Anda di halaman 1dari 24

HUBUNUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN TERHADAP

PROTOKOL KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN KENDAL DALAM


MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19

Di Susun Oleh:

Kelompok 4 :

1. Naimatur Rizkiyah (SK118038)


2. Nihayatun Ni’mah (SK118038)
3. Ricardo Rahmadika (SK118048)

Dosen pembimbing :

Ns. Dona Yanuar Agus S., MNS.,

PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan proposal
yang berjudul “Hubunungan Tingkat Pendidikan Dengan Kepatuhan Terhadap Protokol
Kesehatan Masyarakat di Kabupaten Kendal Dalam Mencegah Penyebaran Covid-19” ini dengan
baik. Proposal ini tidak dapat selesai tanpa dukungan moral dan materi yang diberikan dari
berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah swt yang telah meridhoi pembuatan proposal ini dengan baik.
2. Ns. Dona Yanuar Agus S., MNS., dan tim selaku dosen pengampu Metodologi
Penelitian.
3. Orang tua penulis yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
4. Teman-teman penulis yag telah memberikan bantuan waktu dan materi kepada penulis.
5. Tokoh Aldebaran sebagai sosok idola yang telah memberikan motivasi semangat kepada
peneliti.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan proposal ini.

Penulis menyadari bahwa proposal ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun
penyajiannya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat
dibutuhkan demi penyempurnaan proposal ini. Semoga tulisan ini dapat memberikan informasi
bag masyarakat dan bermanfaat unuk pengembangan wawasan pembaca, khususnya peneliti.

Kendal, 11 Juli 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB 1......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................6
C. Tujuan............................................................................................................................................6
D. Manfaat..........................................................................................................................................7
E. Penelitian Terdahulu.....................................................................................................................8
BAB II..................................................................................................................................................11
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................11
A. Pendidikan...................................................................................................................................11
B. Masyarakat..................................................................................................................................13
C. Pandemi Covid-19........................................................................................................................15
D. Kerangka Teori............................................................................................................................17
BAB III.................................................................................................................................................18
METODE PENELITIAN....................................................................................................................18
A. Kerangka konsep.........................................................................................................................18
B. Desain penelitian..........................................................................................................................18
C. Hipotesis penelitian......................................................................................................................19
D. Populasi dan sampel....................................................................................................................19
E. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................................................20
F. Alat Penelitian dan Cara pengumpulan Data............................................................................20
G. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................................21
H. Teknik Pengolahan dan Analisa Data.......................................................................................22
I. Etika Penelitian............................................................................................................................23
J. Jadwal penelitian.........................................................................................................................24
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang saat ini menjadi
pandemi didunia dan telah menginveksi jutaan orang. Pandemi COVID-19 yang terjadi di
dunia dan termasuk di Indonesia telah menyebabkan munculnya kebiasaan-kebiasaan
baru bagi masyarakat. Mengingat untuk peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif hari
demi hari semakin meningkat tanpa memandang latar belakang masyarakat, termasuk
tingkat pendidikan seseorang. Kehadiran COVID-19 ini membuat kesadaran masyarakat
bahwa sangat penting untuk melakukan pencegahan penyakit. COVID-19 telah
dinyatakan sebagai global pandemic oleh World Health Organization (WHO) sejak
Maret 2020 dan di Indonesia dinyatakan sebagai jenis penyakit yang menimbulkan
kedaruratan kesehatan masyarakat serta bencana non alam yang menyebabkan kematian
serta menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020).
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk pertama kalinya muncul di
Kota Wuhan, China pada Desember 2019. Kemudian, wabah ini menyebar sangat cepat
ke beberapa negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Wabah yang disebabkan oleh
Novel Coronavirus (NCoV) ini pun telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World
Health Organization (WHO). Di Indonesia, pandemi Covid-19 telah ditetapkan sebagai
jenis penyakit yang menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat pada 31 Maret
2020, sesuai dalam Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease (COVID-19). Dengan adanya
penetapan tersebut, upaya penanggulangan wajib dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dalam masa tanggap darurat penanganan Covid-19.
Data yang di dapatkan di Kabupaten Kendal pada Hari Rabu, 30 Juni 2021 total
yang terkonfirmasi 10.053 kasus, dengan rincian 8.196 kasus pasien sembuh, 236 kasus
di rawat di RS, 1.210 kasus isolasi mandiri dan 411 kasus meninggal dunia. Penularan
