Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

K DENGAN DIAGNOSA
MEDIS TUMOR PARU DIRUANG FLAMBOYAN RSUD
KABUPATEN TANGERANG
Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawan Medikal Bedah II
Dosen Pembimbing: Ibu Marlin Brigita L, S.Kep, Ns, M.Kep
Kepala Ruangan : Bapak Kusnaedi, S. Kep

Disusun Oleh:

Nama : Suci Maulida


NIM : P27901120081
Kelas : 2B-D3 Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN


JL. Dr. Sitanala, RT. 002/RW 003, Karang Sari, Kec. Neglasari Kota
Tangerang, Banten. Telp (021) 5522250
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. K
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai
Pendidikan : SMA
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Perumnas
Tgl MRS : 21 Oktober 2022
Diagnosa Medis : Tumor Paru

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Sesak napas di sertai batuk berdahak dan nyeri dada
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan sesak di sertai batuk berdahak sejak
2 minggu yang lalu pasien di antar oleh keluarga ke rumah sakit terdekat yaitu
Rumah Sakit Hermina, kemudian di rujuk ke Rumah sakit RSUD
Kab.Tangerang untuk mendapatkan penatalaksanaan selanjutnya dan pasien
saat ini telah selesai dilakukan tindakan operasi Broncoscopy, pasien masuk
rumah sakit dengan keluhan utama sesak napas di sertai batuk berdahak dan
nyeri dada, di buktikan dengan
pengkajian nyeri di dapatkan:
P : nyeri luka post operasi
Q : Nyeri seperti tertusuk tusuk
R : Nyeri pada dada kanan
S : Skala nyeri 5 (1-10)
T : Hilang timbul ( durasi 5-10 menit )
c. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit lainnya.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang mengalami riwayat penyakit yang sama dengan pasien.

3. TANDA-TANDA VITAL
Kesadaran : Composmentis
Tekanan Darah : 128/86 mmHg
Suhu : 36,4°C
Nadi : 78 x/menit
Pernapasan frekuensi : 26 x/menit
4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Thoraks dan Pernafasan
- Inspeksi : Dinding dada simetris kiri dan kanan
- Palpasi : Ekspansi dinding dada simetris kiri dan kanan
- Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
- Auskultasi : Vesikuler normal, Tidak ada ronchi dan wheezing
b. Jantung
- Inspeksi ictus cordis : Tidak tampak ictus cordis
- Palpasi : Ictus cordis teraba
- Perkusi : Batas atas ICS III linea parasternal sinistra
batas kiri ICS V linea midlavikula sinistra
batas kanan ICS IV linea stemalis dextra
- Auskultasi : Reguler, Tidak ada suara murmur
c. Lengan dan Tungkai
Kekuatan otot :
a) Uji kekuatan otot
Keterangan :
5 : Mampu menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu
melawan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh.
4 : Mampu menggerakkan persendian dengan gaya gravitasi, mampu
melawan dengan tahan sedang.
3 : Hanya mampu melawan gaya gravitasi
2 : Tidak mampu melawan gaya gravitasi (gerakan pasif) 1 : Tidak ada
kontraksi otot
Refleks fisiologis : Positif
Refleks patologis : Negatif
Clubbing finger : Positif
Varices tungkai : Positif
- Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Pada ekstermitas kanan bagian bawah Palpasi
➢ Nyeri tekan : Positif
➢ N.III-IV_VI : pasien mampu mengunyah dengan baik,pasien mampu
mengangkat kelopakmata ke atas, pasien mampu melirik ke sebelah kiri
dan kanan.
➢ N.VIII : Pendengaran baik
➢ N.XI : Pasien mampu berbicara dengan orang lain, pasien
menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan
➢ Kaku kuduk : Negatif
d. Penglihatan
- Cornea : Refleks kornea baik.
- Pupil : isokor, reflex terhadap cahaya baik.
- Lensa mata : Jernih dan tidak keruh
-
e. Pendengaran
- Pina : Simetris
- Canalis : Ada serumen
- N. I : Mampu membedakan bau, minyak angin dan
pewangi (parfum)
- N. II : Pandangan sedikit kabur
- N. IV sensorik : pasien mampu melirik ke kiri dan ke kanan
- N. VII sensorik : Pasien Mampu mengespresikan wajah tersenyum
dan sedih, tidak mampu mengangkat kelopak mata sebelah kiri
- N. VIII pendengaran : Pasien Mampu mendengarkan dengan
baik,keseimbangan kurang baik.

5. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


a. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN
Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit 1. Aktivitas pasien tampak dibantu
1. Pasien mengatakan sebelum 2. Terdapat luka post op di bagian
sakit, ia melakukan aktivitas dada kanan
seperti biasanya 3. Pasien nampak lemas
Keadaan sejak sakit/sakit saat ini 4. Pasien Nampak sesak dan batuk
1. Pasien mengatakan nyeri pada batuk
bagian dada kanan 5. Pasien tampak terlihat s
2. Pasien mengatakan sesak napas kesakitan
disertai batuk berdahak, Pasien 6. Tampak terpasang Nasal kanul
mengatakan tidak bisa 1- 6 liter dengan konsetrasi
melakukan aktivitas oksigen 24-44% per menit
2. Pasien mengatakan tidak
memiliki selera makan
b. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit 1. Kepala
1. Pasien mengatakan a. Keadaan rambut: warna rambu pasien
makan 3x sehari beruban, Rambut lurus
dengan porsi sedikit b. Mata: Konjungtiva anemis
1 piring: Nasi, lauk c. Hidung: Bentuk simetris kiri dan kanan,
dan pauk karena tidak ada polip, tidak ada sekret
tidak nafsu makan d. Rongga mulut:Bibir kering, mukosa
Keadaan sejak kering
sakit/sakit saat ini e. Leher : nampak post operasi pada bagian
1. Pasien mengatakan ekstermitas bawah kanan terpasang
makan sedikit, hanya perban
setengah porsi dari 2. Thorax
jatah makan yang a. Ispeksi bentuk dada: simetris kanan dan
diberikan rumah kiri, pengembangan dada tampak kurang
sakit optimal,
2. Pasien mengatakan b. Auskultasi : tidak di temukan adanya
tidak memiliki nafsu whizzing atau pun rochi
makan c. Palpasi :teraba hangat
3. Abdomen
a. Inspeksi bentuk: Simetris kiri dan kanan,
datar,tidak ada distensi abdomen
b. Perkusi: Timpani
c. Auskultasi : Bising usus normal, 8
x/menit
d. Hepar : Tidak ada pembesaran
e. Lien :Tidak ada pembeasaran
d. KAJIAN POLA ELIMINASI
- Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB dan BAK lancar.
- Keadaan sejak sakit/sakit saat ini
Pasien mengatakan BAB dan BAK selama di rumah sakit juga lancar

e. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit - Aktivitas harian
1. Pasien mengatakan sebelum 1. Makan : 2
sakit mampu melakukan 2. Mandi : 2

aktivitas seperti biasanya 3. Berpakaian: 0

Keadaan sejak sakit/sakit saat 4. Kerapian: 2

1. Pasien mengatakan tidak bisa 5. BAB : 0

beraktivitas BAK dan BAB 6. BAK : 0

pasieng mengunakan pempres di 7. Mobilisasi ditempat tidur : 2

bantu oleh keluarga, 8. Ambulasi : 2

2. Pasien tampak berbaring di 9. Anggota gerak cacat :

tempat tidur Ekstermitas kananbawah


terganggu
10. Tracheostomi : Tidak ada

- Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Bantuan dengan alat
2 : Bantuan orang
3 : Bantuan orang dan alat
4 : Bantuan penuh
f. KAJIAN POLA TIDUR
Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit 1. Pasien tampak sesak
1. Pasien mengatakan pola tidur teratur, pada napas di sertai batuk
malam hari 7-8 jam, dan siang hari 3-5 jam 2. Pasien tampak sering
karena nyeri terbagun
Keadaan sejak sakit/sakit saat 3. tampak gelisah
2. Pasien mengatakan pola tidur tidak teratur 2. Pola tidur pasien
malam hari 2-3 jam, siang 1- 2 jam bahkan tampak terganggu
tidak menentu karena sering terjaga karena
sesak di setai batuk dan nyeri yg di rasakan.

g. KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


Data subyektif Data obyektif

Keadaan sebelum sakit 1. Mampu mengenali


tempat, orang, dan
1. Pasien mengatakan tidak pernah
memberikan respon non
menggunakan alat bantu
verbal dan verbal
pendengaran dan penglihatan
Keadaan sejak sakit
1. Pasien mengatakan tidak
menggunakan alat bantu penglihatan
dan pendengaran

h. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit: Observasi
1. Pasien mengatakan 1. Kontak mata: Pasien menatap teman bicara
sangat berteman 2. Rentang perhatian : Pasien memperhatikan
baik dengan teman bicara sesekali menunduk ketika
lingkungan tetangga berkomunikasi.
maupun tempat iya 3. Suara dan tata bicara : Suara sedikit kecil,
tinggal. sedikit lambat saat berbicara mau pun
Keadaan sejak sakit: merespon pertanyaan dari orang lain.
1. Pasien mengatakan Pemeriksaan fisik
cemas dengan 1. Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
keadaanya saat ini. 2. Abdomen
Bentuk: Tidak ada pembesaran
Bayangan vena : Tidak nampak
Bayangan massa :Tidak ada

i. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


Data subyektif Data obyektif
Keadaan sebelum sakit: 1. Selama di rumah
1. Pasien mengatakan sering beradaptasi sakit pasien ditemani
dengan masyarakat di lingkungan tempat oleh keluarga
pasien tinggal
Keadaan sejak sakit:
1. Pasien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya

j. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP


STRESS
Data subyektif Data obyektif
Keadaan sejak sakit 1. Pasien tampak bergantung pada keluarga,
1. Pasien mengatakan kebutuhan dipenuhi oleh keluarga.Pasien
tidak mampu tidak dapat melakukan kegiatan sehari-
menerima hari seperti biasa.
keadaanya saat ini 2. Pemeriksaan fisik
pasien merasa cemas TD : 128/86 mmHg, Suhu : 36,4°C
gelisah Nadi : 78 x/menit, RR : 26x/menit
k. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
Data subyektif Data obyektif
Pasien mengatakan selama dirawat di rumah sakit Pasien tidak sholat
mempengaruhi kegiatan pasien dalam
beraktivitas dan beribadah, ibadahnya yaitu sholat

l. TERAPI PEMBERIAN OBAT


No Catatan pengobatan
1 Terpasang NACL 0,9 %/ 20 tetes/menit dosis 100-150 mEg/hari
2 Metrodidazole 500gram/12 jam/ Drips
3 Onoima 2 kapsul/ 8 jam/ Oral
4 Ketorolac /50 mg/ 12 jam/Intravena
5 B. complex 2tablet/28jam/oral
6 Methylprednisolone / 50mg/12 jam/ Intravena

4. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
- Hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
kimia darah
Glukosa
GDS 76 140 Mg/dl
Fungsi Hati
SGOT 43 <38 U/L
SGPT 23 <41 U/L
Albumin 2.7 3.5-5.0 Gr/dl
Elektrolit
Natrium 135 134-145 Mnol/1
Kalium 3.9 3.5-5.1 Mnol/1
Klorida 104 97-111 Mnol/1
B. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


DS : Bersihan
Tumor Paru
1. Klien mengatakan berusia 57 jalan napas

tahun tidak efektif
Usia
2. Klien mengatakan sesak napas b/d sekresi

di sertai batuk berdahak yang tertahan
Disfusineuromuskuler
3. Klien mengatakan tidak

mampu mengeluarkan secret (
Kelemahan otot
lendir)
pernapasan
DO :

1. Tampak ada secret yang
Penumpukan secret
tertahan dan klien tidak

mampu di keluarkan secret
Bersihan jalan napas
2. Tampak secret ( lendir )
tidak efektif
berwarna kunung
kecoklatan
3. Tampak terpasang nasal
kanul 1-6 liter dengan
konsentari oksigen 24-44 %
per menit

Tumor paru Nyeri akut


DS :
↓ berhubungan
1. Klien mengatakan nyeri pada
Operasi dengan agen
bagian dada kanan
pencedera

2. Klien mengatakan nyeri yang fisik
dirasakan seperti tertusuk Kerusakan jaringan dada
tusuk kanan

- Pengajian nyeri
Di terima reseptor nyeri
P: Nyeri luka post operasi

Q : Nyeri terasa seperti
Nyeri akut
tertusuk tusuk

R : Lokasih pada dada kanan S


: Skala nyeri 5 ( NRS )

T : Hilang timbul ( durasi 5-10


menit )

DO :

1. Klien tampak kesakitan

2. Klien tampak pucat dan lemas

3. Tampak terpasang perban


pada dada kanan

DS: Tumor paru Defisit nutrisi


b/d
1. Klien mengatakan tidak ↓
penurunan
nafsu makan
Sekresi makan nafsu makan
2. Klien mengatakan tidak menurun
suka makan ↓

DO: Nafsu makan menurun

1. Tampak klien tidak ↓

menghabiskan makanan Asupan makan kurang

yang di berikan dari kebutuhan

2. Tampak nafsu makan klien



menurun
Deficit nutrisi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
3. Deficit nutrisi b/d penurunan nafsu makan

D. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Bersihan Setelah dilakukan Manajemen jalan nafas
jalan napas tindakan keperawatan
Tindakan :
tidak efektif 3x24 jam diharapkan
b/d sekresi Observasi:
1. Batuk efektif
yang 1. Monitor pola napas (frekuensi,
meningkat
tertahan kedalaman, usaha napas)
2. Produksi sputum
2. Monitor bunyi napas tambahan
menurum
(mis. gurgling, mengi, wheezing,
3. Wheezing menurun ronchi kering)
4. Dispnea menurun 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
5. Gelisah menurun aroma)

6. Frekuensi napas Terapeutik:


membaik 1. Pertahankan kepatenan jalan
7. Pola napas membaik napas dengan headtilt dan chin-
lift (jawthrust jika curiga trauma
servical)

2. Posisikan semi-fowler atau


fowler

3. Berikan minum hangat


4. Lakukan fisioterapi dada, jika
perlu

5. Lakukan penghisapan lendir


kurang dari 15 detik

6. Lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda pada
dengan forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi:
1.Anjurkan asupan cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2.Ajarkan tehnik batuk efektif
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Observasi
berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis.
dengan agen jam, maka diharapkan pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
pendera fisik tingkat nyeri menurun dan intensitas, frekuensi, durasi)
kontrol nyeri meningkat 2. Monitor tanda-tanda vital sebelum
dengan kriteria hasil: dan sesudah pemberian analgesik
1. Nyeri berkurang Teraupetik
2. Tidak mengeluh nyeri 1. Berikan teknik non farmakoligis
3. Tidak meringis untuk mengurangi rasa nyeri
4. Melaporkan nyeri 2. Kontrol lingkungan yang
terkontrol memperberat nyeri
5. Kemampuan 3. Fasilitasi istirahat tidur
menggunakan teknik Edukasi
non- farmakologis 1. Jelaskan strategi meredahkan nyeri
2. Anjurkan menggunakan analgesic
secara tepat
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian dosis dan
jenis analgesik, sesuai indikasi

