Disusun Oleh:
Maskanah
SK.321.030
A. PENGERTIAN
a. Definisi Personal Hygiene
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yakni personal artinya perorangan
dan hygiene artinya sehat. Seseorang yang upaya dalam memelihara kebersihan
dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis
disebut personal hygiene (Ernawati, 2012).
Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal
yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004).
Personal Hygiene adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Direja, 2011)
b. Definisi nyeri
Nyeri merupakan sensasi yang unik, universal dan bersifat individual sebagai
suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori dan emosional
berhubungan adanya kerusakan jaringan atau faktor lain (Asmida, 2008).
Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Nyeri adalah alasan
utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi
bersama banyak proses penyakit atau bersamaan dengan beberapa pemeriksaan
diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat mengganggudan menyulitkan lebih
banyak orang dibanding suatu penyakit manapun (Smeltzer, 2001)
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan
ekstensinyadiketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007)
B. FISIOLOGI
1. Kulit
Kulit merupakan bagian penting dari tubuh untuk melindungi tubuh dari berbagai
kuman atau trauma. Kulit dibagi menjadi tiga lapisan yaitu:
a. Lapisan epidermis (lapisan utama): lapisan kulit tipis untuk melindungi
jaringan terhadap kehilangan cairan dan kimia dan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme yang memproduksi penyakit. Terdiri dari stratum korneum,
lusidum dan granulosum.
b. Lapisan dermis: lapisan kulit tebal terdiri dari ikatan kolegen dan serabut
elastik untuk menudukung epidermis. Terdiri atas ujung saraf sensorik,
kelenjar keringat.
c. Lapisan jaringan subkutan terdiri dari pembuluh darah, saraf, limfe jaringan
penyambung halus (sel-sel lemak).
Pada kulit terdapat ujung-ujung syaraf yang berfungsi sebagai reseptor yaitu:
a. RasaDingin : Organ dari krause
b. Rasa Panas : Organ dari ruffini
c. Rasa Raba : Benda-benda dari meissners
d. Rasa Tekan : Benda-benda dari pacini
e. Rasa Nyeri : Ujung saraf bebas
Fungsi Kulit yaitu:
a. Melindungi tubuh
b. Pengaturan suhu tubuh
c. Indera peraba
d. Sebagai alat ekresi
e. Pengatur keseimbangan
2. Mata
Organ penglihatan yang mendeteksi cahaya, yang dilakukan untuk mengetahui
apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap disebut mata. Mata memiliki
berbagai organ seperti:
a. Superior rectusmuscle: otot mata bagian atas yang berfungsi menggerakan
mata kita keatas.
b. Sclera: bagian pelindung mata yang berwarna putih di bagian luar bola mata.
c. Iris: pigmen yang kita bisa melihat warna cokelat atau hitam atau warna biru
jika orang Eropa.
d. Lensa: media refraksi untuk bisa kita melihat.
e. Kornea: kubah transparan agak pipih yang membentuk sepernam bagian
anterior dinding dan tidak memiliki suplai darah.
f. Conjunctiva: lapisan tipis bening yang menghubungkan sklea dan kornea.
g. Retina: lapisan yang akan menerima sinar yang di terima oleh mata kita.
3. Telinga
Sebuah organ yang mampu mendeteksi atau mengenal suara disebut telinga.
Telinga terdiri atas 3 bagian, yaitu:
a. Telinga Luar: daun telinga dan liang telinga.
b. Telinga Tengah: tulang landasan (incus), gendang telinga (membran timpani),
malleus (tulang martil), tulang sanggurdi (stapes) dan saluran eustachius.
c. Telinga Dalam: skala timpani, rtngkap oval, tingkap bulat, rumah siput
(koklea) dan labirin osea.
4. Hidung
Panca indra yang berfungsi sebagai indra pembau adalah hidung. Fungsi Hidung
sebagai menghangatkan udara, penyaring udara masuk, saluran udara pernapasan
dan membunuh kuman oleh leukosit yang terdapat pada selaput lendir.