COVID-19 terjadi sangat cepat, penularan bisa terjadi melalui droplet yang keluar saat
batuk maupun bersin. Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya penularan, pemerintah
menghimbau agar masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. seperti berdiam diri di
rumah, menggunakan masker, sering mencuci tangan menggunakan sabun dengan air
mengalir, menjaga jarak fisik (physical distancing), dan tidak menyentuh wajah, mata,
hidung, dan mulut.
Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2017, jumlah penduduk laki-
laki umur 7-24 tahun paling banyak mempunyai status pendidikan tidak bersekolah lagi
(34,09%), sedangkan penduduk perempuan pada usia tersebut paling banyak
berpendidikan SD (34,04%). Jumlah murid terbesar pada jenjang pendidikan TK ada di
kecamatan Boja (2.285 murid), pendidikan SD ada di Kaliwungu (6,975 murid), SMP,
SMA, dan SMK ada di kecamatan Patebon (2.963 murid SMP, 1.883 murid SMA, 4.539
murid SMK). Sekolah luar biasa (SLB) hanya ada di enam kecamatan di kabupaten
Kendal, yaitu kecamatan Sukorejo, Weleri, Patean, Boja, Limbangan dan Kaliwungu.
Jumlah murid SLB adalah 633 murid yang tersebar di enam sekolahan tersebut.
Yanti, dkk. (2020) juga menyatakan penerapan perilaku kesehatan erat kaitannya
dengan pengetahuan dan respons atau sikap seseorang. Penelitian yang menganalisis
perilaku taat pada kebijakan social distancing sebagai upaya pencegahan penularan
Covid-19 di Indonesia tersebut menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan pekerjaan
memengaruhi sikap positif dalam penerapan social distancing. Pengetahuan yang baik
dalam efektivitas social distancing dan sikap atau respons yang positif akan
meningkatkan niat untuk berperilaku sesuai rekomendasi pemerintah.
Penelitian mengenai perilaku dalam pencegahan penularan Covid-19 juga telah
dilakukan oleh Triyanto & Kusumawardani (2020), yang menyatakan bahwa
pengetahuan yang minim mengenai Covid-19 memengaruhi perilaku seseorang.
Pengetahuan yang baik mengenai pencegahan penularan Covid-19 akan meningkatkan
tingkat kewaspadaan dan pemahaman mengenai pentingnya dalam mencegah penularan
penyakit ini. Pengetahuan atau informasi yang diperoleh ini dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan mayarakat dan karakteristik wilayah (perkotaan atau perdesaan). Maka dari
itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat pendidikan dengan
kepatuhan terhadap protocol kesehatan masyarakat dikabupaten Kendal. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan protokol kesehatan dikebupaten kendal
berdasarkan tingkat pendidikan seseorang.

B. Rumusan Masalah
Coronavirus Disease (COVID-19) merupakan virus yang saat ini menjadi
pandemi didunia dan telah menginveksi jutaan orang. Pandemi COVID-19 yang terjadi di
dunia dan termasuk di Indonesia telah menyebabkan munculnya kebiasaan-kebiasaan
baru bagi masyarakat. Mengingat untuk peningkatan kasus yang terkonfirmasi positif hari
demi hari semakin meningkat tanpa memandang latar belakang masyarakat, termasuk
tingkat pendidikan seseorang. Data yang di dapatkan di Kabupaten Kendal pada Hari
Rabu, 30 Juni 2021 total yang terkonfirmasi 10.053 kasus, dengan rincian 8.196 kasus
pasien sembuh, 236 kasus di rawat di RS, 1.210 kasus isolasi mandiri dan 411 kasus
meninggal dunia. Untuk mencegah dan mengurangi terjadinya penularan, pemerintah
menghimbau agar masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan. Sedangkan,
berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional 2017, jumlah penduduk laki-laki
umur 7-24 tahun paling banyak mempunyai status pendidikan tidak bersekolah lagi
(34,09%), sedangkan penduduk perempuan pada usia tersebut paling banyak
berpendidikan SD (34,04%). Jumlah murid terbesar pada jenjang pendidikan TK ada di
kecamatan Boja (2.285 murid), pendidikan SD ada di Kaliwungu (6,975 murid), SMP,
SMA, dan SMK ada di kecamatan Patebon (2.963 murid SMP, 1.883 murid SMA, 4.539
murid SMK). Sekolah luar biasa (SLB) hanya ada di enam kecamatan di kabupaten
Kendal, yaitu kecamatan Sukorejo, Weleri, Patean, Boja, Limbangan dan Kaliwungu.
Jumlah murid SLB adalah 633 murid. Karena dari itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tersebut. Apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan kepatuhan terhadap
protocol kesehatan masyarakat dikabupaten Kendal ?.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terhadap
protocol kesehatan masyarakat dikabupaten Kendal.
2. Tujuan Khusus
1.) Untuk mengetahui bagaimana tingkat pendidikan masyarakat terhadap penerapan
protokol kesehatan.
2.) Untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepatuhan
terhadap protokol kesehatan masyarakat.
3.) Untuk mengetahui bagaimana kepatuhan masyarakat di kabupaten kendal dalam
melaksanakan protokol kesehatan
4.) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap
melaksanakan protokol kesehatan

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat dari tingkat pendidikan rendah
sampai dengan tinggi dapat menerapkan dan mematuhi protocol kesehatan sesuai
kebijakan pemerintah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
Diharapkan kepada masyarakat setelah tahu bahwa tingkat pendidikan
berhubungan dengan kepatuhan terhadap protocol kesehatan, masyarakat dari
tingkat pendidkan rendah sampai tinggi dapat menerapkan dan mematuhi protocol
kesehatan dengan baik.
b. Bagi pemerintah
Diharapkan pemerintah memberikan kebijakan seperti pendidikan kesehatan
mengenai pentingnya mematuhi protocol kesehatan yang berfokus kepada
masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah supaya mereka patuh terhadap
protocol kesehatan.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, dan pengalaman dalam
melakukan penelitian, sehingga bagi peneliti dapat dijadikan sebagai bahan acuan
untuk penelitian sebelumnya.
d. Bagi peneliti lain
Penelitian ini diharapakan dapat mnjadi referensi, sebagai pembanding dan
sebagai dasar penelitian selanjutnya yang terkait dengan Hubungan tingkat
pendidikan dengan kepatuhan terhadapat protocol kesehatan.

E. Penelitian Terdahulu

Nama Judul Tahun Metodologi Hasil penelitian Perbedaan


peneliti penelitian penelitian
Novi Faktor-Faktor 2021 Penelitian ini 1) Hasil penelitian a. Penelitian ini
Afrianti, Yang bersifat terhadap 163 menganalisis
Cut Mempengaru analitik responden diketahui
hubungan
Rahmiati hi Kepatuhan menggunakan bahwa 74.2%
Masyarakat metode survey masyarakat memiliki faktor-faktor
Terhadap dengan pengetahuan tinggi yang
Protokol pendekatan terhadap Protokol
mempengaruh
Kesehatan crossectional. kesehatan.
Covid-19 Sampel 2) Berdasarkan hasil i kepatuhan
penelitian ini penelitian terhadap masyarakat
163 orang dan 163 responden
terhadap
pengumpulan diketahui bahwa
data dilakukan 76,1% masyarakat protokol
menggunakan memiliki sikap yang kesehatan
kuesioner positif terhadap covid 19
secara online protokol kesehatan.
3) Hasil penelitian b. Berhubung
terhadap 163 masih dalam
responden diketahui keadaan
bahwa 55,8%
pandemi
masyarakat memiliki
motivasi yang tinggi Covid-19,
dalam penelitian ini
mengikuti protokol
dilakukan
kesehatan covid 19.
4) Hasil penelitian secara online
terhadap 163 menggunakan
responden diketahui kuesioner
bahwa 89,6% dengan
masyarakat memiliki
bantuan
kepatuhan yang
tinggi terhadap google
protokol kesehatan document
covid 19.
Lenny Tingkat 2020 Penelitian Berdasarkan hasil a. Penelitian ini
Gannika, Pengetahuan dilakukan penelitian yang di dapat menganalisis
Erika dan Perilaku secara bahwa
hubungan
Emnina Pencegahan kuantitatif 1) Berdasarkan tabel 1
Sembiring Coronavirus menggunakan didapatkan bahwa antara tingkat
Disease 2019 desain responden lebih pendidikan
(COVID-19) penelitian banyak berjenis
dengan
Pada cross kelamin wanita yaitu
Masyarakat sectional. sebanyak 247 perilaku
Sulawesi Teknik (63,3%), bekerja pencegahan
Utara sampling sebagai
COVID-19
untuk siswa/mahasiswa
penelitian ini sebanyak 92 (23,6%) pada
adalah dengan dan paling banyak masyarakat
menggunakan berasal dari kota Sulawesi
purposive Manado yaitu
sampling. sebanyak 72 (18,5%). Utara.
2) Berdasarkan tabel 2 b. Penelitian ini
didapatkan bahwa dilakukan di
responden yang
Sulawesi
mengisi kuesioner
paling banyak Utara
memiliki tingkat
pendidikan menengah
(SMA/SMK dan
sederajat) yaitu
sebanyak 168
responden (43,1%),
sedangkan untuk
responden yang
melakukan perilaku
pencegahan COVID-
19 dengan baik
sebayak 310 (79,5%).
3) Berdasarkan tabel 3,
didapatkan bahwa
responden yang
tingkat
pendidikannya tinggi
dan perilaku
pencegahan COVID-
19 baik yaitu
sebanyak 127
(85,2%) sedangkan
yang perilakunya
kurang baik sebanyak
22 (14,8%).
Responden yang
tingkat
pendidikannya
menengah dan
perilaku pencegahan
COVID-19 baik
sebanyak 145
(83,6%) dan kurang
baik sebanyak 23
(13,7%). Responden
dengan tingkat
pendidikan
rendah/dasar yang
memiliki perilaku
pencegahan COVID-
19 dengan baik
sebanyak 38 (52,1%)
dan yang kurang baik
sebanyak 35 (47,9%)
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pendidikan
1. Pengertian pendidikan
Secara khusus, pendidikan terjadi di ruang kelas atau suasana pembelajaran formal
(sd-pendidikan). Namun, secara umum pendidikan dilakukan di mana saja, baik
melalui pembeajaran online, home-schooling, otodidak, pembelajaran tatap muka
atau pengalaman pribadi.
Pendidiakn menurut para ahli :
a. Menurut Prof. Dr. Imam Barnadip
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematik untuk mencapai taraf hidup atau
kemajuan yang lebih baik.
b. Menurut MJ Langeveld
Pendidikan adalah suatu usaha dalam membantu anak untuk melakukan tugas-
tugas hidupnya, agar mandiri dan juga bertanggung jawab secara susila.
c. Menurut Ahmad D. Marimba dan Mahmud (2012)
Pendidikan adalah bimbingan jasmani dan rohani untuk membentuk
kepribadian utama, membimbing keterampilan jasmaniah dan rohaniah sebagai
perilaku nyata yang bermanfaat pada kehidupan siswa di masyarakat.
2. Fungsi pendidikan
Menurut Horton, Hunt dan David Popenoe fungsi pendidikan adalah :
a. Mempersiapkan masyarakat agar dirinya dapat mencari nafkah dengan lebih
mandiri
b. Proses membangun serta mengembembangkan minat ataupun bakat dari peserta
didik, baik itu kepuasan pribdi ataupun kepentingan masyarakat umum
c. Sebagai tindakan pelestarian budaya yang ada di lingkungan masyarakat itu
sendiri
d. Memilih dan mengajarkan peranan sosial
e. Bentuk integrasi sosial yang ada di lingkungan masyarakat
f. Melalui lembaga pendidikan juga dapat digunakan untuk mengajarkan bentuk
dari corak kepribadian
g. Menjadikan sumber inovasi dalam kehidupan sosial lingkungan masyarakat
h. Mensosialisasikan pada peserta didik mengenai perbedaan atau kultur yang ada
di masyarakat luas, mulai dari perbedaan agama, suku dan budaya.
3. Tujuan pendidikan
Indonesia sebagai negara berdaulat juga memiliki tujuan pendidikan tersendiri, yang
tertuang dalam UUD Pasal 31 ayat 5, intinya :
a. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
b. Tujuann pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada TME, berakhlak
mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi.

Sebagai organisasi dunia, UNESCO mendefinisikan tujuan pendidikan menurut


UNESCO sebagai berikut :

a. Learning to know (belajar untuk mengetahui)


b. Learning to do (belajar untuk melakukan)
c. Learning to be (belajarn untuk menjadi)
d. Learning to live together (belajar untuk hidup bersama)
4. Jenis pendidikan
a. Pendidikan umum : adalah pendidikan yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan sebelum melanjutkan pendidikan ke tahap
perguruan tinggi, misalnya SD, SMP, SMA.
b. Pendidikan kejuruan : adalah pendidikan menengah yang bertujuan membentuk
siswa agar langsung siap bekerja ketika lulus. Misalnya sekolah menengah
kejuruan (SMK).
c. Pendidikan akademik : adalah pendidikan yang di arahkan pada penguasaan
disiplin ilmu tertenu, misalnya pendidikan di Universitas atau lembaga yang
setara
d. Pendidiakn profesi : adalah pendidikan lanjutan setelah sarjana yang bertujuan
untuk membawa peserta didik menjadi profesional dalam bidang profesi.
Misalnya dokter, akunta, dll.
e. Pendidikan agama : adalah pendidikan yang menuntut seseorang menguasai
ilmu dalam bidag keagamaan, misalnya pendidikan di pesantren
f. Pendidikan khusus : adalah pendidiakn yang dilaksanakan untuk para siswa
berkebutuhan khusus, misalnya SLB.
g. Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi ayang menyiapkan siswa
mempunyai pekerjaan dengan keahlian tertentu, jenjang maksimalnya adalah 1
tahun (D1) sampai D4 (4 tahun setara S1).
5. Manfaat pendidikan
Pendidikan memiliki beragam manfaat yang dapat dirasakan siswa dsaat itu juga
ataupun di masa depannya. Berikut ini adalah beberapa manfaat pendidikann secara
umum :
a. Mengetahui suatu ilmu
b. Belajar mengerjakan sesuatu
c. Belajar mencegah masalah
d. Mengemangkan diri dan lingkungan
e. Menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul
f. Belajar tentang sebab-akibat
g. Membentuk karakter bermartabat dan berbudi pekerti luhur

B. Masyarakat
1. Pengertian masyarakat
Menurut Horton dan Hunt 2006 (dalam Gunsu Normansyah 2019) masyarakat adalah
kumpulan manusia yang hidup bersama-sama dalam suatu wilayah tertentu yang
cukup lama dan mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan kelompok tersebut.
2. Unsur dan ciri-ciri masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto unsur-unsur pembentukan masyarakat adalah sebagai
berikut :
a. Beranggotakan dua orang atau lebih
b. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan
c. Berhubungan dengan jangka waktu yang cukup lama yang menghasilkan
manusia baru yang berkomunikasi dan membuat aturan-aturan yang mengatur
hubungan antar anggota masyarakat
d. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan
antar anggota masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri masyarakat yaitu :

a. Hidup secara berkelompok


b. Melahirkan kebudayaan n
c. Mengalami perubahan
d. Adanya interaksi
e. Adanya seorang pemimpin
f. Memiliki stratifikasi sosial
3. Jenis-jenis masyarakat
a. Masyarakat modern
Masyarakat modern adalah masyarakat yang sudah tidak terikat dengan adat
istiadat. Dalam masyarakat modern, adat istiadat dianggap menghambat
kemajuan. Oleh karena itu masyarakat modern lebih memilih mengadopsi nilai-
nilai baru yang lebih rasional dalam membawa kemajuan
b. Masyarakat tradisional
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang masih terikat dengan
kebiasaan atau adat-istiadat yang turun temurun. Dengan kata lain kehidupan
masyarakat tradisional belum terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang
berasal dari luar lingkungan sosialnya.
4. Fungsi masyarakat
Setiap manusia tentunya akan menggunaka perasaan, pikiran dan hasrat untu
berinteraksi dengan lingkungannya. Hal inilah yang kemudian menjadkan seseorang
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Secara umum fungsi masyarakat
sebagai berikut :

a. Fungsi interaksi
Meliputi koordinasi yang diutuhkan oleh unit-nit yang sudah menjadi bagian dari
sebuah sistem sosial. Dimana sistem sosial tersebut memiliki kaitan dengan unit-
unit yang berkontribusi pada organisasi dan fungsi-fungsinya secara keseluruhan.
b. Fungsi pemeliharaan
Mempunyai kaitannya dengan masyarakat denagn subsistem kultural. Fungsi ini
tetap mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi yang dimiliki oleh masyarakat
sambil mempersiapkan dasar dalam bertingkah laku untuk mmenuju kenyataan
yang lebih tinggi.
c. Fungsi untuk mencapai tujuan
Yaitu untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi ini untuk mengatur hubunggan
antara masyarakat sebagai sistem sosial dengan subtansi kepribadian. Yang mana
fungsi tersebut tercermin ketika dalam penyusunan suatu skala prioritas dari
berbagai tujuan yang hendak dicapaai.

C. Pandemi Covid-19
1. Pengertian Pandemi Covid-19
Pandemi adalah wabah yang berjangkit serentak dimana- mana. Pandemi penyakit
dapat mempengaruhi psikologis orang luas dan massif, mulai memikirkan informasi
tentang sehat dan sakit, perubahan emosi (cemas) dan perilaku sosial (Taylor, 2019).
Pandemi adalah wabah penyakit yang global yaitu penyakit yang baru menyebar di
seluruh dunia melampaui batas (WHO).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia) (Kemenkes, 2020).
2. Tanda dan gejala Covid-19
a) Gejala yang paling umum :
1. Demam lebih dari 380C
2. Batuk kering
3. Kelelahan

b) Gejala yang sedikit tidak umum :


1. Rasa tidak nyaman dan nyeri
2. Nyeri tenggorokan
3. Diare
4. Konjungtivis (mata merah)
5. Sakit kepala
6. Hilangnya indra perasa atau penciuman
7. Ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki
c) Gejala serius :
1. Sesak napas
2. Nyeri dada atau rasa tertekan pada dada
3. Hilangnya kemampuan berbicara atau bergerak
d) Pencegahan Covid-19
Panduan pencegahan virus Corona dari kemenkes RI dan WHO guna menekan
penyebaran pandemi Covid-19, diantaranya :
a. Menerapkan pola hidup sehat dan bersih (salah satunya sering mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir)
b. Memakai masker
c. Jaga jarak dan hindari kerumunan (sosial distancing)
d. Memperbanyak fasilitas pelayanan kesehatan dan tes tracing
e. Perbanyak informasi terbaru dan jangan percaya hoax
f. Berobat ketika sakit
g. Batasi akses keluar masuk wilayah
h. Meningkatkan kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin bepergian ke luar
negeri.
D. Kerangka Teori

Covid-19 merupakan virus


yang saat ini menjadi pandemi
didunia dan telah menginveksi
jutaan orang. Gejala yang
paling umum yaitu demam
>380C, batuk kering &
kelelahan. Gejala serius yaitu
sesak napas & nyeri dada.
Tingkat Pendidikan dengan
Kepatuhan Terhadap
Protokol Kesehatan

Data yang di dapatkan di


Kabupaten Kendal pada Hari
Rabu, 30 Juni 2021 total yang
terkonfirmasi 10.053 kasus,
dengan rincian 8.196 kasus Penelitian mengenai perilaku dalam pencegahan
pasien sembuh, 236 kasus di penularan Covid-19 juga telah dilakukan oleh Triyanto &
rawat di RS, 1.210 kasus isolasi Kusumawardani (2020), menyatakan bahwa pengetahuan
mandiri dan 411 kasus yang minim mengenai Covid-19 mempengaruhi perilaku
meninggal dunia. seseorang. Pengetahuan yang baik mengenai pencegahan
penularan Covid-19 akan meningkatkan tingkat
kewaspadaan dan pemahaman mengenai pentingnya
dalam mencegah penularan penyakit ini. Pengetahuan
atau informasi yang diperoleh ini dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan mayarakat dan karakteristik wilayah.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan antara konsep
yang satu dengan yang lainnya, variabel yang satu dengan yang lain dari permasalahan
yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012). Dapat digambarkan kerangka konsep dalam
penelitian ini sebagai berikut :

Perilaku masyarakat dalam mematuhi


protokol kesehatan (mencegah penyebaran
Covid-19) di kabupaten Kendal
Tingkat pendidikan, sumber
informasi, sikap dan
perilaku dalam mematuhi
protokol kesehatan
Perilaku penerapan protokol kesehatan
pada masyarakat dalam mencegah
penyebaran Covid-19 di kabupaten Kendal

B. Desain penelitian
Desain penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang akan dilaksanakan oleh
peneliti untuk mencapai tujuan tertentu. (Rully Indrawan, 2014).
Jenis penelitian yang akan digunakan yaitu menggunakan penelitian kuantitatif dengan
metode Cross Sectional.
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai atau diperoleh dengan
menggunakan prosedur-prosedur statisik atau cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Metode Cross Sectional merupakan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan
antara dua variabel yang bersifat kuantitatif dengan cara pendekatan, observasional atau
pengumpulan data. Variabel yang digunakan yaitu Tingkat Pendidikan dan Kepatuhan
Terhadap Protokol Kesehatan. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 35 orang.

C. Hipotesis penelitian
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang kebenarannya harus diuji
atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang diperoleh melalui tinjauan pustaka
(Martono Nanang, 2010).
Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan hipotesis korelasi yaitu Adakah Hubungan
Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Terhadap Protokol Kesehatan Masyarakat
Kabupaten Kendal dalam Mencegah Penyebaran Covid-19 ?

D. Populasi dan sampel


1) Populasi
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari subjek ataupun objek yang memiliki
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
diambil kesimpulan (Sugiyono, 2015) . Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat di kabupaten Kendal dengan jumlah responden 90 orang dari usia 17-30
tahun dan pendidikan terakhir adalah SMP, SMA dan sarjana. Peneliti mengambil
sampel dengan menggunakan teknik random sampling yaitu pengambilan sampel dari
anggota populasi dengan menggunakan cara acak tanpa memperhatikan strata dalam
populasi tersebut (Sugiyono, 2015).
2) Sampel
Sampel adalah sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Kriteria sampel yaitu kriteria inklusi, dimana kriteria tersebut menentukan apakah
dapat atau tidaknya sampel yang digunakan (Hidayat, 2012).
Sampel yang akan peneliti ambil dalam penelitian ini adalah yang memiliki
karakteristik dan jumlah dari sebagian populasi. Sampel yang akan digunakan yaitu
35 orang.
3) Teknik Sampling
Tehnik sampling merupakan suatu cara yang dilakukan dengan mengambil sampel
yang sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam, 2012). Dalam penelitian
ini peneliti mengambil sampel dengan menggunakan tehnik random sampling .
Random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi dengan
menggunakan cara acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut
(Sugiyono, 2015).
4) Kriteria sampling
Kriteria sampel yang digunakan untuk membantu peneliti mengurangi kesalahan dari
hasil penelitian. Kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut
untuk digunakan (Sugiyono, 2009). Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua
yaitu kriteria inklusi dan eksklusi (Nursalam, 2012).
a. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Masyarakat di kabupaten Kendal yang berusia dari 17-30 tahun dan
berpendidikan terakhir SMP, SMA dan sarjana.
b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1) Masyarakat Kendal yang mengalami sakit

E. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Kabupten Kendal
2. Waktu Penelitian
Penelitan ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2021. Penelitian ini dilakukan
denan beberapa tahap yaiu : studi kepustakaan, pengajuan judul, studi pendahuluan,
mempersiapkan proposal penelitian, pengumpulan data, pengolahan, dan analisa
data,, menyusun laporan penelitian dan yang terakhir seminar hasil penelitian.

F. Alat Penelitian dan Cara pengumpulan Data


1. Alat penelitian
Alat penelitian adalah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar bekerja lebih mudah dan mendapatkan hasil yang terbaik (cermat, lengkap
dan sistematis) sehingga pengolahannya lebih mudah (Saryono, 2010). Alat penelitian
dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner.
a. Kuesioner Demografi Responden
Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa
pernyataan. Pernyataan yang dianjurkan dalam kuesioner mampu mengenali hal-hal
yang bersifat rahasia (Hidayat, 2009). Penelitian ini menggunakan instrumen
kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti berupa karakteristik responden.
Kuesioner demografi digunakan untuk mengetahui karakteristik responden meliputi
usia dan jenis kelamin remaja sesuai dengan kriteria responden. .
2. Uji Instrumen Penelitian
Penelitian ini tidak dilakukan uji instrumen
3. Jenis data
a. Data primer
Data primer adalah suatu data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari
responden (Sugiyono, 2012). Data primer diperoleh dari hasil jawaban pada
kuesioner penelitian.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari berbagai catatan atau
informasi yang telah ada (Sugiyono, 2012). Data sekunder dalam penelitian ini
diperoleh atau diambil peneliti dari jumlah responden yang didapat dan skor yang
diperoleh setiap responden.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara online melalui google
form dan disebar dimedia sosial dengan total 90 responden . Data yang telah diperoleh
selanjutnya di analisis dengan mencari total skor dari nilai yang telah diperoleh disetiap
kuisioner. Untuk mengetahui hubungan tingkt pendidikan dengan kepatuhan terhadap
protokol kesehatan masyarakat dikabupaten Kendal dalam mencegah penyebaran covid-
19 dan digunakan panduan dalam penyusunan penelitian.
H. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan data
Penelitian ini menggunakan media elektronik komputer dalam proses pengolahan
datanya. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dengan komputer dalam
Notoatmodjo (2010) adalah sebagai berikut:
a. Editing (menyunting data)
Peneliti melakukan editing dengan cara memeriksa kembali hasil kuesioner yang
sudah diisi oleh responden, jika ada yang belum diisi maka peneliti meminta lagi
jawaban kepada responden.

b. Coding (memberi kode)


Setelah semua kuesioner di edit atau disunting, selanjutnya dilakukan
peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan dari hasil perolehan data melalui jawaban
kuesioner yang diisi Kode dalam penelitian yaitu karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, kode 1 untuk jenis kelamin laki-laki dan kode 2 untuk
jenis kelamin perempuan. Untuk variabel prestasi akademik resmaja korban
bullying kode 1 untuk prestasi rendah, kode 2 untuk prestasi sedang dan kode 3
untuk prestasi tinggi.
c. Scoring
Menghitung skor rata-rata nilai rapor siswa dari semester awal sampai saat
dilakukan penelitian kemudian memasukan data ke dalam tabel.
d. Tabulating
Peneliti membuat tabel untuk memudahkan peneliti dalam pengelompokan data.
e. Data entry
Pemprosesan data yang dilakukan dengan cara memasukan data dari kuesioner ke
dalam paket program komputer. Peneliti mengolah data menggunakan komputer.
2. Analisa data
Analisa data adalah kegiatan untuk menganalisa data yang telah dioleh baik secara
manual maupun menggunakan bantuan komputer. Menganalisa data tidak harus
dengan mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang telah diolah. Hasil akhir
dari analisa data harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian (Notoatmojo,
2012). Adapun analisa data mengunakan analisa univariat. Analisa univariat
digunakan untuk mendiskripsikan masing-masing variabel, analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.

No Variabel Skala Variabel Analisa Univariat


1 Usia Rasio Tendensi sentral
2 Jenis kelamin Nominal Distribusi frekuensi
3 Pendidikan terakhir Ordinal Distribusi Frekuensi

I. Etika Penelitian
Etika dalam penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan karena manusia mempunyai hak
asasi dalam kegiatan penelitian (Hidayat, 2009). Peneliti harus memperhatikan beberapa
etika penelitian, antara lain:
1. Persetujuan menjadi responden (Informed Consent)
Persetujuan menjadi responden dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan.
Jika calon responden bersedia maka responden harus menandatangani lembar
persetujuan. Sehingga peneliti tidak menemui calon responden yang menolak.
2. Tanpa nama (Anonimity)
Peneliti tidak mencantumkan nama responden untuk menjaga kerahasiaan pada
lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
Penelitian memberikan kode nomor urut dari 1 sampai sebanyak jumlah sampel
penelitian yaitu 32.
3. Confidentiality
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Semua
informasi yang diberikan oleh responden dijaga dan hanya digunakan untuk
kepentingan peneliti. Setelah data dianalisis, data disimpan dalam bentuk file dengan
diberi password, kemudian dokumen hasil penelitian disimpan selama 5 tahun, dan
dimusnahkan dengan cara dibakar.
4. Beneficience (kemanfaatan)
Peneliti mempunyai kewajiban untuk melakukan hal yang tidak membahayakan
responden. Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua bahwa
kekerasan verbal dan nonverbal yang dilakukan kepada remaja dapat menimbulkan
dampak psikologis pada remaja.
5. Justice (keadilan)
Peneliti wajib untuk berlaku adil kepada responden dan tidak memihak atau berat
sebelah. Peneliti memberikan perlakuan seadil-adilnya kepada responden.

J. Jadwal penelitian
(Terlampir)

Anda mungkin juga menyukai