Defisit Setelah dilakukan Manajemen Nutrisi


nutrisi b/d tindakan keperawatan Obserνasi
penurunan selama 3x24 jam, maka 1. Identifikasi status nutrisi
nafsu status nutrisi membaik. 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
makan Dengan kriteria hasil : makanan
1. Porsi makan yang 3. Identifikasi makanan yang disukai
dihabiskan meningkat 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
2. Kekuatan otot pengunyah nutrient
meningkat 5. Identifikasi perlunya penggunaan
3. Kekuatan otot menelan selang nasogastric
meningkat 6. Monitor asupan makanan
4. Perasaan cepat kenyang 7. Monitor hasil pemeriksaan
menurun laboratoriun
Terapeutik
1. Lakukan oral hygiene sebelum makan,
jika perlu
2. Fasilitasi menentukan pedoman diet
(mis. Piramida makanan)
3. Sajikan makanan secara menarik
4. makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian makan melalui
selang nasigastrik jika asupan oral
dapat ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
2. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


TANGGAL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Selasa Bersihan Latihan batuk efektif S:
jalan napas
25-10-2022 Observasi Pasien mengatakan
tidak efektif
20.00 b/d sekresi 1. Mengidentifikasi sesak di sertai batuk
yang
kemampuan batuk O:
tertahan
Hasil: Keadaan Umum pasien
Pasien mengatakan tidak baik pasien tampak
mengetahui batuk efektif lemah
2. Memonitoring adanya A:
retensi sputum Masalah belum teratasi
Hasil: P:
Mendapatkan adanya Lanjutkan intervensi
tahan atau hambatan 1. Identifikasi
mengeluarkan sputum kemampuan batuk
20.05 Terapeutik 2. Monitor adanya
1. Mengatur posisi semi- retensi sputum
fowler atau fowler 3. Atur posisi semi-
Hasil: fowler atau fowler
Pasien tampak lebih 4. Jelaskan tujuan
nyaman dan tenang prosedur batuk efektif
Edukasi 5. Melakukan kolaborasi
Menjelaskan tujuan pemberian obat
prosedur batuk efektif
Hasil:
Pasien memahami dan
dapat melakukan
20.10 Kolaborasi
Melakukan kolaborasi
pemberian obat
Hasil:
Melakukan pemberian obat
Acetylcysteine obat
pengencer dahak
Selasa Nyeri akut Obsevasi: S:
25-10-2022 berhubungan 1. Mengidentifikasi Klien mengatakan masih
20.20 dengan agen karakteristik nyeri lokasi merasakan nyeri pada
pencedera durasi dan kualitas Hasil: bagian dada kanan
fisik P : Nyeri luka post operasi P : Nyeri luka post
Q : nyeri seperti tertusuk operasi
tusuk Q : nyeri seperti tertusuk
R : Lokasi nyeri pada tusuk
bagian dada kanan R : Lokasi nyeri pada
S : Skala nyeri 5 ( NRS ) bagian dada kanan
T : Nyeri hilang timbul ( S :Skala nyeri 4 (NRS )
durasi 5-10 menit ) T : Nyeri di rasakan
2. Memberikan teknik non hilang timbul
farmakoligis untuk
mengurangi rasa nyeri O: Pasien tampak nyeri
Hasil : A : Masalah belum
Pasien tampak lebih teratasi
mengontrol nyeri yang P : Lanjutkan Intervensi
dirasakan 1. Identifikasi
20.25 3. Mengontrol lingkungan karakteristik nyeri
yang dapat memperberat lokasi durasi dan
nyeri kualitas
Hasil : 2. Berikan teknik non
Memberikan posisi nyaman farmakoligis untuk
kepada pasien pasien mengurangi rasa nyeri
tampak lebih nyaman 3. Control lingkungan
20.30 Kolaborasi yang dapat
Kolaborasi pemberian memperberat nyeri
analgesik, sesuai indikasi Kolaborasi
Hasil: pemberian obat, sesuai
Pemberian obat ketorolac, indikasi
Nyeri tampak berkurang
pasien tampak lebih tenang

