Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.S DENGAN TUBERCULOSIS PARU


DI RUANGAN ICU RSU SUFINA AZIZ

DISUSUN OLEH :

NAMA : PRISKA FRISILIA SINAGA

NIM : P07520120024

DOSEN PEMBIMBING : HJ.SRI SISWATI,SST,S.PD

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN

JURUSAN D-III KEPERAWATAN

T.A.2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN

A. KONSEP DASAR

1. DEFINISI

Tuberculosis par adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan


oleh kuman Mucrohacterium Tuberculosis.Sebagian besar kuman tuberculosis
menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes,
2010).Tuberkulosis (TB) paru- paru adalah infeksi pada paru- paru dan kadang
padastruktur- struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis (Saputra, 2010)Tuberkulosis paru-paru merupakan penyakit infeksi
yang menyerang parenkimpar yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
(Soemantri, 2008)Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh
mulai dari par dan organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak,
usus serta ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC (Chandra,2012).

2. ANATOMI FISIOLOGI

Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung,faring,


laring trachea, bronkus, dan bronkiolus. Hidung, Nares anterior adalah saluran-
saluran di dalam rongga hidung.Saluran-saluran itu bermuara ke dalambagian
yang dikenal sebagai vestibulum (rongga) hidung. Rongga hidung dilapisi sebagai
selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah dan bersambung dengan
lapisan faring dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke
dalam rongga hidung. Faring (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar
tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang
rawan krikoid.Letaknya di belakang laring (laring faringeal), Laring (tenggorok)
terletak di depan bagian terendah faring yang memisahkan dari columna
vertebrata berjalan dari faring sampai ketinggian vertebrata servikals dan mask ke
dalarn trachea di bawahnya.

Laring terdiri atas kepingan tulang rawan yang diikat bersama oleh ligarnen
dan membran.Trachea atau batang tenggorok kira-kira 9cm panjangnya trachea
berjalan dari laring sarnpai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di
tempt ini bercabang menjadi dua bronckus(bronchi). Trachea tersusun atas 16 - 20
lingkaran yang berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan
fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea.Paru-paru
terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan.Dilapisi oleh pleura
yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan
surfaktan yang berfungsi untuk lubrikai. Paru kanandibagi atas tiga lobus yaitu
lobus superior, medius dan inferior sedangkan parukiri dibagi dua lobus yaitu
lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang
mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula,bronchial venula, ductus alveolar,
sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stip paru-paru mengandung 150
juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat
permukaan atau pertukaran gas.

3. PATOFISIOLOGI

 Etiologi

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis ditemukan ole Robet
Koch pada tahun 1882. Basil tuberculosis dapat hidup dan tetap virulen beberapa
minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam cairan mati dalam suhu 600C dalam
15-20 menit. Fraksi protein basil tuberkulosis menyebabkan nekrosis
jaringan,sedangkan lemaknya menyebabkan sift than asam dan merupakan faktor
terjadinya fibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel. (FKUI,2007)Basil
ini tidak berspora shingga mudah dibasmi dengan pemanasan sinar matahari dan
sinar ultraviolet. Ada dua macam mikobakterium tuberculosis yaitu tipehuman
dan tipe bovin. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis
tuberkulosis usus.Basil tipe human bisa berada di bercak ludah (droplet) di udara
yang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC ini
bila menghirup bercak ini. Perjalanan TBC setelah terinfeksi melalui udara.

 Tanda dan Gejala

Ada beberapa gejala TBC paru yang perlu diwaspadai, antara lain:

 Batuk parah yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu


 Dada terasa sakit
 Dahak ada darahnya
 Sesak napas
 Berat badan turun tanpa sebab jelas
 Tidak nafsu makan
 Mual dan muntah
 Mudah lelah atau sering lemas
 Badan kerap demam dan menggigil
 Tubuh banyak berkeringat, terutama di malam hari

Orang yang mengidap TBC paru belum tentu selalu bergejala. Terkadang ada
penyakit jenis TBC laten.Orang dengan TBC laten tidak bisa menularkan
penyakitnya dan tidak merasakan ciri-ciri TBC laten karena daya tahan tubuhnya
kuat.Tapi, sistem imunnya melemah, tidak menutup kemungkinan TBC laten bisa
berkembang menjadi penyakit TBC aktif.

4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK DAN PENATALAKSANAAN

 Pemeriksaan Diagnostik dan Penatalaksanaan

a. Pemeriksaan Diagnostik

1) Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis pada tahap


aktif penyakit
2) Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan
cairandarah) :Positif untuk basil asam-cepat.
3) Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area indurasi
10mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah injeksi intradermal
antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan adanya antibodi tetapi tidak
secara berarti menunjukkan penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien
yangsecara klinik sakit berani bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau
infeksi disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda.

b. Penatalaksanaan

Tuberkulosis par terutama diobati dengan ages kemoterapi selama periode 6-


12bulan. 5 medikasi garis depan digunakan: isoniasid (INH), rifampin
(RIF),Streptomisin (SM), etambutol (EMB), dan Pirasinamid (PZA).Pengobatan
yang direkomendasikan bagi kasus tuberkulosis par yang baru di diagnosa adalah
regimen pengobatan beragam, terutama INH, RIF, PZA selama 4 bulan, dengan
INH dan IF dilanjutkan untuk tambahan 2 bulan (totalnya 6 bulan).
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian keperawatan merupakan proses pengumpulan data, verifikasi serta


komunikasi data yang mengenai pasien secara sistematis. Pada fase ini meliputi
pengumpulan data dari sumber primer (pasien), sekunder (keluarga pasien, tenaga
kesehtana), dan analisis data sebagai dasar perumusan diagnose keperawatan
(Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, 2010). Fokus pengkajian keperawatan
pada kasus Tuberkulosis paru (Abdul, 2013).

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses keperawatan dimana


merupakan penialain klinis terhadap kondisi individu, keluarga, atau komunitas
baik yang bersifat actual, resiko, atau masih merupakan gejala. Diagnosa
keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai respons klien terhadap
masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik berlangsung
actual maupun potensial (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Penilaian ini berdasarkan pada hasil analisis data pengkajian dengan cara
berpikir kritis. Diagnosa yang ditegakkan dalam masalah ini ialah ketidakpatuhan
pengobatan (Debora, 2017). Berikut diagnosa yang terkait dengan penyakit
tuberculosis adalah :

1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkospasme


2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kongesti paru
3) Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
4) Defisit pengetahuan keluarga tentang kondisi, pengobatan,
pencegahan,berhubungan dengan tidak ada yang menerangkan
5) Defisit nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan factor
psikologis
6) Risiko infeksi berhubungan dengan daya tahan tubuh menurun, fungsi
siliamenurun, secret yang menetap
7) Ketidakpatuhan Program Pengobatan berhubungan dengan program
terapikompleks dan atau lama
3. INTERVENSI KEPERAWATAN

Intervensi atau perencanaan adalah tahap ketiga dari proses keperawatan.


Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan oleh perawat
yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran
(outcome) yang diharapkan (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018). Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penentuan luaran keperawatan dalam rangka memberikan asuhan
keperawatan yang aman, efektif, dan etis (Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018).
Ada empat elemen penting yang harus diperhatikan pada saat membuat
perencanaan keperawatan yaitu membuat prioritas, menetapkan tujuan dan
membuat kriteria hasil (Moorhead, 2015). Merencanakan intervensi keperawatan
yang akan diberikan (termasuk tindakan mandiri dan kolabirasi dengan tenaga
kesehatan lainnya), dan melakukan pendokumentasian (Bulechek, 2015).

4. IMPLEMENTASI

Implementasi adalah tahap keempat dari proses keperawatan. Tahap ini


muncul jika perencanaan yang dibuat di aplikasikan pada klien. Implementasi
terdiri atas melakukan dan mendokumentasikan yang merupakan tindakan
keperawatan khusus yang digunakan untuk melaksanakan intervensi. Tindakan
yang dilakukan mungkin sama, mungkin juga berbeda dengan urutan yang telah
dibuat pada perencanaan. Implementasi keperawatan membutuhkan fleksibilitas
dan kreativitas dimana aplikasi yang akan dilakukan pada klien akan berbeda,
disesuaikan dengan kondisi klien saat itu dan kebutuhan yang paling dirasakan
oleh klien (Debora, 2017).

5. EVALUASI

Evaluasi adalah tahap kelima dari proses keperawatan. Pada tahap ini perawat
membandingkan hasil tindakan yang telah dilakukan dengan kriteria hasil yang
sudah ditetapkan serta menilai apakah masalah yang terjadi sudah teratasi
seluruhnya, hanya sebagian, atau bahkan belum teratasi semuanya. Evaluasi
adalah proses berkelanjutan yaitu proses yang digunakan untuk mengukur dan
memonitor kondisi klien untuk mengetahui (1) kesesuaian tindakan keperawatan,
(2) perbaikan tindakan keperawatan, (3) kebutuhan klien saat ini, (4) perlunya
dirujuk pada tempat kesehatan lain, dan (5) apakah perlu menyusun ulang
priorotas diagnosa supaya kebutuhan klien bisa terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA

Black, J.M, et al, Luckman and Sorensen's Medikal Nursing : A Nursing


ProcessApproach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company, 1995.

Carpenito (2000), Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis,


Ed.6,EGC, Jakarta

Doenges at al (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, Ed.3, EGC, Jakarta

Johnson, Marion& Maas, Meidean. 2000. Nursing Outcome Classification.


