di Kabupaten Kenda
Kelompok I
1
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal berjudul “Gambaran Prestasi Pada Remaja Korban
Bullying di Kabupaten Kenda” ini dengan baik. Proposal ini tidak dapat selesai
tanpa dukungan moral dan materi yang diberikan dari berbagai pihak, maka
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional atau psikologis oleh
seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih
kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan seseorang atau
dalam situasi di mana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang itu atau
terhadap seseorang yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang
dan tanpa adanya perlawanan dengan tujuan membuat orang tertekan, trauma
Amerika, dan Eropa (Soedjatmiko dkk, 2013). Hasil survey yang dilakukan
oleh C.S mott Childrens Hospital National sepanjang tahun 2015 di Amerika
Serikat dan Afrika diketahui bahwa bullying temasuk kepada sepuluh masalah
Serikat bolos sekolah setiap hari karena takut di bullying (Sari, 2010). Sebuah
riset yang dilakukan oleh LSM Plan International dan International Center
for Research on Women (ICRW) yang di rilis awal maret 2015 ini juga
bullying di tingkat Asia yang terjadi pada siswa di sekolah mencapai angka
Bullying tetap jadi isu penting di Indonesia. Pada tahun 2015, LSM
Indonesia. Sembilan ribu anak-anak sekolah yang terlibat dalam riset ini
berusia 12-17 tahun, guru, orang tua, kepala sekolah, dan perwakilan LSM
1.480 kasus. Kasus yang di laporkan hanya sebagian kecil dari kasus bullying
yang terjadi, tidak sedikit tindak kekerasan terhadap anak yang tidak di
kasus, tahun 2018 sebanyak 112 kasus dan tahun 2019 sebanyak 120 kasus.
dengan hal tersebut di atas, ada suatu perilaku yang sering digunakan oleh
remaja dalam hal ini adalah siswa untuk menindas temannya yang lebih
lemah. Perilaku ini dikenal dengan istilah bullying. Istilah bullying merujuk
mahasiswi lain yang lebih lemah, mudah dihina dan tidak bisa membela diri
tidak memberikan rasa aman dan nyaman, dan dapat membuat para korban
bullying merasa takut terintimidasi, rendah diri serta tak berharga, sulit
lingkungannya, enggan bersekolah, pribadi yang tidak percaya diri dan sulit
terjadi pada perilaku bullying yang lebih sering berupa fisik dan verbal,
dilakukan berupa verbal dan yang bersifat hubungan pribadi, seperti menjadi
untuk bunun diri, dan berkaitan dengan psychological distress, Off &
Mitchell (dalam Syah & Hermawati, 2018) Nurihsan & Agustin (2013),
Dampak afeksi yang dialami yaitu merasa sedih, marah, malu, merasa
harga diri rendah, dendam dikarenakan mendapat komentar dan pesan dengan
pesan melalui media sosial dengan motif pelecehan seksual, Dampak konatif
B. Rumusan Masalah
cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional atau psikologis oleh
seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada korban yang lebih
di kabupaten Kendal sendiri selalu meningkat dari tahun ketahun, tahun 2017
sebanyak 82 kasus, tahun 2018 sebanyak 112 kasus dan tahun 2019 sebanyak
120 kasus.Menurut Off & Mitchell (dalam Syah & Hermawati, 2018)
Nurihsan & Agustin (2013), Riauskin & Soestio (2005) menunjukan bahwa
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
usia
D. Manfaat Peneliti
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bulyying
1. Definisi bullying
dengan cara menyakiti dalam bentuk fisik, verbal atau emosional atau
psikologis oleh seseorang atau kelompok yang merasa lebih kuat kepada
korban yang lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang-ulang tanpa
melukai atau menakuti orang itu atau membuat dia tertekan Wicaksana
lebih lemah fisik ataupun mental secara berulang dan tanpa adanya
lemah hanya dia yang paling kuat diantara semua orang. Kemudian,
nyaman ataupun terluka dan itu dapat terjadi secara berulamg ulang
9
(wiyani, 2012). Perilaku bullying dapat dilakukan secara berulang ulang
dilakukan dengan tidak berasalan dan bertujuan menyakiti orang lain dan
hal ini merupakan bentuk agresi yang paling umum disekolah sehingga
menyakiti orang lain secara berulang ulang. Dan bullying ini sifatnya
menganggu orang lain karena dampak dari perilaku negative yang kini
2. Dampak bullying
rentan terhadap stress dan depresi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus
yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat,
orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya. Hal ini
negatif bullying juga tampak pada penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan
B. Remaja
1. Definisi Remaja
masa transisi dari ketergantungan sosial ekonomi yang secara penuh dapat
mereka dapatkan dari orang tuannya kemasa yang lebih mandiri (Sarwono,
2012).
