Anda di halaman 1dari 38

 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis

dinas kabupaten / kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan masyarakat di suatu
wilayah kerja.(Depkes,2011).
 Sebagai pembangunan masyarakat di
wilayah kerjanya.
 Membina peran serta masyarakat di
wilayah kerjanya dalam rangka
kemampuan hidup sehat.
 Memberikan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya. (Depkes RI,2007)
 Di Indonesia puskesmas marupakan
tulang punggung pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Konsep puskesmas
dilahirkan tahun 1968 ketika
dilangsungkan rapat kerja kesehatan
nasional (Rakerkesnas) di Jakarta.
 Melalui Rakerkesnas tersebut timbul
gagasan untuk menyatukan semua
pelayanan tingkat pertama kedalam
suatu organisasi yang dipercaya dan
diberi nama Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan puskesmas
pada waktu itu dibedakan dalam 4
macam yaitu :
1. Puskesmas tingkat desa.
2. Puskesmas tingkat kecamatan
3. Puskesmas tingkat wedanan
4. Puskesmas tingkat kabupaten
 Puskesmas Tipe A, dipimpin oleh dokter
penuh.
 Puskesmas Tipe B, dipimpin oleh dokter
tidak penuh.
 Puskesmas Tipe B, dipimpin oleh tenaga
para medic.
Secara nasional, standar wilayah kerja
puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih
dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar puskesmas dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing
puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
 Struktur Organisasi
1. Kepala puskesmas
2. Unit tata usaha
3. Unit pelaksana teknis fungsional
puskesmas
4. Jaringan pelayanan puskesmas
 Kepala Puskesmas
Bertugas memimpin, mengawasi dan
mengkoordinasikan kegiatan puskesmas yang dapat
dilakukan dalam jabatan structural, dan jabatan
fungsional.
 Kepala urusan tata usaha
Bertugas dibidang kepegawaian, keuangan
perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan
dan pelaporan.
 Unit I
Bertugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan
anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi.
 Unit II
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit menular khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan
laboratorium sederhana.
 Unit III
Melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut, kesehatan
tenaga kerja dan manula.
 Unit IV
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata
dan kesehatan khusus lainnya.
 Unit V
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat, kesehatan
remaja dan dana sehat.
 Unit VI
Melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap
 Unit VII
Melaksanakan kegiatan kefarmasian.
Tata kerja koordinasi fungsional, adalah
sebagai berikut:
 Antara Puskesmas dengan RSU dalam
bidang pelayanan medic
 Antara Puskesmas dengan Camat dan
Badan Penyantun Puskesmas dalam
bidang pembangunan kesehatan di
wilayah Kecamatan.
 Seperti yang telah dirumuskan dalam SK
Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 1972
tentang Sistem Rujukan
1. Rujukan Pelayanan Medis :
 Antara masyarakat dengan puskesmas
 Antara Puskesmas Pembantu/Bidan di
Desa dengan Puskesmas
 Intern antara petugas
Puskesmas/Puskesmas Rawat Inap
 Antara Puskesmas dengan Rumah Sakit,
Laboratorium atau fasilitas pelayanan
lainnya.
2. Rujukan Pelayanan Kesehatan :
 Dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
 Dari Puskesmas ke instansi lain yang lebih
kompeten baik intrasektoral maupun
lintas sektoral.
 Jika rujukan di Kabupaten/Kota masih
belum mampu menanggulangi, dapat
diteruskan ke Provinsi/Pusat.
 Adalah upaya untuk melakukan
penilaian prestasi kerja puskesmas,
dalam rangka perkembangan fungsi
puskesmas sehingga dalam rangka
fungsi puskesmas dapat dilaksanakan
lebih terarah.
 Strata I Puskesmas dengan Prestasi kerja
Baik (warna hijau).
 Strata II Puskesmas dengan Prestasi kerja
Cukup (warna kuning).
 Strata III Puskesmas dengan Prestasi kerja
Kurang(warna merah)
 Puskesmas tingkat kecamatan.
 Puskesmas tingkat Kelurahan (
puskesmas pembantu ).
 Unit-unit kesehatan lain.
 Pembinaan peran serta masyarakat
penyusunan rencana tingkat puskesmas
untuk 5 tahun, termasuk rincian tiap
tahunnya.
Tujuan Umum
 Meningkatkan cakupan pelayanan
program prioritas sesuai dengan
masalah yang dihadapi puskesmas
sehingga meningkatkan fungsi
puskesmas.
Tujuan Khusus
 Tersusunnya rencana kerja puskesmas untuk
jangka waktu 5 tahun secara tertulis.
 Tersusunnya rencana kerja tahunan
puskesmas, sebagai penjabaran rencana
kerja 5 tahunan.
Langkah dalam penyusunan
 Identifikasi keadaan dan masalah
 Penyusunan Rencana
 Upaya untuk menggalang kerjasama tim
untuk penggerakan dan pelaksanaan
upaya kesehatan puskesmas sesuai
dengan rencana yang telah disusun dari
tiap-tiap upaya kesehatan pokok
puskesmas, sehingga dapat dihindarkan
terjadinya tumpang tindih dalam
pelaksanaan kegiatannya.
Tujuan Umum
 Meningkatkan kemampuan tenaga puskesmas
bekerja sama dengan tim dan membina
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Tujuan Khusus
 Terlaksananya kerjasama tim lintas program
 Terlaksananya kerjasama lintas sektoran dalam
rangka pembinaan PSM
 Terlaksananya rapat kerja bulanan
 Terlaksananya rapat kerja triwulan dan
pembinaan kerjasama lintas Sektoral
 Menggalang kerjasama tim dari masing-
masing anggota
 Meningkatkan kebanggaan dan semangat
membela keberhasilan tim
Komponen
 Penggalangan kerjasama dalam tim
puskesmas
 Penggalangan kerjasama lintas sektoral
 Rapat kerja bulanan puskesmas
 Rapat kerja triwulan lintas sektoral
Upaya pengarahan dengan cara
mendengar alasan dan keluhan-keluhan
tentang masalah dalam pelaksanaan dan
memberikan petunjuk serta saran-saran
dalam mengatasi permasalahan yang
dihadapi pelaksana, sehingga
meningkatkan daya guna dan hasil guna
serta kemampuan pelaksana dalam
melaksanakan upaya kesehatan
puskesmas.
Tujuan Umum
 Terselenggaranya upaya kesehatan
puskesmas secara berhasil guna dan
berdayaguna.
Tujuan Khusus
 Terselenggaranya program upaya
kesehatan puskesmas sesuai dengan
pedoman pelaksanaan
 Kekeliruan dan penyimpangan dapat
diluruskan
 Meningkatkan mutu pelayanan
 Meningkatkan hasil pencapaian puskesmas
 Meningkatkan hasil pencapaian
pelayanan puskesmas
 Sistem Pencatatan Dalam Pelayanan
Terpadu Puskesmas adalah tata cara
pencatatan dan pelaporan yang
lengkap untuk pengelolaan puskesmas,
meliputi keadaan fisik, tenaga sarana
dan kegiatan pokok yang dilakukan
serta hasil yang dicapai oleh puskesmas.
a) SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas
termasuk puskesmas Pembantu dan
Puskesmas Keliling.
b) Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a. Data umum dan demografi wilayah kerja
puskesmas
b. Data ketenagaan di puskesmas
c. Data Sarana yang dimiliki puskesmas
d. Data kegiatan pokok puskesmas (18 upaya
pokok) baik didalam gedung maupun diluar
gedung.
e. Pelaporan dilakukan secara periodik
(bulanan,tribulanan,semester dan tahunan)
1) Untuk memenuhi kebutuhan administrasi
pada jenjang yang lebih tinggi dalam
rangka pembinaan, perencanaan dan
penetapan kebijaksanaan.
2) Dimanfaatkan puskesmas untuk
peningkatan upaya kesehatan
puskesmas.
Menurut nasrul effendi (1998) posyandu
adalah suatu forum komunikasi, alih
teknologi , dan pelayanan kesehatan
masyarakat oleh dan untuk masyarakat
yang mempunyai nilai strategi dalam
mengenmbangkan sumber daya manusia
sejak dini.posyandu merupakan pusat
kegiatan masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana (KB).
 Sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada
masyarakat dan antar sesama masyarakat
dalam rangka mempercepat penurunan
AKI dan AKB.
 Sebagai wadah untuk mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
(http://posyandu.org/posyandu/158-tujuan-
sejarah-dan-dasar-hukum-posyandu.html)
 Bayi usia kurang dari 1 tahun
 Anak balita usia 1 – 5 tahun
 Ibu hamil, menyusui dan ibu nifas
 Wanita Usia Subur
 Kegiatan Posyandu
1. Kesehatan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana
3. Imunisasi
4. Peningkatan Gizi
5. Penanggulangan Diare
 Posyandu pratama ( warna merah )
 Posyandu Madya ( warna kuning )
 Posyandu purnama ( warna hijau )
 Posyandu Mandiri ( warna biru )
Pondok bersalin desa adalah suatu
tempat yang didirikan oleh masyarakat
atas dasar musyawarah, sebagai
kelengkapan dari pembangunan
kesehatan masyaerakat desa, untuk
memberikan pelayanan KIA dan KB.
(sumber: Runjati,Asuhan Kebidanan
Komunitas)
 Pengamatan dan kewaspadaan dini
(survey penyakit, surveilans gizi, surveilans
perilaku beresiko, sueveylans lingkungan
dan masalah kesehatan lainnya),
penanganan kegawatdaruratan
kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap
bencana serta pelayanan kesehatan
dasar
 Promosi kesehatan, penyehatan
lingkungan dan lain-lain.
1. Sebagai tempat pelayanan kesehatan
ibu dan anak (termasuk KB)
2. Sebagai tempat pemeriksaan
kehamilan dan pertolongan persalinan
3. Sebagai tempat untuk konsultasi,
penyuluhan dan pendidikan kesehatan
masyarakat dan dukun bayi maupun
kader

Anda mungkin juga menyukai