NewYork : Mosby.

Mccloskey, Joanne& Bulechek, Gloria. 1996. Nursing Intervention


Clasification.New York:

Mosby.Mosby, NANDA, 2005, Panduan Diagnosa Keperawatan, Jakarta,Prima


Medika

Price & Wilson (1995), Patofisologi-Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,


Ed.4,EGC, Jakarta
LAPORAN KASUS

Tempat Praktik : RSU Sufina Aziz Laporan Minggu Ke :1

Ruangan : ICU Judul Kasus : TBC Paru

Tanggal Praktik : 22 Agustus 2022

I. BIODATA

A. IDENTITAS KLIEN

NAMA : TN.S
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
UMUR : 39 TAHUN
STATUS KAWIN : KAWIN
AGAMA : ISLAM
PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : WIRASWATA
ALAMAT : Jl.BALAI DESA
TGL MASUK RS : 19 AGUSTUS 2022
NO.REG : 078856
RUANGAN : ICU
GOL.DARAH : -
TGL.PENGKAJIAN : 22 AGUSTUS 2022
TGL.OPERASI : -
DIAGNOSA MEDIS : TUBERCULOSIS PARU

B. PENANGGUNG JAWAB

NAMA : NY.I
HUBUNGAN DENGAN    
KLIEN
: ISTRI
PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA
ALAMAT : Jl.BALAI DESA
II. KELUHAN UTAMA

Pasien masuk melalui IGD RSU Sufina Aziz pada tanggal 19 Agustus 2022 pukul
23.00 WIB, dengan keluhan utama pasien sesak nafas memberat sejak 3 hari yang
lalu sebelum masuk rumah sakit, demam sejak 3 hari yang lalu disertai mual dan
muntah,dan batuk berdahak sudah 1 bulan terakhir.Pasien dan keluarga
sebelumnya tidak tau penyakit apa yang diderita oleh pasien.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

1. Provocative/palliative

a) Apa penyebabnya
Pada saat pengkajian tanggal 22 Agustus 2022 klien mengatakan Sesak
nafas memberat, demam sejak 3 hari yang lalu disertai mual dan
muntah,dan batuk berdahak.
b) Hal-hal yang memperbaiki keadaan
Mengatur posisi nyaman untuk mengurangi sesak nafas dan melakukan
perawatan di rumah sakit

2. Quantity/quality

a) Bagaimana dirasakan
Dada terasa sakit dan menyesak
b) Bagaimana dilihat
Wajah tampak pucat, keringat berlebih, kaki tampak di tekuk

3. Region

a) Dimana lokasinya
Tn.S mengatakan sesak yang dirasakan dibagian dada
b) Apakah menyebar
Tn.S mengatakan tidak ada penyebaran

4. Severity

Tidak ada

5. Time

Sesak dirasakan lebih dari 1 jam


III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

1) Penyakit yang pernah dialami

Pasien merupakan seorang perokok berat selama kurang lebih 15 tahun.


Biasanya pasien menghabiskan sebanyak 1-2 bungkus rokok perhari. Pasien
mengatakan sudah berhenti merokok sejak 1 bulan yang lalu.

2) Pengobatan/tindakan yang pernah dilakukan


Pengobatan/tindakan yang dilakukan melalui rawat jalan
3) Pernah dirawat/dioperasi
Tn.S mengatakan pernah dirawat di RS
4) Lama dirawat
Tn.S dan keluarga mengatakan pernah dirawat di rumah sakit lebih dari 4
hari
5) Alergi
Tn.S mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan maupun obat- obatan
6) Imunisasi
Tn.S mengatakan tidak ingat riwayat imunisasinya lengkap atau tidak.

VI. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

1) Orang tua.
Ada.
2) Saudara kandung.
Tidak ada saudara kandung yang mempunyai penyakit keturunan.
3) Penyakit keturunan
Tidak ada.
4) Anggota keluarga yang meninggal
Tidak ada
GENOGRAM

= Laki-laki
=Perempuan

= Klien

VI. RIWAYAT/KEADAAN PSIKOSOSIAL

1) Bahasa Yang Digunakan


Bahasa Indonesia
2) Persepsi pasien tentang penyakitnya
Tn.S menerima penyakit yang sedang di alaminya.
3) Konsep Diri
 Gambaran diri : Klien menerima seluruh tubuhnya.
 Ideal diri : Klien ingin sembuh dan beraktivitas.
 Harga diri : Klien cukup dihargai dilingkungan sekitar
 Peran diri : Klien berperan sebagai suami dan ayah bagi anaknya
 Identitas : Suami Ny.I
4) Keadaan emosi
 Klien mampu menahan emosi (emosi terkontrol).
5) Hubungan sosial
 Orang yang berarti :
Orang yang berarti bagi beliau adalah Keluarga
 Hubungan dengan keluarga :
Hubungan dengan keluarga baik, tampak keluarga setia menemani dan
merawat beliau selama melakukan perawatan di rumah sakit.
 Hubungan dengan orang lain :
Hubungan klien dengan orang lain baik, namun dengan kondisi fisik Tn.S
yang lemah sehingga menghambat komunikasi dengan orang lain.
6) Spiritual
 Nilai dan keyakinan : Klien menyakini ajaran agama Islam
 Kegiatan ibadah : Sholat ke Masjid

VII. PEMERIKSAAN FISIK

A. KEADAAN UMUM
Compos Mentis (GCS:14)
B. TANDA-TANDA VITAL
Suhu : 37o C
Tekanan Darah : 90/80 mmHg
TB/BB : 160 cm/40 Kg
Nadi : 110x/i
RR : 24x/i
C. PEMERIKSAAN ‘HEAD-TO-TOE’
1) Kepala Dan Rambut
a. Kepala
 Bentuk : Simetris
 Kebersihan : Bersih
b. Rambut
 Penyebaran dan Keadaan rambut: Merata,berwarna hitam
 Kebersihan : Bersih
c. Wajah
 Warna Kulit : Putih
 Struktur Wajah : Simetris
d. Mata
 Bentuk : Norma & Simetris
 Palpebra : Normal & dapat menutup mata
 Pupil : Refleks terhadap cahaya normal
 Konjungtiva : Anemis
 Kornea : Bening
 Visus : Normal
 Tekanan Bola Mata : Normal
e. Hidung
 Tulang Hidung & Posisi septum : Simetris & Normal
 Lubang : Normal
 Cuping : Ada pernapasan cuping hidung
f. Telinga
 Bentuk : Simetris
 Ukuran : Normal
 Lubang : Normal & Bersih
 Ketajaman Pendengaran : Normal
g. Mulut & Faring
 Keadaan bibir : Kering
 Keadaan gusi & gigi : Terdapat karang gigi
 Keadaan Telinga : Tidak ada sentrumen
 Orofaring : Normal
h. Leher
 Posisi trachea : Berada di tengah
 Thyroid : Tidak ada pembesara thyrpid
 Suara : Tidak Jelas
 Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan
 Vena Jugularis : Tidak ada pembengkakan
 Denyut nado karotis : Teraba

D. PEMERIKSAAN INTEGUMEN

1. Kebersihan : Bersih
2. Kehangatan : Hangat
3. Warna : Putih
4. Turgor : <2 detik
5. Kelembaban : Kering
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada

E. PEMERIKSAAN KETIAK

1. Aksila & Calvicula : Tidak teraba massa atau benjolan

F. PEMERIKSAAN THORAX/DADA

1. Inspeksi Thorax
 Bentuk thorax : Simetris
 Pernapasan
- Frekuensi : 24x/i
- Irama : Reguler
 Tanda Kesulitan Bernapas : Ada
2. Pemeriksaan Paru
 Palpasi getaran suara : Vocal vemitus normal
 Perkusi : Normal
 Auskultasi : Terdapat ronchi
3. Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi : Dada simetris
 Palpasi :Teraba denyut jantung ictus
cordis
 Perkusi : Pekak
4. Auskultasi
 Bunyi Jantung I : Iregular
 Bunyi Jantung II : Iregular
 Bunyi Jantung tambahan : Tidak Ada
 Murmur : Normal
 Frekuensi : Iregular

G. PEMERIKSAAN ABDOMEN

1. Inspeksi
 Bentuk Abdomen : Simetris
 Benjola/massa : Tidak ada
 Bayangan pembuluh darah : Normal
2. Auskultasi
 Peristaltik Usus : 6-8 x/i
3. Palpasi
 Tanda nyeri tekan : Tidak ada
 Benjolan massa : Tidak ada
 Tanda acites : Tidak ada
 Hepar : Tidak terasa
 Lien :-
 Titik Mc.Burney :-
4. Perkusi
 Suara Abdomen : Tidak ada kelainan
 Pemeriksaan acites : Tidak ada

H. PEMERIKSAAN GENITALIA
1. Genitalia
 Rambut Pubis : Ada
 Lubang uretra : Ada
 Kelainan Pada genetalia : Tidak Ada
2. Anus perineum
 Lubang anus : Ada
 Kelainan pada anus : Tidak Ada
 Perineum : Ada

I. PEMERIKSAAN NEUROLOGI

1. Tingkat Kesadaran : GCS = 15


2. Status Mental
 Kondisi emosi : Stabil
 Orientasi : Normal
 Proses berfikir : Normal
 Motivasi : Kemauan untuk sembuh
 Persepsi : Kuat
3. Nerveus Cranialis
 Nervus Olfakto : Rongga hidung bersih
 Nervus Okulomotorius : Pergerakan bola mata normal
 Nervus Trigeminus : Dapat merasakan sentuhan
 Nervus Facialis : Dapat menggerakan otot wajah
 Nervus Vestibulocochlearis : Dapat mendengar dengan baik
 Nervus Glossopharingeus : Dapat menelan,dan mengunyah
 Nervus Vagus : Dapat menelan,dan mengunyah
 Nervus Asesoris : Dapat mengangkat bahu
 Nervus Hipoglossus : Dapat menjulurkan lidah

