Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh
Sahril Sidik
NPM. 2114901110089

PROGRAM PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN T.A. 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH

A. Konsep Anak Usia Sekolah

1. Definisi
Anak usia sekolah merupakan suatu periode yang dimulai saat anak
masuk sekolah dasar sekitar usia 6 tahun sampai menunjukan tanda akhir
masa kanak-kanak yaitu 12 tahun.
Langkah perkembangan selama anak mengembangkan kompetensi
dalam ketrampilan fisik, kognitif, dan psikososial. Selama masa ini anak
menjadi lebih baik dalam berbagai hal, misalnya mereka dapat berlari dengan
cepat dan lebih jauh sesuai perkembangan kecakapan dan daya tahannya.
2. Kelompok Anak
a. Usia prasekolah : 2 – 5 tahun
b. Usia sekolah : 6 – 12 tahun
c. Usia remaja : 13 - 18 tahun
3. Ciri-Ciri Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6 tahun
dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Label yang digunakan oleh orang tua
 Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah dan lebih
dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada orang tua ataupun anggota keluarga lainnya
 Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam
penampilan
 Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan membuat
suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga
b. Label yang digunakan pendidik/guru
 Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang
dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan
mempelajari perbagai ketrampilan penting tertentu baik kurikuler maupun
ekstrakurikuler
 Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses,
tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderung menetap sampai dewasa
c. Label yang digunakan oleh ahli psikologi
 Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman-
teman sebaya sebagai anggota kelompok
 Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh
kelompok dalam penampilan, berbicara dan berperilaku
 Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah anak akan menjadi konformis
(pencipta karya baru) atau tidak
 Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan bermain yang sangat besar
karena adanya minat dan kegiatan untuk bermain

4. Tugas Perkembangan Orangtua Dengan Anak Usia Sekolah

Ketika anak memasuki usia sekolah, orangtua sebenarnya merasa bahwa tahapan ini lebih
berkurang kadar sibuknya, karena pekerjaan rumah sudah dapat berjalan secara rutin.
Anak secara umum merasa puas mengenai hubungannya dengan orangtua dan mulai
terlibat dalam aktivitas rumah tangga.
a. Mensupport perkembangan anak

Mendukung perkembangan Anak dilakukan dengan cara membiarkan anak untuk


pergi dan bergabung dengan dunia di luar rumahnya. Semakin lama, akan semakin
sedikit waktu anak tersebut berada di rumahnya. Sejak pagi hingga siang anak harus
bersekolah.
b. Mempertahankan hubungan pernikahan

Permasalahan pernikahan pada keluarga dengan anak usia sekolah biasanya lebih
sering terjadi dibandingkan momen lainnya. Biasanya mereka mengalami 4 kali
problem lebih sering. Potensi problem terbesar bisanya mengenai pengaturan anak di
rumah, Menjaga hubungan pernikahan pada saat usia anak memasuki usia sekolah
sangatlah penting, tidak hanya untuk kepentingan suami dan istri saja, tetapi juga
demi kepentingan anak kelak
5. Promosi Kesehatan Selama Periode Usia Sekolah

Periode usia sekolah merupakan periode klinis untuk penerimaan latihan perilaku dan
kesehatan menuju kehidupan dewasa yang sehat. Jika tingkat kognisi meningkat pada
periode ini, pendidikan kesehatan yang efektif harus dikembangkan dengan tapat.
Promosi praktek kesehatan yang baik merupakan tanggung jawab perawat.
Selama progam ini, perawat berfokus pada pengembangan perilaku yang secara positif
berpengaruh pada status kesehatan anak. Orang tua perlu mengenali pentingnya
kunjungan pemeliharaan kesehatan.

6. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga merupakan hasil atau konsekuensi dari struktur keluarga atau sesuatu
tentang apa yang dilakukan oleh keluarganya. Fungsi keluarga adalah antara lain :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian anggota keluarga.

b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi bercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada anak,
membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan perilaku yang
boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilainilai budaya anak.
c. Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam melindungi
keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga serta menjamin pemenuhan
kebutuhan perkembangan fisik, mental, dan spiritual, dengan cara memelihara dan
merawat anggota keluarga serta mengenali kondisi sakit tiap anggota keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang, pangan, dan
papan, dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumberdaya keluarga.
e. Fungsi Biologis
Fungsi biologis bukan hanya ditujukan untuk meneruskn keturunan tetapi untuk
memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi selanjutnya.
f. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih saying dan rasa
aman/memberikan perhatian diantara anggota keluarga, membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga.
g. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memberikan pengetahuan,
keterampilan membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembangannya.

B. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian
a. Data umum
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat
3) Telepon
4) Pekerjaan kepala keluarga
5) Pendidikan kepala keluarga
6) Komposisi anggota keluarga
7) Genogram
8) Tipe Keluarga
9) Suku Bangsa
10) Agama
11) Status Sosial Ekonomi Keluarga
12) Aktivitas Rekreasi Keluarga
b. Riwayat dan tahapan perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
tersebut
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi
3) Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti, yang meliputi
riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota
keluarga, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan keluarga, serta
pengalaman – pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan
istri.
c. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji adalah gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan
dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga dan bagaimana keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji adalah bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya, dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan, serta
merawat anggota keluarga yang sakit, sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat
sakit.
4) Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah
 Berapa jumlah anak
 Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anak
 Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga
5) Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah
 Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, papan, maupun pangan
 Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di dalam masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga
 Tugas Perawatan Keluarga
1) Mengenal masalah keluarga
2) Mengambil keputusan
3) Merawat anggota keluarga yang sakit
4) Memelihara lingkungan
5) Menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan
d. Stress dan Koping Keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yangmemerlukan
penyelesaian dalam waktu kurang lebih 6 bulan
b) Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan
 Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
 Strategi koping yang digunakan Strategi yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
 Strategi adaptasi disfungsional

e. Pemeriksaan Fisik
1) Tanggal pemeriksaan fisik dilakukan.
2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada seluruh anggota keluarga.
3) Aspek pemeriksaan fisik mulai dari vital sign, rambut, kepala, mata, mulut, THT, leher,
thoraks, abdomen, ekstremitas atas dan bawah,
4) sistem genetalia.
5) Kesimpulan dari hasil pemeriksaan fisik.
6)
f. Harapan keluarga
1) Terhadap masalah kesehatan keluarga
2) Terhadap petugas kesehatan yang ada

Diagnosa Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan keluarga Aktual
1) Contoh 1
a Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal masalah kekurangan nutrisi.
b Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmauan keluarga mengambil keputusan/tindakan untuk
mengatasi masalah kekurangan nutrisi.
c Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan pada balita (Anak M), keluarga Bapak R
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dangan
masalah kekurangan nutrisi.

Pada contoh diatas, yang menjadi etiologi (tugas keluarga ) mengandung 3 unsur yaitu
ketidaktahuan (tidak mengenal masalah), ketidak mauan mengambil keputusan dan ketidak
mampuan merawat, maka dari 3 diagnosa tersebut cukup hanya menentukan 1 (satu) diagnosa
yaitu diagnosa yg ketiga, akan tetapi dalam metrumuskan tujuan dan intervensi harus melibatkan
ketiga etiologi tersebut
2) Contoh 2
Perubahan peran dalam keluarga (bapak S) berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran suami
3) Contoh 3
Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (ibu A) keluarga bapak B berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga dengan keterbatasan gerak (rematik).

b. Diagnosa Keperawatan keluarga Resiko (ancaman)


Sudah ada data yang menunjangtapi belum terjadi gangguan, misalnya lingkungan rumah kurang
bersih, pola makan yang tidak adekuat, stimulasi tumbuh kembang yang tidak adekuat, dsb.
Contoh
1) Resiko terjadi konflik pada keluarga bapak B berhubungan dengan ketidaktahuan
keluarga mengenal masalah komunikasi
2) Resiko gangguan perkembangan pada Balita (Anak S) keluarga bapak B berhubungan
dengan ketidakmauan keluarga mellakukan stimulasi terhadap Balita.
c. Diagnosa Keperawatan keluarga Sejahtera/Potensial
Suatu keadaan dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan keluarga dapat
ditingkatkan . Khusus untuk diagnosa keperawatan potensial (sejahtera) boleh tidak
menggunakan etiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Arlina. 2012. Keluarga Anak Usia Sekolah. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 di
http:/www.scribd
Agustiansyah, Tri A. 2009. Asuhan Keperawatan keluarga Pasangan Baru Menikah
dengan Masalah KB. Dimuat dalam
http://ners86.wordpress.com/2009/03/30/asuhan-keperawatan- keluarga/
Friedman, M., Marilyn. 1998. Family Nursing : Research, Theory & Practice. USE :
Appleton And Lange.
_______.com/tika_arlina/d/50136705-Keluarga-Anak-Usia-Sekolah

Banjarmasin, 22 Maret 2022

Ners Muda Preseptor Akademik

(Sahril sidik, S.kep) (Muthmainnah, Ns.,M.kep)

Anda mungkin juga menyukai