KEMATIAN JANIN
KELAINAN KONGENITAL
KEMATIAN NEONATAL
KEMATIAN JANIN
KELAINAN KONGENITAL
BAYI DENGAN KELAINAN
KONGENITAL
Contoh :
Omfalokel Meningokel
Atresia esophagus Ensefalokel
Hisprung Hidrosefalus
Atresia ani Obstruksi biliaris
Atresia duodeni
Kelainan bawaan yang tidak
memerlukan tindakan segera
Contoh :
• Labioskizis
• Labiopalatoskizis
• Labionagtopaltoskizis
• Hipospadia
• Fimosis
SAKIT PADA NEONATUS
Harapan orang tua adalah agar dapat merawat
dan mengasuh bayi baru lahir.
a) Aspek diri
b) Objek eksternal
c) Orang yang dicintai
d) Lingkungan yang dikenal
Jenis Kehilangan
1. Kehilangan yang nyata atau aktual (aktual loss)
Kehilangan orang atau objek sehingga tidak bisa
lagi dirasakan, dilihat, diraba atau dialami oleh
seseorang.
Contoh :
Kehilangan anggota tubuh, fungsi tubuh,
anggota keluarga, orang yang diccintai,
hubungan sosial dengan orang lain dan peran di
tempat kerja
2. Kehilangan yang dirasakan (perceived loss)
Kehilangan yang sifatnya unik, abstrak, dan
tidak dapat dilihat oleh orang lain, hanya
dapat dirasakan oleh orang yang
mengalaminya.
Contoh :
Kehilangan rasa percaya diri, harga diri
Jenis Berduka
a) Berduka Normal
b) Berduka antisipatif
c) Berduka yang rumit
d) Berduka tertutup
Reaksi emosional penerimaan keluarga
• Denial (menolak)
• Marah
Marah merupakan reaksi yang sulit diterima
dan sulit ditangani secara therapeutik.
Upayakan untuk mendorong gagalnya rasa
marah dan sebaiknya kemarahan mengarah
kepada marah secara asertif.
Respon Berduka
Fase berduka menurut Kubler Rose terbagi 5:
1. Tahap penyangkalan atau pengingkaran
(denial)
2. Tahap marah (anger)
3. Tahap tawar-menawar (bargaining)
4. Tahap depresi (depression)
5. Tahap penerimaan (acceptance)
ASUHAN PADA KLIEN YANG
MENGHADAPI RASA KEHILANGAN
Tahap Mengingkari :
a. Jelaskan proses berduka
b. Beri kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan
perasaannya
c. Mendengarkan dengan penuh perhatian
d. Meningkatkan kesabaran pasien
e. Secara verbal dukung pasien, tapi jangan dukung
pengingkaran yang dilakukan
f. Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah
dimengerti, jelas, dan tidak berbelit-belit.
g. Mengamati dengan cermat respons pasien selama berbicara.
h. Meningkatkan kesadaran dengan bertahap
i. Jangan bantah pengingkaran pasien, tetapi sampaikan fakta
j. Teknik komunikasi diam dan sentuhan
k. Perhatikan kebutuhan dasar pasien
Tahap Marah :
a) Dorong dan beri waktu kepada pasien untuk
mengungkapkan kemarahan secara verbal tanpa
melawan dengan kemarahan
b) Bantu pasien atau keluarga untuk mengerti
bahwa marah adalah respon yang normal karena
merasakan kehilangan dan ketidakberdayaan
c) Fasilitasi ungkapan kemarahan pasien dan
keluarga
d) Hindari menarik diri dan dendam karena pasien
/keluarga bukan marah pada perawat
e) Tangani kebutuhan pasien pada segala reaksi
kemarahan nya.
Tahap Tawar-menawar :