VIII. PEMERIKSAAN POLA HIDUP

1. POLA TIDUR
1. Waktu Tidur : Siang 1-2 jam,malam 6-8 jam
2. Waktu Bangun : 2 jam
3. Masalah Tidur : Ada
4. Hal yang mempermudah tidur : Tidak ada
5. Hal yang mempermudah bangun : Sesak Napas
2. POLA ELIMINASI
 BAB
1. Frekuensi : 1 kali Seminggu
2. Warna : Kuning
3. Bau : Khas
4. Konsistensi : Lembab
5. Kesulitan : Ada
 BAK
1. Frekuensi : 10 kali sehari
2. Warna : Kuning
3. Bau : khas
4. Konsistensi : cair
5. Kesulitan : Tidak ada

C. POLA MAKAN

1. Diet : Ada
2. BB sebelum masuk RS : 65 Kg
3. BB sesudah masuk RS : 40 Kg
4. Kesulitan Mengunyah : Tidak Ada
5. Masalah Pola makan : Tidak Ada

D. POLA MINUM

1. Jenis Minuman : Air Putih


2. Pola Minum : Baik
3. Kesulitan Minum : Tidak Ada

E. KEBERSIHAN DIRI

1. Potong kuku : 1 kali seminggu


2. Lap Badan : 1 kali sehari

F. POLA KEGIATAN/AKTIVITAS

Pasien mengatakan aktivitas selalu dibantu oleh keluarga atau


perawat,dan melakukan aktivitas secara terbatas.

IX. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSIS

A. Diagnosa Medis : Tuberculosis Paru


B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
 Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL

Darah Rutin

Hemoglobin 13.1 g/dL

Leukosit 7.400/mm3

Laju Endap Darah 19 mm/1 jam

Jumlah Trombosit 258.000/uL

Hematokrit 34%

Eritrosit 3.88 juta/mm3

MCV 89.9 fl

MCH 30.7 pg

MCHC 34.1 g/dl

Hitung jenis leukosit

Eosinafil 0%

Basofil 0%

N.Batang 1%

Segmen 84%

Limfosit 13%

Monosit 2%

Tes Gula Darah 346 mg/dL

Rapid Tes Antigen SARS-Cov-2 Negative


X. PENATALAKSANAAN TERAPI

No NAMA OBAT DOSIS EFEK

1 Ranitidine 1 ampul Mual,muntah,sembelit


2 Ambroxol 3x1 Mulut dan tenggorokan kering

3 Antasida 3x1 Nyeri perut,mual

4 Injeksi Ceftriaxone 1 gr/inj Pusing,mengantuk

5 NaCl 0,9% 500 mg Detak Jantung cepat,nyeri sendi,iritasi

ANALISA DATA

Nama Klien : Tn.S Diagnosa Medik : TBC Paru

Ruangan : ICU

NO.Reg : 078856
Umur : 39 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

DS: Microbacterium Bersihan Jalan Napas


tuberculosa Tidak Efektif
- Pasien mengatakan
batuk berdahak Masuk dalam lapang
sudah 1 bulan paru sampai ke alveoli
terakhir.
Pembentukan tuberkel
- Pasien mengatakan
peradangan
dahak susah untuk
dikeluarkan. Infeksi primer pada
alveoli
DO:
Produksi sekret
- Tampak batuk dan
berlebihan
susah mengeluarkan
dahaknya Sekret kental
- Tampak sesak napas
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

DS: TBC Primer Perubahan Nutrisi


Kurang Dari Kebutuhan
- Pasien mengatakan Meluas terjadi
tidak nafsu makan hematogen bakteremia Tubuh
seminggu terakhir masuk ke peritonium
- Pasien mengatakan
Asam lambung
jika makan rasa
meningkat
ingin muntah
- Pasien mengatakan Mual Muntah
berat badan menurun
Anoreksia
DO:

- Tampak Lemah
- Tampak Kurus
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

DS: TBC Paru Kurang Pengetahuan

- Pasien dan keluarha Batuk


mengatakan tidak tau
Kuman Keluar resti
dengan penyakit
penyebaran infeksi
yang diderita pasien
- Pasien dan keluarga Kurang Informasi
menanyakan apakah
penyakit pasien
dapat disembuhkan

DO:

- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

DS: TBC Paru Gangguan Pola Tidur

- Pasien mengatakan Sesak Napas


susah tidur pada
Batuk
siang dan malam
hari karena batuk
dan sesak

DO:

