Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Tri Utanti


Nim : 1611438291
Pertemuan : Minggu ke-1
Tanggal : 11 – 16 September 2017

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Berdasarkan Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami isteri, atau suami, isteri
dengan anaknya, atau ayah dengan anaknya (duda), atau ibu dengan anaknya (janda).
Menurut Sigmund freud, pada dasarnya keluarga itu terbentuk karena adanya
perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi
dari pada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual
suami isteri. Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama , sehingga
mempunyai ikatan emosional dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan
tugas (Murwani, 2008).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang komplek dengan
menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan
individu sebagai anggota keluarga. Tahapan dari proses keperawatan keluarga
meliputi pengkajian keluarga dan individu, diagnose keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan tahap utama yang
kritikal dimana pada tahap ini seorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Pengkajian keluarga melibatkan
upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif dalam memenuhi
kebutuhan anggota keluarganya. Pengkajian yang tajam merupakan tahap utama yang
harus dilakukan, dimana pada tahap ini mahasiswa menggali dan mengambil
informasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa, merancang
intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2003).
Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota keluarga untuk
mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga secara suka
rela atau tanpa paksaan.
Minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh mahasiswa yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai anak pertama telah berusia 6 tahun dan
mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.
Keluarga biasanya mencapai jumlah maksimum, dan hubungan keluarga di akhir
tahun ini (Duvall, 1977). Tahun-tahun pada masa ini merupakan tahun-tahun yang
sibuk. Kini anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing,
disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan-
kegiatan orang sendiri. Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya sendiri-
sendiri.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah adalah:
1. Mensosialisasikan anak-anak termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.

3. Memenuhi kebutuhan fisik keluarga.

4. Sebagai keluarga muslim, hendaknya memahamkan pada anak sejak dini tentang
Islam.

Masalah yang biasa terjadi pada anak usia sekolah adalah gangguan kesehatan
umum, gangguan perilaku, gangguan perkembangan fisiologis hingga gangguan
dalam belajar. Untuk mencegah atau mengurangi potensi komplikasi dan
permasalahan kesehatan anak, perlu dilakukan deteksi dini gangguan kesehatan agar
tidak berkembang menjadi masalah berat. Deteksi dini bisa dilakukan dengan
meningkatkan perhatian yang lebih besar terhadap usia sekolah, sama halnya dengan
perhatian ketika anak masih balita. Hal ini dilakukan dengan harapan tercipta anak
usia sekolah yang sehat, cerdas dan berprestasi. Pertumbuhan pada masa usia sekolah
berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal jumlah, ukuran, besaran, dan dimensi
sel dan organ tubuh anak yang tercermin dalam ukuran berat, ukuran panjang, umur
tulang dan keseimbangan metabolik. Sedang perkembangan anak usia sekolah
berhubungan dengan bertambahnya kemampuan dan ketrampilan dalam struktur
tubuh dan fungsi-fungsinya dalam pola yang teratur. Perkembangan juga terkait
dengan proses diferensiasi sel-sel dan organ tubuh, sistem organ dan jaringan tubuh
yang berkembang sedemikian rupa dalam memenuhi fungsi-fungsinya dan
menghasilkan perkembangan emosi, kemampuan intelektual dan perilaku hasil
interaksi dengan lingkungan. Singkatnya, pertumbuhan berdampak pada aspek fisik
anak, sedangkan perkembangan berdampak pada kematangan fungsi organ tubuh
anak. Keduanya harus tumbuh seimbang dan saling mempengaruhi setiap anak usia
sekolah.

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama
meliputi:
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan yang terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan
komunitas RT, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat, serta system pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi dan fungsi perawatan
keluarga.
f. Stress dan koping keluarga terdiri dari stressor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaan fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5
fungsi perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Dimana
keluarga mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap
anggota yang sakit, mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan, dan mampu memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan
yang terdapat di lingkungan setempat.
3. Masalah Keperawatan
Keluarga dengan anak usia sekolah mempunyai beberapa permasalahan yang
mungkin dapat terjadi, masalah utama kesehatan yang terjadi meliputi anak usia
sekolah yang selalu mengalami batuk dan pilek yang berulang.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan
masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat dirumuskan
pada kunjungan ke enam yaitu tanggal 16 September 2017.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan ke
tujuh yaitu tanggal 16 September 2017.
2. Tujuan Umum
Tujuan umum terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu
memandirikan anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan keluarga secara sukarela atau tanpa paksaan.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART, artinya Spesifik (S) yaitu
rumusan tujuan harus jelas, Measurable (M) yaitu dapat diukur, Achievable (A) yaitu
dapat dicapai, Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata, Timing (T) yaitu memiliki
target waktu.
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1x60 menit.
b. Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemeriksaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
c. Mengidentifikasi masalah keperawatan.
d. Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
e. Menyusun rencana tindakan kepeawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
f. Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang
telah dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaan Fisik
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit
3. Waktu dan tempat : Minggu pertama (11 – 16 September 2017)
Rumah keluarga binaan, RT 01 Kel. Bagan Besar
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan mahasiswa mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Kriteria Presentase Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap 90%
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur
keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga, harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan dan pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan 90 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan
100 %
dapat ditetapkan
d. Rencana keperawatan keluarga dapat 90 %
dirumuskan.
e. Rencana keperawatan terlaksana 90 %
(implementasi).

Anda mungkin juga menyukai