5. Mulut dan gigi
Bertugas dalam proses perncernaan makanan yaitu disebut mulut. Berfungsi untuk
menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke
dalam perut. Makanan dapat halus karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah.
Bagian dalam mulut terdiri dari gigi, langit-langt lunak, uvula, tonsil (amandel).
6. Rambut
Bagian tubuh yang berfungsi sebagai poteksi serta pengantar suhu disebut rambut.
Bagian rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung kar, folikel rambut
serta kelenjar sabase.
7. Tangan, kaki dan kuku
Tangan adalah dari siku sampai ujung jari. Kaki adalah bagian luar yang komples
dalam tubuh. Kuku adalah penutup dan pelindung ujung jari tangan dan kaki
sensitif daya sentuh..
8. Genetalia
a. Pria: alat reproduksi pada pria terdiri atas sepasang testis, saluran kelamin,
kelenjar tambahan dan penis. Testis: kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai
penghasil sperma dan hormon testosteron.
b. Wanita: alat reproduksi pada wanita terdiri atas sepasang ovarium (indung
telur) yang terletak pada rongga perut, saluran telur (oviduk / tuba falopi),
uterus atau rahim, vagina dan organ kelamin bagian luar.
(Ernawati, 2012
C. NILI-NILAI NORMAL
a. Nilai- nilai normal hygiene
(Ernawati, 2012).
E. JENIS KELAINAN/GANGGUAN
1. Masalah Pada Personal Hygiene
a. Kulit: Kulit Kering, pertumbuhan rambut yang abnormal), luka lecet, jerawat,
ruam kulit.
b. Mata: katarak, iritasi mata, radang pada mata, edema kornea, desemetokel
(kornea menipis dan menonjol, leukoma (kekeruhan yang menempel pada
iris).
c. Telinga: radang telinga, labirintis (infeksi dan alergi), motion sickness
(mabuuuk perjalannan), tuli.
d. Hidung: sinusitis, rinitis alergi maupun vasomotor, deviasi septum, dan polip
hidung.
e. Mulut dan gigi: bau nafas tidak sedap, radang pada gusi, karises gigi, radang
pada daerah mukosa dan rongga mulut, gusi mudah berdarah, radang pada
lidah bibir pecah –pecah.
f. Rambut: ketombe, kusut, rontok, radang pada kulit rambut, kutu kepala.
g. Tangan, kaki dan kuku: kalus, katimumul, kutil pada kaki, infeksi jamur, kuku
yang tumbuh kedalam, kuku tanduk ram, dan bau kaki.
h. Genetalia: wanita (jamur, virus, parasit, gangguan menstruasi bagi wanita,
kanker vagina, infeksi vagina). Pria: hypospadia (buang air kecil sedikit),
micro penis (penis kecil).
(Ernawati, 2012).
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi penyakit yang dialami.
b. menggunakan skala nyeri:
1) Ringan = Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik.
2) Sedang = Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan.
3) Berat = Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon, namun
terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
4) Nyeri sangat berat = Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
c. Tim medis dalam pemberian obat (untuk nyeri).
H. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas pasien: Nama, umur, alamat, pekerjaan, status perkawinan, pendidikan
terkahir dan sebagainya.
2. Riwayat Keperawatan: Tanyakan tentang pola kebersihan individu sehari-hari,
sarana dan prasarana yang dimiliki, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
hygiene personal individu, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat.