- Pasien batuk terus


menerus.
- Terlihat kelopak
mata menghitam
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15
DS: TBC Paru Pola Napas Tidak Efektif

- Pasien mengatakan Sekret


sesak napas
Sekresi mukopuleran dan
DO: kurangnya upaya batuk

- Pasien tampak sesak


napas
- Suara napas ronchi
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif Berhubungan Dengan Adanya


Penumpukan Sekret
2. Perubahan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan
Anoreksia
3. Kurang Pengetahuan Berhubungan Dengan Kurangnya Informasi
4. Gangguan Pola Tidur Berhubungan Dengan Proses Sesak Napas Dan
Batuk
5. Pola Napas Tidak Efektif Berhubungan Dengan Sekresi mukopuleran dan
kurangnya upaya batuk

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Medik : TBC Paru

Ruangan : ICU

No.Reg : 078856
Nama Klien : Tn.S

Umur : 39 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

N DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI (NIC)


O KEPERAW (NOC)
ATAN

1 Bersihan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor


Jalan Napas keperawatan selama 3x24 jam frekuensi,irama
Tidak Efektif diharapkan Pasien dapat kedalaman dan upaya
Berhubungan bernapas dengan normal napas
Dengan dengan kriteria hasil: 2. Monitor adanya retensi
Adanya sputum
 Menunjukkan jalan
Penumpukan 3. Posisikan semi fowler
napas yang
Sekret atau fowler
paten,frekuensi
4. Jelaskan tujuan dan
pernapasan dalam
prosedur batuk efektif
rentang normal,dan
tidak ada suara napas
 Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah faktor
yang dapat
menghambat jalan
napas

2 Perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi status


Nutrisi keperawatan selama 3x24 jam nutrisi
Kurang Dari diharapkan nutrisi pasien 2. Monitor asupan
Kebutuhan terpenuhi dengan kriteria makanan
Tubuh hasil: 3. Berikan makanan tinggi
Berhubungan kalori
 Adanya peningkatan
Dengan 4. Anjurkan pasien untuk
berat badan sesuai
Anoreksia menghabiskan porsi
dengan tujuan
makan
 Mampu
mengidentifikasikan
kebutuhan nutrisi

3 Kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan


Pengetahuan keperawatan selama 3x24 jam dan kemampuan
Berhubungan diharapkan pasien dan menerima informasi
Dengan keluarga mengerti tentang 2. Sediakan materi dan
Kurangnya penyakitnya dengan kriteria media pendidikan
Informasi hasil: kesehatan
3. Jadwalkan pendidikan
 Pasien dan keluarga
kesehatan sesuai
mampu melaksanakan
kesepakatan
prosedur yang
4. Jelaskan faktor resiko
dijelaskan secara
yang dapat
benar
mempengaruhi
 Pasien dan keluarga
kesehatan
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.

4 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Diskusikan perbedaan


Pola Tidur keperawatan selama 3x24 jam individual dalam
Berhubungan diharapkan pola tidur kebutuhan tidur
Dengan terpenuhi dengan kriteria berdasarkan hal
Proses Sesak hasil: usia,tingkat
Napas Dan aktivitas,gaya hidup
 Pola tidur pasien
Batuk stress
terpenuhi
2. Tingkatkan
 Pasien dapat istirahat
relaksasi,berikan
tidur tanpa terbangun
kesempatan untuk
memilih penggunaan
bantal,linen dan
selimut.
3. Berikan ritual waktu
tidur yang
menyenangkan bila
perlu

5 Pola Napas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kualitas dan


Tidak Efektif keperawatan selama 3x24 jam kedalaman pernapasan
Berhubungan diharapkan pola napas pasien penggunaan otot
Dengan efektif dengan kriteria hasil: aksesoris,catat setiap
Sekresi perubahan
 Dispnea berkurang
mukopuleran 2. Kaji kualitas
 Irama dan kedalaman
dan sputum,warna,bau,dan
dan pernapasan normal
kurangnya konsistensi
upaya batuk 3. Baringkan klien untuk
mengoptimalkan
pernapasan(semifowler)

CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Klien : Tn.S Diagnosa Medik : TBC Paru

Umur : 39 Tahun Ruangan : ICU

Jenis Kelamin : Laki-laki No.Reg : 078856

TGL DX JAM IMPLEMENTASI EVALUASI

22 1 10.20 1. Memonitor S:
Agustus frekuensi,irama
- Pasien mengatakan
2022 kedalaman dan
batuk berdahak
upaya napas
sudah 1 bulan
2. Memonitor adanya
terakhir.
retensi sputum
- Pasien mengatakan
11.00 3. Memposisikan semi
dahak susah untuk
fowler atau fowler dikeluarkan.
4. Menjelaskan tujuan
O:
dan prosedur batuk
efektif - Tampak batuk dan
susah
mengeluarkan
dahaknya
- Tampak sesak
napas
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

