Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MATERNITAS

“ASKEP IBU POSTPARTUM”

Oleh

INNAYAH NURSAFITRI

(183110217)

2B

Dosen pembimbing :

Ns. Elvia Meti, S.Kep, M.Kep Sp. Mat

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2020
Asuhan Keperawatan pada Ibu PostPartum

Periode Masa Post partum


1. Periode Immediate Postpartum
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri.
Oleh karena itu, bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi
uterus, pengeluaran loche, tekanan darah, dan suhu.
2. Periode Early Postpartum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lochea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Periose Late Postpartum (1 minggu-5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan
sehari-hari serta konseling KB(Siti Saleha,2009).

1. Pengkajian
A. Data Subjektif
Data ibu :
Nama, umur, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku, bangsa, riwayat persalinan, nama suami, usia.
Data bayi :
Nama, jenis kelamin, dan berat badan bayi.
B. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan oleh ibu saat menjalani masa nifas.
b. Riwayat penyakit dahulu
Apakah pasien merasakan pernah atau tidaknya menderita penyakit
jantung, asma, TBC, ginjal, DM, HIV/AIDS, hipertensi, dll.
c. Riwayat penyait sekarang
Apakah klien sedang menderita penyakit jantung, asma, TBC,
ginjal, DM, HIV/AIDS, hipertensi, dll.
d. Riwayat penyakit keluarga
Apakah dari keluarga pasien ada yang pernah menderita penyakit
jantung, asma, TBC, ginjal, DM, HIV/AIDS, hipertensi, kelainan
bawaan dan riwayat melahirkan kembar.
e. Riwayat obstetri
1. Riwayat kehamilan
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, Hasil Laboratorium :
USG, Darah, Urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi
emosional dan impresi, upaya mengatasi keluhan, tindakan dan
pengobatan yang diperoleh.
2. Riwayat persalinan
a) Riwayat persalinan lalu : Jumlah Gravida, jumlah partal, dan
jumlah abortus, umur kehamilan saat bersalin, jenis persalinan,
penolong persalinan, BB bayi, kelainan fisik, kondisi anak saat
ini.
b) Riwayat nifas pada persalinan lalu : Pernah mengalami demam,
keadaan lochia, kondisi perdarahan selama nifas, tingkat
aktifitas setelah melahirkan, keadaan perineal, abdominal, nyeri
pada payudara, kesulitan eliminasi, keberhasilan pemberian ASI,
respon dan support keluarga.
c) Riwayat persalinan saat ini : Kapan mulai timbulnya his,
pembukaan, bloody show, kondisi ketuban, lama persalinan,
dengan episiotomi atau tidak, kondisi perineum dan jaringan
sekitar vagina, dilakukan anastesi atau tidak, panjang tali pusat,
lama pengeluaran placenta, kelengkapan placenta, jumlah
perdarahan.
d) Riwayat New Born : apakah bayi lahir spontan atau dengan
induksi/tindakan khusus, kondisi bayi saat lahir (langsung
menangis atau tidak), apakah membutuhkan resusitasi, nilai
APGAR skor, Jenis kelamin Bayi, BB, panjang badan, kelainan
kongnital, apakah dilakukan bonding attatchment secara dini
dengan ibunya, apakah langsung diberikan ASI atau susu
formula.
f. Riwayat haid
Umur Menarche pertama kali, Lama haid, jumlah darah yang
keluar, konsistensi, siklus haid, hari pertama haid terakhir,
perkiraan tanggal partus.
g. Riwayat psiko-kultural
Adaptasi psikologi ibu setelah melahirkan, pengalaman tentang
melahirkan, apakah ibu pasif atau cerewet, atau sangat kalm. Pola
koping, hubungan dengan suami, hubungan dengan bayi, hubungan
dengan anggota keluarga lain, dukungan social dan pola
komunikasi termasuk potensi keluarga untuk memberikan
perawatan kepada klien. Adakah masalah perkawinan, ketidak
mampuan merawat bayi baru lahir, krisis keluarga. Blues : Perasaan
sedih, kelelahan, kecemasan, bingung dan mudah menangis.
Depresi : Konsentrasi, minat, perasaan kesepian, ketidakamanan,
berpikir obsesif, rendahnya emosi yang positif, perasaan tidak
berguna, kecemasan yang berlebihan pada dirinya atau bayinya.
Kultur yang dianut termasuk kegiatan ritual yang
berhubungan dengan budaya pada perawatan post partum, makanan
atau minuman, menyendiri bila menyusui, pola seksual,
kepercayaan dan keyakinan, harapan dan cita-cita.
h. Riwayat KB dan perencanaan keluarga
Kaji pengetahuan klien dan pasangannya tentang
kontrasepsi, jenis kontrasepsi yang pernah digunakan, kebutuhan
kontrasepsi yang akan datang atau rencana penambahan anggota
keluarga dimasa mendatang.

C. kebutuhan dasar
1. Nutrisi dan cairan
Pola menu makanan yang dikonsumsi, jumlah, jenis makanan (Kalori,
protein, vitamin, tinggi serat), freguensi, konsumsi snack (makanan
ringan), nafsu makan, pola minum, jumlah, freguensi,.

2. Eliminasi
Apakah terjadi diuresis, setelah melahirkan, adakah inkontinensia
(hilangnya infolunter pengeluaran urin), hilangnya kontrol blas, terjadi
over distensi blass atau tidak atau retensi urine karena rasa talut luka
episiotomi, apakah perlu bantuan saat BAK. Pola BAB, freguensi,
konsistensi, rasa takut BAB karena luka perineum, kebiasaan penggunaan
toilet.

3. Istirahat Tidur
Lamanya, kapan (malam, siang), rasa tidak nyaman yang mengganggu
istirahat, penggunaan selimut, lampu atau remang-remang atau gelap,
apakah mudah terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan
pada perineum).

4. Personal Hygine
Pola mandi, kebersihan mulut dan gigi, penggunaan pembalut dan
kebersihan genitalia, pola berpakaian, tatarias rambut dan wajah.

5. Aktivitas
Kemampuan mobilisasi beberapa saat setelah melahirkan, kemampuan
merawat diri dan melakukan eliminasi, kemampuan bekerja dan menyusui.

D. Pemeriksan Fisik
a Pemeriksaan umum
keadaan umum : Tingkat energi, self esteem, tingkat kesadaran.
BB, TB, LLA, Tanda Vital normal (RR konsisten, Nadi cenderung bradi
cardy, suhu 36,2-38, Respirasi 16-24)
b Pemeriksaan fisik (head to toe)
1) Rambut: kaji kekuatan rambut klien, karna diet yang baik akan
mempengaruhi kekuatan san kesehatan rambut.
2) Kepala: apakah terdapat benjolan.
3) Wajah : terdapatnya Edema pada wajah
4) Mata : kaji alis mata, apakah kelopak mata normal, konjuktiva
anemis atau tidak, pupil isokor sclera ikterus atau tidak , apakah
reflek cahaya positif atau negatif dan ketajaman penglihatan.
5) Telinga : apakah ada secret, serumen, benda asing, membran timpani
dalam batas normal, pendengaran normal atau tidak.
6) Hidung : apakah deformitas, mukosa, secret, bau, obstruksi ada atau
tidak, serta ada atau tidaknya pernafasan cuping hidung.
7) Mulut dan faring : mukosa bibir kering atau tidak
8) Leher : apakah simetris, adanya kaku kuduk, terdapat pembesaran
kelenjar limfe, kelenjar thyroid, dan pembesaran vena jugularis
9) Payudara : ada atau tidaknya pembesaran putting susu (menonjol
atau mendatar, ada nyeri atau lecet pada putting), ASI atau kolostrum
apakah sudah keluar atau belum, ada atau tidaknya pembengkakan,
radang atau benjolan. Perabaan pembesaran kelenjar getah bening
diketiak.
10) Abdomen : kaji tekstur apakah teraba lembut Doughy (kenyal),
musculus rectus abdominal utuh (intact) atau terdapat diastasis,
distensi, striae. Tinggi fundus uterus, konsistensi (keras, lunak,
boggy), lokasi, kontraksi uterus, nyeri, perabaan distensi blas.
11) Kandung kemih : kosong atau penuh.
12) Genitalia dan perineum : pengeluaran lokhea (jenis, warna,
jumlah dan bau), oedem, peradangan, keadaan jahitan, nanah, tanda-
tanda infeksi pada luka jahitan, kebersihan perineum, hemoroid pada
anus.
a. Lochea Rubra (cruenta) : Berisi darah segar dan sisa selaput
ketuban, sel-sel dari desidua, verniks kaseosa, lanugo dan
mekonium.
b. Lochea Sanguinolenta : Berwarna merah kuning berisi darah
dan lendir hari ke 3-7 pasca persalinan
c. Lochea Serosa : berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi,
pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
d. Lochea Alba : cairan putih setelah 2 minggu.
e. Lochea Purulenta : terjadi infeksi, keluaran cairan seperti nanah
berbau busuk.
f. Lochea stasis : lochea tidak lancar keluarnya.
13) Ekstremitas : dapat bergerak bebas, kadang ditemukan edema,
varises pada tungkai kaki, ada atau tidaknya tromboflebitis karena
penurunan aktivitas dan reflek patela baik.
E. Pemeriksaan penunjang

a. Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hematokrit(Hb/Ht):


mengkaji perubahan dan kadar pra operasi dan mengevaluasi efek
dari kehilangan darah pada pembedahan.

b. Urinalis : kultur urine, darah, vaginal, dan lochea, pemeriksaan


tambahan didasarkan pada kebutuhan individual.
2. Diagnosa Keperawatan

a. Resiko infeksi berhubungan dengan adekuatan pertahanan tubuh primer


kerusakan integritas kulit

b. Risiko ketidakseimbangan cairan b.d. trauma atau perdarahan

c. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan gangguan adaptasi


kehamilan.

3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa SLKI SIKI


keperawatan

1. Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Mencegah infeksi


keperawatan selama 1x24
jam, diharapkan: a. Monitor tanda dan
gejala infeksi lokal dan
Tingkat infeksi sistemik
a. Kemerahan menurun b. Berikan perawatan
kulit pada area edema
b. Demam menurun
c. Pertahankan teknik
c. Bengkak menurun aseptik pada pasien
beresiko tinggi
d. Cairan berbau busuk
menurun d. Ajarkan cara
mencuci tangan dengan
(SLKI hal 139)
benar
e. Anjurkan
meninggikan nutrisi
dan cairan.
(SIKI hal 278)

2. Risiko Setelah dilakukan tindakan Manajamen Cairan


ketidakseimbangan keperawatn 1x24 jam
cairan didapatkan KH: 1. Monitor status hidrasi

Keseimbangan Cairan 2. Monitor BB harian

a. Asupan cairan meningkat 3. Catat intake output dan


hitung balans cairan
b. Kelembaban membrane
mukosa meningkat 24 jam
c. Asupan makanan 4. Berikan asupan
meningkat cairan(sesuai
kebutuhan)
d. Edema menurun
(SIKI:159)
e. TD membaik
f. DN membaik
g. BB membaik
(SLKI:41)

3. Gangguan Rasa Setelah dilakukan tindakan Menejemen Nyeri


Nyaman keperawatan selama 1x24
jam, diharapkan: a. Identifikasi skala
nyeri
Tingkat nyeri:
b. Identifikasi respon
a. Keluhan nyeri menurun nyeri non-verbal
b. Meringis menurun c. Monitor efek
samping penggunaan
c. Kesulitan tidur menurun analgetik
d. Perineum terasa tertekan d. Berikan teknik non
menurun farmakologi
e. Uterus teraba membulat e. Jelaskan penyebab,
menurun periode dan pemicu
nyeri
f. Pupil dilatasi menurun
f. Kolaborasi
(SLKI hal 145)
pemberian analgetik,

Implementasi Keperawatan

Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi

Dalam melaksanakan Tahapan ahir dari proses


implementasi perawat keperawatan yang
harus mempunyai bertujuan untuk nilai
kemampuan kognitif hasil akhir dari seluruh
dalam proses tindakan keperawatan
implementas: mencakup yang telah dilakukan.
melakukan pengkajian
ulang kondisi pasien,
memvalidasi rencana
keperawatan yang telah
disusun, menentukan
kebutuhan yang tepat,
melaksanakan strategi
keperawatan dan
mengkomunikasikan
kegiatan baik lisan atau
tulisan.

DAFTAR PUSTAKA

Deswani , K , 2010 , Keperawatan Maternitas “panduan praktek klinik dan


laboratorium” : Jakarta : Salemba Medika

Tim pokja SLKI DPP PPNI , 2018 , Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Jakarta : DPP PPNI

Tim pokja SIKI DPP PPNI , 2018 , Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : J
akarta : DPP PPNI

Tim pokja SDKI DPP PPNI , 2018 , Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : J
akarta : DPP PPNI

Wahyuni ,Sri , dkk , 2018 , Asuhan Keperawatan Post Partum , Indonesia :


penerbit deepublish

Anda mungkin juga menyukai