Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA DENGAN REMAJA


STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun oleh
Sahril Sidik
NPM. 2114901110089

PROGRAM PROFESI NERS A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN T.A. 2021-2022
LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA DENGAN REMAJA
A. Konsep Dasar
1. Definisi
Menurut Setiadi, 2008. Tahap keluarga dengan anak remaja, tahap ini dimulai
pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai pada usia 19-
20
tahun. Pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab. Serta kebutuhan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa.

Berdasarkan tumbuh Kembang Adolescense (anak remaja):


a. Pertumbuhan Fisik:

- Pertumbuhan yang pesat ( growth sprut ) TB 25%, BB 50%


- Semua sistem berubah, paling banyak perubahan endokrin
- Bagian-bagian tubuh tertentu memanjang misalnya: tangan, kaki, proporsi tubuh
memanjang
b. Sosial Emosional
 Kemampuan bersosialisasi meningkat.
 Relasi dengan teman wanita/pria, tetapi lebih penting dengan kawan sejenis.
 Penampilan fisik adolescense sangat penting, karena supaya di terima oleh
 kawan dan di samping itu persepsi terhadap badannya mempengaruhi konsep
diri.
 Peranan orangtua/keluarga sudah tidak dianggap penting, tetapi sudah beralih
 pada teman sebaya
B. Pengertian Remaja
Remaja : masa transisi/ peralihan dari masa kanak-kanak menujudewasa yang
ditandai
dengan adanya perubahan aspek fisik,psikis & psikososial.
• Remaja awal (13-14 thn)
• Remaja Tengah (15-17 Thn)
• Remaja akhir (18-21 Thn)

C. PERKEMBANGAN
1. Perkembangan Kognitif Remaja

- Abstrak. (teoritis) menghubungkan ide,pemikiran atau konsep pengertian


guna
menganalisa dan memecahkan masalah. Contoh pemecahan masalah abstrak ;
aljabar.
- Idealistik. berfikir secara ideal mengenai diri sendiri, orang lain maupun
masalah
social kemasyarakatan yang ditemui dalam hidupnya.
- Logika. berfikir seperti seorang ilmuwan, membuat suatu perencanaan
untukmemecahkan suatu masalah. Kemudian mereka menguji cara pemcahan
secara runtut, tratur dan sistematis.
2. Perkembangan Psikososial Remaja

Tugas Perkembangan (Menurut Havighurst)


- Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis – psikologis
- Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki maupun wanita
- Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa
lain
- Remaja bertugas untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
- Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis
3. Perkembangan Identitas Diri
- Konsep diri
- Evaluasi diri
- Harga diri
- Efikasi diri
- Kepercayaan diri
- Tanggung jawab
- Komitmen
- Ketekunan
- Kemandirian

D. Remaja Dalam Keluarga


Masalah penting hubungan keluarga adalah apa yang disebut dengan kesenjangan
generasi antara remaja dengan orang tua mereka (menonjol terjadi dibidang
norma-norma sosial).Sebab-sebab umum pertentangan dengan keluarga adalah :
- standart perilaku
- Metode disiplin
- Hubungan dengan saudara kandung
- Merasa jadi korban
- Sikap yang sangat kritis
- Besarnya kelurga
- Perilaku yang kurang matang
- Memberontak terhadap sanak keluarga
Konflik – Konflik Remaja Dalam Keluarga(Dariyo, 2004)
1. Konflik Pemilihan Teman atau pacar.
- Bila remaja wanita ; anaknya diharapkan dapat menjaga diri agar jangan sampai
terlibat dalam pergaulan bebas (free-sex, narkoba)
- Bila remaja laki-laki; anaknya diharapkan selalu waspada
2. Konflik pemilihan jurusan atau program studi
3. Konflik dengan saudara kandung (Biasa terjadi pertengkaran, percekcokan atau
konflikantara anak yang satu dengan yang lain)
E. Faktor- Faktor terjadinya Kenakalan Remaja
1.Kondisi keluarga yang berantakan (Broken Home)
2. Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua
3. Status sosial ekonomi orang tua rendah
4. Penerapan disiplin keluarga yang tidak tepat

F. Secara Umum Mekanisme Koping pada remaja


1. Penguasaan Kognitif
- Usaha untuk belajar terhadap sistuasi atau stresor
- Perbaiki informasi dengan sharing, diskusi.
2. Conformity (penyesuaian)
- pengakuan kelompok
3. Perilaku terkontrol
- Remaja butuh perubahan dalam hidupnya
- Tidak dapat menerima peraturan keluarga dan sekolah tanpa bertanya.
4. Fantasi
- Membantu mengembangkan berfikir fantasi yang kreatif.
5. Aktivitas gerak

ASUHAN KEPERAWATAN REMAJA


1. Pengkajian

• Identitas
• Riwayat & tahap perkmbangan keluarga
• Lingkungan
• Struktur keluarga
• Fungsi keluarga
• Penyebab masalah keluarga dan koping yang dilakukan keluarga
•Status kesehatan sekarang dan masalalu
•Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
• Pola aktivitas dan latihan
• Pola nutrisi
• Pola eliminasi
• Pola istirahat
• Pola kognitif persepsual
• Pola toleransi stress/koping
• Pola seksualitas dan reproduksi
• Pola peran dan hubungan
• Pola nilai dan kenyakinan
• Penampilan umum
• Perilaku selama wawancara
• Pola komunikasi & Pola asuh orang tua
• Kemampuan interaksi
• Stresor jangka pendek & jangka panjang
2. Masalah keperawatan yang muncul

• Koping individu tidak efektif


• Perilaku destruktif
• Depresi
• Nutrisi kurang/lebih
• Resiko terjadi cedera
• Resiko terjadi penyimpangan seksual
• Kurang perawatan diri
• Distress spritual
• Resiko penyalahgunaan obat
• Potensial peningkatan kebugaran fisik
• Potensial peningkatan aktualitasi diri.
• Konflik keluarga
• Gangguan citra tubuh
3. Rencana Asuhan Keperawatan Keluraga

Resiko Tinggi Konflik keluarga (hubungan keluarga tidak harmonis)


berhubungan
dengan ketidakmampuan mengenal masalah yang terjadi pada remaja.
Perencanaan.
 Diskusikan faktor penyebab
 Diskusikan tugas perkembangan keluarga
 Diskusikan tugas perkembangan anak yang harus di jalani
 Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada remaja
 Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan masalah
 Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah
 Berikan pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu membuat
alternatif
4. Implementasi

 Mendiskusikan faktor penyebab


 Mendiskusikan tugas perkembangan keluarga
 Mendiskusikan tugas perkembangan anak yang harus di jalani
 Mendiskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada remaja
5. Evaluasi

• Koping individu efektif


• Perilaku konstruktif
• Tidak terjadi depresi
• Nutrisi terpenuhi
•Tidak terjadi cedera
DAFTAR PUSTAKA

Ahyani, L. N., & Astuti, R. D. 2018. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. In Universitas muria Kudus (Issue January 2019).
Chandra, I., & Pattiruhu, S. 2019. Fungsi Afektif Keluarga Dan FungsiSosialisasi
Keluarga Dengan Perilaku Seksual Remaja. Jurnal.Keperawatan,
7(2), 1–9
Yayan Mahendroyoko. (2016). Hubungan Antara Dukungan sosial Keluarga dengan
Kesehatan Jiwa Remaja Awal SMP 3 Pengadegan Kecamatan
Pengadegan Kabupaten Purbalingga. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro
Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan Keluarga (Pertama.). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Banjarmasin, 22 Maret 2022

Ners Muda Preseptor Akademik

(Sahril sidik, S.kep) (Muthmainnah, Ns.,M.kep)

Anda mungkin juga menyukai