22 2 11.30 1. Mengidentifikasi S:
Agustus status nutrisi
- Pasien mengatakan
2022 2. Memonitor asupan
tidak nafsu makan
makanan
seminggu terakhir
3. Memberikan
12.00 - Pasien mengatakan
makanan tinggi
jika makan rasa
kalori
ingin muntah
4. Menganjurkan
- Pasien mengatakan
pasien untuk
berat badan
menghabiskan porsi menurun
makan
O:

- Tampak Lemah
- Tampak Kurus
- Suhu : 37o C
- Tekanan Darah:
90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

22 3 12.30 1. Mengidentifikasi S:
Agustus kesiapan dan
- Pasien dan keluarga
2022 kemampuan
mengatakan tidak
menerima informasi
tau dengan
2. Menyediakan materi
penyakit yang
dan media
diderita pasien
pendidikan
- Pasien dan keluarga
kesehatan
13.00 menanyakan
3. Menjadwalkan
apakah penyakit
pendidikan
pasien dapat
kesehatan sesuai
disembuhkan
kesepakatan
4. Menjelaskan faktor O:
resiko yang dapat - Suhu : 37o C
mempengaruhi - Tekanan Darah:
kesehatan 90/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

22 4 13.30 1. Mendiskusikan S:
Agustus perbedaan individual
- Pasien mengatakan
2022 dalam kebutuhan
susah tidur pada
tidur berdasarkan hal
siang dan malam
usia,tingkat
hari karena batuk
aktivitas,gaya hidup
dan sesak
13.50 stress
2. Meningkatkan O:
relaksasi,berikan
- Pasien batuk terus
kesempatan untuk
menerus.
memilih penggunaan
- Terlihat kelopak
bantal,linen dan
mata menghitam
selimut.
- Suhu : 37o C
Berikan ritual waktu
- Tekanan Darah:
tidur yang
90/80 mmHg
menyenangkan bila
- TB/BB : 160 cm/40
perlu
Kg
3. Berikan ritual waktu
tidur yang - Nadi : 110x/i
menyenangkan bila - RR : 24x/i
perlu - BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

22 5 14.15 1. Mengkaji kualitas S:


Agustus dan kedalaman
- Pasien mengatakan
2022 pernapasan
sesak napas
penggunaan otot
aksesoris,catat setiap O:
perubahan
- Pasien tampak
2. Mengkaji kualitas
sesak napas
sputum,warna,bau,da
- Suara napas ronchi
n konsistensi
- Suhu : 37o C
14.30 3. Membaringkan klien
- Tekanan Darah:
untuk
90/80 mmHg
mengoptimalkan
- TB/BB : 160 cm/40
pernapasan(semifowl
Kg
er)
- Nadi : 110x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:
Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

23 1 10.20 1. Memonitor S:
Agustus frekuensi,irama
- Pasien mengatakan
2022 kedalaman dan
batuk berdahak
upaya napas
sudah 1 bulan
2. Memonitor adanya
11.00 terakhir.
retensi sputum
- Pasien mengatakan
3. Memposisikan semi
dahak susah untuk
fowler atau fowler
dikeluarkan.
4. Menjelaskan tujuan
dan prosedur batuk O:
efektif
- Tampak sesak
napas
- Suhu : 36,8o C
- Tekanan Darah:
110/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 88x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan
23 2 11.30 1. Mengidentifikasi S:
Agustus status nutrisi
- Pasien mengatakan
2022 2. Memonitor asupan
jika makan rasa
makanan
ingin muntah
3. Memberikan
12.00 - Pasien mengatakan
makanan tinggi
berat badan
kalori
menurun
4. Menganjurkan
pasien untuk O:
menghabiskan porsi
- Tampak Lemah
makan
- Tampak Kurus
- Suhu : 36,8o C
- Tekanan Darah:
110/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 88x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

23 3 12.30 1. Mengidentifikasi S:
Agustus kesiapan dan
- Pasien dan keluarga
2022 kemampuan
mengatakan tidak
menerima informasi
tau dengan
2. Menyediakan materi
penyakit yang
dan media
pendidikan diderita pasien
kesehatan - Pasien dan keluarga
3. Menjadwalkan menanyakan
13.20 pendidikan apakah penyakit
kesehatan sesuai pasien dapat
kesepakatan disembuhkan
4. Menjelaskan faktor
O:
resiko yang dapat
mempengaruhi - Suhu : 36,8o C
kesehatan - Tekanan Darah:
110/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 88x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

23 4 13.50 1. Mendiskusikan S:
Agustus perbedaan individual
- Pasien mengatakan
2022 dalam kebutuhan
susah tidur pada
tidur berdasarkan hal
siang dan malam
usia,tingkat
hari karena batuk
aktivitas,gaya hidup
dan sesak
stress
2. Meningkatkan O:
14.15 relaksasi,berikan
- Pasien batuk terus
kesempatan untuk
memilih penggunaan menerus.
bantal,linen dan - Suhu : 36,8o C
selimut. - Tekanan Darah:
Berikan ritual waktu 110/80 mmHg
tidur yang - TB/BB : 160 cm/40
menyenangkan bila Kg
perlu - Nadi : 88x/i
3. Berikan ritual waktu - RR : 24x/i
tidur yang - BB sebelum masuk
menyenangkan bila RS: 65 Kg
perlu - BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

23 5 14.30 1. Mengkaji kualitas S:


Agustus dan kedalaman
- Pasien mengatakan
2022 pernapasan
sesak napas
penggunaan otot
aksesoris,catat setiap O:
perubahan
- Pasien tampak
14.45 2. Mengkaji kualitas
sesak napas
sputum,warna,bau,da
- Suara napas ronchi
n konsistensi
- Suhu : 36,8o C
3. Membaringkan klien
- Tekanan Darah:
untuk
110/80 mmHg
mengoptimalkan
- TB/BB : 160 cm/40
pernapasan(semifowl
Kg
er)
- Nadi : 88x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

24 1 20.00 1. Memonitor S:
Agustus frekuensi,irama
- Pasien mengatakan
2022 kedalaman dan
batuk berdahak
upaya napas
sudah 1 bulan
2. Memonitor adanya
terakhir.
retensi sputum
20.20 3. Memposisikan semi O:
fowler atau fowler
4. Menjelaskan tujuan - Tampak sesak
dan prosedur batuk napas
- Suhu : 36o C
efektif
- Tekanan Darah:
130/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 80x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi
P:

Intervensi Dilanjutkan

24 2 20.40 1. Mengidentifikasi S:
Agustus status nutrisi
- Pasien mengatakan
2022 2. Memonitor asupan
berat badan
makanan
menurun
3. Memberikan
21.00
makanan tinggi O:
kalori
4. Menganjurkan - Tampak Lemah
- Tampak Kurus
pasien untuk
- Suhu : 36o C
menghabiskan porsi
- Tekanan Darah:
makan
130/80 mmHg
- TB/BB : 160 cm/40
Kg
- Nadi : 80x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

24 3 21.20 1. Mengidentifikasi S:
Agustus kesiapan dan
- Pasien dan keluarga
2022 kemampuan
menanyakan
menerima informasi
apakah penyakit
2. Menyediakan materi
pasien dapat
dan media
pendidikan disembuhkan
kesehatan
O:
3. Menjadwalkan
21.50 pendidikan - Suhu : 36o C
kesehatan sesuai - Tekanan Darah:
kesepakatan 130/80 mmHg
4. Menjelaskan faktor - TB/BB : 160 cm/40
resiko yang dapat Kg
mempengaruhi - Nadi : 80x/i
kesehatan - RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

24 4 22.00 1. Mendiskusikan S:
Agustus perbedaan individual
- Pasien mengatakan
2022 dalam kebutuhan
susah tidur pada
tidur berdasarkan hal
siang dan malam
usia,tingkat
hari karena batuk
aktivitas,gaya hidup
dan sesak
stress
2. Meningkatkan O:
22.15 relaksasi,berikan
- Pasien batuk terus
kesempatan untuk
menerus.
memilih penggunaan
- Suhu : 36o C
bantal,linen dan
- Tekanan Darah:
selimut.
130/80 mmHg
Berikan ritual waktu
- TB/BB : 160 cm/40
tidur yang Kg
menyenangkan bila - Nadi : 80x/i
perlu - RR : 24x/i
3. Berikan ritual waktu - BB sebelum masuk
tidur yang RS: 65 Kg
menyenangkan bila - BB sesudah masuk
perlu RS : 40 Kg
- GCS : 15

A:

Masalah Sebagian
Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

24 5 22.30 1. Mengkaji kualitas S:


Agustus dan kedalaman
- Pasien mengatakan
2022 pernapasan
sesak napas
penggunaan otot
aksesoris,catat setiap O:
perubahan
- Pasien tampak
22.40 2. Mengkaji kualitas
sesak napas
sputum,warna,bau,da
- Suara napas ronchi
n konsistensi
- Suhu : 36o C
3. Membaringkan klien
- Tekanan Darah:
untuk
130/80 mmHg
mengoptimalkan
- TB/BB : 160 cm/40
pernapasan(semifowl
Kg
er)
- Nadi : 80x/i
- RR : 24x/i
- BB sebelum masuk
RS: 65 Kg
- BB sesudah masuk
RS : 40 Kg
- GCS : 15
A:

Masalah Belum Teratasi

P:

Intervensi Dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai