Anda di halaman 1dari 14

Kebersihan diri dan perineum

KELOMPOK 4

DESI HELMAYANI PO7224218 1783


GITA AFRIDA PO7224218 1786
NILA HERLINAWATI PO7224218 1796
TIARA PO7224218 1816
VINA USMALIA PO7224218 1818
Kebersihan Diri dan Perineum
Kebersihan diri berguna untuk mengurangi
infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman.
Kebersihan diri meliputi: kebersihan
tubuh,pakaian,tempat tidur maupun lingkungan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan ibu post
partum dalam menjaga kebersihan diri, adalah
sebagai berikut:
 1. mandi teratur minimal dua kali sehari
 2. mengganti pakaian dan alas tempat tidur
 3. menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
 4. melakukan perawatan perineum
 5. mengganti pembalut minimal dua kali sehari
 6. mencuci tangan setiap membersihkan daerah
genetalia.
 Perawatan Payudara
Untuk mencegah masalah yang
mungkin timbul pada ibu menyusui,
sebaiknya perawatan payudara dilakukan
secara rutin. Perawatan payudara dapat
memperbanyak ASI, dilakukan dengan
dua cara yang dapat dilakukan
bersamaan. Cara tersebut ialah
pengurutan(masase) yaitu dilakukan
untuk memberikan rangsangan pada
kelenjar air susu ibu untuk memproduksi
asi.
Alal yang diperlukan untuk masase dan
penyiraman adalah :
 Pelumas kulit, biasanya digunakan minyak
atau sabun yang disukai ibu.
 Handuk kecil atau washlap yang lembut
dan mudah menyerap air sebanyak dua
lembar untuk menggosok payudara
sesudah diurut.
 Kom besar dua buah untuk menampung
air panas dan air dingin.
 Bra bersih
 Handuk bersih dua
 Cara mengerjakan :
◦ Kedua telapak tangan diberi minyak atau
sabun.
◦ Payudara kiri diurut dengan tangan kiri dan
payudara kanan diurut dengan tangan kanan.
◦ Pengurutan dari arah tengah memutar
kesamping lalu kebawah dan kerjakan berulang
selama 10 sampai 15 menit. Bagian samping
payudara diurut dari pangkal kearah puting 10
sampai 15 kali.
◦ Pengurutan bagian bawah payudara diurut
kearah puting 10 sampai 15 kali
Setelah pengurutan teruskan dengan
penyiraman :
 Pasien duduk pakaian bagian atas dibuka
dan punggung ditutupi dengan handuk.
 Kom air panas dan dingin disediakan
sebaiknya dikamar mandi.
 Siram payudara dengan air hangat sampai
kurang lebih 10 kali bergantian antara air
dingin dan air hangat sampai air hangat
turun suhu nya.
 Penyiraman terakhir adalah dengan air
hangat.
 Pengurutan payudara:
 1. pengurutan pertama
Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua
tangan diantara payudara. Pengurutan dilakukan di mulai ke
arah atas, lalu telapak tangan kanan kearah sisi kiri dan
telapak kanan ke arah sisi kanan. Lakukan terus pengurutan
ke bawah dan samping, selanjutnya pengurutan melintang.
Ulangi masing-masing 20-30 gerakan untuk tiap payudara.

2. pengurutan kedua
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri kemudian dua atau
tiga jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil
menekan mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu. Lakukan 2 gerakan sambil bergantian.

3. pengurutan ketiga
Sokong payudara kiri dengan satu tangan sedang tangan
lainnya mengurut dengan sisi kelingking dari arah tepi ke
arah puting lakukan sekitar 30 kali.
Melakukan perawatan perineum
Perawatan perineum agar tetap bersih pada ibu
postpartum sangat penting dilakukan. Hal ini terjadi
karena kulit karena kulit ibu postpartum menjadi lebih
sensitif, mudah pecah, tidak utuh (intact), terutama
pada bagian episiotomi sehingga akan mudah terjadi
infeksi. Hal ini ditambah dengan pengeluaran lokia
pada semua ibu hamil.perawatan pada ibu postpartum
adalah membasuh perineum dengan air hangat setelah
berkemih dan buang air besar. Perineum harus dengan
keadaan keringdan dibersihkan dari arah dari depan
kebelakang. Ibu dianjurkan untuk mengganti pembalut
setiap kali mandi, setelah buang air besar atau kecil
atau setiap tiga sampai empat jam sekali. Hal ini
penting untuk mempertahankan kebersihan karena
pembalut dapat menjadi tempat pertumbuhan bakteri.
Ganti Balutan
 Perawatan luka umumnya diawali dengan
tindakan penggantian balutan. Ganti
balutan/ verban merupakan suatu
tindakan mengganti verban untuk
melindungi luka dengan drainase minimal
terhadap kontaminasi mikroorganisme.
 Ganti balutan dilakukan sesuai kebutuhan
tidak hanya berdasarkan kebiasaan,
melainkan disesuaikan terlebih dahulu
dengan: kondisi klinis pasien, sifat
operasi, tipe/jenis luka dan tampilan luka.
Angkat Jahitan
 Angkat jahitan adalah suatu tindakan
melepas jahitan yang biasanya dilakukan
pada hari ke-7 atau sesuai dengan proses
penyembuhan luka. Tujuan dilakukan
angkat jahitan adalah untuk mempercepat
proses penyembuhan luka dan mencegah
terjadinya infeksi. Pertimbangan dilakukan
angkat jahitan adalah tegangan pada tepi
luka operasi/luka jahitan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perawatan Luka

 Menghindari terjadinya pencemaran. Dilakukan


dengan membalut luka dengan verban steril, dan
melakukan disinfeksi luka dan kulit sebelum
mengganti balutan.
 Mengusahakan balutan tetap kering.
Mikroorganisme dengan cepat berkembangbiak
dalam lingkungan yang basah.
 Proses perkembangan aliran darah local.
Dilakukan dengan cara : tidak membalut luka
terlalu kencang, memberi obat-obatan tertentu,
dan melakukan penatalaksanaan panas-dingin
sesuai anjuran dokter atau sesuai dengan
anjuran kapala bagian perawatan.
 Mengembangkan kondisi yang baik. Kondisi
pasien yang baik : status nutrisi dan cairan yang
baik.
 Selalu berusaha agar luka bersih.
Membersihkan luka dengan : NaCl 0,9%,
alcohol, larutan Iodium (betadhin).
 Penyokong yang baik untuk luka.
Sokongan luka dapat dilakukan dengan
balutan plester perekat atau balutan yang
member dukungan pada luka tersebut.
 Menghindari kondisi luka yang makin
memburuk. Dilakukan dengan observasi
luka yang baik, untuk mencegah
terjadinya infeksi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai