Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

S DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK SEKOLAH
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA NY. S
DI LINGKUNGAN DASAN CERMEN UTARA
TANGGAL 1 – 3 MARET 2021

Oleh :

VENDI RISWANDA
NIM. P07120420043N

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Laporan Kasus ini telah disahkan dan disetujui
oleh pembimbing lahan dan pembimbing akademik pada :

Nama : Vendi Riswanda


NIM : P07120420043N
Kasus :
Hari/Tanggal :
Bangsal/Ruangan :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

( ) ( )
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengertian Asuhan Keperawatan Keluarga


Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang di
berikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyleseikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan (Depkes RI,2015).
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga (Mubarok,dkk, 2015).
Sedangkan pengertian yang lain perawatan keluarga adalah tingkat
keperawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai
unit atau kesatuan yang dirawat, Dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran atau penyalur (Effendi,2017).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga digunakan suatu
pendekatan yang sistemik yaitu dengan keperawatan kesehatan keluarga.
Pendekatan ini digunakan dalam rangka mengidentifikasi dan memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi keluarga dimulai dari pengkajian, penemuan
diagnosa keperawatan keluarga, perencanaan, pelaksanaan dan teknik
evaluasi.
B. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
keluarganya.
2. Tujuan Khusus
Ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam :
a. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi masalah
kesehatan yang dihadapi oleh keluarga.
b. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah-
masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
c. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang
tepat dalam mengatasi masalah kesehatan para anggotanya.
d. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit dan dalam
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya.
e. Meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan mutu
hidupnya (Effendi,2017).
C. Sasaran Asuhan Keperawatan Keluarga
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, yang menjadi
prioritas utama adalah keluarga-keluarga yang tergolong resiko tinggi dalam
bidang kesehatan, meliputi :
1. Keluarga dengan anngota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah
sebagai berikut :
a. Tingkat social ekonomi rendah.
b. Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan
sendiri.
c. Keluarga dengan keturunan yang kurang baik/keluarga dengan
penyakit keturunan.
2. Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan. Waktu hamil :
a. Umur ibu (16 tahun atau lebih dari 35 tahun)
b. Menderita kekuarangan gizi atau anemia.
c. Menderita hipertensi.
d. Primeparaatau multipara.
e. Riwayat persalinan dengan komplikasi.
3. Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, karena :
a. Lahir premature/BBLR
b. Berat badan sukar naik.
c. Lahir dengan cacat bawaan.
d. ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi,
e. Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau
anaknya.
4. Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota
keluarga.
a. Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan.
b. Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota dengan sering timbul
cekcok dan ketegangan.
c. Ada anggota keluarga yang sering sakit.
d. Salah satu orang tua (istri/suami) meninggal, cerai, atau lari
meninggalkan keluarga (Effendi,2017).
D. Struktur Keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
1. Pola dan proses komunikasi.
Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
a. Bersifat terbuka dan jujur
b. Selalu menyelesaikan konflik keluarga
c. Berpikiran positif
d. Tidak mengulangi isu dan pendapat sendiri
1) Karakteristik pengirim
a) Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat
b) Apa yang disampaikan jelas dan berkhualitas
c) Selalu meminta dan menerima umpan yang baik
2) Karakteristik penerima
a) Siap mendengarkan
b) Memberikan umpan balik
c) Melakukan validasi
2. Struktur peran.
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan, yang dimaksud posisi atau status adalah posisi yang
diberikan, yang dimaksud posisiatau status adalah posisi individu dalam
masyarakat misalnya status sebagai istri, suami, atau anak.
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk merubah perilaku ke arah yang positif.
4. Nilai – nilai keluarga
Nilai meruoakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
peraturan.
E. Fungsi Keluarga
Lima fungsi dasar keluarga menurut Friedman adalah :
1. Fungsi Afektif
Apakah anggota keluarga merasa kebutuhan-kebutuhan individu-
individu lain dalam keluarga terpenuhi, apakah orang tua (suami/istri)
mampu menggambarkan kebutuhan-kebutuhan persoalan-persoalan lain
dari anak-anak mereka dan pasangannya, apakah mereka saling
menghormati satu sama lain, bagaimana mereka saling mendukung satu
sama lain.
2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak lahir. keluarga merupakan tempat individu
belajar bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga
di capai melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang di
wujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar disiplin, belajar
tentang norma, budaya, dan perilaku melalui hubungan interaksi dalam
keluarga.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
menambah sumber daya manusia. Dengan adanya program keluarga
bencana maka fungsi ini sedikit terkontrol.
4. Fungsi ekonomi
Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang,pangan dan
papan.Dan sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
5. Fungsi perawatan keluarga
Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga terhadap
kesehatan, definisi keluarga tentang tingkat pengetahuan mereka. Apakah
keluarga dapat melaporkan mulai kapan terjadi stroke dan menyebutkan
tanda-tanda atau perubahan yang terjadi pada anggota keluarga dengan
stroke. Apakah yang sudah di lakukan keluarga, apa persepsi keluarga
tentang hal yang telah di lakukan dalam mengatasi masalah tersebut.
Bagaimana kebiasaan tidur keluarga : apakah anggota keluarga
memenuhi syarat tidur sesuai dengan tuntutan usia. Kebiasaan
menggunakan obat-obatan : Apakah keluarga terbiasa mengonsumsi
alkohol, kopi, teh dan rokok. Apakah keluarga secara reguler
menggunakan obat yang di beli di toko untuk menghilangkan pusing.
Peran keluarga dalam perawatan diri : Apakah yang di lakukan kelurga
untuk memperbaiki satus kesehatan. Siapa yang membuat keputusan
dalam bidang kesehatan.
F. Tahap dan Tugas Pengembangan Keluarga
Dalam pengkajian ini penulis menggunakan format pengkajian keluarga
dari Friedman (1998), pada keluarga dengan stroke pengkajian adalah
sekumpulan tindakan yang digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan
keluarga memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang
merupakan sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk
mengatasi.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangan secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama.
Perkembangan keluarga berdasarkan konsep Duvall dan Miller
(Friedman, 1998) adalah sebagai berikut :
1. Tahap I : Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat individu membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini
antara lain:
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial.
c. Mendiskusukan rencana memiliki anak.
2. Tahap II : Keluarga “ Child Bearing “ (Keluarga anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama dan berlanjut
sampai anak pertama berusia 30 bulan. Tugas perkembangan keluarga
pada tahap ini antara lain :
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi,
hubungan seksual, dan kegiatan.
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3. Tahap III : Keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap ini di mulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini antara lain :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat
tinggal, privasi dan rasa aman.
b. Membantu anak untuk bersosialisasi.
c. Beradaptasi dengan anak yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak.
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.
4. Tahap IV : Keluarga dengan anak sekolah
Tahap keluarga yang dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun
dan berakhir pada usia 12 tahun. Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini antara lain :
a. Membantu anak sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan
lingkugan.
b. Mempertahankan keintiman pasangan.
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat,
termasuk kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
5. Tahap V : Keluarga dengan anak remaja
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat meninggalkan rumah orang
tuanya. Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
mengingat remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkatkan
otonomnya.
b. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan.
c. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang.
6. Tahap VI : Keluarga dan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini di mulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah.
Lamanya tahap ini tergantung dalam jumlah anak dalam keluarga atau
jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang
tua. Tugas perkembangan pada tahap ini antara lain :
a. Memperluaskan keluarga inti menjadi keluarga yang besar.
b. Mempertahankan keintiman pasangan istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua.
c. Membantu anak untuk manfiri di masyarakat.
d. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga.
7. Tahap VII : Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal dunia.
Tugas perkembangan keluarga pada ini antara lain :
a. Mempertahankan kesehatan.
b. Mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan anak – anak.
c. Meningkatkan keakraban pasangan.
8. Tahap VIII : Keluarga usia lanjut
Pada tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu
pasangan pensiun berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai
keduanya meninggal. Tugas perkembangan keluarga tahap ini antara
lain :
a. Mempertahankan rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan
fisik dan pendapatan.
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan life – preview, perenungan hidup/masa lalu.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.S DENGAN
TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK SEKOLAH
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA TN.S
DI LINGKUNGAN DASAN CERMEN UTARA
TANGGAL 1 – 3 MARET 2021

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama kk : Tn. S
2. Umur : 57 Tahun
3. Pendidikan : SMEA
4. Pekerjaan : Sopir
5. Alamat : Lingkungan Dasan Cermen Utara
6. Komposisi Keluarga
No Nama Umur Jenis Hub. dengan Status Pekerjaan
(inisial) Kelamin Kepala Keluarga Perkawinan

1. Tn. S 57 tahun Laki-laki Kepala keluarga Kawin Sopir

2. Ny. S 52 tahun Perempuan Ibu Kawin IRT

3. Ny. F 30 tahun Perempuan Anak Sudah kawin Swasta

4. An. A 16 tahun Perempuan Anak - Siswa

7. Genogram Keterangan
: Laki - laki
: Perempuan
X : Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
8. Tipe keluarga
Tipe keluarga Ny.S adalah keluarga anak sekolah.

9. Budaya
a. Suku bangsa : Sasak
b. Bahasa yang digunakan : Indonesia
10. Agama : Islam
11. Status sosial ekonomi keluarga
Dalam keluarga Tn.S penghasilannya ± Rp. 1.000.000,-/per bulan
dan Tn.S mengatakan penghasilannya sangat kurang, terlebih harus
membiayai anak-anaknya bersekolah. Biasanya anak pertama Tn.S
yang ssudah menikah terkadang memberikan uang tambaha kepada
Ny.S dan itu dijadikan sebagai tambahan biaya kehidupan sehari-
hari.
12. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Ny. S mengatakan aktivitas waktu luangnya dihabiskan dengan anak
dan cucunya yang sewaktu-waktu datang berkunjung ke rumahnya
dan dengan tetangga klien sering duduk untuk membicarakan
sesuatu.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. S sekarang pada tahap perkembangan keluarga dengan
anak usia sekolah. Tugas perkembangan keluarga yang seharusnya
dilalui oleh keluarga adalah membantu anak bersosialisasi dengan
lingkungan, sekolah dan tetangga, memenuhi kebutuhan dan biaya
hidup yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga dan mempertahankan
keintiman pasangan.
14. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Tn.S mengatakan anaknya yang terakhir belum
berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu Memperluaskan
keluarga inti menjadi keluarga yang besar, mempertahankan
keintiman pasangan istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua,
membantu anak untuk mandiri di masyarakat, penataan kembali
peran dan kegiatan rumah tangga.

15. Riwayat kesehatan keluarga


a. Riwayat penyakit keturunan
Keluarga Tn.S mengatakan tidak ada memiliki penyakit
keturunan baik dirinya sendiri maupun istrinya.
b. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan dirinya dan istrinya mengidap
penyakit hipertensi, saat ini Tn.S memiliki keluhan pusing dan
susah untuk melakukan aktivitasnya.
16. Riwayat kesehatan sebelumnya
Keluarga Tn.S mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat
sebelumnya, hanya sesekali sakit flu, batuk dan demam

C. LINGKUNGAN
17. Karakteristik rumah
a. Denah rumah

Wc Kamar
Kamar Tidur
Tidur

Ruang
Dapur
Keluarga

b. Status rumah : Rumah milik atas Tn.S


c. Tipe rumah : 3 x 4 m2
d. Luas rumah : 1 are
Keadaan
e. Kebersihan dan Pencahayaan
Keluarga Tn.S mengatakan tetap membersihkan rumah,
lingkungan sekitar rumah Ny.F tampak bersih. Pada pagi hari
selalu membuka korden sehingga cahaya matahari dapat masuk.
Terdapat jendela dan ventilasi udara di rumah namum
pencahayaan rumah Tn.S kurang baik.

18. Karakteristik tetangga dan komunitas


Keluarga Tn.S mengatakan keluarga Tn.S tetap menjalin hubungan
dengan baik sesama tetangganya, tetap bersosialisasi dan saling
membantu.
19. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak pernah kemana-mana dan jarang
ber-rekreasi, namun jika ingin ke rumah sakit / puskesmas dirinya
menggunakan motor atau diantar menggunakan mobil.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.S mengatakan selalu berhubungan baik dan berinteraksi
dengan keluarga, tetangga sekitarnya maupun dengan masyarakat
lainnya.
21. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan selain keluarga besar, masyarakat sekitar
rumahnya menjadi pendukung bagi keluarganya.
D. STRUKTUR KELUARGA
22. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan setiap anggota keluarga selalu saling
terbuka satu sama lain dan saling membantu bila ada masalah.
23. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan saling menghargai satu sama lain, saling
membantu atau mendukung. Keluarga Tn.S mengatakan selalu
mencoba untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
24. Struktur peran
Keluarga Tn.S mengatakan dalam keluarganya yang berperan
mencari nafkah adalah dirinya sendiri
25. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.S mengatakan nilai dan norma selalu di terapkan dan
junjung tinggu di keluarga, baik norma agama, kesopanan,
kesusilaan dan hukum

E. FUNGSI KELUARGA
26. Fungsi afektif
Tn.S mengatakan sangat menyayangi anak-anaknya, selalu mencoba
membantu semua kebutuhan anak-anak dan keluarganya.
27. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn.S mengatakan tetap berinteraksi dan bersosialisasi
dengan keluarga dan tetangganya.
28. Fungsi perawatan kesehatan (Data Spesifik)
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Tn.S mengetahui penyakit yang ia derita adalah hipertensi
b. Kemampuan mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
Keluarga Tn.S mengatakan apabila ada keluarga yang sakit
dibawa ke puskesmas dan rumah sakit
c. Kemampuan melakukan perawatan terhadap anggota keluarga
yang sakit
Tn.S mengatakan ia beserta istri tidak terlalu peduli jika obat
hipertensinya habis tidak segera langsung membeli ataupun
konsultasi ke dokter mengenai hal tersebut.
d. Kemampuan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
Keluarga Tn.S mengatakan lingkungan di sekitar selalu
dibersihkan, sendiri.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada
Keluarga Tn.S mengatakan, apabila keluarga sakit selalu dibawa
ke puskesmas dan rumah sakit. Apabila sedang sakit demam,flu,
batuk biasanya pasien membeli obat di apotek.
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Keluarga Tn.S mengatakan apabila jenuh biasanya berkumpul dengan
keluarga besar untuk bebagi cerita dan bersilaturahmi, terkadang
berkumpul dengan tetangga dan teman-teman sebaya bermain anak.
apabila ada masalah biasanya keluarga Tn.S selalu menasehati anaknya
dan terkadang berdiskusi dengan keluarga besarnya.

Harapan Keluarga Terhadap Perawat Berhubungan Dengan


Masalah Yang Dihadapi :
Dengan adanya kunjungan keluarga dapat menambah pengetahuan
tentang kesehatan dan bagaimana perawatan yang diberikan untuk Tn.S
serta membantu dalam proses peningkatan status kesehatan khusus
untuk Tn.S dan Ny.S
G. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOES)
Anggota Tn.S Ny.S An. A
keluarga

Kepala Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Rambut hitam, bentuk Rambut tampak Rambut tampak
oval, tidak terdapat bewarna putih, bentuk bersih, berwarna
lesi, bibir tampak oval, tidak terdapat hitam, bentuk oval,
lembab. lesi, bibir tampak tidak terdapat lesi
Palpasi : lembab, bibir tampak Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan. pelo Tidak ada nyeri tekan.
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan

Leher Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Tidak ada lesi, tidak Tidak ada lesi, tidak Tidak ada lesi, tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
kelenjar tiroid, limfe kelenjar tiroid, limfe. kelenjar tiroid, limfe,
Palpasi : Palpasi : vena jugularis
Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran Palpasi :
kelenjar tiroid dan kelenjar tiroid dan Tidak ada nyeri tekan,
limfe limfe tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid.

Dada Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak simetris,
pergerakan dinding pergerakan dinding pergerakan dinding
dada simetris, tidak sama, tidak ada lesi dada simetris, tidak
ada lesi. Palpasi : ada lesi.
Palpasi : Tidak ada benjolan, Palpasi :
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan. Tidak ada benjolan,
tidak ada nyeri tekan. Auskultasi : tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Tidak ada suara napas Auskultasi :
Tidak ada suara napas tambahan. Tidak ada suara napas
tambahan. Perkusi : tambahan.
Perkusi : Terdapat suara sonor. Perkusi :
Terdengar suara Terdapat suara sonor.
sonor.

Abdomen Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Tampak simetris, Tampak simetris, Tampak simetris,
tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan. Tidak ada nyeri tekan, Tidak ada nyeri tekan,
Auskultasi : abdomen terasa tidak asites
Peristaltik usus tegang
terdengar 10 Auskultasi :
kali/menit. Auskultasi : Peristaltik terdengar
Perkusi : Peristaltik terdengar 8 12 kali/menit.
Terdengar Timpani kali/menit. Perkusi :
dan pekak saat Perkusi : Terdengar Timpani
mengenai batas organ Terdengar Timpani dan pekak saat
dan pekak saat mengenai batas organ
mengenai batas organ

Ekstremitas Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi :


Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan ekstremitas atas dan
bawah tampak bawah regio kanan bawah tampak
simetris. paralisis simetris.
Palpasi : Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, Terdapat nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan,
tidak terdapat edema pada ekstremitas tidak terdapat edema
bawah kanan
Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5 Kekuatan otot 5 5
5 5
5 5 5 5
5 5

Data Tambahan :
1. Tanda – tanda vital
a. Tn. S : TD : 140/90 mmHg
N : 82 x/menit
S : 36,5 0C
RR : 18 x/menit
b. Ny. N : TD : 140/90 mmHg
N : 84 x/menit
S : 36 0C
RR : 18 x/menit
c. An. A : TD : 100/70 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36 0C
RR : 20 x/menit

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN


A. Analisa Data

No Data Etiologi Diagnosa Keperawatan

1. DS : Jenis Kelamin Nyeri Akut Pada Tn.S


- Keluarga Tn.S Keluarga Tn.S
Hipertensi berhubungan dengan
mengatakan dirinya dan
Ketidkmampuan
istrinya mengidap Kerusakan Vaskuler keluarga merawat
penyakit hipertensi, saat pembuluh darah anggota keluarga yang
ini Tn.S memiliki sakit
Perubahan Struktur
keluhan pusing dan susah
untuk melakukan Penyumbatan
Pembuluh Darah
aktivitasnya.
- Tn.S mengetahui Vasokontriksi
penyakit yang ia derita
Gangguan Sirkulasi
adalah hipertensi
DO : Otak

TD : 140/90 mmHg Resistensi Pembuluh


N : 82 x/menit Darah Otak Meningkat
S : 36,5 0C
Nyeri Akut
RR : 18 x/menit

2 - Tn.S mengatakan ia Ketidakmampuan Pemeliharaan


beserta istri tidak terlalu Keluarga Merawat Kesehatan Tidak
Anggota Keluarga Efektif Pada Keluarga
peduli jika obat
dengan Hipertensi Tn.S khususnya Tn.S
hipertensinya habis tidak
segera langsung membeli
ataupun konsultasi ke
dokter mengenai hal
tersebut.
B. RUMUSAN DIAGNOSA
1. Gangguan mobilitas fisik dengan masalah ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita
stroke ditandai dengan Keluarga Ny. F mengatakan ada salah satu
anggota keluarganya yang sedang mengidap penyakit stroke yaitu ibunya
Ny.N. Saat ini Ny.N tidak mampu untuk duduk secara mandiri, hanya
mampu miring kiri dan kanan, serta semua kebutuhan ADL dibantu.
Keluarga Ny. F mengatakan ibunya sudah diberikan obat dan mencoba
dipijat dan dilatih bergerak, namun keluarga Ny.F merasa takut dan
berhenti melakukan latihan gerak karena ibunya sering merasakan
kesakitan. Ny. N tampak hanya berbaring di tempat tidur saja..
Ekstremitas atas dan bawah regio kanan paralisis. Terdapat nyeri tekan
pada ekstremitas bawah kanan Kekuatan otot 2 4

TD : 120/80 mmHg 2 4
N : 84 x/menit
S : 36 0C
RR : 18 x/menit
2. Resiko cedera dengan masalah ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan ditandai dengan
Ny. F mengatakan ibunya pernah jatuh di kamar mandi ±8 bulan yang
lalu. Ny. N tampak hanya berbaring di tempat tidur saja. Ekstremitas atas
dan bawah regio kanan paralisis. Terdapat jendela dan ventilasi udara di
rumah namum pencahayaan rumah Ny.F kurang baik
Kekuatan otot
2 4

2 4
-
III. RENCANA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Tujuan Rencana


Keperawatan Keperawatan

TUM TUK

1. Gangguan mobilitas Setelah Setelah dilakukan 1. Beri penjelasan


fisik dengan dilakukan penyuluhan keluarga cara
masalah kunjungan selama 1x 30 perawatan
anggota keluarga
ketidakmampuan selama 3x menit, diharapkan
yang sakit.
keluarga merawat seminggu keluarga mampu : 2. Gunakan alat dan
anggota keluarga di 1. Diskusikan fasilitas yang ada
yang sakit harapkan bersama di rumah.
berhubungan keluarga keluarga untuk 3. Awasi keluarga
mengemukakan melakukan
dengan dapat
pendapatnya perawatan.
ketidakmampuan mengetahu 2. Diskusikan 4. Bantu anggota
keluarga merawat i tentang bersama mengembangkan
anggota keluarga penyakit keluarga kesanggupan
yang menderita stroke. mengenai dalam merawat
stroke penyebab anggota keluarga
stroke yang sakit.
2. Resiko cedera Setelah Setelah dilakukan 1. Modifikasi
dengan masalah dilakukan penyuluhan lingkungan yang
ketidakmampuan kunjungan selama 1x 30 mendukung
kesehatan.
keluarga selama 3x menit, diharapkan
2. Beri penjelasan
memelihara seminggu keluarga mampu : tentang
lingkungan rumah di 1. Kaji keuntungan dan
yang dapat harapkan pengetahuan manfaat
mempengaruhi keluarga keluarga pemeliharaan
tentang cara lingkungan
kesehatan dan dapat
cedera rumah.
perkembangan mengetahu penyakit 3. Gali sumber-
pribadi anggota i tentang stroke. sumber keluarga
keluarga penyakit 2. Beri yang mendukung
berhubungan stroke. penjelasan memperbaiki
dengan kepada keadaan fisik
ketidakmampuan keluarga rumah yang tidak
tentang sehat.
keluarga
penyakit
memodifikasi stroke.
lingkungan

IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF

No Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan Formatif

1. Gangguan 1. Memberi penjelasan 1. Keluarga Ny. H


mobilitas fisik keluarga cara tampak menyimak
dengan masalah perawatan anggota tentang cara
keluarga yang sakit. perawatan anggota
ketidakmampuan
keluarga yang sakit.
keluarga
2. Menggunakan alat 2. Keluarga Ny. H
merawat anggota dan fasilitas yang mengatakan hanya
keluarga yang ada di rumah. ada kursi roda saja.
sakit 3. Mengawasi 3. Keluarga Ny. H
berhubungan keluarga melakukan sudah melakukan
dengan perawatan. perawatan apa yang
harus dilaksanakan.
ketidakmampuan
keluarga 4. Keluarga Ny. H
merawat anggota 4. Membantu anggota tampak senang
keluarga yang mengembangkan karena dibantu
kesanggupan dalam dalam merawat
menderita stroke
merawat anggota anggota
keluarga yang sakit. keluarganya yang
sakit.
2. Resiko cedera 1. Memodifikasi 1. Keluarga Ny. H
dengan masalah lingkungan yang mengatakan di
ketidakmampuan mendukung lingkungan
kesehatan. rumahnya selalu
keluarga
dalam kesehatan.
memelihara
2. Memberi penjelasan 2. Keluarga Ny. H
lingkungan tentang keuntungan tampak antusias
rumah yang dan manfaat mendengar
dapat pemeliharaan penjelasan tentang
mempengaruhi lingkungan rumah. keuntungan dan
kesehatan dan manfaat
pemeliharaan
perkembangan
lingkungan rumah.
pribadi anggota 3. Keluarga Ny. H
keluarga mengatakan akan
berhubungan menggunakan
3. Menggali sumber-
dengan sumber keluarga protokol kesehatan
ketidakmampuan yang mendukung dalam keadaan yang
keluarga memperbaiki tidak sehat
memodifikasi keadaan fisik rumah
lingkungan yang tidak sehat.

3. Gangguan 1. Memberi penjelasan 1. Keluarga Ny. H


mobilitas fisik keluarga cara selalu menyimak
dengan masalah perawatan anggota saat kami memberi
keluarga yang sakit. penjelasan.
ketidakmampuan
keluarga
2. Menggunakan alat 2. Keluarga Ny. H
merawat anggota dan fasilitas yang mengatakan hanya
keluarga yang ada di rumah. ada kursi roda.
sakit 3. Mengawasi 3. Keluarga Ny. H
berhubungan keluarga melakukan selalu melakukan
dengan perawatan. perawatan di rumah.
ketidakmampuan
4. Membantu anggota 4. Keluarga Ny. H
keluarga
mengembangkan tampak senang
merawat anggota kesanggupan dalam karena dibantu
keluarga yang merawat anggota dalam merawat
menderita stroke keluarga yang sakit. anggota keluarga
yang sakit.
4. Resiko cedera 1. Memodifikasi 1. Keluarga Ny. H
dengan masalah lingkungan yang mengatakan di
ketidakmampuan mendukung lingkungan
kesehatan. rumahnya selalu
keluarga
dalam kesehatan.
memelihara
2. Memberi penjelasan 2. Keluarga Ny. H
lingkungan tentang keuntungan selalu
rumah yang dan manfaat mendengarkan
dapat pemeliharaan penjelasan apa yang
mempengaruhi lingkungan rumah. kami jelaskan.
kesehatan dan 3. Menggali sumber- 3. Keluarga Ny. H dan
sumber keluarga tetangga
perkembangan
yang mendukung disekitarnya selalu
pribadi anggota memperbaiki mematuhi protokol
keluarga keadaan fisik rumah kesehatan.ss
berhubungan yang tidak sehat.
dengan
ketidakmampuan
keluarga
memodifikasi
lingkungan

V. EVALUASI SUMATIF

No Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Sumatif

1. Gangguan mobilitas fisik S :


dengan masalah Keluarga Ny. H
ketidakmampuan keluarga mengatakan paham dan
merawat anggota keluarga mengerti tentang penyakit
yang sakit berhubungan stroke
dengan ketidakmampuan
keluarga merawat anggota O:
keluarga yang menderita Keluarga Ny. H mampu
stroke menjawab mengenai
penyakit stroke
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36 0C
RR : 18 x/menit

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

2. Resiko cedera dengan S:


masalah ketidakmampuan Keluarga Ny. H
keluarga memelihara mengatakan paham dan
lingkungan rumah yang mengerti resiko cederanya
dapat mempengaruhi penyakit stroke
kesehatan dan perkembangan
pribadi anggota keluarga O:
berhubungan dengan Keluarga Ny. H mampu
ketidakmampuan keluarga menjawab pertanyaan
memodifikasi lingkungan mengenai stroke

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai