenai:
a. Pengkajian keperawatan pada Ibu Hamil
b. Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul pada Ibu Hamil
c. Perencanaan keperawatan yang akan dilaksanakan pada Ibu Hamil
d. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Ibu Hamil
e. Evaluasi keperawatan pada Ibu Hamil
f. Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan
pada Ibu Hamil
g. Penyelesaian masalah terhadap hambatan yang ditemukan

C. Ruang Lingkup
Makalah ini membahas asuhan keperawatan pada Ny. S dengan Kehamilan usia 37 Minggu di
Puskesmas Sawah Besar yang dilaksanakan selama 1 hari mulai tanggal 6 Maret 2020.

D. Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Wawancara
Dilakukan secara langsung pada keluarga klien dan perawat ruangan
2. Observasi
Mengamati langsung perilaku klien sehari-hari

4
3. Pemeriksaan Fisik
Melakukan secara langsung pada klien dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi.
4. Studi Kepustakaan
Untuk memperkuat landasan teori, penulis mencari informasi dari buku-buku yang terkait

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri dari lima bab yaitu meliputi:
Bab Satu : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
Bab Dua : Tinjauan teori yang terdiri dari pengertian, patofisiologi, menifestasi klinis
penatalaksanaan medis, pemeriksaan penunjang, pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan pelaksanaan dan evaluasi.
Bab Tiga : Tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Bab Empat: Pembahasan yang dimulai dari kesenjangan teori dan kasus pada pengkajian
diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kemudian dicari
penyebab, serta identivikasi faktor penunjang dan penghambat.
Bab Lima : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran untuk klien, keluarga, perawat
ruangan dan mahasiswa dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
1. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
2. Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala ,yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan.
3. Antenatal Care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manjemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik.

B. Adaptasi Fisiologi
Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
1. Elastisitas vagina bertambah
2. Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
3. Pembuluh darah  dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya
berwarna kebiru- biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea
alba.
e.  Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput
elestis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.

6
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu
biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua
warnannya.

f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada
kehamilan 3 minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah
diafragma akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama
kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam. Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yangmembesar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.

C. Adaptasi Psikologis
Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh
maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu
misalnya mual muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan
memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang
lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada
wanita yang mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan
untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi
keluarga.

7
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai berkurang. Perut
ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu
sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan janinnya
dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dirinya dan
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu
ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut
merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada
ibu. Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya
tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari
orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin
mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan.
Trimester juga saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga
mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip siapa.
Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.

D. Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum
dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus
sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan operasionalnya dikenal standar
minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1) (Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-
ringannya. Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

8
2) Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan
merujuknya.
3) Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4) Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5) Untuk mencegah tetanus neonatorum.

Tabel 1  Jadwal Pemberian Imunisasi TT


Antigen Interval (selang waktu Lama Perlindungan %
minial)
TT 1 Pada kujungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 1-6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 95
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun/seumur 99

Keterangan :   apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi
yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian (tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan

6) (Tes)  terhadap penyakit menular seksual


Melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung
normal.
(Temu)  wicara dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu
hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan

E. Pengkajian
a. Anamnesa identitas istri dan suami

9
b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati),
nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Diagnostik
a. Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan  panggul. Adanya
kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak
normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis,
skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
b. Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau ibu
bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki
panggul sempit.
c. Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg,
selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir
kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang
berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion,
dan anak besar.
d. Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
e. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau
diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
 Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
 Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan
ada infeksi dalam kehamilan.

10
 Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu
mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan
dicurigai mempunyai penyakit jantung.
f. Kepala dan Leher
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sclera
 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
g. Payudara
 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak
simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe

h. Abdomen
 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan     > 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I   : 
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus
Leopold II  :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

11
Leopold III  : 
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV  :
 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah
masuk PAP
i.  Tangan dan kaki
 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper
j. Pemeriksaan panggul
1) Panggul : genital luar
 Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus
vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna,
konsistensi, jumlah, bau)
 Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya
pembengkakan masa atau cairan kista

2) Panggul : menggunakan speculum


 Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi,
apakah serviks sudah membuka atau belum
 Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka
3) Panggul : pemeriksaan bimanual
 Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi)
dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
 Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam
vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri,
serta adanya masa.
4) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
a. Dari Janin  : 
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin

12
b. Dari ibu     :
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus
5) Pemeriksaan Dalam
a. Vaginal Toucher (VT)
b. Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge

F. Diagnosa keperawatan
1)Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual  dan muntah.
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat penekanan
pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah

G. Intervensi keperawatan
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan
keinginan untuk makan akibat mual  dan muntah.
Kriteria hasil :
1. Meningkatkan masukan oral
2. Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
1) Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
2) Timbang BB setiap hari
3) Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
4) Beri dorongan individu makan makanan yang kering

2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus


dan asupan cairan yang tidak adequat

13
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
1. Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang
terbukti dengan turgor kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil,
tanda-tanda vital dalam batas normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit,
dan berat jenis urin akan berada dalam batas normal
2. Klien tidak akan muntah lagi
3. Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
1. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
2. Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain
3. Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
4. berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
5. Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin
dengan jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum
bangun dari tidur.
6. Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral misalnya
siano kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
1. Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
2. Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
3. Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
1. Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
2. Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
3. Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
4. Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya

4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat


penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil :
1. Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
2. Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas

14
Intervensi :
1. Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilan
dan masa akhir kehamilan
2. Perubahan pada pusat gravitasi
3. Peningkatan berat badan
4. Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
5. Ajarkan metode penghematan energy

H. Implementasi keperawatan
Tahap pelaksanaan keperawatn adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditunjukan pada
perawat untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Tahap pelaksaan asuhan
keperawatan meliputi tiga tahapan ,yaitu:
1. Tahap 1 : persiapan,Tahap ini menutut perawat untuk mengevaluasi yang akan
diindentifikasi pada tahap perencanaan.
2. Tahap 2 : Perencanaan ,tahap ini berfokus pada tindakan perawatan ,yaitu kegiatan dan
pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi keutuhan fisik dan emosional.
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan independen ,dependen dan
interdependen.

I. Evaluasi keperawatan
1. Evaluasi formatif (proses) adalah aktifitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas
pelayan asuhan keperawatn. Evaluasi proses harus dilaksanakan segera setelah perencanaan
keperawatan untuk membantu menilai efektivitas perencanaan dan terus menerus
dilaksanakan hingga tujuan yang telah ditentukan tercapai.
2. Evaluasi sumatif (hasil) adalah kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan
sesuai waktu pada tujuan. Ditulis pada catatan perkembangan. Focus evaluasi hasil (suamtif)
adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir asuhan keperawatan. Tipe
evaluasi ini dilaksanakan pada akhir asuhan keperawatan.

BAB III

15
TINJAUAN KASUS

1.1 Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama Ny. S Usia 39 tahun dengan suami Tn. Y Usia 40 tahun Pendidikan SD/SMP
pekerjaan Ibu rumah Tangga / Wiraswasta Alamat, Jalan Jayakarta dalam mangga
dua 08/08
2. Resume
Klien datang Ke poli KIA Pemeriksaan Rutin
3. Riwayat Keperawtan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh lebih sering merasa Lelah
b. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 04 juni 2019
Tafsiran Persalinan : 16 04 2020
Usia Kehamilan : 37 minggu
c. Riwayat Obsetri
G 3 P2 A 1 H 1
1) Anak ke 1 usia kehamilan 39 minggu jenisklamin prempuan penolong
bidan berat badan 3600 gr, Panjang badan 40 Usia saat ini 18 tahun.
d. Riwayat KB
Klien melaksanakan KB suntik, Rencana mengunakan KB mendatang IUD
e. Riwayat Imunisasi TT
Tidak Terkaji
f. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak Ada
g. Riwayat penyakit keluarga
Tidak Ada
h. Pola kebiasaan sehari hari
1) Pola nutrisi
-frekwensi makan : 3x/hari
-Jenis makanan : TKTP
-Nafsu Makan : Baik
-Mual/muntah : tidak

16
-Alegi makanan : Tidak
-Keluhan Perut : tidak
-Pantangan Makan : tidak
-BB Sebelum Hamil : 40Kg TB : 150
-Berat :50Kg
2) Pola Eleminasi
a) BAB : 1x/hari Klien Mengeluh Kadang BAB Keras
b) BAK : 5-9x/hari Klien mengeluh Sering BAK
3) Persoanl Hygine
a) Mandi : 2x/hari
b) oral hygine :2x/hari
c) Rambut : 2x/hari
4) Pola Istirahat
Jenis pekerjaan : Ibu rumah tangga
Kegiatan Waktu Luang : Tidak ada
Keluhan saat Aktifitas : Sering merasa Lelah
Aktifitas sehari hari : Mandiri
Tidur Siang : 2 jam
Keluhan Tidur : tidak ada
5) Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Tidak ada
6) Pola sexualitas
Masalah : Tidak Ada
i. Riwayat Psikologi
Perencanaa kehamilan :tidak ada
Prasaan pasien dan kluarga : Bahagia
Kesiapan mental : Klien siap Karna sudah kehamilan 3
Cara mengatasi stress : Berbicara dengan suami
Tinggal dengan : Suami
Peran dalam keluarga : Ibu, Istri
Kesanggupan dalam merawat bayi : Paham dengan peran
Harapan dari kehamilan : Sehat dan selamat
Faktor budaya yang mempengaruhi : Tidak ada
j. Status ekonomi

17
Penghasilan Rp. 750.000-1.000.000
Jaminan kesehatan : Tidak ada

4. Pengkajian Fisik
a. Sistem Kardiovaskuler
Nadi : 98 x/menit
Irama : Teratur Denyut : Kuat
Tekanan darah : 125/60 mmhg
Suhu : 36.9
Temperatur kulit : Kemerahan
Edema : Tidak
Konjungtiva : ikterik Seklera : Anemis
Riwayt Penyakit : tidak ada

b. Sistem Pernafasan
Jalan nafas : Bersih
Frekwensi : 20x/menit
Irama : teratur
Riwayat Bronchitis : Tidak
Suara nafas : Normal
Keluhan : tidak ada
c. Sistem Pencernaan
Gigi : Utuh
Stomatitis : Tidak
Lidah : bersih
Gigi palsu : Tidak
Bau mulut : tidak
Mual/ muntah : tidak
Nafsu makan : baik
Nyeri perut : tidak
Rasa penuh diperut : tidak
Mrmbran mukosa : normal
LILA : 24 Cm
BAB : 1x/hari

18
Warna feces : Kecoklatan
Hemoroid : tidak
d. Neuro sensori
Status mental : orientasi
Memakai kacamata : Tidak
Alat bantu dengar : tidak
Gangguan bicara : tidak
Sering pusing : Tidak
Sakit kepala : Tidak
Kesemutan : tidak

e. System endokrin
Gula darah :

f. Sistem urogenital
BAK
Pola rutin : 1-9x/hari
Warna : kuning
Rasa sakit saat BAK : Tidak Ada

g. Sistem integument
Turgor kulit : Elastis
Keadaan kulit : Baik
Kebersihan Kulit : Bersih
Keadaan rambut : Bersih

h. System muskuoskeletal
Kesulitan dalam bergerak :Tidak
Extrimitas : Simetris
Edema : tidak
Reflek patella : Baik

i. Perut/Abdomen
Inspeksi
Linea : Nigra
Strease : Grafidarum

19
Luka bekas oprasi : tidak
Palpasi
Leopod I : TFU 34 cm
Leopod II : Kanan : punggung
Kiri : Esktrimitas
Leopod III : Kepala
Leopod IV : divergen
Auskultasi
DJJ : 148x/menit, Teratur

5. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin 10,6 11,0-16,0 g/dl
Hematokrit 34 36-48 juta/mnt
Leukosit 11,6 50-10,0 %

6. Penatalaksanaan
-Observasi Tanda tanda Vital
-Cek Lab Darah
-Pemeriksaan ANC

7. Data Fokus
-Data subyektif
Klien Mengatakan sering Buang Air Kecil
Klien Mengatakan Kurang Nyaman Saat Tidur
Klien Mudah Merasa Lelah
Klien Mengatakan BAB Kadang Keras
Klien Mengatakan Siap Dengan kehamilan Sekarang

-Data Obyektif

20
o TTV : TD 125/60 mmHg, N 98 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
o BB : 50 kg
o LILA : 24 cm
o Hb : 10,6 g/dl
o Kesadaran compos mentis

1. Analisa Data

N DATA MASALAH ETIOLOGI


O
1. DS : Konstipasi Mekanik
- Klien mengatakan BAB tidak kehamilan
Kadang keras ( pembesaran
DO : uterus)
-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98
x
/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm

2. DS : Gangguan pola Ketidakmampuan


- Klien mengatakan kurang nyaman tidur mempertahankan
saat tidur karena kehamilannya kenyamanan.
yang membesar.
- Klien mengatakan Mudah Lelah
DO :
-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98
x
/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm
-Hb : 10,6 g/dl

3. DS: Kesiapan Kehamilan


- Klien mengatakan Siap dengan peningkatan

21
kehamilanya pengetahuan
DO:
DO :
-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98
x
/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm
- Kesadaran Composmentis

B. Diagnosa keperawatan

1. Konstipasi b.d mekanik kehamilan


2. Gangguan pola tidur b.d ketidakmampuan mempertahankan kenyamanan
3. Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d kehamilan.

F. Intervensi, Implementasi, dan Evaluasi

1. Konstipasi b.d mekanik kehamilan


DS :
- Klien mengatakan BAB tidak Kadang keras
DO :
-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit diharapkan masalah konstipasi
dapat teratasi
Kriteria hasil : 1. BAB normal (terarti 1x/hari konsistensi lunak)
Intervensi :
1. Anjurkan klien untuk makan makanan yang berserat tinggi seperti sayur dan buah.
2. Anjurkan klien untuk minum air putih yang banyak (2500-3000cc/hari)

Implementasi:

Jumat, 6 maret 2020

22
Pukul 10.10 menganjurkan klien untuk makan makanan yang bergizi dan banyak
mengandung serat hasil klien memahami. Pukul 10.15 menganjurkan klien untuk minum
airputih yang banyak (2500-3000cc/hari) hasil klien memahami.

Evaluasi:

S: -

O: - Klien memahami cara mengatasi konstipasi

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

2. Gangguan pola tidur b.d ketidakmampuan mepertahankan kenyamanan

DS :

- Klien mengatakan kurang nyaman saat tidur karena kehamilannya yang membesar.
- Klien mengatakan Mudah Lelah

DO :

-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC


-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm
-Hb : 10,6 g/dl

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit diharapkan masalah gangguan
pola tidur dapat teratasi
Kriteria Hasil :- klien tahu cara mengatasi gangguan tidur.
- klien mendapatkan istirahat yang maksimal.
Intervensi :
1. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk tidur 1-2 jam di siang hari dan 8 jam di
malam hari.
2. Anjurkan untuk relaksasi
3. Anjurkan untuk tidur dengan posisi semi fowler.

Implementasi:

Jumat, 6 maret 2020

23
Pukul 10.20 menganjurkan klien untuk tidur yang cukup ( 1-2 jam di siang hari dan 8 jam di
malam hari hasil klien mengerti. Pukul 10.25 menganjurkan klien untuk tidur dengan posisi
semifowler hasil klien memahami.

Evaluasi :

S:-

O:- Klien memahami cara mengatasi ketidaknyamanan saat tidur

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan

3. Kesiapan peningkatan pengetahuan b.d kehamilan.


DS:
- Klien mengatakan Siap dengan kehamilanya
DO :
-TTV : TD 125/60 mmHg, N 98 x/mnt, RR 20 x/mnt, S 36,9 OC
-BB : 50 kg
-LILA : 24 cm
- Kesadaran Composmentis

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x30 menit diharapkan masalah kesiapan
peningkatan pengetahuan dapat teratasi
Kriteria Hasil: klien dapat mengetahui tentang tentang keadaannya dan janinnya.
Intervensi :
1. Lakukan pemeriksaan fisik
2. Edukasi tenang tanda-tanda persalinan
3. Edukasi tentang pemenuhan nutrisi
4. Anjurkan klien untuk olahraga agar memudahkan saat persalinan.

Implementasi:

Jumat, 6 maret 2020

24
Pukul 10.00 melakukan pemeriksaan fisik hasil leopold I TFU 34 cm , TFU berisi bokong,
leopold II kanan berisi Punggung, kiri ekstrimitas, leopold III berisi kepala dan sudah masuk
PAP, leopold IV Devergen, dan DJJ 148 x/mnt teratur. Pukul 10.10 menganjurkan klien untuk
makan-makanan bergizi hasil klien memahami. Pukul 10 30 mengedukasi klien tentang
tanda-tanda persalinan (keluar bercak darah, dan kontraksi atau mules yang timbul berulang)
hasil klien memahami. Pukul 10.35 menganjurkan klien untuk olahraga agar memudahkan
saat persalinan.

Evaluasi :

S:-

O: Klien tampak memahami tentang keadaannya dan edukasi yang telah diberikan.

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan.

BAB IV
PEMBAHASAN

25
A. Pengkajian

Pada tahap pengkajian antara teori dan kasus ditemukan adanya kesenjangan. Pada teori
ditemukan penalataksanaan yaitu USG, sedangkan pada kasus klien tidak dilakukan USG karena
klien baru di USG bulan kemarin dan di tempat pemeriksaan (puskesmas) tidak ada fasilitas
untuk USG .

Pada saat pengkajian penulis tidak mendapatkan hambatan karena klien dan keluarga
kooperatif memberikan informasi yang dibutuhkan

C. Diagnosa keperawatan

Pada teori ditemukan 4 diagnosa yaitu Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan keinginan untuk makan akibat mual  dan muntah , Defisit
volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus , Ansietas berhubungan
dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan , Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
keletihan, dispnea sekunder akibat penekanan pembesaran uterus pada diafragama dan
peningkatan volume darah . Sedangkan pada kasus ditemukan 3diagnosa juga namun dengan
diagnose yang berbeda yaitu Konstipasi b.d mekanik kehamilan, Ganggua pola tidur b.d
ketidakmampuan mempertahankan kenyamanan dan kesiapan peningkatan pengetahuan b.d
kehamilan. Hal ini dikarenakan penulis tidak menemukan tanda yang merujuk pada diagnosa
yang ada pada teori.

G. Intervensi keperawatan

Pada penetapan tujuan ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus hanya beda angka
batasan waktu dalam mengatasi masalah. Hal ini berdampak pada penetapan kriteria yang
disesuaikan dengan waktu yang diberikan dalam memberikan asuhan keperawatan.
Pada perencaaan tindakan pada kasus disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada klien. Rencana keperawatan disusun secara sistematis, operasional agar rencana
yang dibuat dapat di tindaklanjuti.

H. Implementasi Keperawatan

26
Pada pelaksanaan semua rencana tindakan dapat diaksanakan sesuai dengan Program yang
telah disusun dan disesuaikan dengan kondisi klien. Semua tindakan yang telah dilakukan dari
respon klien terhadap setiap tindakan untuk mengatasi diagnosa keperawatan yang ditemukan di
dokumentasikan pada catatan perkembangan keperawatan.

I. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka langkah teakhir adalah evaluasi terhadap
diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien, dari diagnosa keperawatan yang ditemukan
semua masalah teratasi.

BAB V
PENUTUP

27
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil pembahasan yang telah dilakukan. Untuk
selanjutnya memberikan masukan berupa saran yang nantinya dapat bermanfaat.
A. Kesimpulan

1. Pengkajian
Setelah penulis memberikan asuhan keperawatan pada Ny. M dan melakukan
pembahasan antara teori dan kasus, maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu pada
pengkajian ditemukan adanya perbedaan antara teori dan kasus yaitu pada penyebab, tanda
dan gejala, penatalaksanaan serta pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan. Hal ini
memberikan pengalaman baru kepada penulis bahwa respon klien terhadap penyakit
berbeda, tergantung dari tingkat keparahan, daya tahan tubuh dan penerimaan klien itu
sendiri terhadap penyakitnya, selain itu kerjasama dari klien dan keluarga serta perawat
ruangan sangat membantu penulis, sehingga dalam pengkajian tidak ditemukan hambatan
dan penulis mampu mendapatkan data-data yang menunjang untuk menentukan asuhan
keperawatan.

2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada teori terdapat empat diagnosa keperawatan sedangkan
pada kasus sama yaitu tiga diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan yang terdapat
pada kasus tidak harus sesuai dengan diagnosa yang ada pada teori karena diagnosa
keperawatan yang terdapat pada kasus disesuaikan dengan data yang didapat pada saat
pengkajian sehingga dalam hal ini memberikan pengalaman nyata pada penulis untuk lebih
teliti dalam menganalisa data yang didapatkan sesuai dengan keluhan dan respon yang
ditimbulkan oleh klien terhadap penyakitnya.

3. Intervensi
Pada kasus, untuk mencapai tujuan ditetapkan waktu selama 3 x 24 jam karena
penulis diberikan kesempatan memberikan asuhan keperawatan selama 3 hari dan ingin
mengetahui sejauh mana kemajuan yang ditunjukkan oleh klien setelah diberikan asuhan
keperawatan. Perencanaan yang dibuat, disesuaikan dengan kondisi klien, dan prioritas
mulai dari menetapkan tujuan, menentukan kriteria hasil, serta menyusun rencana tindakan
yang akan dilakukan selama memberikan asuhan keperawatan. Dalam menetapkan tujuan,
harus ditentukan waktu pencapaian tujuan sebagai dasar penulis dalam melakukan evaluasi

28
sumatif. Rencana tindakan dibuat sistematis dan menggunakan metode SMART (Spesifik,
Meassurable, Accivable, Realistik, Time) sehingga dapat dilaksanakan oleh perawat yang
bertugas selanjutnya atau oleh perawat yang akan menindak lanjuti keperawatan yang
diberikan.

4. Implementasi
Pada kasus proses implementasi disesuaikan dengan rencana yang dibuat, dan semua
tindakan yang dilakukan didokumentasikan pada catatan keperawatan. Teori suatu
tindakan dilaksanakan dengan standar operasional prosedur. Pada tahap pelaksanaan tidak
semua rencana tindakan yang disusun oleh penulis dapat dilakukan, dan pelaksanaan juga
disesuaikan dengan keluhan klien saat itu, sehingga penulis bekerjasama dengan perawat
ruangan, penulis tidak menemukan hambatan faktor pendukung dalam memberikan asuhan
keperawatan pada bayi Ny.m adalah klien dan keluar serta perawat ruangan sangat
kooperatif membantu penulis dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

5. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan dari tiga diagnosa yang ditemukan semua masalah teratasi

J. Saran

Setelah penulis menguraikan dan menyimpulkan, penulis dapat mengidentifikasi kelebihan


dan kekurangan yang ada, maka selanjutnya penulis menyampaikan saran yang ditujukan kepada
perawat ruangan, klien dan keluarga sebagai berikut :
 Kerjasama dengan klien dan keluarga agar tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien akan lebih optimal.
 Untuk klien dianjurkan untuk rutin memeriksakan kandungannya agar jika ada masalah dapat
segera ditangani.

29
 Untuk keluarga agar dapat melakukan perawatan dan pengawasan lebih lanjut dirumah.

DAFTAR PUSTAKA

Manuba (2011), Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obsentri Ginekologi dan Kb. Jakarta : EGC

30
Wilkson, Judith M (2008), Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan NOC.
Jakarta : EGC

Masriroh, Siti (2013). Keperawatan Obsentri & Ginekologi. Imperium:Yogyakarta

Purwaningsih, Wahyu (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika

31
32

Anda mungkin juga menyukai