3. Pemeriksaan fisik
a. Rambut: amati kondisi rambut, keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut
yang mudah rontok, keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur
b. Kepala: amati dengan seksama kebersihan kulit kepala, botak, ketombe,
berkutu, kebersihan
c. Mata: amati adanya tanda-tanda ikterus, konjungtiva pucat, sekret pada
kelopak mata, kemerahan atau gatal-gatal pada mata.
d. Hidung: kaji kebersihan hidung, kaji adanya sinusitis, perdarahan hidung,
tanda-tanda pilek, tanda-tanda alergi, adakah perubahan penciuman, dan
bagaimana membran mukosa.
e. Mulut: amati kondisi mukosa mulut dan kaji kelembapannya. Perhatikan
adanya lesi, tanda-tanda radang gusi/sariawan, kekeringan atau pecah-pecah.
f. Gigi: amati adanya tanda-tanda karang gigi, karies, gigi pecah-pecah, tidak
lengkap atau gigi palsu.
g. Telinga: perhatikan adanya serumen atau kotoran pada telinga, lesi, infeksi
atau perubahan daya pendengaran.
h. Kulit:amati kondisi kulit (tekstur, turgor, kelembapan) dan
kebersihannya. Perhatikan adanya warna kulit, stria, kulit keriput, lesi atau
pruritus.
i. Kuku tangan dan kaki: amati bentuk dan kebersihan kuku. Perhatikan adanya
kelainan atau luka.
j. Genetalia: amati kondisi dan kebersihan genetalia berikut area
perinium. Perhatikan pola pertumbuhan rambut pubis. Pada laki-laki
perhatikan kondisi skrotum dan testisnya.
k. Tubuh secara umum: amati kondisi dan kebersihan tubuh secara umum.
Perhatikan adanya kelainan pada kulit atau bentuk tubuh.
4. Kajin Nyeri
P: Paliatif: Faktor yang mempengaruhi gawat atau ringannya nyeri
Q: Qualitatif: Seperti apa, tajam, tumpul, atau tersayat
R: Regio: Daerah perjalan nyeri
S: Skala: skala ringan 1-3, skala sedang 4-6, skala berat 7-9, skala sangat berat
10
T: Time: Lama waktu serangan atau frequensi nyeri
5. Pemeriksaan fisik
a) Tanda: tanda vital : Tekanan darah, nadi, pernafasan
b) Perilaku: Meletakkan tangan di paha, tungkai, dan paha flexi
c) Expresi wajah
I. Diagnosa keperawatan
1. Defisit perawatan diri ( berpakaian, makan, mandi / hygiene dan toileting)
2. Nyeri akut
J. Intervensi keperawatan
Rencana Keperawatan
N
Diagnosa Tujuan dan kriteria
o Intervensi Rasional
hasil
1. Defisit perawatan diri : Setelah dilakukan asuhan NIC Label:
mandi berhubungan keperawatan selama…x Bathing
dengan gangguan 24 jam, diharapkan Bantu klien dengan mandi di Untuk tetap menjaga
berhubungan dengan Memakai pakaian pada Memberi tahu klien pakaian yang nyaman, dan tidak
gangguan tubuh bagian atas yang baik untuk di pilih mengganggu terapi
Melepaskan pakaian Untuk mencegah hipotermi
musculoskeletal
tubuh bagian atas Membantu klien berpakaian,
ditandai dengan
jika dibutuhkan Untuk membantu klien
ketidakmampuan
Fasilitasi klien cukuran dan melakukan perawatan diri
mengenakan pakaian
sisir rambut, bila diperlukan Menjaga kenyamanan klien
pada bagian bawah
Menjaga privacy klien saat
tubuh berpakaian
3 Defisit perawatan diri : Self care : toileting Self-care Assistance: Toileting
eliminasi berhubungan Merespon ketika Bantu klien untuk Untuk memenuhi kebutuhan
dengan gangguan kandung kemih terasa toilet/bedpan/ fracture pan eliminasi klien
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta: Salemba Medika.
Ernawati. 2012. Buku Ajar dan Aplikasi Keperawatan Dalam Pemeuhan Kebutuhan
Dasar Manusia. Jakata: CV. Trans Info Media.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Kebutuhan Daras Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta: Salemba Medika.