Anda di halaman 1dari 3

Efektifitas Pemberian Ekstrak Daun Sirsak Dan Daun Salam

Terhadap Kadar Asam Urat Pada Dewasa

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :

AYU NURUL HIDAYAH

NIM : SK.118.010

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL

2021
BAB I

A. Latar Belakang
Asam urat merupakan zat hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat
tersebut biasanya dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam dalam kondisi normal.
Namun dalam kondisi tertentu ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat dengan
seimbang sehingga terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam urat juga akan
menumpuk dan tertimbun pada persendian. Penumpukan purin inilah yang
mengakibatkan sendi sakit, nyeri, dan meradang.
Menurut badan kesehatan dunia WHO, jumlah penderita asam urat bertambah
banyak dari tahun 2004 dan menyerang pada usia pertengahan 40-59 tahun.Prevalensi
penderita asam urat tertinggi di Indonesia berada pada penduduk di daerah pantai dan
yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa sebesar 29,2% pada tahun 2003.
Dikarenakan kebiasaan atau pola makan ikan dan mengkonsumsi alkohol. Indonesia
mempunyai keanekaragaman hayati tertinggi ke-2 di dunia setelah Brasil. Dari 40.000
jenis flora yang ada di dunia sebanyak 30.000 jenis dijumpai di Indonesia dan 940 jenis di
antaranya diketahui berkhasiat sebagai obat yang telah dipergunakan dalam pengobatan
tradisional secara turun-temurun oleh berbagai etnis di Indonesia. Jumlah tumbuhan obat
tersebut meliputi sekitar 90% dari jumlah tumbuhan obat yang terdapat di kawasan Asia.
Penanganan yang digunakan untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar asam
urat dalam darah antara lain pengaturan diet, menghindari makanan tinggi purin,
konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, olahraga rutin, berhenti merokok,
pengendalian stres dan dapat diberikan obat-obatan untuk terapi farmakologi. Pengobatan
lain yang dapat digunakan untuk mengatasi peningkatan kadar asam urat yaitu dengan
pengobatan herbal (Sari & Syamsiyah, 2017).
Penggunaan obat tradisional di Indonesia pada hakekatnya merupakan bagian
kebudayaan bangsa Indonesia. Keuntungan dari penggunaan obat tradisional pada
prinsipnya adalah efek samping yang relatif kecil dibandingkan obat modern. Meskipun
secara empiris obat tradisional mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, tetapi
khasiat dan kemampuannya belum banyak dibuktikan secara ilmiah maupun klinis. Selain
itu, belum banyak diketahui senyawa kimia apa yang bertanggung jawab terhadap khasiat
obat tradisional tersebut. Penatalaksanaan nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri pada
asam urat yaitu menggunakan terapi komplementer, terapi yang bersifat pengobatan
alamiah yang diantaranya adalah dengan terapi herbal (Price & Wilson, 2005). Jenis obat
yang digunakan dalam terapi herbal yang dapat mengobati berbagai penyakit diantaranya
gout, nyeri haid, reumatik, infeksi kandung kemih, asma, masuk angin, sembelit dan
lainnya dengan buah sirsak/daun sirsak (Annona Muricata), buah manggis (Garcinia
Mangostana ), Mengkudu (Morinda Citrifolia) (Fanany, 2013).
Faktor yang dapat menyebabkan asam urat yaitu usia, obesitas, konsumsi
makanan dengan tinggi purin, sering mengkonsumsi minuman beralkohol, konsumsi
obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat, cidera sendi dan stress. Tingginya kadar
asam urat dalam darah menyebabkan nyeri terutama pada malam hari atau pagi bangun
tidur, kesemutan, bengkak, panas dan kemerahan pada sendi yang terserang (Ode, 2012).
Masyarakat Indonesia menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu
upaya untuk menanggulangi berbagai masalah kesehatan seperti gout artritis (Fariz;
Sholihin; Fauzi; Rizki, 2018). Tanaman herbal yang berkhasiat mengatasi penyakit gout
artritis yaitu rebusan daun salam (Utami & Puspaningtyas, 2013). Daun salam
mengandung flavonoid yang berfungsi untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah
dan membantu dalam pengeluaran asam urat melalui urin (Ekasari, 2018)
Pengobatan asam urat berupa non farmakologis dengan memanfaatkan tanaman
daun sirsak dan daun salam. Sirsak dan daun salam salah satu tanaman yang mudah
didapatkan dan mempunyai manfaat dari akar hingga buah, dalam daun sirsak terdapat
kandungan acetogenin yang bersifat antioksidan, juga terdapat kandungan senyawa
flavonoid. Flafonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan
dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Sifat antioksidan yang terdapat pada daun
sirsak dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui penghambatan produk enzim
xanthin oksidase. Sedangkan khasiat yang terkandung dalam daun salam mempunyai
senyawa-senyawa seperti minyak atsiri, tanin, dan flavonoid. Minyak atsiri dengan
kandungan minyak sitrat dan eugenol yang bersifat anti bakteri dan beraroma gurih.
Tanin memiliki kemampuan mereduksi dan berperan penting dalam menyerap dan
menetralkan radikal bebas dan dekomposisi peroksida. Flavonoid dapat menghambat
enzim xantinoksidase, yang berfungsi menghambat pembentukan asam urat. Efektifitas
akan dirasakan dengan pemberian air rebusan daun sirsak maupun daun salam selama 1
kali sehari dalam 7 hari.
Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
lebih lanjut tentang “Efektifitas pemberian ekstrak daun sirsak dan daun salam terhadap
kadar asam urat pada Dewasa”.

Anda mungkin juga menyukai