yang lebih tua darinya melainkan merasa sama tingkatannya, dan masa
remaja ini merupakan masa transisi dari fase anak-anak beralih ke fase
(Hanifah, 2013).
demikian diharapkan remaja tidak melakukan hal yang tidak sesuai atau
melakukan bullying terhadap temanya sndiri karena pada usia remaja usia
yang sangat rentang melakukan bullying karena mereka merasa paling kuat
dari siapapun.
2. Ciri-Ciri Remaja
terhadap pembentukan sikap, mental, dan minat baru pada remaja agar
Pada masa remaja selal mengalami fase transisi yang dimana remaja
Pada masa remaja sering sekali mendapat masalah atau pilihan yang
diri, kurang bijak dalam mengambil keputusan, rasa ingin tahu yang
tidak rapi, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak yang
Remaja pada masa ini melihat dirinya sendiri dan orang lain
semakin menjadi marah. Remaja akan sakit hati hati dan kecewa
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
hubungan antara beberapa konsep atau beberapa variabel yang akan diukur
dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka konsep berikut ini
bullying.
B. Hipotesis Penelitian
C. Desain Penelitian
16
untuk memecahkan masalah ataupun menjawab permasalahan yang terjadi.
Penelitian deskriptif yang akan dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk
SMP N 1 Kendal. Sedangkan sampel yang diambil dari penelitian ini adalah
1. Populasi
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari subjek ataupun objek
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa siswi korban bullying
(Sugiyono, 2013).
2. Sampel
(Hidayat, 2012).
Sampel yang akan peneliti ambil dalam penelitian ini adalah semua
3. Teknik Sampling
(Sugiyono, 2013).
4. Kriteria Sampel
sampel dapat dibedakan menjadi dua yaitu kriteria inklusi dan eksklusi
(Nursalam, 2012).
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Alat penelitian
Daftar nilai raport siswa dari semester awal sampai saat penelitian
3. Jenis data
a. Data primer
b. Data sekunder
pembimbing dua.
pembimbing.
melakukan penelitian.
masih ada yang belum diisi maka peneliti atau enumerator akan meminta
12. Peneliti menyalin daftar nilai siswa berdasarkan nilai rapor siswa
13. Data kuesoner yang sudah diisi lengkap beserta nilai rapor kemudian
1. Pengolahan data
kuesioner yang sudah diisi oleh responden, jika ada yang belum
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan dari
c. Scoring
dalam tabel.
d. Tabulating
pengelompokan data.
e. Data entry
Pemprosesan data yang dilakukan dengan cara memasukan data
2. Analisa data
Analisa data adalah kegiatan untuk menganalisa data yang telah dioleh
I. Etika Penelitian
kerahasiaan pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
3. Confidentiality
dibakar.
4. Beneficience (kemanfaatan)
kepada orang tua bahwa kekerasan verbal dan nonverbal yang dilakukan
5. Justice (keadilan)
Peneliti wajib untuk berlaku adil kepada responden dan tidak memihak
responden..
J. Jadwal Penelitian
(Terlampir)