Anda di halaman 1dari 13

Sistem pengumpulan data rekam

medik BPM (Bidan praktek mandiri)


Oleh kelompok 3
Adinda aulia salsa bhila Muslimah Rani mercy
Anita dasima Niluh putu ayu lestari Sri wahyuni
Erna novia Nur hikmah Vani farmayani mahmud
Jumrina muldyanti Pratiwi akuba
Lovika lestari Ratni
Pengertian rekam medis
Rekam medis disini diartikan sebagai keterangan baik
yang tertulis maupun terekam tentang identitas,
anamese, penentuan fisik laboratorium, diagnose segala
pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada
pasien, dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat
jalan maupun yang mendapatkan pelayanan darurat, kalau
diartikan seara sederhana rekam medis seakan hanya
merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan
pasien, namun kalau dikaji lebih luas tidak hanya sebagai
catatan biasa, akan tetapi sudah merupakan segala
informasi yang menyangkut seseorang pasien yang akan
dijadikan dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam
upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang
diberikan kepada seorang pasien yang datang ke BPM
Tujuan rekam medis
Adalah untuk menunjang tercapainya
tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan dirumah
sakit. tanpa didukung suatu sistem
pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar., mustahil tertib administrasi rumah
sakit akan berhasil sebagaimana
diharapkan
Kegunaan rekam medis
 Kegunaan rekam medis dapat ditinjau dari
beberapa aspek, antara lain :
a) Aspek Administrasi
b) Aspek Hukum
c) Aspek Keuangan
d) Aspek Penelitian
e) Aspek Pendidikan
f) Aspek Dokumentasi
PELAKSANAAN REKAM MEDIS
Pada pelaksanaan sistem rekam medis
data di kumpulkan dengan wawancara
yang diawali pada saat:
 Penerimaan pasien
a) Rawat jalan :
Pasien baru
Pasien lama
Pasien gawat darurat
b) Rawat inap :
Pasien yang tidak urgen, penundaan
perawatan pasien tidak akan menambah gawat
penyakitnya.
Pasien yang urgen, tetapi tidak gawat darurat
dapat dimaksudkan ke dalam daftar tunggu
Pasien gawat darurat, langsung dirawat
c) Gawat darurat

Pasien yang sudah diseleksi pemeriksaan


kegawatannya dapat dirawat pada ruangan khusus
sebelum dikirim ke ruangan.
Sistem penyelengaraan rekam medik dimulai dari
pengumpulan data yang dilakukan pada saat
penerimaan pasien selanjutnya data didistribusikan
menurut jenis pelayanan yang dibutuhkan pasien
(unit pelaksana pelayanan), kemudian setiap unit
pelaksana pelayanan akan mendokumentasikan
semua hasil pemeriksaan dan pengobatan pasien
dengan menggunakan alat perekam tertentu baik
secara manual atau komputer
 Pencatatan :
adalah pendokumentasian semua informasi medis
pasien di unit rekam medik. Pencatatan yang dilakukan
dapat bersifat :
a) Kolektif
Catatan ini merupakan kumpulan catatan pasien yang
datang ke unir pelayanan, yang disebut buku register,
meliputi: buku register rawat jalan, rawat inap,
persalinan, pembedahan dan laboratorium.

b) Individual
Catatan pendokumentasian segala tindakan medik yang
diberikan kepada seorang pasien yang berbentuk
formulir pelayanan medis kepada pasien secara
tersendiri
 Pengolahan data medis
Kegiatan dalam pengolahan data ini adalah :

a) Coding
Membuat kode atas setiap diagnosis penyakit
berdasarkan klasifikasi penyakit yang ada,
berdasarkan pengelompokan penyakit yang
dituangkan dalam bentuk kode.

b) Indexing
Pembuatan indeks, diantaranya indeks rawat jalan,
inap, bedah, penyakit.
Semua ini dipersiapkan untuk membuat laporan
statistik Rumah Sakit
 Penyimpanan Rekam Medis
Terdapat 2 cara penyimpanan :

a) Sentralisasi
Penyimpanan rekam medik seorang pasien
dalam satu kesatuan catatan medik

b) Desentralisasi
Penyimpanan dengan cara pemisahan
antara rekam medis poliklinik dengan
pasien dirawat.
 Beberapa contoh pelaporan BPS, yaitu :
a. F 1, KIA
b. R 1, laporan KB
c. K IV, akseptor baru (CU)
d. Laporan pemberian imunisasi
e. Laporan jumlah kunjungan
f. Laporan persalinan
 Pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan
oleh seorang bidan di masyarakat sangat rawan
terhadap permasalahan yang akan datang dari
bentuk pelayanan yang berikan pada pasien,
jadi pencatatan atau pendokumentasian harus
menjadi perhatian yang khusus untuk
menghindari serta melindungi diri dari gugatan
hukum.
Biasanya seorang bidan praktik mandiri akan
melapor kegiatan sehari–harinya secara
berkala (bulanan)
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai