Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A
DI RT 009 RW 001 KELURAHAN AIRPUTIH
KECAMATAN TAMPAN
PEKANBARU

Disusun Oleh:
Nama Syamsuryadi,S.Kep

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TENGKU
MAHARATU
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

STIKes TENGKU MAHARATU PEKANBARU

Nama : Syamsuryadi

NIM : 2041040

Pertemuan : Minggu ke-1 (kunjungan 1 - 5)

Tanggal : 5-9 April 2021

A. LATAR BELAKANG
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan (Murwani, 2007). Keluarga merupakan tempat paling
utama bagi pembentukan gabungan dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasikan diri mereka sebagai bagian
di dalam keluarga tersebut, sedangkan proses asuhan keperawatan keluarga itu adalah
suatu proses kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konsep
keperawatan keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga (Duvall & Miller, 1985).
Pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta
evaluasi. Pengkajian merupakan tahap utama yang kritikal di mana pada tahap ini seorang
perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang
dibina. Pengkajian keluarga melibatkan upaya menetapkan kemampuan keluarga berfungsi
secara efektif dalam memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Pengkajian yang tajam
merupakan tahap utama yang harus dilakukan, dimana pada tahap ini mahasiswa menggali
dan mengambil informasi. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa,
merancang intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2010). Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga
secara suka rela atau tanpa paksaan.
Minggu kedua ini, keluarga yang akan dibina oleh mahasiswa yaitu keluarga dengan
anak usia remaja. Dalam sebuah keluarga, ketika anak sudah memasuki dunia remaja yaitu
berumur sekitar 16 tahun, maka keluarga tersebut telah memasuki tahapan baru dalam
kehidupannya. Tahapan ini ditandai dengan masuknya anak ke remaja sampai anak
tersebut menginjak dewasa atau berusia sekitar 20 tahun. Pada tahap ini remaja mengalami
pergeseran pada pola-pola hubungan antar generasi dan sementara pergeseran ini ditandai
dengan kematangan fisik remaja.
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja adalah anak dalam
menghadapi perkembangan yang terjadi pada remaja yaitu perubahan kognitif, psikososial,
identitas diri. Perkembangan kogintif meliputi kemampuan dalam menganalisa masalah,
serta memecahkan masalah yang dihadapi. Perkembangan psikososial yang meliputi
kemandirian remaja, kemampuan bersosialisasi pada teman sebaya, serta menyesuaikan
diri dalam perubahan fisiologis-psikologis. Perkembangan identitas diri meliputi
kepercayaan diri, harga diri remaja, serta tanggung jawab remaja (Desmita, 2010).
Menurut Lestari (2012) keluarga dengan anak usia remaja mempunyai beberapa
permasalahan yang mungkin dapat terjadi, antara lain sebagai berikut:
1. Standar perilaku remaja dalam kehidupan sehari yang diatur oleh keluarga
2. Metode disiplin yang diterapkan keluarga untuk remaja
3. Hubungan dengan saudara kandung yang sering bermasalah seperti adanya
perkelahian antar saudara
4. Sikap remaja yang sangat kritis mengenai masalah serta tujuan yang ingin dicapai
5. Perilaku remaja yang seringkali kurang matang dalam menghadapi masalah serta
memecahkan masalah sehingga beresiko mengunakan zat terlarang serta kenakalan
remaja

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama terdiri
meliputi :
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga
inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas RW,
mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat,
serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stress dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan, dan
strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit,
mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu
memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.

3. Masalah Keperawatan
Keluarga dengan anak usia remaja mempunyai beberapa permasalahan yang
mungkin dapat terjadi, antara lain anak dengan usia remaja standar perilaku remaja dalam
kehidupan sehari yang diatur oleh keluarga, metode dispilin yang diterapkan keluarga
untuk remaja, hubungan dengan saudara kandung yang sering bermasalah seperti adanya
perkelahian antar saudara, sikap remaja yang dangat kritis mengenai masalah serta tujuan
yang inginn dicapai, dan perilaku remaja yang seringkali kurang matang dalam
menghadapi masalah serta memecahkan masalah sehingga beresiko mengunakan obat
terlarang serta kenakalan remaja.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat dirumuskan masalah
kesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat dirumuskan pada
kunjungan ke lima yaitu tanggal 9 April 2021.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kujungan ke lima yaitu tanggal 9
April 2021.

2. Tujuan Umum
Tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu memandirikan
anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan
keluarga secara suka rela atau tanpa paksaan.

3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART, artinya Spesifik (S) yaitu
rumusan tujuan harus jelas, Measurable (M) yaitu dapat diukur, Achievable (A) yaitu
dapat dicapai, Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata, Timing (T) yaitu memiliki
target waktu.
a. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 30 menit.
b. Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
c. Mengidentifikasi masalah keperawatan.
d. Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
e. Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
pada keluarga.
f. Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang telah
dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing kit
3. Waktu dan tempat : 5-9 April 2019
Rumah keluarga binaan di Jalan Anggrek II Perum. Annisa
Ramba Permai.
RT 009 RW. 001 Kelurahan Airputih Kecamatan Tampan
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP
b. Menyiapkan alat bantu atau media
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan mahasiswa mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.

3. Kriteria Hasil

Kriteria Presentase Pencapaian

a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan 90 %


keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik. 90 %
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 100 %
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat
ditetapkan. 90 %
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan.
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90 %
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KELUARGA BINAAN
Keluarga Tn. A

Diagnosa
No Hari/ tanggal Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1 Malaria pada An. Rabu, 5 April • Mengucapkan salam Subjektif:
R keluarga Tn. A 2021 “ selamat siang buk” • Keluarga menjawab salam perawat.
ketidakmampuan Pukul • Menvalidasi keadaan keluarga • Keluarga mengatakan “kabar saya dan keluarga hari ini
keluarga Tn. M “Bagaimana kabar ibu dan keluarga siang dalam keadaan sehat.”
16.00–16.30
merawat pasien ini?” • Ibu J mengatakan belum mengerti tentang malaria.
WIB
dengan malaria • Mengingatkan kontrak • Keluarga dapat menyebutkan pengertian dari Malaria
“Ibu, sesuai dengan janji kita akan setelah diberikan penjelasan “Malaria adalah peyakit yang
membicarakan mengenai penyakit yang disebabkan oleh prasit plasmodium, ditularkan melalui
dialami An. A yaitu Malaria. gigitan nyamuk yang terinfeksi.

TUK 1
TUK 1.1
• Menggali pengetahuan keluarga tentang Objektif:
penyakit Malaria.“Sebelum saya • Kontak mata positif
menjelaskan tentang Malaria, Menurut • Keluarga mengangguk ketika paham apa yang
ibu , apa yang diketahui tentang Malaria disampaikan perawat
?”. • Keluarga dapat mengulangi apa yang telah disampaikan
• Mendiskusikan bersama keluarga tentang perawat.
pengertian malaria dengan Analisa:
menggunakan lembar balik. TUK 1.1 Malaria tercapai, keluarga mampu mengenal
“Malaria adalah suatu gejala penyakit masalah Malaria.
peyakit yang disebabkan oleh prasit
plasmodium, ditularkan melalui gigitan Planning:
nyamuk yang terinfeksi. Lanjutkan ke TUK 1.2 Malaria
• Menanyakan kembali kepada keluarga
jika ada yang belum dimengerti tentang
pengertian Malaria.“Apakah ada yang
ingin ibu tanyakan mengenai
pengertian dari Malaria?”.
• Menanyakan kembali kepada keluarga
tentang pengertian penyakit Malaria.
”Setelah Saya menjelaskan tentang
pengertian Malaria, coba ibu jelaskan
kembali apa yang dimaksud dengan
penyakit Malaria?”.
• Memberikan pujian kepada keluarga atas
jawaban tepat yang diberikan oleh
keluarga ”Baik sekali apa yang telah ibu
jelaskan, berarti bapak dan ibu telah
mengerti tentang pengertian Malaria”.

TUK 1.2
• Menggali pengetahuan keluarga tentang
tanda dan gejala Malaria. “Sebelum Subjektif:
Saya menjelaskan tanda dan gejala Keluarga mengatakan tanda gejala seseorang dapat
penyakit malaria menurut ibu apa saja mengalami demam, yaitu kurang nafsu makan, wajah sangat
tanda dan gejala penyakit malaria?”. pucat, perasaan kedinginan, menggigil dengan gigi
• Mendiskusikan bersama keluarga tentang gemeletak, merah, rasa sakit sendi sendi tubuh, sakit kepala
tanda dan gejala penyakit malaria
menggunakan lembar balik.” Kurang Objektif:
nafsu makan, wajah sangat pucat, • Kontak mata positif
perasaan kedinginan, menggigil dengan • Keluarga mengangguk ketika paham apa yang
gigi gemeletak, kulit panas, merah, rasa disampaikan perawat
sakit sendi sendi tubuh, sakit kepala”. • Keluarga dapat mengulangi apa yang telah disampaikan
• Mengidentifikasi bersama-sama keluarga perawat
tanda dan gejala yang dirasakan oleh
anggota keluarga dengan malaria Analisa:
TUK 1.2 Malaria tercapai, keluarga mampu
menyekakaktkan penyebab terjadinya malaria.
“Setelah saya menjelaskan Planning :
tanda dan gejala malaria tadi, tanda Lanjutkan ke TUK 1.3 malaria.
dan gejala apa saja yang selama ini
sudah keluarga alami?”.
• Beri reinforcement positif atas
kemampuan keluarga mengidentifikasi
kondisi anggota keluarga yang terkena
malaria. “benar sekali ya ibu, bagus
sekali ibu.”

TUK 1.3 Subjektif:


Keluarga mengatakan penyebab malaria terjadi karena
• Menggali pengetahuan keluarga tentang gigitan nyamuk yang terinfeksi
penyebab terjadinya malaria.“Sebelum
saya menjelaskan tentang penyebab Objektif:
Malaria, menurut ibu apa saja penyebab • Kontak mata positif
terjadinya malaria?”. • Keluarga mengangguk ketika paham apa yang
• Mendiskusikan dengan keluarga tentang disampaikan perawat
penyebab terjadinya malaria dengan • Keluarga dapat mengulangi apa yang telah disampaikan
menggunakan lembar balik. “Malaria perawat.
terjadi karena gigitan nyamuk yang
terinfeksi
Analisa:
• Menanyakan kembali kepada keluarga TUK 1.3 demam tercapai, keluarga mampu menyatakan
jika ada yang belum dimengerti tentang tanda dan gejala malaria.
penyebab malaria.“Apakah ada yang
ingin ibu tanyakan mengenai penyebab Planning:
dari malaria?”. Lanjutkan ke TUK 2 malaria
• Mengevaluasi kembali tentang penyebab
malaria kepada keluarga. “Setelah saya
menjelaskan tentang penyebab penyakit
malaria, coba ibu jelaskan kembali apa
saja penyebab terjadinya malaria?”.
• Memberikan pujian kepada keluarga atas
jawaban tepat yang diberikan. “Bagus
sekali, berarti ibu sudah mengerti apa itu
penyebab terjadinya malaria.”
TUK 2
TUK 2.1
• Menggali pengetahuan keluarga tentang Subjektif:
akibat dari penyakit malaria. “Sebelum Keluarga mengatakan telah mengerti tentang akibat lanjut
saya menjelaskan tentang akibat penyakit malaria yaitu dehidrasi, demam kejang, beresiko semakin
malaria, apa yang ibu ketahui tentang parah (shock), dan meninggal dunia.
akibat dari malaria ?”. Objektif:
• Mendiskusikan bersama keluarga tentang • Kontak mata positif
akibat dari penyakit malaria, jika tidak • Keluarga mengangguk ketika paham apa yang
diatasi dengan segera dan tepat. “Akibat disampaikan perawat
lanjut dari malaria yaitu, demam kejang, • Keluarga dapat mengulangi apa yang telah disampaikan
beresiko semakin parah (shock), dan perawat.
meninggal dunia.
• Mengevaluasi kembali kemampuan Analisa:
keluarga dalam menyebutkan kembali Masalah teratasi, TUK 2.1 tercapai, keluarga tampak
akibat dari malaria yang tidak ditangani memahami akibat lanjut penyakit lanjut penyakit
dengan segera dan tepat. “Setelah saya malaria.
menjelaskan tentang akibat dari malaria,
coba ibu sebutkan kembali apa-apa saja Planning:
akibat dari malaria?”. Lanjutkan ke intervensi untuk TUK2.2
• Memberikan reinforcement positif atas
tanggapan yang benar. “Benar sekali ibu,
berarti ibu sudah mengerti tentang akibat
dari malaria”.

TUK 2.2
• Mendiskusikan dengan keluarga Subjektif:
bagaimana cara mengatasi malaria. Keluarga mengatakan bahwa mereka sudah memiliki
• “Selama ini apa tindakan yang telah ibu keputusan yang akan diambil terhadap masalah malaria
lakukan untuk mengatasi penyakit “ sekarang saya akan lebih menjaga An. R agar
malaria?”. kondisinya tetap sehat dan baik”.

• Memotivasi keluarga agar dapat


memutuskan untuk mengatasi malaria Objektif:

dengan segera dan tepat.“saya harap ibu • Kontak mata positif


dapat mengambil keputusan untuk • Keluarga mengangguk ketika paham apa yang
mengatasi malaria dengan tepat ya karena disampaikan perawat
akan mengganggu aktifitas An. R dan • Keluarga dapat mengulangi apa yang telah disampaikan
keluarga sehari- sehari”. perawat.
• Memberikan reinforcement positif atau
keputusan yang telah diambil oleh Analisa :
keluarga. Keluarga sudah mampu mengambil keputusan tentang
demam yang dialami oleh An. R
• “Tepat sekali keputusan yang ibu ambil, Planning:
berarti ibu sudah mengerti bagaimana cara Tindakan dilanjutkan ke TUK 3
mengatasi penyakit malaria”

PENUTUP
Baiklah bu, sampai disini perbincangan kita
tentang malaria, besok kita ketemu lagi boleh
bu? Dimana jam berapa? Baiklah kalau begitu
bu, saya permisi ya. Walaikumsalam.wr.wb.
Ramuan 2
Mengatasi Malaria 10 gram kunyit, setengah gelas air
panas, air perasan jeruk nipis, dan dua
sendok madu . Cuci bersih 10 gram
umbi kunyit. Parut dan tambahkan
setengah gelas air panas, aduk rata.
Setelah dingin, peras, ambil sarinya.
Tambahkan air perasan setengah buah MALARIA
Ramuan 1 jeruk nipis. Campurkan dengan dua
Kayu manis, kayu manis memiliki sifat sendok makan madu, aduk rata. Bagi
antiinflamasi, anti oksidan dan antimikroba menjadi 3 bagian, kemudian berikan 3
sehingga dapat membantu mengatasi gejala kali sehari.
malaria. Biasanya kayu manis akan di Syamsuryadi,
rebus dan ramuannya di minum dengan S.Kep
madu

Ramuan 2
kunyit, kunyit memiliki antioksidan dan
antimikroba, sehingga dapat membuang
racun berbahaya di tubuh akibat infeksi
malaria, dan kunyit juga bersifat
antiinflamasi sehingga membantu Apabila tidak kunjung sembuh
mengurangi gejala nyeri ototsendi. silahkan bawa ke pelayanan
kesehatan PRAKTIK PROFESI
n dan
telapak KEPERAWATAN KOMUNITAS
-
KEPERAWATAN
MALARIA ITU
APA YA..???

Malaria adalah Penyebab Malaria

penyakit yang di 1. gigitan nyamuk yang terdapat parasit


2. Kelelahan
sebabkan oleh parasit
Plasmodium,
ditularkan melalui
gigitan nyamuk yang
terinfeksi..
Akibat lanjut dari
TANDA DAN GEJALA
“MALARIA”
MALARIA

1. ANEMIA BERAT
2. Hipoglikemia
3. kerusakan otak
1. rang nafsu
Timbul mak
setidaknya ajah hari
10-15 sangat 4. banyak organ gagal
setelah digigit nyamuk berfungsi
2. Munculnya gejala melalui tiga
Tahap selama 6-12 jam,
3. Tahap gejala malaria dapat timbul
Bagaimana cara
Mengikuti siklus tertentu, yaitu 3
Hari sekali atau 4 hari seka penanganan MALARIA ???
1. Memasang kelambu pada tempat
tidur
2. menggunakan pakaian lengan
panjang
3. Menggunakan krim atau semprot
anti nyamuk

Anda mungkin juga menyukai