Selasa Defisit Defisit Nutrisi S:


25-10-2022 nutrisi Intervensi Utama Klien mengatakan tidak
20.35 berhubungan Manajemen Nutrisi memiliki nafsu makan
dengan Observasi O:
penurunan 1. Mengidentifikasi alergi Pasien tampak lemas
nafsu makan terhadap makanan dan porsi makan tampak
Hasil: tidak di habiskan
Yang di dapatkan pasien A:
tidak memiliki alergi Masalah belum teratasi
terhadap anti biotik dan P:
makanan lainya Lanjutkan intervensi
20.40 2. Mengidentifikasi makanan 1. Identifikasi alergi
yang disukai terhadap makanan
Hasil : 2. Identifikasi makanan
Untuk mengetahui yang disukai
makanan kesukaan pasien 3. Monitor asupan
3. Memonitoring asupan makanan
makanan 4. Berikan makanan
Hasil: tinggi serat untuk
Untuk mengetahui mencegah konstipasi
seberapa banyak pasien 5. Lakukan Kolaborasi
menghabiskan makanan dengan ahli gizi untuk
yang di berikan menentukan jumlah
4. Memberikan makanan nutrient yang
tinggi serat untuk dibutuhkan
mencegah konstipasi
Hasil:
BAB pasien tetap lancar
20.45 Edukasi
1. Mengajarkan posisi duduk
jika mampu
Hasil :
Agar pasien dapat makan
dengan baik
20.50 Kolaborasi
Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah
nutrient yang dibutuhkan
Hasil :
Untuk memonitoring
asupan yang masuk ke
dalam tubuh pasien
Rabu Bersihan Intervensi Utama S:
jalan napas
26-10-2022 Latihan batuk efektif Pasien mengatakan
tidak efektif
14.10 b/d sekresi Observasi masih merasakan sesak
yang
1. Mengidentifikasi di sertai batuk tetapi
tertahan
kemampuan batuk tidak terus menerus
Hasil: O:
Tampak Pasien mampu Keadaan Umum pasien
untuk melakukan batuk baik pasien tampak
efektif yang telah di membaik
ajarkan dengan baik A:
2. Memonitorin adanya Masalah belum teratasi
retensi sputum P:
Hasil: Lanjutkan intervensi
Tampak pasien 1. Identifikasi
mengeluarkan banyak kemampuan batuk
secret ( lengdir ) 2. Monitor adanya
14.15 Terapeutik retensi sputum
1. Mengatur posisi semi- 3. Atur posisi semi-
fowler atau fowler fowler atau fowler
Hasil: 4. Jelaskan tujuan
Pasien mengatakan merasa prosedur batuk efektif
nyaman dan tampak lebih 5. Lakukan Kolaborasi
rileks pemberian obat
14.20 Edukasi
1. Menjelaskan tujuan
prosedur batuk efektif
Hasil:
Pasien tampak memahami
dan melakukan batuk
efektif sesuai yang di
ajarkan
Kolaborasi
Melakukan kolaborasi
pemberian obat
Hasil:
Melakukan pemberian obat
Acetylcysteine obat
pengencer dahak

Rabu Nyeri akut Obsevasi: S:


26-10-2022 berhubungan 1. Mengidentifikasi Klien mengatakan
14.25 dengan agen karakteristik nyeri lokasi nyeri masih dirasakan
pencedera durasi dan kualitas tetapi sudah lebih baik
fisik Hasil: dari kemarin, nyeri
P : Nyeri luka post operasi pada dada kanan
Q : nyeri seperti tertusuk Pengkajian nyeri:
tusuk P : Nyeri luka post
R : Lokasi nyeri pada dada operasi
kanan Q : nyeri seperti
S :Skala nyeri 4 ( NRS ) tertusuk tusuk
T : Nyeri di rasakan hilang R : Lokasi nyeri pada
timbul ( durasi 5-10 menit) dada kanan
14.30 2. Memberikan teknik non S :Skala nyeri 3 (NRS )
farmakoligis untuk T : Nyeri di rasakan
mengurangi rasa nyeri hilang timbul (
Hasil : durasi 5-10 menit )
Pasien tampak lebih tenang O:
nyeri yang dirasakan Pasien tampak sesekali
pasien tampak terkontrol kesakitan saat nyeri
pasien tampak lebih rileks dirasakan timbul
A:
3. Mengontrol lingkungan Masalah belum teratasi
yang memperberat nyeri P:
Hasil : Lanjutkan Intervensi
Memberikan posisi nyaman 1. Identifikasi
kepada pasien pasien karakteristik nyeri
tampak lebih nyaman lokasi durasi dan
14.35 Kolaborasi kualitas
Melakukan kolaborasi 2. Berikan teknik non
pemberian analgesik, farmakoligis untuk
sesuai indikasi mengurangi rasa nyeri
Hasil: 3. Control lingkungan
Melakukan pemberian obat yang memperberat
ketorolack, Nyeri tampak nyeri
berkurang pasien tampak Kolaborasi
lebih tenang Pemberian obat, sesuai
indikasi

Rabu Defisit Defisit Nutrisi S:


26-10-2022 nutrisi Intervensi Utama Klien mengatakan
14.40 berhubungan Manajemen Nutrisi nafsu makan sudah
dengan Observasi mulai membaik
penurunan 1. Mengidentifikasi alergi O:
nafsu makan terhadap makanan Keadaan umum pasien
Hasil: baik, Pasien tampak,
Pasien mengatakan tidak menghabiskan ½ dari
memiliki riwayat alergi makanan yang di
2. Mengidentifikasi makanan berikan
yang disukai A:
Hasil : Masalah belum teratasi
Untuk mengetahui P:
makanan kesukaan pasien Lanjutkan intervensi
14.45 3. Memonitoring asupan 1. Mengidentifikasi
makanan makanan yang
Hasil: disukai
Pasien hanya makan 2. Memonitor asupan
setengah dari porsi yang makanan
diberikan 3. Memberikan
4. Memberikan makanan makanan tinggi serat
tinggi serat untuk untuk mencegah
mencegah konstipasi konstipasi
Hasil: 4. Melakukan
Agar BAB pasien tetap kolaborasi dengan
lancar ahli gizi untuk
14.50 Edukasi menentukan jumlah
Menganjurkan posisi nutrient yang
duduk jika mampu dibutuhkan
Hasil :
Agar pasien dapat makan
dengan baik
Kolaborasi
Melakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah
nutrient yang dibutuhkan
Hasil :
Untuk memonitoring
asupan yang masuk
ke dalam tubuh pasien
Kamis Bersihan Intervensi Utama S:
jalan napas
27-10-2022 Latihan batuk efektif Pasien mengatakan
tidak efektif
08.15 b/d sekresi Observasi sesak napas dan batuk
yang
1. Mengidentifikasi mulai berkurang
tertahan
kemampuan batuk O:
Hasil: Keadaan Umum pasien
Pasien tampak mampu baik pasien tampak
untuk melakukan batuk lebih rileks
efektif yang telah di A:
ajarkan dengan baik Masalah belum teratasi
08.20 2. Memonitorin adanya P:
retensi sputum Lanjutkan intervensi
Hasil: 1. Identifikasi
pasien tampak kemampuan batuk
mengeluarkan banyak 2. Monitor adanya
secret ( lengdir ) yang retensi sputum
tertahan 3. Atur posisi semi-
Terapeutik fowler atau fowler
1. Mengatur posisi semi- 4. Jelaskan tujuan
fowler atau fowler prosedur batuk efektif
Hasil: 5. Lakukan Kolaborasi
Pasien mengatakan merasa pemberian obat
nyaman dan tampak lebih
rileks
08.25 Edukasi
1. Menjelaskan tujuan
prosedur batuk efektif
Hasil: Pasien tampak
memahami dan
2. Melakukan batuk efektif
sesuai yang di ajarkan
Kolaborasi
melakukan Kolaborasi
pemberian obat
Hasil:
Melakukan pemberian obat
Acetylcysteine obat
pencencer dahak
Kamis Nyeri akut Obsevasi: S:
27-10-2022 berhubungan 1. Mengidentifikasi Klien mengatakan
08.30 dengan agen karakteristik nyeri lokasi nyeri masih dirasakan
pencedera durasi dan kualitas tetapi sudah lebih
fisik Hasil: baik dari kemarin,
P : Nyeri luka post nyeri pada dada
operasi kanan
Q : nyeri seperti tertusuk Pengkajian nyeri:
tusuk P : Nyeri luka post
R : Lokasi nyeri pada operasi
dada kanan S :Skala Q : nyeri seperti tertusuk
nyeri 3 ( NRS ) tusuk
T : Nyeri di rasakan R : Lokasi nyeri pada
08.35 hilang timbul ( durasi dada kanan
5-10 menit) S :Skala nyeri 3 (NRS )
2. Memberikan teknik non T : Nyeri di rasakan
farmakoligis untuk hilang timbul ( durasi
mengurangi rasa nyeri 5-10 menit )
Hasil : O:
Pasien tampak lebih Pasien tampak
tenang nyeri yang sesekali merasa sakit
dirasakan pasien tampak saat nyeri dirasakan
08.50 terkontrol pasien tampak timbul
lebih rileks A:
3. Mengontrol lingkungan Masalah belum teratasi
yang memperberat nyeri P:
Hasil : Lanjutkan Intervensi
Memberikan posisi 1. Identifikasi
nyaman kepada pasien karakteristik nyeri
pasien tampak lebih lokasi durasi dan
nyaman kualitas
Kolaborasi 2. Berikan teknik non
Melakukan kolaborasi farmakoligis untuk
pemberian analgesik, mengurangi rasa nyeri
sesuai indikasi 3. Control lingkungan
Hasil: yang memperberat
Melakukan pemberian obat nyeri
ketorolack, Nyeri tampak Kolaborasi
berkurang pasien tampak Pemberian obat,
lebih tenang sesuai indikasi
Kamis Defisit Defisit Nutrisi S:
27-10-2022 nutrisi Intervensi Utama Klien mengatakan
08.45 berhubungan Manajemen Nutrisi nafsu makan sudah
dengan Observasi sudah mulai membaik
penurunan 1. Mengidentifikasi alergi pasien sudah
nafsu makan terhadap makanan memiliki selera
2. Mengidentifikasi makanan makan
yang disukai O:
Hasil : Pasien tampak lebih
Pasien mengatakan baik dari keadaan
menyukai semua jenis kemarin, pasien
makanan tampak
3. Memonitoring asupan menghabiskan porsi
08.50 makanan makanan yang di
Hasil: berikan
Pasien menghabiskan makan
A:
dari porsi yang di berikan
Masalah teratasi
4. Memberikan makanan tinggi
P:
serat untuk mencegah
Pertahankan intervensi
konstipasi
1. Mengidentifikasi
Hasil:
BAB pasien tetap lancar makanan yang disukai
Edukasi 2. Memonitor asupan
Anjurkan posisi duduk jika makanan
mampu 3. Memberikan
08.55 Hasil : makanan tinggi serat
Agar pasien dapat makan untuk mencegah
dengan baik
konstipasi
Kolaborasi
Melakukan Kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah nutrient
yang dibutuhkan
Hasil :
Untuk memonitoring
asupan yang masuk ke dalam
tubuh pasien

Anda mungkin juga menyukai