Kep., Sp.Kep.An
Di susun oleh :
Daftar Pustaka
1. Knies R. C. (2007) confirming safe plance ment of nasogastic tubes. Research Applied
to Cinical pranctice. Di ambil dari http://enw.org/Research-NGT.htm diakses tanggal 31
April 2010
2. Peter S, Gill F (2008). Developmen of aclinical practice guidline for testing nasogastric
plancment. Diambil dari JSPN vol 14 no 1. January 2009. Wiley Periodical. Inc
G. Lampiran Jurnal
RESUME PEMASANGAN OGT
A. Definisi
Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut sampai kelambang pada pada bayi
atau anak
B. Tujuan
1. Memasukkan makanan cair atau obat-obat cair atau padat yang dicairkan.
2. Mengeluarkan cairan atau lambung dan gas yang ada dalam lambung.
3. Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan dalam lambung.
C. Kontra indikasi
D. Indikasi
1. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis,esofagus,tumor mulut,
atau faring)
2. Pasien yang tidak mampu menelan
3. Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esophagus
E. Peralatan
1. Selang NGT sesuai ukuran
2. Klem
3. Spuit 3 cc/5 cc
4. Stetoskop
5. Gelas berisi air matang
6. Plaster dan gunting
7. Kain kassa
8. Pelumas (jelly)
9. Perlak dan pengalas
10. Bengkok
11. Sarung tangan steril
12. Tongue spatel dan senter (jika diperlukan )
F. Proses pelaksanaan
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, memastikan identitas pasien,
menjelaskan dan meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan.
2. Mencuci tangan dan menggunakan sarung tangan.
3. Atur posisi anak dengan posisi semi fowler. Pada bayi di bedong
4. Letakkan pengalas di bawah kepala bayi /anak
5. Memeriksa lubang hidung yang akan digunakan untuk insersi.
6. Mempersiapkan pipa nasogastrik.
7. Mengukur panjang pipa yang akan digunakan dengan cara mengukur panjang dari
tengah telinga ke puncak hidung lalu diteruskan ke titik antara processus
xiphoideus dan umbilicus lalu tandai dengan melihat skala pada pipa.
8. Mengoleskan lubrikan pada ujung pipa sepanjang 15 cm pertama untuk
melicinkan.
9. OGT yang akan di pasang dengan ketentuan :
Jika memasukkan selang melalui mulut (OGT) arahkan selang ke arah
belakang tenggorok
Jika anak mampu menelan sesuai perintah, sesuaikan pemasukan selang
dengan penelanan.
Jika bayi atau anak menunjukan tanda-tanda distress seperti gasping,
batuk, atau cyanosis, tarik selang secepatnya
10. Memeriksa posisi selang dengan cara :
Periksa posisi NGT untuk memastikan berada di lambung dengan
mengaspirasi
cairan lambung. Aspirasi sampel cairan lambung (>2 ml) bukan saja residu dari
selang. Teteskan cairan pada kertas pH, lihat reaksi keasaman cairan (pH 5,5 atau
dibawahnya) dan tulis pada catatan cairan. Jika cairan aspirasi lambung memiliki
pH diatas 5,5 atau tidak didapatkan cairan aspirasi lambung maka lakukan
tindakan sesuai flowchart (materi).
11. Menutup ujung NGT dengan spuit / klem atau disesuaikan dengan tujuan
pemasangan.
12. Stabilkan selang dengan menahannya atau memfiksasi menggunakan plester
hypoallergenic ke pipi, bukan ke dahi karena kemungkinan terjadi kerusakan pada
lubang hidung, ukur dan catat jumlah panjang selang yang di masukan dari hidung
atau mulut ke lubang bagian distal saat selang dipasang Untuk pertama kalinya,
periksa ulang pengukuran ini tiap kali sebelum pemberian makanan.
13. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan.
14. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL
15. Merapikan pasien dan lingkungan.
16. Mencuci tangan.
Daftar Puataka
1. Hidayat, A.A.A. (2008). Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta:EGC
2. National Patient Safety Agency in Patient Safety Alert (2005) dalam Davies, J.H., &
Hassell, L.L. (2007). Children in Intensive Care, a Survival Guide. Elsevier. Churchill
Livingston. Philadelphia.
G. Lampiran jurnal